Anda di halaman 1dari 60

CASE REPORT

SKABIES
Pembimbing :
dr. R. Imelda H.B.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KELUARGA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PUSKESMAS DUREN SAWIT

Disusun Oleh:

Dwi Ellyani 11-047


Yulian huningkor11- 068
Eva oktavia sinurat 11- 072
Ni made putri lastiana 11- 079
Hanna libriana rompas 11- 232
Akaesna lumban tobing 12- 125

SKABIES
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

PASIEN

KETERANGAN

Nama

Jibran

Umur

5 tahun

Alamat

Rawa domba RT 01/RW 02

Rumah Kontrakan

Jln. Haji nasir

Jenis Kelamin

Laki-laki

Agama

Islam

Pendidikan

PAUD

Pekerjaan

Pelajar

Status Perkawinan

Belum Menikah

Kedatangan yang ke

Pasien datang dengan ibu

Telah diobati sebelumnya

Tidak

Alergi obat

Tidak

Sistem pembayaran

BPJS

ANAMNESIS

(DILAKUKAN SECARA AUTOANAMNESIS)

Keluhan Utama :
kemerahan disela jari tangan dan
kaki.

Keluhan Tambahan :
Gatal dibagian bagian kaki dan
tangan.

RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG (1)
Pasien datang ke Puskesmas bersama dengan ibu dengan
keluhan kemerahan disela jari tangan dan kaki. Kemerahan
disela jari tangan dan kaki sejak 2 minggu lalu. Gatal
dirasakan saat malam. Awalnya pasien merasakan gatal
lalu timbul kemerahan dikulit dibagian tangan. Keesokan
harinya kemerahan yang muncul bertambah banyak dan
menyebar ke seluruh sela jari pasien, tetapi tidak pada
mata, mulut, ataupun saluran pernapasan.
Pasien mempunyai riwayat kontak langsung dengan
kakaknya dan teman main dirumahnya yang memiliki
keluhan yang sama dengan pasien sejak 1 bulan lalu.
Sebelumnya pasien belum pernah mengalami keluhan
seperti ini. Pasien merasa terganggu dengan gatal yang
muncul, sehingga pasien sulit tidur.

RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Pasien tidak memiliki riwayat alergi baik makanan,
obat, udara maupun debu .
Pasien baru pertama kali mempunyai keluhan seperti
ini.
Ada riwayat kontak langsung dengan kakak
keduanya dan teman main disekitar rumahnya yang
mempunyai keluhan yang sama 1 bulan yang lalu.
Tidak ada riwayat rawat inap karena sakit berat
ataupun kecelakaan.

RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Di dalam keluarga pasien yang tinggal serumah, kakak
kedua pasien ada yang mempunyai keluhan yang
sama sekitar 1 bulan yang lalu.

GENOGRAM

DATA KELUARGA
Umur

Status

Jenis Kelamin

Pekerjaan

Riwayat
Penyakit

28

Ayah

Laki-laki

Buruh Bangunan

Sehat

Noviani

25

Ibu

Perempuan

Ibu Rumah Tangga

Sehat

3.

Fardan

10

Laki Laki

SD

Sakit

4.

Jibran

Laki Laki

PAUD

Sakit

No.

Nama

1.

Surya

2.

(tahun)

Kakak
Pasien
Pasien

RIWAYAT KEBIASAAN
PRIBADI
Pasien selalu dibiasakan untuk tidur siang dari pukul
12.30-15.00.
bermain bersama teman-teman disekitar rumahnya
setelah bangun tidur.
Pasien memiliki kebiasaan mandi 1x1 hari. Pasien juga
memiliki kebiasaan jajan di luar rumah.

RIWAYAT SOSIAL
EKONOMI (I)

Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan kakak


laki-laki nya.
Ayah pasien berumur 28 tahun, ibu pasien berumur
25 tahun, kakak pasien berumur 10 tahun.
Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara.
Ayah pasien bekerja sebagai karyawan swasta. Ibu
pasien adalah seorang ibu rumah tangga.

