Anda di halaman 1dari 39

BUKU PETUNJUK

TEKNIS
PENYUSUNAN
NERACA DESA
HERU SUPRAPTO
November
2012

Latar Belakang

Pengelolaan keuangan desa ini merupakan


subsistem dari sistem pengelolaan keuangan
negara
dan
daerah
dalam
mendanai
penyelenggaraan pemerintahan desa dan
pemberdayaan masyarakat desa.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam
pengelolaan keuangan desa diperlukan suatu
standar penganturan yang dimulai dari aspek
perencanaan dan penganggaran maupun
aspek
pelaksanaan,
penatausahaan
keuangan desa, dan pertanggungjawaban
keuangan desa.

Latar Belakang 2
Dalam Peraturan Bupati Nomor 72 Tahun 2008 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa bahwa :
akuntansi keuangan desa dilaksanakan secara
bertahap dan paling lambat pada tahun anggaran
2011 dilaksanakan penuh.
Tugas pokok dan fungsi dari PPKDesa
menyesuaikan dengan tahapan proses
pelaksanaan akuntansi keuangan desa
Laporan keuangan neraca baru diwajibkan dibuat
pada tahun anggaran 2011,
Kenyataannya sampai dengan tahun ini belum ada desa
di Kabupaten Kutai Kartanegara yang telah membuat
Neraca Desa sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang berlaku

Peranan Pelaporan
Keuangan
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan
dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu
entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.
Laporan keuangan terutama digunakan untuk
membandingkan realisasi pendapatan, belanja,
transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang
telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan,
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas
pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya
terhadap peraturan perundang-undangan.

ASUMSI DASAR
Asumsi

kemandirian entitas
Asumsi kesinambungan entitas
Asumsi keterukuran dalam satuan uang
(monetary measurement)

Laporan Keuangan
(PP 71 Th 2010, ttg PASP)
Laporan keuangan pokok terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Neraca;
c. Laporan Arus Kas;
d. Catatan atas Laporan Keuangan

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN


KEUANGAN
Memiliki manfaat umpan
balik
Memiliki manfaat prediktif
Tepat waktu
Lengkap

Relevan

Andal
Dapat
Dibandingkan
Dapat Dipahami

Penyajian Jujur
Dapat Diverifikasi
Netralitas

Perbandingan dapat dilakukan


secara internal dan eksternal

Dapat dipahami oleh


pengguna

Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam
laporan keuangan pemerintah adalah:
basis kas untuk pengakuan
pendapatan, belanja, dan pembiayaan
dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
basis akrual untuk pengakuan aset,
kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca
(Berbasis Kas Menuju Akrual)

BUKU PETUNJUK TEKNIS


PENYUSUNAN NERACA DESA
Sesuai

dengan Judulnya, maka buku ini


diharapkan dapat menuntun Pemerintah
Desa dalam menyusun neraca Desa
Maka, didalamnya memuat mengenai
pengertian/devinisi, penggunaan, dan
cara pengaplikasikan dalam bentuk
contoh-contoh penyelesaian.
Ke
19

Gambaran Buku
Terdiri

dari 9 Bab
Terdiri dari 190
Halaman
Terdiri dari 10
lampiran
Ukuran Kertas A4
Huruf Arial Norrow

Daftar Isi
BAB I. AKUNTANSI KEUANGAN DESA
1.1. Dasar Hukum
1.2. Definisi Akuntansi Pemerintahan
1.3. Dasar-Dasar dan Teknis Akuntansi
Keuangan Pemerintahan
1.4. Standar dan Kebijakan Akuntansi
Pemerintahan
1.5. Sistem Akuntansi Pemerintahan Desa
1.6. Bagan Alir Akuntansi Desa

BAB II PROSEDUR AKUNTANSI


PENERIMAAN KAS DESA
2.1 Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas
Desa
2.2 Bukti Transaksi dan LPJ Penerimaan Kas
Desa
2.3 Format Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Desa
2.4 Contoh Kasus

