Anda di halaman 1dari 38

Eva Priska Kushermanto

112170028
Pembimbing :
Dr. Widi Astuti, Sp.M

Glaukoma adalah suatu neuropati optik


yang ditandai dengan meningkatnya
tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik,
dan menciutnya lapang pandang.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Peningkatan TIO
Jenis kelamin
Usia
Riwayat keluarga
Trauma
Konsumsi obat-obatan

suatu cairan jernih yang mengisi kamera


okuli anterior dan posterior mata
berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen
pada kornea dan lensa
Humor akueus diproduksi oleh badan Siliar

1. Glaukoma primer
- Glaukoma sudut terbuka (glaukoma
simpleks)
- Glaukoma sudut sempit
2. Glaukoma kongenital
- Primer atau infantil
- Menyertai kelainan kongenital lainnya

3. Glaukoma sekunder
- Perubahan lensa
- Kelainan uvea
- Trauma
- Bedah
- Rubeosis
- Steroid dan lainnya
4. Glaukoma absolut

Masalah dalam glaukoma sudut terbuka


primer adalah tidak adanya gejala sampai
penyakit relatif lanjut. Sewaktu pasien
pertama kali menyadari adanya kehilangan
lapang pandang, biasanya telah terjadi
kerusakan nervus optikus yang bermakna

Tonometri
Optalmoskop
genioskopi

Beta bloker (timolol) untuk mengurangi


supresi humor aquous
Simptomimetik (pilocarpine) untuk
mengecilkan pupil dan meningkatkan
pengairan cairan di bilik anterior. Carbhacol
0,75-3% adalah kolinergik aktif. Epinefrin
0,25-2% diteteskan sekali atau 2 kali sehari,
meningkatkan pengeluaran aquous humor
dan sedikit banyak disertai penurunan
pembentukan aquous humor.

Jika tidak dapat dikontrol dengan obatobatan, maka dilakukan pembedahan untuk
meningkatkan pengairan cairan dari bilik
anterior. Terapi bedah yang dilakukan
adalah Iridektomi, Trabekuloplasti laser,
trabekulektomi.

Glaukoma sudut tertutup akut terjadi bila


terbentuk iris bombe yang menyebabkan
oklusi sudut bilik mata depan oleh iris
perifer. Timbul ketika tekanan intra okuli
meningkat dengan cepat sebagai akibat
bendungan yang tiba-tiba dari trabekular
meshwork oleh iris

Khasnya terjadi nyeri mata hebat mendadak


sakit kepala,
kekaburan mendadak,
halo,
mual, muntah
Mata merah

Terapi pada awalnya ditujukan untuk


menurunkan tekanan intraokular.
Asetazolamid intravena dan oral bersama
obat topical, seperti penyekat beta dan
apraclodine dan jika perlu hiperosmotik
biasanya akan menurunkan tekanan
intraokular. Kemudian diteteskan piokarpin
2% satu setengah jam setelah terapi
dimulai

harus dilakukan iridektomi perifer untuk


membentuk hubungan permanen antara
bilik mata depan dan belakang sehingga
kekambuhan iris bombe dapat dicegah.

Pasien dengan predisposisi anatomi


penutupan sudut bilik mata depan mungkin
tidak pernah mengalami episode
peningkatan tekanan intraokuler akut,
tetapi mengalami sinekia anterior yang
semakin meluas disertai dengan
peningkatan tekanan intraokular secara
bertahap

Pada pemeriksaan dijumpai peningkatan


tekanan intraokular, sudut bilik mata depan
yang sempit disertai sinekia anterior, serta
kelainan diskus optikus dan lapang pandang

Iridotomi perifer harus selalu dilakukan


sebagai langkah pertama penanganan
pasien-pasien ini.

Glaukoma yang terjadi sejak lahir

Glaukoma kongenital dibagi 3, yaitu :


Primer, disertai kelainan kongenital, dan
kongenital sekunder

Pembesaran bola mata (buphtalmos)


Ukuran mata lebih besar dari normal
(megalocornea)
Silau (Fotophobia)
Mata berair (epirophobia)
Edema cornea
Conjungtival injection
Kekeruhan kornea

Obat-obatan digunakan untuk menurunkan


TIO sebelum operasi
Geniotomy dan trabeculotomi

Peningkatan tekanan intraokular yang


terjadi sebagai suatu manifestasi dari
penyakit mata lain.
Terapinya adalah pengontrolan tekanan
intraokular dengan cara medis dan bedah,
serta mengatasi penyakit yang mendasari
apabila mungkin

1.

