Klasifikasi Asma
Ditanyakan berapa kali per hari selama 1 minggu
Ada yang intermittent dan ada yang persisten
Pada kasus: sedang-berat
Patogenesis
alergen
APC
Sel T helper
Edema
saluran napas,
inflamasi,
bronkospasme
IgE dan
nediator
inflamasi
Sel plasma
Indikasi dirujuk
Terdapat risiko tinggi dengan asma berat
Bronkodilator dan kortikosteroid tidak memberikan efek.
Diskusi
Apakah ada DD lain dari pneumonia (pertimbangan GERD)? Apakah
terapi pneumonia sudah tepat diberikan azitromisin? (ada
kecenderungan mengalami syok anafilaktik)
Berapa dosis obat rhinitis alergi?
Bagaimana cara infeksi dapat mencetuskan asma ?
Penjelasan cara penggunaan spirometry?
Pneumonia
Pengobatan terapi lini pertama pneumonia makrolid
Antibiotik yang biasa diberikan gol makrolid dan pencillin
Bagaimana tahu kita harus kombinasi antibiotik yang diberikan?
Harus disesuikan dengan pola resistensi
Disesuaikan dengan guideline yang dipakai
Dilihat ada komorbid atau tidak
Kalau tidak ada, makrolide
Kalau ada, fluorokuinolon
Komorbid risiko rendah atau tinggi?
Spirometri
Edukasi awal pasien
Bebas merokok min 2 jam
Tidak makan terlalu kenyang, tidak berpakaian terlalu ketat
Pasien napas seperti biasa dan lakukan maneuver
Menghirup udara sebanyak mungkin dan keluarkan sebanyak mungkin
tanpa ada paksaan
Maneuver hidup udara sebanyak mungkin dan keluarkan sampai ekspirasi
maksimal
Pada pasien ini:
VEP1/KVP <80%
dilakukan spirometry 2 kali untuk reprodusibilitas
Terapi farmakologis
Pneumonia
Azitromisin 3x500 mg seama 5-7 hari (difollowup klinis pasien
pada hari 2-3)
GERD
PPI (omeprazole) 2x20 mg selama 2 minggu trus difollwup
Gejala rhinitis alergi
Ceftrizine (1x10 mg) bila ada gejala
Syok anafilaktik
Difenhidramin jika klinis sudah membaik mencegah serum sickness
FEEDBACK
Klasifikasi derajat berat
Ringan-sedang-berat menentukan terapinya berbeda
Pasien dengan derajat berat kemungkinan dirujuk tapi dikasih
pengobatan dahulu dengan oksigen, inhalasi kombinasi SABA dengan
ipraprotium bromide/combhipen, steroid sistemik bisa injeksi kalua
berat (deksametason, metilpredinosolone) atau oral
Prednison 1 mg/kgBB kalau pasien 60 mg konversi ke metil jadi 40 mg
injeksi, sediaan 125 mg
Prednisolon tidak ada
Kalau ketemu pasien asma, jangan Cuma berikan inhalasi atau obat oral atau
jangan Cuma berikan obat simptomatik.
Tapi cari faktor risiko dan factor pencetusnya terutama yang membuat serangan
berulang cari tahu alergennya sampai dpat (skin prick test)
Pasien pada kasus ini, ada kemungkinan risiko untuk mengalami alergi obat
Sebagai dokter, harus menanyakan ALERGI OBAT ATAU MAKANAN LAIN
Selalu jelaskan pada pasien, risiko alergi obat pati ada tetapi yang penting
kita waspada.
Contoh: gambarkan gejala alergi (gatal) edukasikan
Banyak kasus alergi obat: kejang, analgesic (NSAID), antibiotik, vit K
KASUS H
Kesimpulan anamnesis
Metabolisme meningkat keringetan
Berdebar-debar sistem kardiovaskuler
Diskusi
Apakah pada pasien ini diperlukan nitrogliserin?
Hiperglikemia dapat disebabkan
Sepsis
Diabetes
Efek kronotropik positif tidak ada sinkronisasi atrium dan ventrikel
gagal jantung
Furosemide penurunan overload
Pembahasan Slide
Metabolisme meningkat eritema palmar karena pembuluh darah di
permukaan meningkat
Hipertiroid vs Graves edukasinya:
Hipertiroid focus pada hormonnya
Graves pada hormon dan besarnya volume kelenjar tiroid
Graves penyakitnya life long disease tidak bisa sembuh, hanya
bisa remisi.
Penyembuhan total hanya bisa tiroidektomi total tetapi harus
meminum hormone tiroid seumur hidup
Radioiodin pilihan terapi lain. Radioaktif yang mengandung iodi
iodin didayagunakan hanya oleh tiroid. tetap akhirnya
membutuhkan hormon tiroid seumur hidup