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI


Pasien tinggal di rumah kontrakan di dalam gang.
terdapat 1 ventilasi dengan 1 pintu yang digunakan untuk
masuk dan keluar, 1 jendela terbuka pada ruang tamu
sehingga sirkulasi udara tidak cukup baik.
Ruang tamu digunakan sebagai ruang keluarga dan tempat
tidur siang bagi pasien dan kakak pasien.
tidak memakai AC hanya menggunakan kipas angin.
Pencahayaan cukup karena dapat membaca dan menulis jika
semua lampu dimatikan.
Luas rumah pasien 20 m2.

Rumah tersebut terdapat 1 ruang tidur, ruang


tamu yang dijadikan ruang keluarga , dapur dan
1 kamar mandi yang dijadikan bersamaan
dengan tempat mencuci baju.
Di dalam ruang tamu dan ruang keluarga
terdapat lemari dan televisi.
Kebersihan rumah kurang baik, tampak barangbarang terlihat kurang rapi dalam penataannya.
Dapur dan kamar mandi pasien terletak
bersebelahan.

RIWAYAT SOSIAL
EKONOMI
Sumber air rumah pasien menggunakan air tanah. Air tersebut berbau
dan warnanya jernih dan digunakan untuk mencuci. Air minum dan
memasak menggunakan air isi ulang.
Lantai rumah pasien terbuat dari ubin, atap rumah terbuat dari seng,
langit-langit dalam rumah pasien nampak tak terawat.
Setiap hari sampah rumah tangga dikumpulkan dalam tempat sampah
yang tertutup dan kemudian diambil oleh petugas kebersihan setiap 34 hari sekali.
Pendapatan ayah pasien sebulan Rp 2.500.000,- per bulan.
Pengeluaran keluarga pasien tiap bulannya Rp. 2.000.000,- untuk
keperluan pangan, sekolah , kebutuhan sehari-hari, keperluan rumah
tangga, dan biaya listrik serta air selama sebulan, sisa uangnya
terkadang dipakai untuk biaya tidak terduga atau ditabung.
Hubungan pasien dengan keluarga harmonis dan baik, begitu juga
dengan tetangga rumah pasien dan keluarga pasien aktif dalam
perkumpulan kemasyarakatan.

RIWAYAT KEHAMILAN DAN


KELAHIRAN

Riwayat Kehamilan

Perawatan Antenatal : Trimester I 1x/bulan di bidan


: Trimester II 1x/bulan di bidan
: Trimester III 2x/bulan di Bidan
Penyakit Kehamilan : Disangkal

Riwayat Kelahiran

Tempat Lahir : Bidan Nurjanah


Penolong Persalinan : Bidan
Cara Persalinan : Spontan
Penyulit : Disangkal
Masa gestasi : Cukup bulan (9 bulan 10 hari)

Keadaan Bayi

Berat Badan Lahir


: 3060 gr
Panjang Badan : 46 cm
Keadaan saat lahir : Langsung menangis
Nilai APGAR : 7-10 (Bayi Normal)

RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


Gigi Pertama : 3 Bulan
Psikomotor
Tengkurap : 3 Bulan
Duduk : 6 Bulan
Berdiri : 9 Bulan
Berjalan : 12 Bulan
Berbicara :10 Bulan
Membaca/Menulis
: 2 Tahun
Gangguan Perkembangan : Disangkal

Riwayat Imunisasi
BCG : 1 bulan
DPT/DT : 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
POLIO : 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
CAMPAK : 9 bulan
HEPATITIS B : 0 bulan
Kesan : Imunisasi Dasar Lengkap

RIWAYAT KELUARGA
Corak Reproduksi
Keterangan
Perkawinan ke
Umur Saat Menikah
Kosanguitas
Keadaan Kesehatan

Ayah/Wali

Ibu/Wali

28

25

Sehat

Sehat

DATA KELUARGA
No

Umur (Tahun)

Jenis

Hidup

Kelamin

Lahir

Abortus

Mati

Mati

Keterangan

(sebab)

