Anda di halaman 1dari 195

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ELISABETH MEDAN

MATA AJARAN:KEPERAWATAN GERONTIK


DOSEN PENGAJAR:

Fr.Fransiskus Uweubun SKM..,M.Kes

ARTI KATA
Gerontologi berasal dari kata geros ( Latin)
yang artinya lanjut usia dan Logos yang
artinya Ilmu

Menua = menjadi tua


Tus

= aging adalah suatu proses


menghilangnya secara perlahanlahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri/ menggantikan diri
dan mempertahankan struktur dan
fungsi normalnya.

Adalah cabang ilmu yang membahas


/menangani tentang proses penuaan dan
masalah yang timbul pada orang yang
berusia lanjut.

Gerontologi

adalah

ilmu

secara

yang

khusus

mempelajari
mengenai

masalah /faktor yang menyangkit


lanjut usia.

Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari


proses menua dan masalahnya.
Gerontologi adalah pengetahuan mencakup
segala

bidang

persoalan

mengenai orang lansia.(Pergeri)

Gerontologi adalah ilmu yang memepelajari


seluruh aspek menua (Kozier, 1987)
Gerontologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari proses menua dan
masdalah yang mungkin terjadi
pada lansia.(miller, 1990

1.

Membantu individu lansia memahami adanya


perubahan pada dirinya berkaitan dengan
proses penuaan

2.

Membantu mempertahankan identitas


kepribadian lansia

3. Mempertahankan, memelihara dan


meningkatkan derajat kesehatan lansia, baik
jasmani, rohani, maupun sosial secara
optimal

4. Memotivasi dan menggerakan masyarakat


dalam upaya meningkatkan kesejateraan
lansia
5. Memenuhi kebutuhan lansia sehari-hari
6. Mengembalikan kemampuan melakukan
aktivitas sehari-hari

10

7. Mempercepat pemuluhan/penyembuhan
penyakit
8. Meningkatkan mutu kehidupan untuk
mencapai masa tua yang bahagia dan
berguna dalam kehidupan keluarga dan
masyarakat, sesuai dengan
keberadaannya di masyarakat

11

Berasal dari kata geros yang berarti lanjut usia


dan eatriea yang berarti kesehatan/medikal.

12

1.

Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang


mempelajari tentang penyakit pada lanjut
usia

2.

Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang


mempelajari aspek klinis, preventif, dan
terapeutis pada lansia

13

3. Geriatri adalah ilmu yang mempelajari


proses menjadi tua pada manusia dan
akibatnya pada manusia.

14

Tujuan:
Menuju manusia tua yang tetap sehat,dengan
jalan P4. Bidang kesehatan;
1.
Peningkatan mutu (promosi) kesehatan
2.
Pencegahan penyakit (Preventif)
3.
Pengobatan penyakit (Kuratif)
4.
Pemulihan kesehatan (rehabilitas

15

Gambaran Demografi ( Umum dan Indonesia)


Menurut UN ( 1999), jumlah populasi lansia
lebih dari 60 tahun, hampir mencapai 600
juta orang, diperkirakan tahun 2050
menjadi 2 milyar
Di Indonesia: sensus tahun 1980 terdapat
147,3 juta,terdapat 16,3 juta ( 11%) usia 50
tahun ke atas

16

Tahun, 1999 jumlah populasi lansia


lebih dari 60 thn, diperkirakan 600 juta
orang
Tahun 2050 proyeksikan menjadi dua
miliar saat lansia akan melebihi jumlah
populasi Dalam geriantri (ilmu
kesehatan lanjut usia ) yang dianggap
penting ialah usia biologis seseorang.

17

Angka mortalitas lansia tidak begitu


mempengaruhi harapan hidup waktu
lahir.

Jumlah orang lanjut usia cepat dari


pada anak atau jumlah pertumbuhan
penduduk keseluruhan. s

18

Di Indonesia akan naik 3,96%


setahunnya, sedangkan angka
pertumbuhan anak di bawah 15 tahun
hanya akan naik 0, 49% petahun.
Angka pertumbuhan lansia berumur
70 tahunke atan bahkan akan naik
5,6% pertahunnya. (1985-1995).

19

Sensus tahun 1980 di Indonesia jumlah


penduduk 147,3 juta.
Terdapat 16,3 juta (11%) berusia 50
tahun ke atas, kira-kira 6,3 juta(4,3%)
berusia 60 tahun k e atas.
Dari 6,3 juta terdapat 822.831(13,06%)
tergolong Jompo, yaitu memerlukan
bantuan khusus sesuai dengan undangundang bahkan mereka dipelihara oleh
Negara

20

Tahun 2000 diperkirakan jumlah lanjut


usia menjadi 9,99% (22. 277.700)lansia,
dengan umur harapan hidup 65-70
tahun.
Pada tahun 2020 akan meningkat
menjadi 11,09% (29. 120.000 lebih)
dengan umur harapan hidup 70-75
tahun.

21

BATASAN-BATASAN LANJUT USIA


Menurut WHO :
45 59 tahun :

usia pertengahan

60 - 74 tahun :

lanjut usia

75 90 tahun :

lanjut usia tua

90 thn ke atas :

usia sangat tua

22

Menurut Prof. Dr. Ny. Sumiati Ahmad


Mohamad :
0 1 tahun

masa bayi

1 6 tahun

masa prasekolah

6 10 tahun

masa sekolah

10 20 tahun

masa pubertas

40 60 tahun

masa setengah tua

65 thn ke atas

masa lanjut usia


23

Menurut Dra. Ny. Jos Masdani


Mengatakan lanjut uisa merupakan
kelanjutan dari usia dewasa.
Kedewasaan dibagi :
Fase Iufentus
Fase verilitas
Fase praesenium
Fase senium

:
:
:
:

25 40
40 50
55 65
65 hinga tutp usia

24

Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro,


membagi
dalam :
Dewasa muda

: 18 atau 20 25 tahun

Dewasa penuh :

25 60 atau 65 tahun

Lanjut usia

lebih dari 65 atau 70 tahun

25

HORAS
MAJUAH-JUAH
YAHOWU
KAMSIAH

26

Seiring dengan keberhasilan pemerintah


dalam pembangunan Nasional, telah
mewujudkan hasil positif diberbagai bidang,
yaitu kemajuan ekonomi dan perbaikan
lingkungan hidup.
Kemajuan IPTEK, terutama di bidang medis,
ilmu kedokteran, dapat meningkatkan umur
harapan hidup.

27

Akibatnya jumlah penduduk usia lanjut


meningkat dan bertambah cepat.

Saat ini jumlah lanjut usia diperkirakan 500


juta dengan rata-rata 60 tahun dan pada
tahun 2050 mencapai 1,2 milyar.

28

Majunya pelayanan kesehatan


2. Menurunnya angka kematian Bayi dan
Anak
3. Perbaikan gizi dan sanitasi
4 Meningkatnya pengawasan terhadap
penyakit infeksi
1.

