Anda di halaman 1dari 35

KAMBING

PENGANTAR ILMU PETERNAKAN

Mustofa Hilmi
Politeknik Negeri Banyuwangi

LETS BEGIN NOW!


Pengantar Ilmu Peternakan
Khusus Bidang Perkambingan

Politeknik Negeri Banyuwangi


2016

A
D
N
E
G
A
TODAYS
Sejarah

Asal Usul Kambing

Perkembangbiak
an
Klasifikasi

Taksonomi kambing

Budidaya ternak kambi


ng

Bangsa Kambi Manfaat terna


k Kambing
ng

Jenis-jenis kambing

Politeknik Negeri Banyuwangi


2016

Kegunaan beternak Ka
mbing

SECTION 1

Sejarah

Kambing merupakan binatang memamah biak yang ber


ukuran sedang
Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah sub
spesies kambing liar yang secara alami tersebar di
Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Tu
rki) dan Eropa
Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sep
asang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar.
Umumnya, kambing mempunyai janggut, dahi cembung,
ekor agak ke atas, dan kebanyakan berrambut lurus dan
kasar.
Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah
1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter
- 15 sentimeter.
Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan
yang jantan bisa mencapai 120 kilogram.
Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai
India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan
Siberia.
Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yan

)
:
h
a
r
a
j
Se

Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira


8000 hingga 9000 tahun yang lalu.
Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sa
mpai 20 ekor.
Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kel
ompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina
yang paling tua,
Kambing-kambing jantan berperan menjaga keam
anan kawanan.
Waktu aktif mencari makannya siang maupun mal
am hari.
Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan
dedaunan.

)
:
h
a
r
a
j
Se

SECTION 2

Klasifikasi

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Mamalia
Ordo:
Artiodactyla
Famili:
Bovidae
Upafamili:
Caprinae
Genus:
Capra
Spesies:
C. aegagrus
Upaspesies:
C. a. hircus
Nama trinomial
Capra aegagrus hircus
(Linnaeus, 1758)

PERKEMBANGBIAKAN KAMBI
NG
SECTION 3

K
A
I
B
G
N
A
B
M
E
K
R
E
P
AN

Kambing sudah mencapai dewasa kelamin


pada umur 812 bulan
Waktu yang baik untuk mengawinkan perta
ma kali adalah pada umur 1820 bulan, ka
rena pada umur tersebut kambing sudah m
encapai dewasa tubuh dan dewasa kelamin

PERKEMBAN
GBIAKAN

Kambing bisa melahirkan dua hingga tiga e


kor anak, setelah bunting selama 150 hingg
a 154 hari
Kambing dapat beranak setiap 79 bulan s
ekali
Jumlah anak yang dapat dilahirkan rata-rata
12 ekor, kadang-kadang dapat pula lebih
dari 2 ekor.
Dewasa kelaminnya dicapai pada usia empa
t bulan. Dalam setahun, kambing dapat ber
anak sampai dua kali

11

N
A
K
A
I
B
G
N
A
B
M
E
K
PER
Saat tepat untuk perkawina
n
Waktu yang tepat untuk mengawinkan : birahi
Tanda tanda berahi yaitu :
1. Tidak tenang dan terus terusan mengembik
2. Ekor dikipas-kipaskan, menggosok-gosokan b
adan ke dinding
3. Sering kencing
4. Bibir alat kelamin sedikit membengkak, hanga
t dan keluar lendir agak kemerahan
5. Nafsu makan berkurang
6. Diam bila dinaiki pejantan

N
A
K
A
I
B
G
N
A
B
M
E
K
R
PE
Kelahiran :
1. K a m b i n g y a n g a k a n m e l a h i r k a n n a m p
ak gelisah, menggaruk-garuk tanah/l
antai kandang, mengembik, pinggul
mengendur,
2. A m b i n g s a n g a t b e s a r d a n b i l a d i p e c e
t keluar cairan (kolostrum), alat kela
min membengkak dan nafsu makan t
urun.
. M e n y u s u i : K a m b i n g a k a n m e n y u s u i
selama 2,5 3 bulan, pada sistem pe
ternakan tradisional dapat sampai 56 bulan

Lama birahi : 30 jam (segera dikawinkan), birahi


malam hari (pagi hari),
Waktu mengawinkan yang tepat adalah 12-18 ja
m setelah terlihat tanda-tanda birahi
Kambing betina dan pejantan dikandangkan dal
am satu kandang, hindarkan terjadinya perkawai
nan antar famili
Siklus berahi pada kambing betina rata-rata 20 h
ari, artinya setiap 20 hari kambing betina akan m
engalami masa berahi
Siklus berahi ini tidak terjadi kalau kambing seda
ng bunting

SECTION 4

BANGSA KAMBING

G
N
A
C
A
K
G
N
I
B
M
A
K
Kambing kacang adalah ras unggul kam
bing yang pertama kali dikembangkan di
Indonesia
Kambing kacang merupakan kambing lo
kal Indonesia
1. Memiliki daya adaptasi yang tinggi terh
adap kondisi alam
2. Memiliki daya reproduksi yang sangat ti
nggi.
. Kambing kacang jantan dan betina kedu
anya merupakan tipe kambing pedaging

