Anda di halaman 1dari 3

Salah satu fenomena yang muncul di dunia Islam pada abad 20

adalah upaya pembaruan hukum


keluarga yang dilakukan oleh negara
negara yang berpenduduk mayoritas muslim. Hal ini idlakukan sebagai
respon terhadap dinamikayang terjadi di tengah masyarakat. Setidaknya
ada tiga hal yang menjadi tujuan dilakukannya pembaruan hukum
keluarga di dunia I
slam, yaitu sebagai upaya unifikasi hukum, mengangkat
status perempuan, dan merespon perkembangan dan tuntutan zaman
karena konsep fiqh tradisional dianggap kurang mampu memberikan
solusi terhadap permasalahan yang ada.
2
Pembaruan hukum keluarga yang di
lakukan oleh berbagai negara
muslim, secara garis besar mencakup tiga aspek, yaitu perkawinan,
perceraian dan warisan.

UU Keluarga Islam Malaka 1983, UU Kelantan 1983, UU Negeri


Sembilan 1983, UU Wilayah Persekutuan 1984, UU Perak 1984
( No.1), UU kedah 1979, UU Pulau Pinang 1985, UU Trengganu
1985, UU Pahang 1987, UU Selangor 1989, UU johor 1990, UU
Serawak 1991, UU Perlis 1992, dan UU Sabah 1992
PERSAMAAN
1. Adanya Undang-Undang khusus yang mengatur masalah
perkawinan dan perceraian DI Malaysia = UU Pulau Pinang
2. Adanya wali hakim apabila wali dari pihak-pihak keluarga tidak
bisa mewakilkan
3. Adanya kursus Pranikah bagi pasangan yang ingin menikah dan
taklik talak ketika akad nikah diberlangsungkan
4. Sama-sama mengizinkan Poligami (sk berlaku)
5. Adanya Pengadilan Agama yang mengatur masalah hukum
kekeluargaan untuk orang Islam. Tetapi dalam hal ini, di Malaysia
dikenal dengan Pengadilan Syariah
6. Sama-sama mengizinkan perkawinan campuran
7. Sama-sama mempunyai pengadilan khusus untuk mengatur
masalah perkawinan dan perceraian nonmuslim

Anda mungkin juga menyukai