Kesehatan

10

Sakit

Pasien

PEMERIKSAAN FISIK (I)


Keadaan Umum

Kesadaran : Compos mentis


Keadaan umum : Tampak sakit
ringan
Tanda Vital

Tekanan Darah : 110/70 mmHg


Nadi
: 88 x/menit
Pernafasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,2 celcius

PEMERIKSAAN FISIK (II)

Antropometri
Tinggi Badan : 104 cm
Berat Badan : 14 kg
Lingkar Lengan Atas : 13,5 cm
Status Gizi : Baik
Kriteria : Berat Badan menurut Umur Usia 0-60 bulan
(Z- Score)

Gizi Buruk : < 3 SD


Gizi Kurang
: - 3 SD sampai dengan < - 2 SD
Gizi Baik : - 2 SD sampai dengan 2 SD
Gizi Lebih : > 2 SD

Indeks Massa Tubuh menurut Anak


Umur 0 60 bulan ( Z- Score)
IMT : BB (kg) / (TB2) (m) = 14 /
(1,04) 2 = 12,94 ( - 2 SD )
Berat Badan menurut Tinggi
Badan(BB/TB) Anak Umur 0-60
bulan (Z- Score)
- BB = 14 kg

TB = 104 cm

( + 1 SD )
Kriteria

Sangat Kurus : < -3 SD


Kurus : -3 SD sampai dengan <-2 SD
Normal : -2 SD sampai dengan 1
SD
Gemuk: >1 SD sampai dengan 2 SD
Obesitas : >2 SD

PEMERIKSAAN FISIK (III)


Kepala
Mata

: Dalam batas normal


: Dalam batas normal

Telinga

: Dalam batas normal

Hidung

: Dalam batas normal

Tenggorokan : Dalam batas


normal
Gigi dan Mulut: Dalam batas
normal
Leher
Thorax

: Dalam batas normal


: Dalam batas normal

PEMERIKSAAN FISIK (IV)


Status Neurologis
Refleks Fisiologis : ++/++
Refleks Patologis : -/ Sensibilitas :
Atas : Suhu +/+, nyeri +/+, raba +/+
Bawah : Suhu +/+, nyeri +/+, raba -/-

Motorik :
Atas : normotonus, 5555/5555
Bawah : normotonus, 5555/5555

Tulang belakang : Tidak ada kelainan


Anus dan rektum: Tidak dilakukan pemeriksaan
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

STATUS LOKALIS
(EFLORESENSI)
Jenis

: eritema, papul, vesikel, pustul, ekskoriasi,


erosi

Lokasi
: sela-sela jari tangan dan kaki,
pergelangan kaki dan tangan, perut
Penyebaran : simetris
Susunan
Bentuk

: sirsinar

Ukuran
Batas

: Milier-lentikuler

: bundar
: Tegas

Tepi
: Tidak aktif,tidak menonjol
Permukaan
: Verukosa
Bagian Tengah : Menonjol

GAMBARAN (1)

GAMBARAN (III)

PERUMUSAN MASALAH KESEHATAN


PASIEN

DIAGNOSIS HOLISTIK (I)


Aspek Personal
Keluhan utama:
kemerahan di sela jari
tangan dan kaki
Kekhawatiran: pasien
khawatir keluhan yang
dirasakan akan
mengganggu atau
mengurangi waktu
istirahat pasien
Harapan: pasien
berharap agar keluhan
segera hilang dan dapat
beraktivitas kembali

Aspek Klinis
Diagnosa kerja
:
Skabies
Diagnosa banding :
prurigo, gigitan serangga
Status gizi : Baik
Terapi :
Cetirizine 1x1/2tab
Permethrin 5% 2x 1 oles
Salicyl talk
Vitamin (B1B6B12)

DIAGNOSIS HOLISTIK (II)


Aspek Resiko Internal
Pasien
berumur
5
tahun.
Pasien memiliki
kebiasaan jajan diluar
rumah.
Pasien memiliki
kebiasaan sulit mandi

Aspek
Psikososial
Keluara dan Lingkungan
Pasien
tidak
ada
masalah
psikososial,
keluarga
dan
lingkungan.
Lingkungan rumah
pasien padat dan
kumuh.
Pasien hidup rukun
bersama kedua orang
tua dan kakaknya.
Pasien senang bermain
bersama teman-teman
di lingkungan
rumahnya. Dan
memiliki kontak
langung dengan kakak
dan teman bermainnya
yang memiliki keluhan
yang sama.

