THALASEMIA
Pembimbing :
dr. Yuli Hermansyah, Sp.PD.
Oleh:
FARIDA YAN PRATIWI KURNIA
112011101003
SMF Penyakit Dalam RSUD Dr. Soebandi Jember
Fakultas Kedokteran Universitas Jember
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Sdr. DAG
Umur
: 19 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat
: Patrang
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Agama
: Islam
Suku : Jawa
Tgl. Pemeriksaan : 6 November 2015
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan terhadap pasien
pada hari ke-2 MRS tanggal 6
November 2015 di Ruang Anturium
RSD dr. Soebandi Jember
SUBYEKTIF
KELUHAN UTAMA
Badan terasa lemas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien mengeluh merasa lemas dan pucat
sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga sering merasa
cepat lelah jika sedang melakukan aktivitas.
Terkadang saat sedang menonton TV, pasien
merasa sesak, kemudian membaik setelah 5
menit. Saat ini pasien datang untuk transfusi
rutin tiap bulannya.
Pasien memiliki riwayat thalasemia sejak 10
tahun yang lalu dan pasien rutin melakukan
transfusi satu kali setiap bulan. Transfusi
ANAMNESIS SISTEM
Sistem Serebrospinal : penurunan kesadaran (-),
demam (-),
kejang (-), nyeri kepala (-)
Sistem Kardiovaskular : palpitasi
(-),hipertensi(-),nyeri dada(-)
Sistem Pernafasan : sesak napas (-) batuk (-),
pilek (-)
Sistem Gastrointestinal : nyeri perut (-), kembung,
nafsu
makan berkurang,mual (-),muntah(-),
BAB normal
Sistem Urogenital: BAK lancar, tidak ada keluhan
Sistem Intengumentum : bengkak (-), ikterik (+),
6
ptechiae (-),
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
Kesadaran
: Cukup
: Compos Mentis
Tanda-Tanda Vital :
Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
Frekuensi Nadi
: 90 x/menit
Frekuensi Pernapasan
Suhu
: 20 x/menit
Status Gizi:
Umur : 19 tahun
BB : 55 kg
TB : 175 cm
BMI = Berat Badan (Kg) = 55
Tinggi Badan(m)2 (1,75)2
BMI = 17,95
Kulit
ikterus
membesar.
Otot
: Dalam batas normal, atrofi (-), spastik (-)
Tulang : tidak ada deformitas
Pemeriksaan Khusus
Kepala
Bentuk: Facies cooley
Rambut : Bergelombang, warna hitam, tidak mudah
dicabut
Muka : Petekia (-), purpura (-), oedem (-)
Mata
: Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik +/+,
edema palpebra -/-, reflek cahaya +/+
Hidung: Sekret -/-, darah -/-, mukosa tidak hiperemis, tidak
ada
pernafasan cuping hidung
Telinga : Sekret -/-, darah -/ Mulut : Sianosis (-) perdarahan gusi (-)
Lidah
: Tidak kotor, tidak hiperemis
Leher
Inspeksi : simetris, tidak tampak pembesaran KGB leher
Palpasi : tidak teraba pembesaran KGB leher
Kaku kuduk : tidak ada
JVP
: normal
Dada
1. Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Redup
10
2.
Paru-Paru
Kanan
Depan
Belakang
Kiri
Perk : Sonor
Perk : Sonor
Perk : Sonor
Perk : Sonor
11
Perut
Inspeksi
: Permukaan dinding perut cembung
Auskultasi
: Bising usus positif normal
Perkusi
: Timpani-redup
Palpasi
: Soepel, turgor kulit cepat kembali, nyeri tekan
(-),
hepatomegali (+), splenomegali (+) S5
Anggota gerak
Atas
: Akral hangat +/+, edema -/ Bawah : Akral hangat +/+, edema -/Anus dan Kelamin
Anus
: Dalam batas normal, tidak ada kelainan
Kelamin : Jenis kelamin laki-laki, dalam batas normal,
tidak terdapat kelainan
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
JENIS
HASIL
PEMERIKSAAN
Hemoglobin
7.3
Laju
Endap 26/55
Darah
Lekosit
Hitung Jenis
NILAI NORMAL
13.0-16.0
0-15
5.0
4.5 11.0
2/-/-/66/2 Eos/Bas/Stab/Seg/Lim/
6/6
SATUA
N
gr/dL
mm/ja
m
109/L
Mono
0-4/0-1/3-5/54-62/25-
Hematokrit
Trombosit
22.3
162
33/2-6
37-49
150-450
%
109/L
13
RESUME
Anamnesis
Pasien laki-laki 19 tahun
Keluhan utama: badan teraasa lemas
Lemas dan pucat sejak 5 hari yang lalu.
Sering merasa cepat lelah jika sedang melakukan
aktivitas.
Terkadang saat sedang menonton TV, pasien
merasa sesak, kemudian membaik setelah 5
menit.
Memiliki riwayat thalasemia sejak 10 tahun yang
lalu dan pasien rutin melakukan transfusi satu
kali setiap bulan.
Transfusi terakhir tanggal 4 Oktober 2015 di RSD
dr. Soebandi Jember.
14
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum pasien cukup, kesadaran compos
mentis, vital sign dbn, status gizi baik, konjungtiva
anemis dan ikterik, hepatosplenomegali
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin 7.3
LED 26/55
Hitung jenis 2/-/-/66/26/6
Hematokrit 23.2
15
DIAGNOSIS KERJA
Thalasemia
16
TATA LAKSANA
Planning Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium :
Darah: Hematologi, faal hati, hapusan darah
tepi, indeks eritrosit
USG Abdomen
Planning Terapi
Tranfusi PRC 2 kolf/hari
Inj Ceftriaxone 1x1gr
Feriprox 3x1
Asam Folat 3x1
17
TATA LAKSANA
Planning Monitoring
Keluhan, TTV, pertumbuhan dan
perkembangan dan DL
Planning Edukasi
Istirahat yang cukup
Menjelaskan tentang penyakit yang
diderita pasien kepada keluarga
penyebab, perjalanan penyakit,
perawatan, prognosis, komplikasi serta
usaha pencegahan komplikasi
18
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
19
Jumat,
6
November
2015
KU: lemas
KU: cukup
Kes: compos mentis
TD: 110/80mmHg
N: 90x/mnt
RR: 20x/mnt
Tax: 36,5oC
K/L:a/i/c/d:+/+/-/Thorax: c/p: dbN
Abd: cembung, BU (+) N,
timpani,soepel,hepatomega
li
dan
splenomegali
Schuffner V
Ext: AH di keempat akral,
tidak ada edema
Thalasemia
Inj. Ceftriaxon 1 x 1 gram
Tranfusi PRC 2 kolf/hari
Asam folat 2x1
Feriprox 2x1
FOLLOW UP
20
PEMBAHASAN
21
Textbook
Kondisi Pasien
Anamnesis
Anamnesis
Usia tersering >18-67 - Usia 19 tahun
tahun
- Pucat/anemia
(dapat pula terjadi pada - Telihat kuning (+)
usia 2-18 tahun)
- Hepatosplenomegali
yang
lama - Pertumbuhan terhambat
Pucat
(kronis)
(+)
- