Anda di halaman 1dari 12

ALIRAN-ALIRAN DALAM

ISLAM (SYIAH, KHAWARIJ


DAN MURJIAH)
KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH :
M.RIZKY ROMADHONI (21401031033)
ARIF RAHMAN (21401031046)

Banyak hal yang melatar belakangi timbulnya aliran-aliran


dalam Islam, baik pada masa lalu maupun pada masa Jahiliyah
modern saat ini. Ada yang dilatar belakangi oleh kepentingan
politik, pribadi, kelompok atau golongan atau bahkan juga oleh
agen-agen zionis yang ingin menghancurkan Islam baik secara
langsung atau tidak langsung.
Ada yang ajarannya menyimpang jauh dari ajaran Islam,
bahkan justru ada yang membuat ajaran sendiri, menghina,
merongrong, merobah, memalsu dan mencampur adukkan
ajaran Islam dengan ajaran syetan.

SYIAH
Syiah secara etimologi bahasa berarti pengikut,
sekte dan golongan. Sedang dalam istilah syara,
Syiah adalah suatu aliran yang timbul sejak masa
pemerintahan Utsman bin Affan.
Adapun menurut terminologi Islam, kata ini
bermakna: Mereka yang menyatakan bahwa Ali bin
Abu Thalib adalah yang paling utama di antara
para sahabat dan yang berhak untuk memegang
tampuk kepemimpinan atas kaum Muslim, demikian
pula anak cucunya

Syi'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad(yaitu para


Imam Syi'ah) adalah sumber pengetahuan terbaik
tentang Qur'an dan Islam, guru terbaik tentang Islam setelah
Nabi Muhammad, dan pembawa serta penjaga tepercaya dari
tradisi Sunnah.
Secara khusus, Muslim Syi'ah berpendapat bahwa Ali bin
Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantu Muhammad dan kepala
keluargaAhlul Bait, adalah penerus kekhalifahan setelah Nabi
Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui
oleh Sunni. Menurut keyakinan Syi'ah, Ali berkedudukan
sebagai khalifah dan imam melalui washiat Nabi Muhammad.

Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Ahlus


Sunnah menjadikan perbedaan pandangan yang tajam
antara Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran AlQur'an, Hadits, mengenai Sahabat, dan hal-hal
lainnya. Sebagai contoh perawi Hadits dari Muslim
Syi'ah berpusat pada perawi dari Ahlul Bait, sementara
yang lainnya seperti Abu Hurairah tidak dipergunakan

KHAWARIJ
Khawrij secara harfiah berarti "Mereka yang Keluar") ialah
istilah umum yang mencakup sejumlah aliran dalam Islam yang
awalnya mengakui kekuasaan Ali bin Abi Thalib, lalu
menolaknya. Disebut Khowarij disebabkan karena keluarnya
mereka dari dinul Islam dan pemimpin kaum muslimin.
Kata Khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah suatu
sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang
kemudian keluar dan meninggalkan barisan karena
ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima
arbitrase (tahkim), dalam perang Shiffin pada tahun 37/648
Masehi dengan kelompok Muawiyah bin Abu Sufyan perihal
persengketaan khalifah.

Sumber pemikiran, sifat dan karakter Khawarij


awalnya dari seseorang yang bernama Dzul
Khuwaishirah dari Bani Tamim. Awalnya dia telah
menuduh Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi
Wa Sallam tidak adil dalam pembagian harta
rampasan perang, ucapannya membuat Umar bin
Khattab atau Khalid bin Walid hendak memenggal
lehernya, akan tetapi dicegah oleh Rasulullah
Muhammad Shallallahu 'alaihi Wa Sallam.

Ciri khas Khawarij lainnya adalah mengkafirkan


pemerintah kaum muslimin dan orang-orang yang bersama
pemerintah tersebut (karena melakukan dosa-dosa besar),
memberontak kepada pemerintah kaum muslimin,
menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Dalam
riwayat lain disebutkan, "Sesungguhnya akan lahir dari orang
ini suatu kaum yang membaca Al-Quran tapi tidak sampai
melewati kerongkongannya, mereka membunuh orang Islam
dan membiarkan para penyembah berhala. Mereka terlepas
dari Islam sebagaimana anak panah yang terlepas dari
busurnya. Kalau aku menjumpai mereka sungguh akan aku
perangi mereka sebagaimana memerangi kaum Ad.

MURJIAH
Aliran Murji'ah adalah aliran Islam yang muncul dari
golongan yang tak sepaham dengan Khowarij. Ini tercermin
dari ajarannya yang bertolak belakang dengan Khowarij.
Pengertian murji'ah sendiri ialah penangguhan vonis
hukuman atas perbuatan seseorang sampai di pengadilan
Allah SWT kelak. Jadi, mereka tak mengkafirkan seorang
Muslim yang berdosa besar, sebab yang berhak
menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa
hanyalah Allah SWT, sehingga seorang Muslim, sekalipun
berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui sebagai
Muslim dan punya harapan untuk bertobat.

Secara garis besar, ajaran-ajaran pokok Murji'ah adalah:


Pengakuan iman cukup hanya dalam hati. Jadi pengikut
golongan ini tak dituntut membuktikan keimanan dalam
perbuatan sehari-hari. Ini merupakan sesuatu yang janggal
dan sulit diterima kalangan Murjites sendiri, karena iman
dan amal perbuatan dalam Islam merupakan satu kesatuan.
Selama meyakini 2 kalimah syahadat, seorang Muslim yang
berdosa besar tak dihukum kafir. Hukuman terhadap
perbuatan manusia ditangguhkan, artinya hanya Allah yang
berhak menjatuhkannya di akhirat.

Tokoh utama aliran ini ialah Hasan bin Bilal Muzni,


Abu Sallat Samman, dan Diror bin 'Umar. Dalam
perkembangan selanjutnya, aliran ini terbagi menjadi
kelompok moderat (dipelopori Hasan bin Muhammad
bin 'Ali bin Abi Tholib) dan kelompok ekstrem
(dipelopori Jaham bin Shofwan).

Anda mungkin juga menyukai