29

Jantung

Pembuluh darah

Tuber kulosa

Kanker

stroke

30

LAPISAN LANSIA:

Lapisan lansia makin bertambah


dan jumlah balita menjadi
relative sedikit. Dengan
demikian timbul regerasi yang
bisa membawa akibat negative.
Proses ini berlangsung beberapa
saat:
.
31

Lanjutan....

Tahap I: Timbul kesenjangan


antar generasi, golongan muda
secara dinamis mengikuti
kemajuan-kemajuan teknologi
canggih, sedangkan golongan
tua tidak acuh, tetap tertinggal
dan membiarkan golongan
muda berjalan terus. Tak terlalu
berbahaya

32

Lanjut......
Tahap II: makin tebal lapisan
lansia dan makin meningkatnya
tingkat kesehatan, mereka
mengimbangi golongan muda,
menghendaki tetap pada
jabatannya, tak mau geser. Melai
timbul tekanan pada golongan
muda.
.
33

Lanjutan.....

Tahap III: paling berbahaya,


timbul konflik antar
generasi. Jumlah lansia
makin banyak merasa
makin kuat dan terusmenerus menekan generasi
di bawahnya.

34

MITOS-MITOS LANJUT USIA


Menurut sheiera Saul (1974):
1. Mitos kedamaian dan ketenangan
Lansia dapat santai menikmati hasil kerja
dan jerih payahnya dimasa muda dan
dewasanya, badai dan berbagai
goncangan kehidupan seaka-akan sudah
berhasil dilewati.

35

Kenyataan:
Sering ditemui stress karena kemiskinan
dan berbagai keluhan serta karena
penyakit.
Depresi
Kekhawatiran
Paranoid
Masalah psikotik

36

2. Mitos konservatisme dan


kemunduran:
. Konservatif
. Tidak kreatif
.
Menolak inovasi
.
Merindukan masa lalu
.
Kembali ke masa kanak-kanak
.
Susah berubah
.
Keras kepala
.
Cerewet

37

Kenyataan:

Tidak semua lansia bersikap dan berpikiran


demikian

38

3. Mitos berpenyakitan
Lansia dipandang sebagai masa
degenerasi biologis yang disertai oleh
berbagai penderitaan akibat berbagai
penyakit yang menyertai proses menua.

39

Kenyataan:
a. Memang proses penuaan
disertai dengan menurunnya
daya tahan tubuh menurun
dan metabolism sehingga
rawan terhadap penyakit.
b. Tetapi banyak penyakit yang
masa sekarang dapat
dikontrol dan diobati

40

4. Mitos senilitas

Lansia dipandang sebagai masa pikun


yang disebabkan oleh kerusakan bagian
otak
5. Mitos tidak jatuh cinta

Lansia tidak lagi jatuh cinta dan bergairah


kepada lawan jenis tidak ada.
Kenyataan:

Perasaan setiap orang berubah sepanjang


masa, perasaan cinta tidak berhenti
hanya karena menjadi lanjut usia

41

6. Mitos Aseksualitas
Ada pandangan bahwa lanjut usia ,
hubungan seks itu menurun, minat,
dorongan, gairah, kebutuhan dan daya
seks berkurang
Kenyataan:
Menunjukan bahwa kehidupan seks pada
lanjut usia normal saja

42

7.

Mitos ketidakproduktifan
Lanjut usia dipandang
sebagai usia yang tidak
produktif

Kenyataan:
Tidak demikian, banyak
lanjut usia yang mencapai
kematangan, kemantapan
dan produktifitas mental dan
material

43

PROFIL/ TAMPANG/ PENAMPILAN LANSIA


DI ATAS 65 TAHUN
Terdiri dari kira-kira 10% dari jumlah
penduduk
Terbanyak hidup di kota atau sekitar desa
Penghasilan per tahun sekitar 15%- 26%
berada di bawah tingkat kemiskinan
Kira-kira 50% adalah lulusan SMA
2%- 10% adalh mereka yang mengalami
penyalahgunaan alcohol.
Ketakutan-ketakutan yang dialami oleh
lansia

44

Meliputi:
1. Ketergantungan fisik dan ekonomi
2. Sakit-sakit yang kronis, misalnya

Arthritis 44%

Hipertensi 39%

Berkurangnya pendengaran 28%

Penykit jantung 27%


3. Kesepian
4. Kebosanan yang disebabkan rasa tidak
diperlukan

45

PERMASALAHAN
Permasalahan antara lain:
1. Secara individu, berbagai masalah fisikbiologic, mental, social ekonomi.
Mengalami kemunduran kemampuan fisik
akibat berkurang peran social.

46

2.

Lansia tidak saja ditandai


dengan kunduran fisik,
tetapi dapat pula
terpengaruh terhadap
kondisi mental. Semakin tua
semakin kesibukan
berkurang

47

3.

Bagi mereka yang usia


telah lanjut. Bagaimana
menfungsikan tenaga dan
kemampuan dengan
keterbatasan yang dihadapi

48

4. Masih sebagian lansia yang terlantar tidak


ada pekerjaan dan juga tidak mempunyai
kelurga.
5.

Dalam masyarakat tradisional lansia


dihargai dan dihormati, sebagian masih
dapat berperan.

49

6. Didasarkan pada system

cultural, mengaruskan
generasi tua masih
dibutuhkan untuk membina
agar jadi diri
budayaterpelihara dan
kelestariannya.
50

7. Karena kondisinya, lansia memerlukan


tempat tinggal atau fasilitas perumahan
yang khusus.
8. Bila para lansia sudah tidak dapat
disembuhkan dan mereka sudah sampai
stadium terminal, tetap memberikan
bantuan yang simpatik dan perawatan
penuh pengertian.

51

TEORI-TEORI KETUAAN
Biologi:

1. Teori genetic dan mutasi


Menua terjadi karena
perubahan biokimia yang
terprogram oleh molekulmolekul dan setiap sel pada
saatnya akan mengalami mutasi
52

2. Pemakaian dan rusak


Kelebihan usaha s-dan
stress menyebabkan sel
tubuh lelah (terpakai).
3. Penumpukan dari pigmen
atau lemak dalam tubuh
53

4. Peningkatan jumlah kolagen


dalam jaringan
5. Tidak ada perlindungan
terhadap radiasi, penyakit dan
kekurangan gizi

54

6. Reaksi dari kekebalan


sendiri
7. Teori stress, menua
terjadi akibat hilangnya
sel-sel yang biasa
digunakan tubuh.
55

KEJIWAAN SOSIAL
1. Aktifitas atau kegiatan

Ketentuan akan meningkatnya penurunan


jumlah kegiatan secara langsung

Ukuran optimum (pola hidup), dilanjutkan


pada cara hidup dari yang lanjut usia.

Mempertahankan hubungan antar system


social dan individu agar tetap stabil dari
usia pertengahan ke lanjut usia.

56

2.

Kepribadian berlanjut
Dasar kepribadian atau
tingkahlaku tidak
berubah pada lanjut
usia.

57

3. Teori pembebasan
Pusat pergaulan dan hubungan dengan
masyarakat dan kemunduran individu
dengan individu lainnya. Teori terdiri dari:
a. Kehilangan peran
b.