CIRI-CIRI KAMBING K
ACANG

Tubuh kambing relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil


Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek
Pada umumnya memiliki warna bulu tunggal putih, hitam, coklat, atau kombinasi ketiganya
Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek
Berat tubuh jantan dewasa dapat mencapai 30 kg, serta betina dewasa mencapai 25 kg
Tinggi yang jantan 60 - 65 cm, sedangkan yang betina 56 cm
Memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan dagu
Pada kambing jantan juga tumbuh bulu panjang sepanjang garis leher, pundak dan punggung sampai ekor dan pa
ntat

h
a
w
a
t
E
Kambing

A
W
A
T
E
N
PENJELASA

Kambing Etawah didatangkan dari India yang dise


but kambing Jamnapari
Badannya besar, tinggi gumba yang jantan 90 sent
imeter hingga 127 sentimeter dan yang betina han
ya mencapai 92 sentimeter
Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sed
angkan betina hanya mencapai 63 kilogram.

POLITEKNIK Negeri Banyuwangi

17

Telinganya panjang dan terkulai ke baw


ah
Dahi dan hidungnya cembung. Baik jant
an maupun betina bertanduk pendek

Ciri-ciri Kam
bing Etawa

Kambing jenis ini mampu menghasilkan


susu hingga tiga liter per hari
Keturunan silangan (hibrida) kambing E
tawa dengan kambing lokal dikenal seb
agai sebagai kambing "Peranakan Etawa
h" atau "PE
Kambing PE berukuran hampir sama de
ngan Etawa namun lebih adaptif terhad
ap lingkungan lokal Indonesia.

18

h
a
w
a
t
E
n
a
k
a
n
a
r
e
P
g
Kambin

A
T
E
N
A
K
A
N
A
R
E
P
N
A
S
A
L
E
J
PEN
WAH

Kambing peranakan etawah (PE) merupakan hasil kawin silang antara kambing kacang dengan kambing etawah ya
ng mempunyai sifat mendekati kambing etawah dan sebagiannya mendekati sifat kambing kacang

POLITEKNIK Negeri Banyuwangi

19

Warna bulu belang hitam, putih, merah, coklat


an kadang putih
Mukanya yang cembung
Bertelinga panjang yang mengglambir
Postur tubuh tinggi

Ciri-ciri Kam
bing Peranak
an Etawa

Kambing PE memiliki lama kebuntingan 148,8


hari, siklus birahi 23 hari, angka kawin per keb
ntingan

Badannya besar sebagaimana Etawa, bobot ya


g jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan beti
mencapai 63 kg

Kambing jantan maupun betina bertanduk kec


/pendek

Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu


anjang

Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hin


ga tiga liter per hari

20

n
a
r
a
w
a
J
g
n
i
b
m
a
K
du
Kambing hasil persilangan antara kambing Etawa
dengan kambing Kacang
Kambing ini memliki ciri separuh mirip kambing
Etawa dan separuh lagi mirip kambing Kacang.
Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak
1,5 liter per hari

POLITEKNIK Negeri Banyuwangi

21

Ciri-ciri K a m
bing Jawara
ndu

Memiliki tubuh lebih kecil dari kamb


g ettawa, dengan bobot kambing jan
n dewasa dapat lebih dari 40 kg, sed
ngkan betina dapat mencapai bobot
0 kg

Baik jantan maupun betina bertandu

Memiliki telinga lebar terbuka, panja


g dan terkulai

Baik jantan maupun betina merupak


n tipe pedaging dan penghasil susu

22

n
e
n
a
a
S
Kambing
Kambing Saenen berasal dari Saenen, Swiss. Baik k
ambing jantan maupun betinanya tidak memliki tan
duk. Warna rambutnya putih atau krem pucat.
Hidung, telinga dan kambingnya berwarna belang h
itam. Dahinya lebar, sedangkan telinganya berukur
an sedang dan tegak. Kambing ini merupakan jenis
kambing penghasil susu.

POLITEKNIK Negeri Banyuwangi

23

Ciri-ciri kambing Saanen : Bulunya pendek berwarna p


ih atau krim dengan titik hitam di hidung, telinga dan di
lenjar susu.
Hidungnya lurus dan muka berupa segitiga.

Ciri-ciri K a m
bing Saanen

Telinganya sederhana dan tegak ke sebelah dan ke depa


Ekornya tipis dan pendek.
Jantan dan betinanya bertanduk.

Berat dewasa 68-91 kg (Jantan) dan 36kg - 63kg (Betina


tinggi ideal kambing ini 81 cm dengan berat 61 kg, di sa
tingginya 94 cm beratnya 81 kg.
Produksi susu 740 kg/ms laktasi.

