Identitas pasien
Nama
: Tn I
: 52 Tahun
Alamat
Agama
: Khatolik
Pekerjaan
: Pedagang
Pendidikan
: SMA
Masuk RS
: 5 Desember 2016
No RM
: 00-81-99-31
Anamnesis
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Pemeriksaan fisik
STATUS GENERALIS
Leher
Inspeksi
: tidak tampak ada nya massa, pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi
: tidak teraba adanya massa, tidak teraba adanya pembesaran
KGB, tidak
teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid.
JVP
: 5-2 cm H2O
9
Pemeriksaan fisik
THORAKS
Pemeriksaan fisik
Ekstremitas
Inspeksi
: Simetris, tidak tampak efloresensi yang
bermakna, oedem ekstremitas superior (-/-), oedem
ekstremitas inferior (-/-), palmar eritema (-/-).
Palpasi
Pemeriksaan Laboratoriu
JENIS PEMERIKSAAN
Hasil
Satuan
Nilai normal
Leukosit
20.4
ribu/uL
5.0-10.0
Hematocrit
38
juta/uL
40-50
Hemoglobin
12,5
g/dl
13,5-17,0
Trombosit
428
ribu/uL
150-400
ELEKTROLIT
Natrium
139
Kalium
3,67
Khlorida
KIMIA KLINIK
Aseton Darah
GDS
GINJAL
Ureum
Kreatinin
HATI
100
HEMATOLOGI
mmol/L
mmol/L
132-145
mmol/L
98-110
3.50-5.50
1.7
321
<0,6
mg/dL
25
0,7
mg/dL
mg/dL
10-50
0,67-1.17
SGOT
15.40
U/L
10-35
SGPT
11.00
U/L
10-45
Resume
Seorang laki laki 52 tahun datang
dengan keluhan
Muntah-muntah sejak 12 jam
SMRS, dengan frekuensi muntah
sebanyak 15 kali banyaknya
- gelas setiap kali muntah.
Mual
Seluruh badan lemas
Keringat dingin,
Kepala sedikit pusing.
Nafsu makan menurun.
Demam sejak 2 minggu smrs
aseton
Pemeriksaan anjuran
1.
2.
3.
4.
5.
Pemeriksaan HbA1C,
Foto thoraks,
Profil lipid,
Urinalisa,
Kultur darah.
Follow up
Tanggal
Subjektif
Objektif
Analisis
Perencanaan
5/12/2016
Muntah-muntah
Kes: CM
-Diabetes melitus
tipe 2 dengan
ketosis
pusing,
Pernapasan: 26x/menit
N:73x/menit
Lab:
Leukosit : 20.4 ribu/uL
Hematocrit : 38 juta/uL
Hemoglobin:12,5 g/dl
Aseton Darah :1.7
GDS:321 mg/dL
-SIRS
Follow up
Tanggal
Subjektif
6/12/2016
Muntah-muntah
Mual, lemas,
demam, keringat
dingin, kepala
pusing,
Objektif
Kes: CM
TD : 140/90mmHg
Suhu : 37,5C
Pernapasan: 24x/menit
N : 86x/menit
Lab:
Glukosa Darah Jam
06.00 :169 mg/dl
12.00 : 163 mg/dl
18.00 : 200 mg/dl
24.00 : 346 mg/dl
Temperatur : 37,7C
Ph :7,503
PCO2 : 36,2mmHg
PO2 : 132,1mmHg
HCO3 :28.9mmol/L
Basse Excess :
4,7mmol/L
O2 saturasi: 98.8%
LED:110
Analisis
Perencanaan
-SIRS
Metronidazol
3x500 mg
Insulin 15 unit
(levemir)
Cek GDSM/hari
Follow up
Tanggal
Subjektif
Objektif
Analisis
Perencanaan
7/12/2016
lemas, demam
Kesan : Somnolen
-diabetes melitus
TD : 100/70mmHg
tipe 2 dengan
Ceftriaxone 2x1 gr
Suhu : 38.8C
ketosis
Metronidazol
Pernapasan: 22x/menit
N : 86x/menit
-SIRS
3x500 mg
Lab :
Glukosa Darah
Jam 06.00: 315 mg/dl
Jam 11.00:156 mg/dl
Jam 16.00 : 271 mg/dl
Insulin 15 unit
(levemir)
Cek GDSM/hari
Follow up
Tanggal
Subjektif
Objektif
Analisis
Perencanaan
8/12/2016
lemas, demam
Kesan : Somnolen
-diabetes melitus
TD : 100/70mmHg
tipe 2 dengan
Ondansetron 2x4
Suhu : 38.8C
ketosis
Pernapasan: 22x/menit
N : 86x/menit
-SIRS
mg
Ceftriaxone 2x1 gr
Ronki +/+
Metronidazol
3x500 mg
Insulin 15 unit
(levemir)
Follow up
Tanggal
9/12/2016
Subjektif
lemas, demam
Objektif
Kesan : sopor
Analisis
-diabetes melitus
Perencanaan
Streptmycin 1x1
TD : 90/60mmHg
tipe 2 dengan
Suhu : 38.4C
ketosis
plasminex 3x1
Pernapasan: 26x/menit
N : 110x/menit
Lab :
-SIRS
ampul
Vit K 3x1
Prosogan 1X 1
ampul
Na 145
PCO2 32,6
K 2,76
PO2 117,1
Cl 105
HCO3 31,3
BE 6,8
O2 98,6
Glukosa 18.00 125
mg/dl
Glukosa 24.00 202
mg/dl
Levofloxacin
1x500 mg
Follow up
Tanggal
Subjektif
Objektif
Analisis
Perencanaan
10/12/2016
demam
Kesan : koma
-diabetes melitus
Streptmycin 1x1
TD : 120/80
tipe 2 dengan
Plasminex 3x1
Suhu : 38,5C
ketosis
Pernapasan: 30x/menit
N : 120x/menit
-SIRS
ampul
Vit K 3x1
Prosogan 1X 1
ampul
Levofloxacin
1x500 mg
TINJAUAN
DEFINISI DM