BAB III. PROSEDUR AKUNTANSI PENGELUARAN KAS


DESA
3.1 Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas Desa
3.2 Bukti Transaksi dan LPJ Pengeluaran Kas Desa
3.3 Format Jurnal Khusus Pengeluaran Kas Desa
3.4 Contoh Kasus
BAB IV. PROSEDUR AKUNTANSI ASET DESA
4.1 Prosedur Akuntansi Aset Desa
4.2 Transaksi Aset Desa
4.3 Format Jurnal Umum Transaksi Aset Desa
4.4 Contoh Kasus

BAB
5.1
5.2
5.3
5.4

5 PROSEDUR AKUNTANSI SELAIN KAS DESA


Prosedur Akuntansi Selain Kas Desa
Bukti Transaksi Selain Kas Desa
Format Jurnal Umum Transaksi Selain Kas Desa
Contoh Kasus

BAB
6.1
6.2
6.3

6 BUKU BESAR
Definisi Buku Besar
Format Buku Besar dan Buku Besar Pembantu
Contoh Kasus

BAB 7 NERACA SALDO


7.1 Definisi Neraca Saldo
7.2 Jurnal Penyesuaian
7.3 Jurnal Penutup
7.4 Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
dan Penutupan
7.5 Format Neraca Saldo
7.6 Contoh Kasus

BAB
8.1
8.2
8.3
8.4
8.5
8.6
8.7
8.8
8.9
8.10

8 NERACA
Definisi Neraca
Pengakuan dan Pengukuran Neraca
Akuntansi Aset
Akuntansi Kewajiban
Akuntansi Ekuitas Dana
Saldo Normal Rekening Neraca Desa
Pasangan Rekening-Rekening Neraca Desa
Penyusunan Neraca Awal
Format Neraca
Contoh Kasus

BAB 9 PENGELOLAAN BARANG MILIK


DESA
9.1. Pendahuluan
9.2. Penatausahaan Persediaan
9.3. Ilustrasi Persediaan
9.4. Penatausahaan Barang
9.5. Ilustrasi Barang Milik Desa (Aset
Tetap)

Lampiran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Kode
Kode
Kode
Kode
Kode
Kode
Kode
Kode
Kode
Kode

Desa dan Kelurahan


Barang Persediaan Habis Pakai
Barang Persediaan Tidak Habis Pakai
Tanah
Peralatan Dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan Jaringan dan Irigasi
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Tak Berwujud

PENGELOLAAN BARANG MILIK DESA

Barang Milik Desa (BMDesa)


BMDesa merupakan bagian dari aset
Pemerintah Desa yang berwujud.
BMDesa tercakup dalam aset lancar dan
aset tetap barang milik desa meliputi:
Barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBDesa; dan
Barang yang berasal dari perolehan
lainnya yang sah terdiri dari

Mengapa Perlu ?
Beberapa alasan perlunya pengelolaan barang milik
desa adalah sebagai berikut :
1. Kejelasan status kepemilikan BMDesa;
2. Inventarisasi kekayaan daerah dan masa pakai
BMDesa;
3. Optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan untuk
peningkatan PADesa;
4. Antisipasi kondisi BMDesa dalam fungsi pelayanan
publik;
5. Pengamanan barang negara;
6. Dasar penyusunan neraca;
7. Kewajiban untuk melaporkan kondisi dan nilai
BMDesa secara berkala

Kategori BMDesa
Aset
Lancar

Persediaan
Tanah
Peralatan dan
Mesin

BMDesa
BMDesa
Aset
Tetap

Gedung dan
Bangunan
Jalan,Irigasi,
Jaringan
Aset Tetap lainnya
Konstruksi dlm
Pengerjaan

1. Penatausahaan
Persediaan
Formulir Persediaan
SP2D,
SPM,
Faktur,
Kuitansi
Dll

Buku
Persediaan

Laporan
Persediaan

Mapping
Persediaan

Pelaporan Persediaan

Penyajian
Dalam
Neraca
Pengungkapa
n Persediaan
dalam
Catatan atas
Laporan
Keuangan

Lampiran 1
Lampiran
BUKU PERSEDIAAN
2
Nama Desa (1):

Kode sub-sub kelompok (3):


Jenis barang (4):

Kode Desa (2) :

No.
Urut

Satuan (5) :

Tgl

HargaBe
Saldo
li/

Perole- Keluar Jumlah


Nilai
han

Uraian Masuk

Paraf

(12)

(13)

(8)

(9)

(10)

(11)

(14)

(15)

(16)

LAPORAN PERSEDIAAN
LAPORAN PERSEDIAAN
Semester (3): x
Tahun (4): xxxx
Nama Desa (1) :
Kode Desa (2) :

Sub Kelompok Barang

Nilai Per tgl (5) ..