24

i
a
r
u
b
a
S
g
n
i
b
m
a
K
CIRI-CIRI KAMBING SABURAI
Kambing saburai adalah kambing persilangan an
tara kambing peranakan etawa dengan kambing
boer.
Kambing ini banyak ditemui di Kabupaten Tangg
amus Lampung
daerah lain, kambing ini juga dinamai dengan na
ma kambing boerawa

POLITEKNIK Negeri Banyuwangi

25

O
R
B
M
E
G
G
N
I
B
M
A
K
G
Asal kambing Gembrong terdapat di daerah kaw
asan Timur Pulau Bali terutama di Kabupaten Kar
angasem
Asal usul kambing gembrong belum bisa dipastik
an.
Ada yang menduga kambing tersebut merupakan
persilangan antara kambing Kashmir dengan ka
mbing Turki.
Dugaan ini didasarkan pada ciri-ciri fisik kambing
yang hampir mirip dengan kambing gembrong

POLITEKNIK Negeri Banyuwangi

26

Ciri khas dari kambing ini adalah berbulu panj


ng

Panjang bulu sekitar berkisar 15-25 cm, bahka


rambut pada bagian kepala sampai menutupi
uka dan telinga

Ciri-ciri K A M
BING GEMB
RONG

Rambut panjang terdapat pada kambing janta


sedangkan kambing Gembrong betina berbulu
endek berkisar 2-3 cm

Warna tubuh dominan kambing Gembrong pa


umumnya putih (61,5%) sebahagian berwarna
oklat muda (23,08%) dan coklat (15,38%).

Pola warna tubuh umumnya adalah satu warn


ekitar 69,23% dan sisanya terdiri dari dua war
15,38% dan tiga warna 15,38%.

Rataan litter size kambing Gembrong adalah 1


5.

Rataan bobot lahir tunggal 2 kg dan kembar d


1,5 kg. Tingkat kematian prasapih 20%.

27

A
T
S
O
K
G
KAMBIN
Lokasi penyebaran kambing Kosta ada di sekitar
Jakarta dan Propinsi Banten
Kambing ini diduga terbentuk berasal dari persil
angan kambing Kacang dan kambing Khasmir (ka
mbing impor)

POLITEKNIK Negeri Banyuwangi

28

Kambing ini diduga terbentuk berasal dari per


angan kambing Kacang dan kambing Khasmir
ambing impor).

Ciri-ciri Kam
bing K A M B I
NG KOSTA

Hasil pengamatan, ternyata sebaran warna da


kambing Kosta ini adalah coklat tua sampai hi
m. Motif garis yang sejajar pada bagian kiri da
kanan muka, Dengan presentase terbanyak hi
m (61 %), coklat tua (20%), coklat muda (10,
2%), coklat merah (5,8%), dan abu-abu (3,4%)

Terdapat pula ciri khas yang dimiliki oleh Kam


ng Kosta yaitu bulu rewos di bagian kaki belak
ng mirip bulu rewos pada Kambing Peranakan
ttawa (PE), namun tidak sepanjang bulu rewos
ada Kambing PE dengan tekstur bulu yang aga
tebal dan halus.

Tubuh Kambing Kosta berbentuk besar ke bag


n belakang sehingga cocok dan potensial untu
dijadikan tipe pedaging.

29

SECTION 5

ALASAN &TUJUAN MEMELIHARA KAM


BING

1. Penyedia protein hewani (susu dan da


ng)

2. Hak milik atau tabungan yang mencipt


kan rasa aman dan ketenangan.

TUJUAN ME
MELIHARA K
AMBING

3. Lapangan kerja termasuk pemanfaatan


enaga kerja keluarga yang efektif.

4. Pendapatan tambahan selain dari hasi


pertanian, perkebunan.

5. Pemanfaatan limbah (mesin daur ulan


alami). Kambing dapat memanfaatkan
mbah pertania
6. Penghasil pupuk kandang.

7. Sebagai hewan percobaan di laborato


um

31

KAMBING-KAMBING
YUK PELIHARA KAMBING BUAT KESEJAHTERAAN HIDUP KITA DAN BANGSA

POLITEKNIK Negeri Banyuwangi

32

1. Ukuran tubuh tidak terlau besar dan


epat dewasa

ALASAN ME
MELIHARA K
AMBING

2. mudah perawatannya dan pemelihar


nnya karena adanya sifat menggerom
ol, mudah penyediaan pakan dan tid
butuh lahan yang luas
3. Cepat berkembang biak

4. Daya adaptasi terhadap lingkungan y


ng tinngi

5. Modal untuk memulai memelihara ka


bing relatif tidak besar dan lebih cep
berputar

6. karkas kambing yang kecil lebih mud


h dijual sehinnga relatif lebih cepat d
onsumsi

33

G
N
I
B
M
A
K

POLITEKNIK Negeri Banyuwangi

34

THANK YOU!
Do You Have Any Questions?

POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI


2016

Anda mungkin juga menyukai