Hambatan kontak social

c.

Berkurangnya komitmen

58

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KETUAAN
Meliputi:

Hereditas= keturunan

Nutisi= makanan

Status kesehatan

Pengalaman hidup

Lingkungan hidup

Stress

59

PERUBAHAN- PERUBAHAN PADA LANJUT


USIA
Perubahan fisik:
1. Sel

Lebih sedikit jumlahnya

Lebih besar ukurannya

Berkurangnya jumlah cairan tubuh

Jumlah sel otak menurun

Terganggunya mekanisme perbaikan sel

60

2. System persarafan

Berat otak menurun

Cepatnya menurun hubungan persarafan

Lambat dalam respon dan waktu untuk


bereaksi

Mengecilnya saraf panca indra

Kurang sensitif terhadap sentuhan

61

3.System pendengaran
Presbiakusis (gangguan pada
pendengaran)
Membrane timpani menjadi atrofi
Terjadi pengumpulan cerumen dan
mengeras
Pendengaran bertambah menurun
pada lanjut usia yang mengalami
62

4. Sistem penglihatan.
Sfingter pupil timbul sklerosis
dan hilangnya respon terhadap
sinar
Koenea lebih berbentuk sferis
(bola)
Lensa lebih suram
Hilangnya daya akomodasi
Menurunnya lapangan pandang
Menurunnya daya membedakan
warna biru atau hijau pada skala
63

5. Sistem kardiovaskuler

Elastistas, dinding aorta menurun

Katub jantung menebal dan menjadi kaku

Kemampuan jantung memompa darah


menurun

Kehilangan elastisitas pembuluh darah

Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh


meningkatnya resistensi dari pembuluh
darah perifer

64

6. Sistem respirasi

Otot otot prnafasan kehilangan kekuatan


dsn

Menurunnya aktifitas dari silia

Paru-paru kehilangan elastisitas

Olvioli ukurannya melebar dari biasa dan


jumlahnya berkurang

O2 pada arteri menurun

Kemampuan untuk batuk berkurang

65

7. System gastrointertinal

Kehilangan gigi

Indra pengecap menurun

Esophagus melebar

Lambung, rasa lapar menurun

Peristaltic lemah dan biasanya timbul


kontipasi

Fungsi absorpsi melemah

66

8. System genitourinaria;

Ginjal, kurangnya kemampuan


mengkonsentrasi urin

Visika urinaria, otot-otot menjadi lemah

Pembesaran prostat

Atrofi vulva

Vagina, orang-orang menua seksual


intercourse masih membutuhkannya

67

9. System endokrin

Produksi dari hampir semua hormone


menurun

Menurunnya sekresi hormone kelamin.


10. Sistem kulit;

Kulit mengerut akibat hilangnya jaringan


lemak

Permukaan kulit kasar dan bersisik

Kulit kepala dan rambut menipis

Rambut dalam hidung dan telinga


menipis

Pertumbuhan kukuh menjadi lambat

Kukuh jari menjadi keras dan rapuh


68

11. Sistem muskulosletal

Tulang kehilangan dencity cairan dan


makin rapuh

Persendian membesar dan menjadi kaku

Atrofi serabut otot

69

Perubahan- perubahan mental


Faktor-faktor yang mempengaruhi:
Perubahan fisik, khusus organ perasa
Kesehatan umum
Tingkat pendidikan
Keturunan
Lingkungan
Kenangan :
Kenangan jangka panjang:
Berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu
mencakup beberapa perubahan.
Kenangan jangka pendek atau seketika, 010 menit, kenangan buruk.
70

I.Q ( Inteligensia Quantion )


Tidak berubah dengan informasi
matematika dan perkataan verbal
Berkurangnya penampilan, persepsi dan
ketrampilan psikomotor.
Perubahan-perubahan psikososial
1.Pensiun
Kehilangan financial
Kehilangan status
Kehilangan teman/ kenalan atau relasi
Kehilangan pekerjaan/ kegiatan

71

2. Merasakan atau sadar akan kematian


3. Perubahan dalam cara hidup, yaitu
memasuki rumah perawatan bergerak
lebih sempit
4. Ekonomi akibat pemberhentian dari
jabatan
5. Penyakit kronis dan ketidakmampuan
6. Gangguan saraf panca indra, timbul
kebutaan dan ketulian
7. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan
8. Rangkaian dari kehilangan, yaitu
kehilangan hubungan dengan temanteman
9. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik.
72

Menurut Undang- Undang Nomor 4


tahun 1965;
Seseorang dapat dinyatakan sebagi seorang
jompoh atau lanjut usia setelah yang
bersangkutan mencapai umur 55 tahun,
tidak mampu atau tidak berdaya mencari
nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya
sehari-hari dan menerima nafkah dari orang
lain.

73

Tapi dapat diperbaharui sebagai berikut:


Undang- undang No. 13/ 1998 tentang;
Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai
usia 60 tahun ke atas
DAMPAK KEMUNDURAN DAN REASIREAKSI YANG TERJADI
Yakni:

Tingkah laku

Perasaan

Sensitivitas emosional

74

*. Kemunduran fisik, pengaruh pada


penampilan seseorang
Pada umumnya usia dewasa seseorang
dianggap tampil paling cakap, tampan dan
cantik.
*. Kecemasan, merasa diri tidak menarik lagi
Gejalah-gejalah yang paling sering timbul
pada masa menopause,
Meliputi:

Gangguan pada haid, haid tidak teratur,


kadang terjadi pendarahan terlalu banyak
atau sedikit

Gangguan rasa panas

Gejala psikologis
75

Fatigue; lelah yang diakibatkan


berhentinya fungsi ovarium
Keadaan atrofi
Rasa gatal-gatal pada genetalia karena
kulit yang menjadi kering dan keriput
Sakit-sakit
Pusing atau sakit kepala
Insomnia
Palpitasi dan perubahan pada gairah
seksual

76

MASALAH DAN PENYAKIT YANG


SERING DIHADAPI OLEH LANJUT USIA
Masalah fisik:
Mudah jatuh
Seseorang menjadi tua kemampuan fisik
dan mental hidupnya akan ikut
terpengaruh, akan mengurangi kesigapan
seseorang.

77

Kemunduran biologis:

Kulit mulai mengendor dan wajah mulai


keriput serta garis- garis yang menetap

Rambut kepala mulai memutih atau


beruban

Gigi mulai lepas

Penglihatan dan pendengaran mulai


berkurang

Mudah lelah dan mudah jatuh

Gerakan menjadi lamban dan kurang


lincah

78

Kemunduran kognitif

Suka lupa, ingatan tidak berfungsi lagi

Ingatan terhadap hal-hal dimasa mudah


lebih baik dari pada hal-hal yang baru saja
terjadi

Sering adanya disorientasi terhadap


waktu, tempat dan orang

Sulit menerima ide-ide baru.

79

Apakah jatuh?
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan
penderita atau saksi mata yang melihat
kejadian, yang mengakibatkan seseorang
mendadak terbaring/ terduduk di lantai atau
tempat yang lebih rendah dengan atau
tanpa kehilangan kesadaran atau luka.