Derajat Fungsional
Derajat Satu : Pasien
tidak
memiliki
keterbatasan
beraktifitas dan masih
dapat
melakukan
pekerjaan sendiri.

RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN

No Kegiatan

Rencana intervensi

Sasaran Waktu

Sasaran yang
diharapkan

1.

Aspek

Evaluasi :

Pasien

Personal

-Keluhan, kekhawatiran serta dan

45

menit

Keluhan

pasien

dan

harapan pasien.

Keluarga

kekhawatiran

Pasien

keluarga pasien

Edukasi :

dapat

-Memberikan
mengenai

informasi
penyakit

yang

berkurang.
-

Pasien

dialami

pasien,

penyebab,

keluarga

gejala

klinis,

penularan,

mengerti

prognosis,

serta

dan
dapat

tentang

pencegahannya.

penyakit,

pencegahan,

penularan

dan

pengobatan atas
penyakit

yang

dialami pasien.

No

Kegiatan

Rencana intervensi

Sasaran

Waktu

Sasaran yang
diharapkan

2.

Aspek Klinis

Evaluasi :

Pasien

Skabies

Melakukan

pemeriksaan

tanda

vital

5 hari

dan

Pasien

menjalankan

terapinya

pemeriksaan fisik umum.

dengan

baik

dan sukses

Terapi Farmakologis

Pasien

minum

obat

Cetirizine 1x1/2 tab (selama 5 hari)

dengan teratur

Permetrin 5% 2x1 oles

Salicyl talk

kepada anggota keluarga

Vitamin (B1B6B12)

lainnya

Mandi secara teratur

Makan

makanan

yang

sehat

dan

seimbang

Edukasi :
Menginformasikan
menginformasikan

cara

minum

obat

untuk

dan
tidak

berpergian/bermain di luar rumah dan tidak


dengan

lingkungan

luar,

tidak

menggaruk bagian yang gatal dengan cara


menggunting kuku pasien, tetap mandi yang
tidak

Pasien

dapat

sempurna

Non-Farmakologis

teratur,

dan

tetangga

sekitar rumah

1x!/2 tab

kontak

Pasien tidak menularkan

menggunakan

pakaian,

alat

mandi secara bersama-sama. Tetap menjaga


kebersihan pribadi dan lingkungan.

sembuh

No

Kegiatan

Rencana intervensi

Sasara Waktu

Sasaran yang

n
3

Aspek

Risiko Edukasi :

Internal:
-

Menjelaskan

gejala

berumur

demam,merasa
enak

badan,

timbulnya

memiliki

vesikel.

kebiasaan
jajan
-

awal

Pasien

di

kesadaran untuk
tidak mengabaikan

sampai

ruam

keluhan pasien,

dan

kesadaran untuk
periksa ke dokter

cara

dan menyuruh

penularan penyakit

pasien minum

Menjelaskan

Pasien

merawat diri agar tidak

memiliki

terkena infeksi sekunder


Minum

sulit mandi

Ibu pasien
memiliki

tidak

luar rumah -

kebiasaan

seperti Keluarga

Menjelaskan

2 hari

bagaimana dan

Pasien
5 tahun

Pasien

diharapkan

cara

obat

obat secara
teratur.
-

Ibu pasien dapat


menjaga

teratur,makan teratur dan

keteraturan pola

gizi seimbang.

makan pasien
untuk
meningkatkan
daya tahan tubuh
pasien.

