BST Kdk+diare Akut Disentri+dehidrasi
BST Kdk+diare Akut Disentri+dehidrasi
Identitas Pasien
Nama
Jenis kelamin
Tanggal lahir
Usia
Alamat
: By. K
: Laki-laki
: 6 Oktober 2015
: 1 tahun 2 bulan 8 hari
: Lengkong Besar No. 41
Keluhan Utama
Kejang
Anamnesis Makanan
0-6 bulan ASI + MPASI
8-12 bulan ASI + MPASI + bubur saring
12 bulan-14 bulan ASI + MPASI + nasi tim
Riwayat Imunisasi
Pasien mengatakan anaknya telah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap
di rumah sakit :
Hepatitis B
: 0 bulan
BCG, Polio I
: 1 bulan
DPT-HB +HiB +Polio II
: 2 bulan
DPT-HB + HiB + Polio III
: 3 bulan
DPT-HB + HiB + Polio IV : 4 bulan
Campak : 9 bulan
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
: Compos mentis
Kedaan umum
: Tampak sakit
sedang
Tanda Vital
Nadi
: 100x/menit
Respirasi
: 24x/menit
Suhu
:36,6oC
Antropometri
Usia
: 1 tahun 2 bulan 8 hari
Berat badan : 8,9 kg
Tinggi badan : 76 cm
Lingkar kepala: 46 cm
- BB/U
: Diantara 0 s/d -2 (Normal)
- PB/U
: Diantara 0 s/d -2 (Normal)
- BB/PB
: Diantara -1 s/d -2(Normal)
- LK/U
: Diantara 0 s/d -1 (Normal)
- Kesan
: Status gizi baik
Kulit
Ruam (-)
Kepala
Bentuk
Rambut
Fontanel
Mata
Telinga
Hidung
: Normocephal
: Halus, lembut
: Cekung (+)
: Konjungtiva anemis (-/-), Sklera
(-/-), Pupil bulat isokor, reflex cahaya
+/+
: Bentuk dan letak normal, sekret (-/-)
: Bentuk normal, sekret (--/--),
Mulut
:
Bibir
: Sianosis (-)
Mukosa: Kering (+)
Faring : Hiperemis (-)
Tonsil : T1, T1, tidak hiperemis
(-)
Cor : ictus cordis tidak terlihat dan tidak terpalpasi, S1
dan S2 murni regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
:
Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan simetris,
retraksi(-)
Palpasi
: Pergerakan simetris
Perkusi
: Paru kanan = kiri sonor
Auskultasi: VBS kanan=kiri, ronkhi (+/+), wheezing (+/+),
Abdomen
- Inspeksi: Cembung, hiperemis (-),
retraksi epigastrium (-)
- Palpasi : Lembut, nyeri tekan (-), turgor kulit
melambat
Liver
: Tidak teraba
Lien
: Tidak teraba
- Perkusi
: Timpani
- Auskultasi
: Bising usus (+)
Anogenital
Ekstrimitas
Akral hangat
CRT< 2 detik
Neurologis
Refleks Fisiologis :
Patella (+/+), Brachioradialis (+/+)
Tanda rangsang meningens:
Kaku kuduk
: (-)
Brudzinsky I,II, III : (-)
Refleks patologis:
Babinski : (-/-)
Chaddock : (-/-)
Oppenheim
: (-/-)
Diagnosis Banding
Kejang Demam Kompleks + Diare akut disentri +
Dehidrasi Ringan-Sedang
Kejang Demam Sederhana + Diare akut disentri
+ Dehidrasi Ringan-Sedang
Usulan Pemeriksaan
Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit
NS-1
Urin rutin
Feses rutin makroskopik dan mikroskopik
Diagnosis Kerja
Kejang Demam Kompleks + Diare
akut disentri + Dehidrasi RinganSedang
Penatalaksanaan
Umum
Rawat inap
Tirah baring
Bila kejang, posisikan pasien secara miring
untuk mencegah aspirasi. Bersihkan muntahan
atau lender di mulut/hidung. Walaupun
kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukan
sesuatu ke dalam mulut.
Teruskan pemberian ASI sesering-seringnya
Khusus
Terapi Oksigen 1l/m via nasal kanul
Infus cairan RL
Antikonvulsan
Diazepam (dosis 0,3-0,5 mg/kgBB) tiap 8
jam
Diazepam per rektal diberikan 4,45mg
Antipiretik
Parasetamol syrup (10-15mg/kgBB) dosis
oral setiap 8 jam
8,9 x 10mg= 89mg/dosis, 3 kali sehari
Edukasi
Kejang
Jelaskan pada orangtua bahwa kejang
demam sebagian besar tidak berbahaya.
Jelaskan pada orangtua cara menangani
kejang demam di rumah. Orangtua harus
menyediakan obat anti kejang, obat
penurun panas di rumah. Jika pasien
kejang, sgeera masukan obat diazem ke
rektal.
Diare
Berikan nasihat kepada orangtua mengenai 4 aturan terapi di
rumah, berika cairan tambahan, berikan suplemen zinc,
teruskan pemberian makan, berikan cairan tambahan
(sebanyak yang anak inginkan).
Berikan ASI sesering-seringnya. Bisa juga berikan kuah sup,
kuah sayuran, air cucian beras, air putih.
Orangtua segera membawa anaknya ke pelayanan kesehatan
apabila diare makin bertambah.
Berikan pengarahan cara mencampur ORS
TERIMA KASIH