80

Factor resiko jatuh


System sensorik, yang berperan adalah
penglihatan dan pendengaran
System saraf pusat, penyakit seperti stroke,
Parkinson hidrosefalus sehingga berespon
tidak baik terhadap input sensorik
Kognitif, dimensia diasosiasikan dengan
meningkatnya resico jatuh

81

Muskulokeletal

Kekakuan jaringan penghubung

Berkurangnya massa otot

Perlambatan konduksi saraf

Penurunan visus/lapang pandang


Hal-hal tersebut menyebabkan:

Penurunan kekuatan otot,terutama


ekstremitas

Perpanjangan waktu reaksi

Goyangan badan

82

Factor resico jatuh pada lanjut usia dibagi


dalam dua golongan:

Factor intriksik (factor dalam tubuh lansia


sendiri )

Ganguan jantung dan sirkulasi darah

Gangguan system anggota gerak

Gangguan susunan saraf

Gangguan penglihatan

83

sambungan

Gangguan psikologi

Gangguan adaptasi gelap

Pengaruh obat-obat yang di pakai

Infeksi telinga

Vertigo

84

Factor ekstinsif
( factor dari luar atau lingkungan )

Cahaya ruangan yang kurang terang

Lantai yang licin

Tersandung benda-benda

Alas kaki kurang pas

Tali sepatu

Kursi roda yang tak terkunci

Turun tangga

85

Mudah lelah

Disebabkan oleh:

Factor psikologi ( perasaan bosan,


keletihan, perasaan depresi )

Gangguan organis

Anemia, kekurangan vitamin, perubahan


pada tulang, gangguan percernaan,
kelainan metabolisme, ginjal, fungsi hati,
system peredaran darah dan jantung.

Penggaruh obat-obatan

Obat penenang, jantung, obat yang


melelahkan daya kerja otot

86

Nyeri dada
Di sebabkan oleh:

Penyakit jantung koroner

Aneurisma aorta

Radang selaput jantung

Gangguan pada alat-alat pernafasan

87

Sesak nafas pada waktu kerja fisik:

Kelemahan jantung

Gangguan system saluran nafas

Karena berat badan berlebihan

Anemia

88

Debar-debar (palpitasi):
*
*

Gangguan irama jantung


Keadaan umum badan yang lemah
karena penyakit kronis
* Factor-faktor psikologis

89

Pembengkakan kaki bagian bawah:

Kaki yang lama digantung (edema


gravitasi)

Gagal jantung

Bendungan pada vena bagian bawah

Kekurangan vitamin B1

Gangguan penyakit hati

Penyakit ginjal

Kelumpuhan pada kaki

90

Nyeri pinggang atau punggung:


Gangguan sendi- sendi
Gangguan pancreas
Kelainan ginjal (batu ginjal)
Gangguan pada rahim
Gangguan pada kelenjar prostat
Gangguan pada otot badan

91

Gangguan pada sendi pinggul:

Radang sendi (arthritis)

Kelainan tulang-tulang sendi (patah tulang


dan dislokasi)

Akibat kelainan pada saraf dari punggung


bagian bawah yang terjepit

92

Berat badan menurun:


& Nafsu makan menurun karena
kurang adanya gairah hidup
kelesuan
& Adanya penyakit kronis
& Gangguan pada saluran
pencernaan
& Factor sosioekonomis (pensiun)
93

Sukar menahan buang air kecil:

Obat-obat yang mengakibatkan sering


berkemih

Radang kandung kemih

Salang saluran kemih

Kelainan control pada kandung kemih

Kelainan persarafan pada kandung kemih

Factor psikologi

94

Sukar menahan buang air besar:

Obat obat pencahar perut

Keadaan diare

Kelainan pada usus besar

Kelainan pada ujung saluran pencernaan

95

Gangguan pada ketajaman penglihatan :


a. Kelainan lensa mata
b. Kelainan pada lensa (katarak)
c. Tekanan dalam mata yang meninggi
(glaucoma)
d. Radang saraf mata

96

Gangguan pada pendengaran:

Kelainan degenerative (ototsklerusis)

Ketulian pada lanjut usia sering dapat


menyebabkan kekacauan mental

97

Gangguan tidur:
Factor ekstrinsik (luar), lingkungan yang
kurang tenang
Factor intrinsic (dalam);

Organic : Nyeri, gatal-gatal dll

Psikogenik : depresi, kecemasan dan


iritabilitas

98

Pusing-pusing:

Gangguan local, Vaskuler, migren, mata,


glaucoma

Penyakit sistemik yang menimbulkan


hipoglikemia

Psikologis; perasaan cemas, depresi,


kurang tidur dan kekacauan pikiran

99

Perasaan dingin-dingin dan kesemutan pada


anggota badan:
Gangguan sirkulasi darah local
Gangguan persarafan umum
Gangguan pada persarafan local pada
bagian anggota badan tertentu

10
0

Mudah gatal-gatal:

Kelainan kulit; kering

Penyakit sistemik : DM, gagal ginjal,


hepatitis, alergi.

10
1

PENYAKIT YANG SERING DIJUMPAI PADA


LANJUT USIA, menurut Stiegliz, 1945 :
Gangguan sirkulasi darah; hipertensi,
kelainan pembuluh darah, ginjal
Gangguan metabolisme hormonal :DM
Gangguan pada persendian: osteortatritis
Beberapa macam neoplasma

10
2

Di Inggris penyakit umum pada lanjut


usia ada 12 macam:
1. Depresi mental
2. Gangguan pendengaran
3. Bronlhitis kronis
4. Gangguan pada tungkai/ sikap berjalan
5. Gangguan pada koksa/ sendi panggul
6. Anemia

10
3

Sambungan

7. Demensia
8. Gangguan penglihatan
9. Kecemasan/ ansietas
10. Dekopensasi kordis
11. DM
12. Gangguan pada defikasi
10
4

Di Indonesia

Penyakit- penyakit system:

pernapasan

Penyakit-penyakit kardiovaskuler dan


pembuluh darah

Penyakit-penyakit pencernaan makanan

10
5

Sambungan;;;;
5. Penyakit-penyakit system urogenital
6. Penyakit-penyakit gangguan metabolism
7. Penyakit-penyakit pada persendian dan
tualng
8. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
proses keganasan

10
6

BATASAN-BATASAN LANJUT USIA


Menurut WHO :

45 59 tahun

usia pertengahan

60 - 74 tahun

lanjut usia

75 90 tahun

lanjut usia tua

90 thn ke atas

usia sangat tua

10
7

Menurut Prof. Dr. Ny. Sumiati Ahmad


Mohamad :
0 1 tahun

masa bayi

1 6 tahun

masa prasekolah

6 10 tahun

masa sekolah

10 20 tahun

masa pubertas

40 60 tahun

masa setengah tua

65 thn ke atas

masa lanjut usia

10
8

Menurut Dra. Ny. Jos Masdani


Mengatakan lanjut uisa merupakan
kelanjutan dari usia dewasa.
Kedewasaan dibagi :