Kode

Nama

(6)

(7)

(8)

Keterangan:
1. Persediaan senilai Rp(10)..dalam kondisi rusak.
2. Persediaan senilai Rp(11)..dalam kondisi usang.

MAPPING PERSEDIAAN
HASIL MAPPING
Semester (3) :
Tahun (4) :
Nama Desa (1)
Kode Desa (2) :

Kode Barang
(5)

Klasifikasi
Uraian
(6)

Jumlah

Jumlah
(7)

(8)

Penyajian Dalam
Neraca
ASET LANCAR
Kas dan Bank
Investasi Jangka Pendek
Piutang

KEWAJIBAN LANCAR

EKUITAS LANCAR
Persediaan
PersediaanBarangHabisPakai
PersediaanBahan/Material
PersediaanLainnya

CadanganPiutang
Cadangan Persediaan

INVESTASI JANGKA PANJANG

ASET TETAP
Tanah
Peralatandanmesin
Gedungdanbangunan
Jalan,irigasi,danjaringan
Konstruksidalampengerjaan
Peralatandanmesin
ASET LAINNYA

EKUITAS DIINVESTASIKAN
Diinvestasikandalamasettetap

2. Penatausahaan
Barang
Formulir Barang
SP2D,
SPM,
Faktur,
Kuitansi
Dll

Formulir
Barang

Laporan
Barng

Mapping
Barang

Pelaporan Barang
Penyajian
Dalam
Neraca
Pengungkapa
n Persediaan
dalam
Catatan atas
Laporan
Keuangan

FORMULIR BARANG
1. BUKU INVENTARIS TANAH MILIK DESA
NAMA DESA (1):
K ODE DESA (2):
Nomor

No.

Jenis
Baran
g/
Nama
Baran
g

1
(3)

2
(4)

Status Tanah
Sertifikat

Kode
Baran
g

Regist
er

Luas
(M2)

Tahu
n
Peng
adaa
n

3
(5)

4
(6)

5
(7)

6
(8)

Letak/
Alama
t

Hak

Tangg
al

7
(9)

8
(10)

9
(11)

Peng
gunaa
Nomor
n

10
(12)

11
(13)

Asal
Usul
Perol
ehan

12
(14)

Harga
awal

Harga
Penila
ian

K et

13
(15)

14
(16)

15
(17)

2. BUKU INVENTARIS PERALATAN DAN MESIN

NAMA DESA (1):


KODE DESA (2) :
Nom or
Nama
Barang/
Nomor Merk/
Jenis
No. Urut
Barang
Register Type
Barang
Kode

1
(3)

2
(4)

3
(5)

4
(6)

5
(7)

Uk uran/
B ahan
CC

6
(8)

7
(9)

A salUsul

Tahun
P
embelian

8
(10)

Pabrik Rangka

Mesin

Polisi

9
(11)

11
(13)

12
(14)

10
(12)

BPKB

13
(15)

P
eroleha
n
14
(16)

Harga
Harga
Peroleha
Penilaian
n

15
(17)

16
(18)

K et

17
(19)

BUKU INVENTARIS GEDUNG DAN BANGUNAN DESA

NAMA DESA ( 1 ) :
KODE DESA (
2 ):

KonstruksiB
angunan

Kondisi
Bangun
an Bertingk Beton/
Kode

at/
(B,RR,
Barang Register
Tidak
Tidak
RB)
Nomor

Jenis
Barang/

No.Urut Nama
Barang

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Luas
Lant
ai
(M2)

Letak/
Lokasi
Alamat

(10)

(11)

Dokumen
Gedung

Tanggal Nomor

10
(12)

11
(13)

Luas
(M2)

12
(14)

Asal
Nomor
Harga Harga
Status
Usul
Kode
Peroleha penilaian
Tanah
Peroleh
Tanah
n
an

13
(15)

14
(16)

15
(17)

16
(18)

17
(19)

Ket.