American Diabetes Association
(ADA) tahun 2010
DIABETES MELITUS
EPIDEMIOLO
GI
International Diabetes
Federation (IDF) pada
tahun 2009,
memprediksi kenaikan
jumlah penyandang DM
dari 7,0 juta pada
tahun 2009 menjadi
12,0 juta pada tahun
2030
Patogenesis DM tipe 2
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
2015
Penatalaksanaan
Edukasi
- Pola gaya
hidup
Terapi gizi
-Karbonhidrat 45-65 %
-Lemak 20-25%
--lemak protein
1020%
-Natrium > 3000 mg
atau 6-7 gram
-Serat 25 g/hari
-Kebutuhan kalori :
Berat badan ideal =
90% x (TB dalam Cm
-100) x 1kg
Pria degan tinggi <
160 cm dan wanita <
150 cm
BBI = ( TB dalam cm
-100) x 1kg
-Berat badan menurut
IMT :
BB (kg) /TB (m)
Latihan
Jasmani 3
s/d 4 kali
semingu
(berjalan
,aerobik,
berenang
,
berseped
a santai )
Obat hipoglikemik
oral
1.Pemicu sekresi
insulin :
sulfonilurea dan
glinid
2.Peningkat
sensitivitas
insulin :
metformin dan
tiazolidindion
3.Penghambat
glukoneogenesis :
metformin
4.Penghambat
absorsi glukosa :
5.DPP-IV inhibitor
- Suntikan
1. insulin
Reduksi
A1C
Keuntungan
Kerugian
Sulfonilurea Meningkatkan
sekresi insulin
BB naik,
hipoglikemia
1,0-2,0%
Sangat efektif
Meningkatkan berat
badan, hipoglikemia
(glibenklamid dan
klorpropamid)
Glinid
Meningkatkan
sekresi insulin
BB naik,
hipoglikemia
0,5-1,5%
Sangat efektif
Meningkatkan berat
badan, pemberian
3x/hari, harganya mahal
dan hipoglikemia
Metformin
Menekan
Dispepsia,
produksi glukosa diare, asidosis
hati & menambah laktat
sensitifitas
terhadap insulin
1,0-2,0%
Cara kerja
utama
Penghambat Menghambat
glukosidase- absorpsi
glukosa
alfa
Tiazolidindio Menambah
n
sensitifitas
terhadap
insulin
DPP-4
inhibitor
Edema
Meningkatkan Sebah,
sekresi insulin, muntah
menghambat
sekresi
glukagon
Inkretin
Meningkatkan Sebah,
analog/mime sekresi insulin, muntah
tik
menghambat
sekresi
glukagon
Insulin
Menekan
produksi
glukosa hati,
stimulasi
pemanfaatan
glukosa
0,5-1,4% Memperbaiki
profil lipid
(pioglitazon),ber
poten si
menurunkan
infark miokard
(pioglitazon)
0,5-0,8% Tidak ada kaitan
dengan berat
badan
Penggunaan jangka
panjang tidak
disarankan, mahal
komplikasi DM
Akut
Kronik
Non
vaskular
Vaskular
- Keto Asidosis
Diabetic
- Hiper
Osmolar Non
Ketotik
- Hipoglikemia
Makro
PJK
Stoke
Penyakit
pmbuluh
darah tepi
Mikro
Retinopati
Nefropati
Neuropati
Gang. Ereksi
Gastroparesi
s
Kelainan
kulit
Ketoasidosis Diabetik
(KAD)
KRITERIA SIRS
Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), suatu
kondisi serius yang dapat menyebabkan disfungsi dan
kegagalan organ, berasal dari non infeksi maupun penyebab
infeksi :
SEPSIS
Jika seorang pasien menunjukkan dua atau lebih kriteria
SIRS, dan terdapat sumber infeksi yang telah diketahui
atau dicurigai, ia didiagnosis dengan Sepsis
SEVERSE SEPSIS
SYOK SEPTIK
Tahap terakhir adalah Syok Septik. Syok septik
didefinisikan sebagai sepsis berat dengan hipotensi
persisten, tanda-tanda kerusakan end-organ, atau tingkat
laktat lebih besar dari 4mmol/L
PENATALAKSANAAN
DAFTAR PUSTAKA
Suyono, Slamet. Diabetes Melitus di Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. JilidIII, Ed.V.
2009. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FakultasKedokteran
Universitas Indonesia.
Soegondo, Sidartawan. Soewondo, Pradana. Subekti, Imam. 1995. Penatalaksanaan Diabetes
Melitus Terpadu. Cetakan kelima, 2005. Jakarta:Balai Penerbit FKUI.
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 : PERKENI 2011
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 : PERKENI 2015
ADA.2007.Clinical Practise Recommendation: Report Of The Expert Commite In The Diagnosis
And Classification Of Diabetes Melitus Diabetes Care. USA:ADA2-24.
Severe Sepsis and Septic Shock, Change Package, SEPSIS MORTALITY REDUCTION 2016 UPDATE. 2016
Health Research & Educational Trust.