Fase Iufentus
:
25 40

Fase verilitas
:
40 50

Fase praesenium :
55 65

Fase senium
:
65 hinga tutp
usia

10
9

Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro, membagi


dalam :
Dewasa muda

18 atau 20 25 tahun

Dewasa penuh

25 60 atau 65 tahun

Lanjut usia

lebih dari 65 atau 70 tahun

11
0

BEBERAPA ALASAN TIMBULNYA


PERHATIAN KEPADA LANJUT USIA
Meliputi :

Pensiunan dan masalah-masalahnya

Kematian mendadak karena penyakit


jantung dan stroke

Meningkat jumlah lanjut usia

Pemerataan pelayanan kesehatan

11
1

Sambungan;;;;

Kewajiban pemerintah terehadap orang cacat


dan jompo
Perkembangan ilmu :Gerontologi, Geriantri
Program PBB
Kurangnya jumlah TT di RS
Mahalnya obat-obatan
Batas 25 oktober 2013 (tkgt IV)
11
2

KEGIATAN ASUHAN KEPERAWATAN


DASAR BAGI LANJUT USIA
Meliputi :

Untuk lanjut usia yang masih aktif,


asuhan keperawatan berupa dukungan
personal hygiene

11
3

Sambungan..

Kebersihan:

Gigi dan mulut atau gigi palsu, kepala,


rambut, badan, kuku, mata, telinga.

Lingkungan; TT dan ruangan

Makanan yang sesuai; porsi kecil bergizi,


bervariasi dan mudah dicerna

Kesegaran jasmani
11
4

Sambungan.....

Lanjut usia yang mengalami pasif


(tergantung pada orang lain)

Asuhan keperawatan sama dengan yang


aktif dengan bantuan penuh keluarga dan
petugas kesehatan. Bagi yang lumpuh
dicegah agar tidak terjadi dekubitus

Lanjut usia yang potensial terjadi dekubitus


11
5

Sambungan;;;;

Berkurangnya jaringan lemak subkutan

Berkurangnya jaringan kolagen dan


elastisitas

Menurunnya efisiensi kolateral kapitel pada


kulit sehingga kulit menjadi lebih tipis
dandan rapuh

Ada kecenderungan lansia imobilisasi


sehingga potensi terjadi dekubitus

116

Ada faktor intrinsic :

Statuts gizi

Anemia

Adanya hipoalbuminemia

Adanya penyakit neurologic

Adanya penyakit-penyakit pembuluh


darah

Adanya dehidrasi

11
7

Ada factor ekstrinsik :


o

Kurang bersih tempat tidur

Alat-alat tenun yang kusut dan kotor

Kurangnya perawatan dan perhatian


yang baik dari perawat

11
8

Dekubitus dibagi dalam 4 derajat :


Derajat I :
Reaksi

peradangan

masih

terbatas

pada

epidermis. Darah yang tertekan Nampak


kemerahan/ eritemia atau lecet saja.

11
9

Derajat II:
Reaksi lebih dalam sampai mencapai
dermis bahkan sampai di subkutan. Mulai
ada ulkus dangkal dengan sepi yang jelas
dan ada perubahan pigmen kulit

12
0

Derajat III :
ulkus menjadi lebih dalam meliputi jaringan
lemak subkutan dan cekung, perbatasan
dengan fasia dan otot-otot, sudah mulai
Nampak infeksi dengan jaringan netrotik
yang berbau.

12
1

Derajat IV :
ulkus

meluas

sampai

menembus

otot

sehingga di dasar ulkus terlihat tulang yang


bisa terinfeksidan berkibat osteomelitis.

12
2

TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT


USIA

Agar

usia

kegiatan

lanjut

dapat

sehari-hari

melakukan

secara

mandir

dengan :

Peningkatan kesehatan

Pencegahan penyakit

Pemeliharaan kesehatan
12
3

Sambungan;;;;

Mempertahankan
kemampuan

dari

kesehatan
mereka

yang

serta
lansia

dengan jalan perawatan dan pencegahan.


Membantu

mempertahankan

serta

membesarkan daya hidup atau semagat


hidup pasien

12
4

Sambungan;;;

Menolong dan merawat klien lansia yang


menderita

penyakit

atau

mengalami

gangguan tertentu

12
5

Sambungan;;;;

Merangsang petugas kesehatan untuk


dapat menggenal dan menegakan diagonasa
yang tepat dan dini, bila menjumpai adanya
kelainan.

12
6

Sambungan;;;;;;

Mencari upaya agar perhatian pada


klien lansia yang mengalami gangguan
dapat mempertahankan kebebasan yang
maksimal tanpa perlu ada pertolongan

12
7

FOKUS ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT


USIA
1.

Peningkatan kesehatan

2.

Pencegahan penyakit

3.

Mengoptimalkan fungsi mental

4.

Mengatasi gangguan kesehatan yang


umum

12
8

PENGKAJIAN
Tujuan:
1.
Menentukan kemampuan klien untuk
memelihara diri sendiri
2.
Melengkapi dasar-dasar rencana
perawatan individu
3.
Membantu menghindarkan bentuk dan
penandaan klien
4.
Member waktu pada klien untuk menjawab

12
9

MELIPUTI
Fisik:
Wawancara,

Pandangan lansia tentang kesehatannya

Kegiatan yang mampuh di lakukan lansia

Kebiasaan lansia merawat diri sendiri

Kekuatan fisik lansia; otot,sendi,


penglihatan dan pendengaran

Kebiasaan makan, minum. Istirahat/ tidur,


bab, bak

13
0

Sambungan;;;;;

Kebiasaan gerak badan/ olahrag, senam


lansia
Perubahan-perubahan funsi tubuh yang
sangat bermakna dirasakan
Kebiasaan lansia dalam memelihara
kesehatan dan kebiasaan dalam minum
obat
Masalah-masalah seksual yang dirasakan

13
1

Pemeriksaan fisik:

Pemeriksaan dilakukan dengan cara


inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
untuk mengetahui perubahan system
tubuh

Pendekatan yang digunakan dalam


pemeriksaan fisik

13
2

Psikologi:
Apakah

mengenal

masalah-masalah

utamanya
Bagaimana sikapnya terhadap proses

penuaan
Apakah dirinya merasa dibutuhkan atau
tidak

13
3

Sambungan;;;;

Apakah optimis dalam memandang suatu


kehidupan

Bagaimana

mengatasi stress yang dialami

Apakah

mudah dalam menyesuaikan diri

Apakah

lancia sering mengalami

kegagalan
Apakah

harapan pada saat ini dan akan

datang
13
4

Sosial dan Ekonomi:


1.Dari mana sumber keuanganj lansia
2.Apa saja kesibukan lansia dalam
mengisis waktu luang
3.Dengan siapa dia tinggal
4.Kegiatan organisasi apa yang di ikuti
lansia