18
20)

BUKU INVENTARIS JALAN,


IRIGASI, JARINGAN

NAMA DESA (1 ) :
KODE DESA ( 2 ) :

Jeni
s
B

No. arang/
Urut Nama
B
arang
1
(3)

2
(4)

Dokumen

Nomor

anjang
Kode

Konstruk
(Km
si
Barang Register
)

3
(5)

4
(6)

5
(7)

6
(8)

Lebar

Luas

(M)

(M2)

Letak/
Lokasi

7
(9)

8
(10)

9
(11)

Tanggal Nomor

10
(12)

11
(13)

Status
Tanah

12
(14)

Asal
Nomor
Harga Kondisi
Usul
Harga
Penilaian (B,RR,
Kode
Peroleha
Tanah
RB)
n

Ket.

13
(15)

18
(20)

14
(16)

15
(17)

16
(18)

17
(19)


BUKU INVENTARIS ASET TETAP LAINNYA

NAMA DESA (
KODE DESA (

1) :
2 ) :
Barang B ercorak

B uku/
Perpustakaan

Nomor
Nama
Barang/
No. Urut Jenis
Barang

1
(3)

2
(4)

Kesenian/Kebudayaan

Judul/
Asal

Spesifika
Barang Register Pencipta
Daerah Pencipta Bahan
si
Kode

3
(5)

4
(6)

5
(7)

6
(8)

7
(9)

8
(10)

9
(11)

Hewan/Ternak
dan
Tumbu
han

Jenis

Ukuran

10
(12)

11
(13)

Tah
un

Asal
Usul

Harga Harga
Peroleha Penilaian
Cetak/
Jumlah
Peroleha
n
Pembel
n
ian

12
(14)

13
(15)

14
(16)

15
(17)

16
(18)

K et.

17
(19)

Perhitungan Penilaian
Semua

jenis aset tetap, kecuali tanah, akan makin


berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa
bersamaan dengan berlalunya waktu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya
kemampuan ini adalah karena pemakaian, keausan,
ketidakseimbangan kapasitas yang tersedia dengan
yang diminta dan ketertinggalan teknologi.
Terdapat beberapa metode untuk menghitung
penyusutan aset tetap berwujud, namun agar lebih
simpel dan mudah diaplikasikan, dalam hal ini metode
penyusutan yang digunakan adalah Metode Garis
Lurus.

Rumus :
Harga
Peroleha
n
Aset
Tetap
Biaya
Penyusut
an

Nilai Sisa

----------------------------------------Umur Ekonomis

Laporan Inventarisasi
Barang
LAPORAN INVENTARIS BARANG
SEMESTER (1) :.
TAHUN (2) : .
Nama Desa (3) :
Kode Desa (4) :

Sub Kelompok Barang


Kode

Nama

(6)

Nilai Per tgl. (5)


3

(7)

(8)

Jumlah

(9)

Mapping Barang Desa


MAPPING BARANG MILIK DESA
SEMESTER (1) :
TAHUN (2) : ..
Nama Desa (3) : .
Kode Desa (4) : ..

Klasifikasi
Kode Barang

Uraian

Jumlah

(5)

(6)

(7)

Jumlah

(8)

Pelaporan Barang
Desa

Penyajian Dalam Neraca


KEWAJIBAN LANCAR

ASET LANCAR
Kas dan Bank
Investasi Jangka Pendek
Piutang

EKUITAS LANCAR
Persediaan
PersediaanBarangHabisPakai
PersediaanBahan/Material
PersediaanLainnya

CadanganPiutang
CadanganPersediaan

INVESTASI JANGKA PANJANG

ASET TETAP
Tanah
Peralatan dan mesin
Gedung dan bangunan
Jalan, irigasi, dan jaringan
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi dalam pengerjaan
ASET LAINNYA

EKUITAS DIINVESTASIKAN
Diinvestasikan dalam aset tetap

Anda mungkin juga menyukai