Dislokasi lensa
Lensa kristalina dapat mengalami dislokasi
akibat trauma atau secara spontan.
Dislokasi anterior dapat menimbulkan
sumbatan

1.

Intumesensi lensa
Lensa dapat menyerap cukup banyak
cairan sewaktu mengalami perubahan
katarak sehingga ukurannya membesar

Glaukoma Fakolitik
katarak
lensa bocor
Reaksi
radang di COA
trabekular
tersumbat
TIO meningkat
Terapi
Ekstraksi lensa merupakan terapi definitive,
dilakukan
segera
setelah
tekanan
intraokular terkontrol secara medis dan
terapi steroid topikal telah mengurangi
peradangan intraokular
3.

1.

Uveitis
Reaksi radang di COA
trabekular
tersumbat
TIO meningkat

Terapi terutama ditujukan untuk


mengontrol uveitis disertai pemberian
terapi glaukoma sesuai keperluan, miotik
dihindari karna dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya sinekia posterior.
Terapi jangka panjang diantaranya adalah
tindakan bedah, sering diperlukan karena
kerusakan anyaman trabekular bersifat
irreversible

2. Tumor
Melanoma traktus uvealis dapat
menimbulkan glaukoma akibat pergeseran
corpus ciliaris ke anterior yang
menyebabkan penutupan sudut sekundr,
meluas ke sudut bilik mata depan, memblok
sudut filtrasi dengan disperse pigmen dan
neovaskularisasi sudut. Biasanya diperlukan
enukleasi

Cedera kontusio bola mata dapat disertai


dengan peningkatan dini tekanan
intraokular akibat perdarahan kedalam bilik
mata depan (hifema). Darah bebas
menyumbat anyaman trabekular, yang juga
mengalami edema akibat cedera.

Secara klinis, bilik mata depan tampak lebih


dalam daripada mata yang satunya, dan
genioskopi memperlihatkan resesi sudut.
Terapi medis biasanya efektif, tetapi
mungkin diperlukan tindakan bedah.

Segera setelah pembedahan tekanan


intraokular meningkat hebat lensa
terdorong ke depan akibat penimbunan
humor aquous di dalam dan belakang
korpus vitreum.

Pasien awalnya merasakan pengelihatan


jauhnya kabur, tetapi pengelihatan
dekatnya membaik. Ini diikuti dengan nyeri
dan peradangan

Terapi terdiri dari pemberian siklopegic,


midriatik, penekanan humor aquous, dan
obat-obatan hiperosmotik.
Obat hiperosmotik digunakan untuk
menciutkan korpus vitreum dan
membiarkan lensa bergeser ke belakang.
Mungkin diperlukan skleroktomi posterior,
vitrektomi, dan bahkan ekstraksi lensa

Kortikosteroid intraokular, periokular dan


topikal dapat menimbulkan sejenis
glaukoma yang mirip dengan glaukoma
sudut terbuka primer, terutama pada
individu dengan riwayat penyakit ini pada
keluarganya, dan akan memperparah
peningkatan tekanan intraokular pada para
pengidap glaukoma sudut terbuka primer.

Pasien yang mendapat terapi steroid topikal


atau sistemik harus menjalani tonometri
dan oftalmoskopi secara periodic, terutama
apabila terdapat riwayat glaukoma dalam
keluarga
Penghentian pengobatan biasanya
menghilangkan efek-efek tersebut, tetapi
dapat terjadi kerusakan permanen apabila
keadaan tersebut tidak disadari dalam
waktu lama

Glaukoma absolut merupakan stadium


terakhir semua jenis glaukoma disertai
kebutaan total. Apabila disertai nyeri yang
tidak tertahan, dapat dilakukan cyclocryo
therapy untuk mengurangi nyeri. Seringkali
enukleasi merupakan tindakan paling
efektif. Apabila tidak disertai nyeri, bola
mata dibiarkan

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai