Anda di halaman 1dari 13

OBAT SALURAN

PERNAPASAN
Christine Meidiawati, MARS., Apt.
D3 Farmakologi III
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

BATUK
FISIOLOGI
Batuk adalah suatu refleks fisiologi
protektif yang bermanfaat untuk
mengeluarkan & membersihkan saluran
pernapasan dari dahak, debu, zat-zat
perangsang asing yang dihirup, partikelpartikel asing dan unsur-unsur infeksi

Etiologi
Batuk merupakan gejala penting yang
ditimbulkan oleh terpicunya refleks batuk
Peradangan akibat infeksi virus seperti selesma
(common cold), influenza, dan cacar air. Biasanya
terjadi di hulu tenggorok (bronchitis, pharyngitis)
Virus merusak mukosa saluran pernapasan sehingga
bakteri seperti Pneumococci & Haemophilus dapat
masuk & berkembang

Peradangan dari jaringan paru (pneumonia),


Tumor
Efek samping obat (misal: ACEI)

Etiologi
Batuk juga merupakan gejala penting dari :
kanker paru
Tuberkulosis (tidak selalu disertai batuk)
Tifus
Dekompensasi jantung terutama manula
Asma
Keadaan psikis (kebiasaan)
Parasit seperti cacing gelang

Batuk juga dapat dipicu oleh stimulasi reseptorreseptor yang terdapat di mukosa sal pernapasan,
tenggorok, lambung
Batuk berkepanjangan dapat menjadi beban bagi
penderita dengan menimbulkan keluhan lain seperti
sukar tidur, keletihan, & inkontinensi urin

Selesma (common cold)


Umum disebut flu
Infeksi akut yg disebabkan rhinovirus
Gejala timbul setelah periode inkubasi singkat (1-3
hari) berupa batuk-pilek, bersin dan sakit tenggorok
Sembuh dengan sendirinya bila tanpa komplikasi lain
Sering tanpa demam
Penyebab: peradangan pada sal pernapasan atas
(hidung, tenggorok, larynx/pangkal tenggorok, &
bronchi)
Musim hujan flu, batuk, dan infeksi sal napas
meningkat

Dahak bronchi
Keadaan normal terbentuk sekitar
100 ml sekret per hari di sal
pernapasan, sebagian besar untuk
ditelan
Pada kondisi sakit (asma, bronchitis)
produksi dahak bertambah,
kekentalannya meningkat hingga
sulit dikeluarkan
Semakin sulit dikeluarkan jika ada
gangguan pada cilia (bulu getar)

Jenis batuk
1. Batuk produktif
Mekanisme perlindungan dengan fungsi
mengeluarkan zat asing (kuman, debu, dll) &
dahak
Prinsip pengobatan : tidak boleh ditekan
dengan obat pereda
Namun batuk yang hebat dapat menggangu
tidur, membuat lelah penderita, bahkan
membahayakan pada pasca pembedahan
Dilakukan terapi simtomatis : antitusif,
ekspektoran, mukulitika, & pereda batuk

Jenis batuk
2. Batuk non produktif
Sifat : kering, tanpa dahak
Batuk rejan = pertussis
Atau pengeluaran dahak tidak
dimungkinkan seperti pada tumor

Obat Batuk
1. Emolliensia (latin mollis = lunak) /
zat pelunak batuk

Memperlunak rangsangan batuk,


Melumasi tenggorok agar tidak kering
Melunakkan mukosa yang teriritasi
Sirup Thymi, zat-zat lendir (infus
Carrageen), akar manis, succus
liquiritiae, permen, pastilles hisap
(memperbanyak sekresi ludah)

Obat Batuk
2. Ekspektoransia (latin ex=keluar; pectus = dada)
Minyak atsiri, guaiakol, radix ipeca (dalam tab/pulvis
Doveri), dan amonium klorida dalam OBH
Memperbanyak produksi dahak yang encer
mengurangi kekentalan pengeluaran lebih mudah
Mekanisme : merangsang reseptor pada mukosa
lambung kegiatan kelenjar sekresi di sal lambung
usus meningkat dan sebagai refleks
memperbanyak sekresi dari kelenjar yang ada di sal
pernapasan
Minum banyak air putih merupakan salah satu
kegiatan ekspektoransia

Obat Batuk
3. Mukolitika (latin mucus = lendir; lysis = melarutkan)
Asetilsistein, bromheksin, dan ambroksol
Merombak dan melarutkan dahak viskositas dikurangi &
pengeluaran dipermudah
Lendir memiliki gugus sulfhidril (-SH) yang saling mengikat
makromolekulnya.
Sistein dapat membuka jembatan disulfida ini
Bromheksin & ambroksol dapat memutuskan rantai panjang dari
mukopolisakarida

Digunakan untuk dahak yang sangat kental (bronchitis,


emfisema, dan mucoviscidosis (=cystic fibrosis)
Tidak berefek jika gerakan cilia terganggu seperti pada
perokok atau akibat infeksi

Obat Batuk
4. Zat pereda = penekan
Kodein, noskapin, dekstrometorpan & pentoksiverin
Untuk batuk kering yang menggelitik

5. Antihistamin
Prometazin, oksomemazin, difenhidramin, & dklorfeniramin
Efek sedatif dapat menekan perasaan menggelitik
/gatal
Terdapat sebagai kombinasi di berbagai sediaan obat
batuk

6. Anestetika lokal : Pentoksiferin


Menghambat penerusan rangsangan batuk ke pusat
batuk

Penggolongan lain obat


batuk
1. Zat-zat sentral
Menekan pusat batuk di sumsum lanjutan atau otak
dengan efek menenangkan meningkatkan ambang
impuls batuk
a. Zat adiktif

Gol opioid (candu = pulvis Opii & Pulvis Doveri, kodein)

b. Zat non adiktif

Noskapin, dektrometorfan, pentoksiverin


Termasuk antihistamin prometazin, dan difenhidramin

2. Zat-zat perifer
. Bekerja di luar SSP (di periferi)
. Emoliensia, mukolitika, anastetika lokal, dan zat pereda

Anda mungkin juga menyukai