No

Kegiatan

Rencana

Sasara Waktu

intervensi
4

Aspek Psikososial, Keluarga Edukasi:


dan Lingkungan
-

Pasien

diharapkan
2 hari

menjalin dan

Hubungan
dengan

pasien
keluarga

Pasien tidak ada masalah

hubungan baik dengan Keluarga

tetap

psikososial, keluarga dan

anggota keluarga dan pasien

dan harmonis.

lingkungan.

saling mendukung satu

Lingkungan rumah pasien

sama lain.

padat dan kumuh.


-

Tetap

Sasaran yang

Pasien

hidup

Menjelaskan

cara

penularan

untuk

bersama kedua orang tua

mencegah

penuralan

dan kakaknya.

kepada

senang

bermain

anggota

keluarga yang lain dan

bersama teman-teman di

tetangga sekitar.

lingkungan

Menjaga daya tahan

Dan

memiliki

langung
dan

rumahnya. -

dengan

teman

kontak
kakak

bermainnya -

tubuh

Keluarga

anggota

keluarga
Tidak mencampur alat

yang memiliki keluhan

mandi, pakaian pasien

yang sama.

dengan

anggota

keluarga lainnya.

baik
tetap

mendukung

rukun

Pasien

terjalin

pasien

untuk sembuh.
-

Keluarga melakukan
pencegahan
tidak

agar
terkena

penyakit yang sama.

TINDAK LANJUT DAN HASIL


INTERVENSI

Tanggal

Intervensi yang dilakukan, diagnostik holistik dan rencana selanjutnya

Pertemuan

Saat kedatangan yang pertama dilakukan beberapa hal yaitu :

Pertama

1. Memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga pasien.

13 Agustus

2. Menjalin hubungan yang baik dengan pasien.

2016

3. Menjelaskan maksud kedatangan dan meminta persetujuan pasien dengan inform

(Home visit)

concern melalui ibu pasien.


4. Menganamnesa ibu pasien, mulai dari identitas sampai riwayat psiko-sosioekonomi dan melakukan pemeriksaan fisik.
5. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan dan mempersiapkan alat yang
akan dipergunakan.
6. Memastikan pasien telah mengerti tujuan prosedur pemeriksaan.
7. Meminta persetujuan pemeriksaan kepada pihak pasien.
8. Membuat diagnostik holistik pada pasien.
9. Mengevaluasi pemberian penatalaksanaan farmakologis.
Intervensi yang akan diberikan:
10. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi penyakit pasien.
11. Mengingatkan untuk melanjutkan terapi yang sudah diberikan.

Tanggal
Pertemuan
Kedua
15

Intervensi yang dilakukan, diagnostik holistik dan rencana selanjutnya


1. Memeriksa kembali keadaan fisik pasien untuk mengetahui apakah
sudah terjadi perubahan atau belum.

agustus 2. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi

2016

penyakit pasien melalui ibu pasien (alloanamnesis).


3. Mengingatkan untuk melanjutkan terapi yang sudah diberikan.
4. Memeriksa keadaan fisik anggota keluarga
5. Mengamati rumah dan lingkungan rumah pasien

Pertemuan
Ketiga
18
2016

1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi


penyakit pasien.

agustus 2. Menganamnesa anggota keluarga pasien, mulai dari identitas


sampai riwayat psiko-sosio-ekonomi
3. Menginformasikan bila ada anggota keluarga yang mempunyai
keluhan yang sama untuk segera ke puskesmas.
4. Mengedukasi pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
5. Tetap hidup rukun, rajin beribadah, dan selalu menjaga kesehatan.

KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA


Diagnostic holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
ASPEK PERSONAL :
Pasien mengeluhkan kemerahan di sela jari, disertai rasa gatal dan tidak enak badan
(malaise). Pasien khawatir keluhan yang dirasakan akan mengganggu jam bermainnya. Pasien
berharap agar keluhannya segera hilang dan dapat beraktivitas kembali.
ASPEK KLINIS :
Diagnosis Klinis

: Skabies

Diagnosis Banding : prurigo, gigitan serangga


Status Gizi

: Baik

ASPEK RISIKO INTERNAL :


Pasien berusia 5 tahun dan pasien memiliki kebiasaan jajan diluar rumah.
ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA DAN LINGKUNGAN
Pasien tidak ada masalah psikososial, keluarga dan lingkungan. Pasien hidup rukun harmonis
dengan kedua orang tua dan kakaknya. Pasien memiliki kontak dengan kakak dan teman
bermain dirumahnya yang memiliki keluhan yang sama 1 bulan yang lalu. Lingkungan
rumah pasien padat dan kumuh.
DERAJAT FUNGSIONAL
Derajat Satu : Pasien tidak memiliki keterbatasan beraktifitas dan masih dapat melakukan
pekerjaan sendiri.

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien :


Kesadaran berobat cukup baik,
Ibu pasien selalu ingat memberikan obat-obatan secara teratur kepada pasien,
Ibu pasien mau mendengarkan anjuran-anjuran yang diberikan,
Keluarga pasien bekerja sama untuk kesembuhan pasien.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah pasien
Pasien suka menggaruk sela jari tangan dan kaki yang kemerahan,
Pasien malas mandi, sehingga bisa memudahkan kutu untuk berkembang biak
Pasien tetap bermain bersama teman-teman sekitar rumahnya.
Pasien memiliki kebiasaan jajan di luar rumah.

Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya


Tetap meminum obat sampai habis,
Tetap memberi semangat pasien untuk minum obat dengan teratur,
Mengingatkan pasien dan ibu pasien untuk tetap mandi teratur 2x sehari
Bila obat sudah habis dianjurkan kembali ke dokter untuk kontrol.

PROGRESS REPORT

Pertemuan Ke - 1

Anamn
esis
dan
Pemeri
ksaan
Fisik

Anamnesis

Pasien datang ke Puskesmas bersama dengan ibu


dengan keluhan kemerahan disela jari tangan dan
kaki. Kemerahan disela jari tangan dan kaki sejak 2
minggu lalu. Gatal dirasakan saat malam. Awalnya
pasien merasakan gatal lalu timbul kemerahan
dikulit
dibagian
tangan.
Keesokan
harinya
kemerahan yang muncul bertambah banyak dan
menyebar ke seluruh sela jari pasien, tetapi tidak
pada mata, mulut, ataupun saluran pernapasan.
Pasien mempunyai riwayat kontak langsung dengan
kakak keduanya dan teman main dirumahnya yang
memiliki keluhan yang sama dengan pasien sejak 1
bulan lalu. Sebelumnya pasien belum pernah
mengalami keluhan seperti ini. Pasien merasa
terganggu dengan gatal yang muncul, sehingga
pasien sulit tidur.

Home Visit Ke
-1
Anamnesis

Kemerahan
disertai erosi di
sela jari tangan,
demam (-), sakit
kepala (-) batuk
(+)

Pasien

sudah

dapat

beraktivitas
TD

110/80

mmhg
N : 70 x/m
RR : 20 x/m
S : 36,3 OC

Home Visit Ke-2

Home Visit Ke - 3

Anamnesis
dan
Pemeriksa
an Fisik

Anamnesis

Anamnesis

Kemerahan sudah mulai menghilang Kemerahan

sudah

dibeberapa tempat, dan terdapat menghilang


beberapa krusta,

mulai

dibeberapa

gatal tidak ada, tempat, dan gatal tidak ada,

demam (-), sakit kepala (-) batuk Pasien sudah dapat bermain
(-) , Pasien sudah dapat bermain dan beraktivitas kembali
dan beraktivitas kembali.

