Anda di halaman 1dari 9

KRIPTORKISMUS

Nama Lain : Undensensus Testis

Rahajeng Darayani Adzahana


1310211083

DEFINISI
Keadaan dimana setelah usia 1 tahun, satu atau kedua
testis tidak berada di dalam kantung skrotum, tetapi
masih berada di salah satu tempat sepanjang desensus
normal.

EPIDEMIOLOGI
Anak laki-laki.
Angka kejadian pada bayi premature disbanding bayi
cukup bulan = 10 : 1.
Seiring bertambahnya usia, testis mengalami desensus
secara spontan.

ETIOLOGI
Adanya kelainan pada :
1. Gubernakulum testis.
2. Kelainan intrinsic testis.
3. Defisiensi hormone gonadotropin yang memacu
proses desensus testis.

KLASIFIKASI
Ada 3 tipe :
1. Undensensus testis sesungguhnya (True undescended)

Testis mengalami penurunan parsial melalui jalur normal, tetapi


terhenti. Dibedakan menjadi teraba (palpable) & tidak teraba
(impalpable).
2. Testis ektopik

Testis mengalami penurunan di luar jalur penurunan yang normal.


3. Testis retractile

Testis dapat diraba/dibawa ke dasar skrotum tetapi akibat reflex


kremaster yang berlebihan dapat kembali segera ke kanalis inguinalis,
bukan termasuk UDT yg sebenarnya.

Berdasarkan lokasinya :
1. Skrotal tinggi (suprakostal)
2. Intrakanalikuler (inguinal)
3. Intraabdominal (abdominal)

DIAGNOSIS
Anamnesis :
anak-anak : tidak menjumpai testis di kantong
skrotum.
dewasa : karena infertilitasnya yaitu belum punya anak
setelah menikah beberapa tahun.
Pemeriksaaan fisis
Pemeriksaan lab
laparoskopi

TERAPI
Hormonal (usia 10-24 bulan)
Human chorionic gonadotropin (Hcg) i.m selama 5 minggu.
Dosis menurut International Health Foundation :
3-12 bulan : 2x250 IU/minggu
1-6 tahun : 2x500 IU/minggu
>6 tahun : 2x1000 IU/minggu
Dosis menurut WHO :
< 1 tahun : 2x250 IU/minggu
1-5 tahun : 2x500 IU/minggu
>5 tahun : 2x1000 IU/minggu
Luteinizing hormone releasing hormone 3x400 ug (1,2 g/hari)

..TERAPI
Pembedahan (Orkidopeksi)
indikasi :
kegagalan terapi hormonal
Testis ektopik
Terdapat kelainan lain seperti hernia dengan atau tanpa
prosesus vaginalis yang terbuka.

Anda mungkin juga menyukai