13
5

Sambungan;;;;
5. Bagaimana pandangan lansia terhadap
lingkungannya
6.
Berapa sering lansia berhubungan
dengan orang lain di luar rumah
7.
Siapa saja yang sering
menggunjungi
8. Seberapa besar kertergantungannya
9. Apakah dapat menyalurkan hobby atau
keinginnya dengan fasilitas yang ada

13
6

Spiritual:

Apakah secara teratur melakukan ibadah


sesuai dengan keyakinannya

Apakah secara teratur mengikuti atau


terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan

Bagaimana cara lansia menyelesaikan


masalah apakah dengan berdoa

Apakah lansia terlihat sabar dan tawakal


13
7

Pengkajian dasar:
1.
Temperature
2.
Denyut nadi
3.
Pernafasan
4.
Tekanan darah
5.
Berat badan
6.
Memori
7.
Tingkat orentasi
8.
Pola tidur
9.
Penyesuaian psikologis

13
8

System persarafan:
Kesimetrisan raut wajah
Tingkat kesadaran
Mata
Pupil
Ketajaman penglihatan

13
9

Sistem kardiovaskuler:

Sirkulasi perifer, warna dan kehangatan

Uaskultasi denyut nadi

Periksa adanya pembengkakan vena


jugularis

Pusing

Sakit

Edema

14
0

Sistem Gastrointestinal:

Status gizi

Pemasukan diet

Anoreksia

Menguyah dan menelan

Keadaan gigi

Auskultasi bising usus

14
1

System Genitourinarius:
Warna dan bau urin
Frekuensi
Pemasukan dan pengeluaran urin
Seksualitas

14
2

System kulit:

Kulit

Adanya jaringan parut

Keadaan kuku

Keadaan rambut

14
3

System muskuloskeletal :

Kontraktur

Tingkat mobilisasi

Gerakan sendi

14
4

DIAGNOSE KEPERAWATAN:

Fisik/biologi

Psikososial

Spiritual

14
5

RENCANA KEPERAWATAN

Meliputi:

Melibatkan klien dan keluarga dalam perencanaan

Bekerja sama dengan profesi kesehatan lain

Tentukan prioritas

Cegah timbulnya masalah-masalah

Sediakan klien cukup waktu untuk mendapa input atau


masukan

Tulis semua rencana dan jadwal

14
6

Perencanaan :

Pemenuhan kebutuhan nutrisi

Peningkatan keamanan dan keselamatan

Memelihara kebersihan diri

Memlihara keseimbangan istirahat dan


tidur

Meningkatnya hubungan inter personal


melalui komunikasi

14
7

Pemenuhan kebutuhan Nutrisi

Penyebab gangguan nutrisi pada lanjut


usia:

Penurunan alat penciuman dan pengecap

Pengguyaan kurang sempurna

Gigi yang tidak lengkap

Rasa penuh pada perut dan susah buang


air besar

Melemah otot-otot lambung dan usus

14
8

Masalah gizi yang timbul pada lanjut


usia:

Gizi yang berlebihan

Gizi kurang

Kekurangan vitamin

Kelebihan vitamin

14
9

Kebutuhan nutrisi pada lanjut usia:

Kalori pada lansia; laki-laki 2100 kalori,


dan perempuan 1700 kalori

Karborhidrat, 60 % dari jumlah kalori yang


dibutuhkan

Lemak, 15 % - 12 % dari total kalori yang


dibutuhkan

Protein, 20% - 25 % dari total kalori yang


dibutuhan

Vitamin dan mineral sama dengan usia


muda kebutuhannya

Air, 6 - 8 gelas perhari.

15
0

Rencana makanan untuk lanjut


Berikan makanan porsi kecil tetapi sering
Banyak minum dan kurangi makanan yang
terlalu asin
Berikan makanan yang mengandung serat
Batasi pemberian makanan yang tinggi
kalori
Membatasi minum kopi dan teh

15
1

Meningkatkan keamanan dan


keselamatan lanjut usia
Penyebab kecelakaan:
Fleksibilitas kaki yang berkurang
Fungsi pengindraan dan pendengaran
menurun
Pencahayaan yang kurang
Lantai licin dan tidak rata
Tangga tidak ada pengamanan

15
2

Tindakan pencegahan kecelakaan :

Klien/ lanjut usia

Biarkan lanjut usia menggunakan alat


bantu untuk meningkatkan keselamatan

Latih lanjut usia untuk pindah dari


tempat tidur ke kursi

Biasakan menggunakan pengamanan TT.


Jika tidur

Bila mengalami masalah fisik, misalnya,


reumatik, latih klien menggunakan alat
bantu jalan

Usahakan ada yang menemani jika


bepergian
15
3

Lingkungan:

Tempat klien di ruangan khusus dekat


kantor sehingga mudah diobservasi

Letakan bel di bawah bantal dan ajarkan


cara menggunakannya

Gunakan tempat yang tidak terlalu tinggi

Letakkan meja kecil letak TT

15
4

Sambungan....

Upayakan lantai bersih, rata, tidak licin dan


tidak basah

Kunci semua peralatan yang menggunakan


roda untuk usia yang menggunakannya

Pasang pegangan di kamar mandi

Hindari lampu yang redup dan menyilaukan

Gunakan sandal/ sepatu yang beralas karet

15
5

Penyebab kurangnya perawatan diri pada


lanjut usia adalah :

Penurunan daya ingat

Kurangnya motivasi

Kelemahan dan ketidak mampuan fisik

Upaya yang dilakukan untuk kebersihan


diri :

15
6

Sambungan;;;
Mengingatkan / membantu usila untuk
melakukan upaya kebersihan diri
Menganjurkan usila untuk menggunakan
sabut lunak yang mengandung minyak
atau berikan skin lotion
Mengingatkan

lanjut

usia

untuk

membersihkan lubang telinga, mata dan


gunting kuku
15
7

Memelihara keseimbangan istirahat atau


tidur :
Upaya yang dilakukan
Menyediakan tempat/ waktu tidur yang
nyaman
Mengatur lingkungan yang cukup ventilasi,
bebas dari bau-bauan
Melatih lanjut usia untuk latihan fisik
ringan untuk memperlancar sirkulasi dan
melunturkan otot
Memberikan minum yang hangat sebelum
tidur , susu hangat
Batas 18 november 2013
15
8

TINDAKAN KEPERAWATAN
Meliputi :

Tumbuhkan dan bina rasa saling percaya

Sediakan cukup penerangan ;

Penerangan alam lebih baik

Hindarkan cahaya yang menyilaukan

Penerangan malam sepanjang waktu di


kamar mandi dan ruangan

Tingkatkan ransangan panca indra,


meliputi;

Buku- buku yang dicetak tebal/ besar

Perubahan lingkungan

Berikan warna-warna yang dapat dilihat


klien

15
9

Pertahankan dan latih daya orientasi


nyata, dapat menggunakan;

Kalender atau penggalan

Jam

Saling mengunjungi
1. Berikan perawatan sirkulasi :

Hindarkan pakaian yang menekan,


mengkat atau sempit

Ubah posisi

16
0

2. Berikan kehangatan dengan selimut dan


pakaian
3. Berikan dorongan dalam melakukan
aktivitas untuk meningkatkan sirkulasi
4. Berikan bantuan dukungan dan gunakan
tindakanh yang alami selama perpindahan
Lakukan penggosokan perlaha-lahan pada
waktu mandi
5. Berikan perawatan pernapasan :
Bersihkan kotoran hidung
Lindungi dari angin
Tingkatkan aktivitas pernapasan dengan
perlahan-lahan
16
1

6. Hati-hati terapi O2, cek terjadinya CO2


narkosis, yang ditandai dengan :
Gelisah
Keringat berlebihan
Gangguan penglihatan
Kejang otot
Tekanan darah rendah
Kerja otak menurun

16
2

7. Berikan perawatan pada alat


pencernaan :

Rangsang nafsu makan

Cegah terjadinya gangguan pencernaan

Cegah konstipasi atau sembelit


8. Berikan perawatan genitourinaria :

Cukup cairan masuk 2000- 3000ml/ hari

Cegah ankontinensia

Seksulitas
9. Berikan perawatan kulit :

Mandi

Potong kuku kaki


16
3

10. Berikan perawatan musculoskeletal :

Bergerak dengan keterlambatan

Ganti posisi setiap 2 jam

Cegah osteoporosis dengan memberikan


latihan

Lakukan latihan aktif dan pasif


11. Berikan psikososial :

Jelaskan dan berikan dorongan untuk


melakukan aktivitas psikososial agar
tercapai suasana normal

Bantu dalam memilih dan mengikuti


aktivitas
16
4

Pertahankan sentuhan yang merupakan


satu alat yang berguna untuk memelihara
kepercayaan
12.Berikan penghargaan dan rasa simpati
Pertahankan pendekatan kebaikan
Pelihara keselamatan :
TT dalam posisi rendah bila klein sedang
tidak mendapatkan perawatan langsung
Klien diberikan pegangan di kamar mandi
dan ruanagan
Kamar dan lantai tidak berantakan

16
5

PERAWATAN TERHADAP KLIEN LANJUT


USIA YANG MENGALAMI GANGGUAN
MENTAL
Lanjut usia yang menunjukan agresi
Gejalah- gejalah :
Adanya tuntutan-tuntutan yang terusmenerus secara terang-terangan
Kemarahan terus- menerus kepada
petugas
Penolakan untuk mendengarkan petugas
Kadang- kadang melawan bila ada
perubahan tindakan perawatan

16
6

Berbicara kasar

Bertingkah laku kasar


Pertimbangan khusus dalam perawatan,
tujuan dan tindakan :
1. Tindakan perawatan segera :
2. Batasi tingkah laku fisik yang
membahayakan
3. Kuatkan fungsi fisik serta fungsi emosi
4. Selalu membertahukan kepada klien
tentang tindakan- tindakan yang
dilaksanakan
5. Mendorong dan memfasilitasi klien untuk
mengungkapkan perasaan- perasaan
sehubungan dengan penyakit dan
perawatannya

16
7

Menggunakan pertanyaan- pertanyaan


yang bersifat terbuka
Duduk mendampingi dan mendengarkan
klien
Menerangkan bahwa agresi dapat
dikarenakan rasa ketergantungan dan
kekhawatiran
Jangan mencoba untuk mempertahankan
diri. Mempertahankan para petugas atau
perawatan di rumah sakit

16
8

Pemeliharaan ke pelaksanaan perawatan diri


sendiri :

Rencanakan tindakan perawatan, juga


bersifat rutin

Berikan mereka keleluasaan sebanyak


mungkin dalam mengambil keputusan

Berikan kesempatan untuk merencanakan


serta melakukan hal- hal yang disukainya

Berikan ujian terhadap usaha- usaha klien

16
9

Mendorong sesama dengan tujuan


membantu klien secara tepat :
Menerangkan sebab-sebab tingkah laku
klien
Memberikan pujian terhadap usaha- usaha
orang lain dalam membantu klien
Menekankan kepada petugas perawatan
tentang penting untuk tidak menghukum
berat atau menolak usaha- usaha klien
dalam mengatasi masalahnya
Lanjut usia yang menunjukan kemarahan
Kemarahan adalah rasa tidak senang yang
kuat. Biasanya karena konflik atau
pertentangan
17
0

Gejalah- gejalah umum :


Berbicara sembarangan
Sikap berbicara yang selalu buruk
terhadap orang lain, terutama terhadap
petugas dan perawat
Menolak ikut serta dalam perawatan
Menolak makan atau minum
Menolak ketergantungan terhadap
petugas
Melemparkan makanan atau barangbarang lain
Mengacaukan peralatan pengobatan pada
dirinya, mencabut infuse dll.
17
1

Lanjut usia yang mengalami kecemasan :

Pengertian

Kecemasan adalah perasaan yang itdak


menyenangkan atau ketakutan yang tidak
jelas dan hebat. Terjadi sebagai reaksi
terhadap suatu yang dialami oleh
seseorang.

Gejalah- gejalah umum :

Bicara cepat

Meremas remas tangannya

17
2

Berulang- ulang bertanya


Tidak mampu berkonsentrasi atau tidak
mengerti penjelasanyang diberikan
Tidak mampu menyimpan informasi yang
diberikan
Gelisah
Keluhan- keluhan badan
Kedinginan dal telapak tangan lembab

17
3

Pertimbangan khusus dalam perawatan ,


tujuan dan tindakan;
Perawatan segera menanggapi
kecemasan yang dialami dan
menurunkan derajat kecemasan:
Menyedikan waktu untuk tinggal
bersama klien
Mendengarkan apa yang dibicarakan
Memberikan penjelasan kepada klien
secara jelas dan ringkas
Jangan menuntut klien pada saat itu
Tanyakan apa yang dapat anda lakukan
untuk membuat lebih tenang.
17
4

Peralihan kepelaksanaan perawatan diri


sendiri :

Identifikasi bersama klien keteganganketegangan dan ketakutan ysng


menimbulkan cemas

Libatkan dalam keputusan perawatannya

Menruskan percakapan secara teratur

Lanjut usia yang mengalami kekacauan


mental
Pengertian

Kekacauan adalah sifat atau keadaan yang


membingungkan. Merupakan
ketidaksanggupan untuk memahami
ataumerangkaikan kata atau peristiwa
secara khusus.
17
5

Peralihan kepelaksanaan perawatan diri


sendiri :
Identifikasi bersama klien keteganganketegangan dan ketakutan ysng
menimbulkan cemas
Libatkan dalam keputusan perawatannya
Menruskan percakapan secara teratur
Lanjut usia yang mengalami kekacauan
mental
Pengertian
Kekacauan adalah sifat atau keadaan
yang membingungkan. Merupakan
ketidaksanggupan untuk memahami
ataumerangkaikan kata atau peristiwa
secara khusus.
17
6

Pertimbangan, perawatan, tujuan dan


tindakan:
Pertolongan untuk mengatasi kekacauan:
Mencari penyebab fisiologis kekacauan,
jika ada
Tetap melibatkan klien dalam aktivitas
(olahraga dll)
Selalu memberitahukan kepada klien
tentang segala sesuatu yang akan
dilakukan
Mengurangi kerusakan yang dialaminya
Lakukan tindakan pengamanan untuk
mencegah luka pada klien
17
7

Peralihan yang dilakukan perawatan diri


sendiri :

Puji klien dalam usahanya bersama orang


lain dalam lingkungannya

Bersikap jujur kepada klien

Jangan memperlakukan klien seperti anak


kecil dan Jangan mencaci

Tetap mengingat bahwa klien mempunyai


kebutuhan dan hasrat

17
8

Menolong klien yang membutuhkan :

Jangan mengisisnkan keluarga/ orang lain


untuk mengikutsertakan dalam
pendekatan yang tidak jujur kepada klien

Terangkan kepada kelurga tentang perlu


mengetahu dan menghayati kebenaran

Jangan menyokong penolakan dari orang


lain yang penting bagi klien

Puji keluarga klien yang melibatkan diri


terhadap klien

17
9

Lanjut usia yang mengalami depresi


Pengertian
Depresi adalah suatu perasaan sedih dan
pesimis yang berhubungan suatu
penderitaan. Dapat berupa serangan yang
ditujukan pada diri sendiri atau perasaan
marah yang dalam.
Gejalah- gejalah :
Pandangan kosong
Kurang/ hilangnya perhatian diri, orang
lain dan lingkungan
Inisiatif menurun
Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
18
0

Aktivitas menurun
Kurangnya nafsu makan
Mengeluh tidak enak badan, kehilangan
semangat, sedih, capai di sepanjang
waktu
Mungkin susah tidur di malam hari

Pertimbangan perawatan, tujuan dan tindakan


:

18
1

Pertolongan segera untuk mengatasi depresi :

Adakan kontak dengan klien sesering


mungkin

Beri perhatian terus- menerus

Libatkan klien dalam menolong diri- sendiri

Bila perlu dengan obat depresi


Peralihan kepelaksanaan perawatan dirisendiri:

Teruskan meluangkan waktu untuk klien

Gunakan pertanyaan yang terbuka untuk


mengekspresikan perasaan klien

Puji klien karena kertibatannya dalam


menolong dirinya
18
2

Tujuan membantu klien :


Yakin bahwa setiap orang sadar akan
tanggung jawab untuk tidak memperberat
ketika klien sedang merasa sedih sepanjang
waktu
Memuji klien dalam melakukan aktivitasnya
Lanjut usia yang mengalami ketakutan.
Pengertian
Ketakutan adalah suatu reaksi emosional
yang diakui sebagai sember di luar atau di
dalam bahaya

18
3

Gejalah- gejalahnya :
Penolakan terhadap pengobatan
Seringkali membunyikan bel
Selalu membuat permintaan- permintaan
yang tidak perlu kepada petugas
Selalu menangis
Agresif atau krisis terhadap petugas
Merasa ada tekanan yang aneh dalam perut

18
4

Pertimbangan memberikan tindakan :


Pertolongan segera dalam mengatasi
ketakutan
Berusaha mengenak sumber ketakutan
yang khas
Gunakan pertanyaan yang terbuka
Berikan keterangan dengan hati- hati
Peralihan dan perawatan diri- sendiri
Luangkan waktu untuk bersama klien
Memberikan dorongan dan dengarkan
klien
Jangan membuat keputusan untuk klien
lansia
18
5

ASUHAN KERAWATAN LANJUT USIA


DENGAN KEADAAN TIDAK ADA HARAPAN
SEMBUH (YANG MENGHADAPI SAAT
KEMATIAN)

Terminologi

Pegertian sakit gawat; suatu keadaan sakit


yang menrut akal sehat klien lanjut usia itu
tidak dapat lagi atau tiada harapan lagi
untuk sembuh

Pengertian kematian/mati adalah seseorang


yang dianggap sudah mati ialahapabila ia
tidak lagi mempunyai denyut nadi atau tidak
bernapas selama beberapa menit dan tidak
ada reflex, serta ketiadaan kegiatan otak
18
6

Sebab- sebab kematian Penyakit:


Keganasan
Carsinoma
Carcinoma hati
Carsisoma paru
Carsisoma mammae
Penyakit kronis :
CVD (cerebro vascular Diseases)
Gangguan ginjal
DM

18
7

Kecelakaan, misalnya Epidural


Haematoma
Cirri-ciri atau tanda-tanda menjelang
kematian:

Gerakan dan pengindraan menghilang


secara berangsur-angsur. Mulai anggota
gerak (badan) khususnya kaki dan ujung
kaki

Gerak peristaltic usus menurun

Tubuh tampak mengembang

Badan dingin dan lembab terutama pada


kaki, tangan dan ujung hidung

18
8

Kulit tampak pucat


Denyut nadi mulai tidak teratur
Nafas dengkur dan berbunyi keras
Tekanan darah menurun
Terjadi gangguan kesadaran

18
9

Tanda- tanda kematian :


Pupil tetap membesar atau melebar dan
tidak berubah- ubah
Hilangnya semua reflex dan ketiadaan
kegiatan otak
Tahap- tahap menuju kemataian:
Tahap penolakan
Tahap marah
Tahap tawar- menawar
Tahap sedih
Tahap menerima

19
0

Pengaruh kematian :
Pengaruh kematian terdap kelurga klien :
Bersikap kritis terhadap cara-cara perawatan
Kelurga dapat menerima keadaan atau
kondisinya
Terputusnya komunikasi dengan orang
menjelang maut
Penyesalan keluarga dapat menyebabkan
orang yang bersangkutan tidat mengatasi
rasa
Peralihan tanggung jawab dan beban
ekonomi
Keluarga menolak diagnose, penolakan
tersebut dapat memperbesar beban emosi
keluaga
Mempersoalkan kemampuan tim kesehatan
19
1

HAK- HAK PASIEN YANG MENJELANG AJAL


(MENIGGAL)
Berhak untuk diperlakukan sebagai manusia
Berhak untuk tetap merasa punya harapan
Berhak untuk dirawat oleh mereka yang
dapat menghidupkan terus harapan itu
Berhak untuk merasakan perasaan dan
emosi mengenai kematian

19
2

Berhak untuk berpatisipasi dalam


pengambilan keputusan mengenai
perawatannya
Berhak untuk mengharapkan akan terus
mendapat perhatian medis dan perawatan
Berhak untuk tidak mati dalam kesepian
Berhak untuk bebas dalam rasa nyeri
Berhak untuk memperoleh jawaban yang
jujur atas pertanyaan-pertanyaan
Berhak untuk tidak ditipu
Berhak untuk mati dengan tenang

19
3

Berhak untuk mendapatkan bantuan dari


keluarga

Berhak untuk mengharapkan bahwa


kesucian tubuh manusia akan dihormati
sesudah mati
Perasaan takut;

Takut terhadap rasa nyeri

Apabila orang berbicara tentang perasaan


takut mereka terhadap maut

Takut menghadapi kematian

19
4

Keadaan emosi pasien :


Mencela
Mudah marah

19
5

Anda mungkin juga menyukai