TD : 110/70 mmhg

TD

: 110/70 mmhg

N : 85 x/m

Nadi : 90 x / menit

RR : 20 x/m

RR

S : 36 OC

: 20 x / menit

Suhu : 36,2 C

Kesadaran : composmentis

Kesadaran : composmentis

Kulit : Turgor baik

Kulit : Turgor baik

ANALISIS LINGKUNGAN
Berdasarkan kriteria rumah sehat, rumah pasien tidak memenuhi
kriteria rumah sehat, dikarenakan atap rumah yang terbuat dari
seng.
Dinding ruangan yang terbuat dari batu bata tanpa dilapisi oleh cat
tembok, lantai rumah yang belum terbuat dari keramik dengan luas
rumah 20 m2 yang dihuni oleh empat orang.
Untuk ventilasi terdapat 1 ventilasi dengan 1 pintu yang digunakan
untuk masuk dan keluar, 1 jendela terbuka sehingga sirkulasi udara
cukup baik.
Pencahayaan cukup karena dapat membaca dan menulis jika semua
lampu dimatikan.
Sumber air pasien dari air tanah.
Pasien membuang sampahnya setiap hari di samping tembok rumah
pasien yang kemudian dalam 3-4 hari akan dibawa oleh pengangkut
sampah umum di daerah rumah pasien.

HOME VISIT
Kamar Tidur

Ruang Tamu

Kamar Mandi

Ruang keluarga

Halaman Depan
Rumah

Ventlasi Ruang Tamu

PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI


CONTOH MENU MAKANAN HARIAN SESUAI KEBUTUHAN
KALORI

TINJAUAN
PUSTAKA

SKABIES
Definisi
Penyakit kulit menular akibat infestasi & sensitisasi
terhadap tungau Sarcoptes scabiei serta produknya
berada dalam terowongan

Etiologi
Sarcoptes (Acarus) scabiei var.hominis
Phylum Arthropoda; Class Arachnida; Ordo
Acarina; Famili Sarcoptidae
Sarcoptes scabiei = tungau atau kutu yang
kecil, transulen
Bentuk bulat lonjong, konveks bagian
dorsal & pipih bagian ventral
Ukuran:
= 0,20 0,25 mm
= 0,33 0,45 mm

4 pasang kaki
2 depan + alat isap
2 belakang + bulu keras
Jantan dan betina
berkopulasi.
Stlh kopulasi jantan mati.
Betina membuat
terowongan, lalu bertelur 2
5 butir/ hari lalu mati
Siklus hidup
Telur larva nimfa

sarkoptes dewasa
(tiap siklus
berlangsung selama
+/- 3 hari)

Epidemiologi
daerah tropis & subtropis
Insiden tinggi pd
masyarakat sos-ekonomi
kurang dan hygiene buruk
Cara Penularan
Kontak langsung lamaerat; seksual
Kontak tak langsung
Kasur, pakaian

Simtomatologi
Keluhan : 2 keluhan dari 4 keluhan dianggap +
terkena
gatal hebat malam hari (Pruritus nokturna )
Menyerang secara berkelompok
Terdapat terowongan
Menemukan tungau
Predileksi:
Sela jari tangan & kaki, ekstensor ekstremitas
Lipat ketiak, sekitar pusar dan ikat pinggang
Daerah genital dan bokong

Efloresensi:
Papulo-vesikulae

Erosi & ekskoriasi


Khas: kunikulus (terowongan) di lapisan korneum

Diagnosis
Pemeriksaan tambahan
Temukan terowongan pada kulit
Mengambil sarcoptes dewasa, larva dan telur
dengan jarum
Diagnosis Banding
Prurigo
Gigitan serangga

TERAPI
a. Anti Skabies :
1. Preparasi belerang (4
10%)
2. Emulsi benzil benzoas
(15-25%)
3. Gama benzen heksa
klorida ( - 1%)
4. Krotamiton 10%
5. Permethrin 5%
6. Salap 2-4
Murah dan aman
Tidak bunuh telur
Bau belerang iritasi

b. Umum

Kebersihan perorangan

Kebersihan lingkungan

Obati keluarga & kontak personal

c. oral :

anti histamine: gatal

d. Antibiotika: bila ada infeksi sekunder

Prognosis
Dengan terapi adekuat baik
kecuali ada kelainan
immunologik

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai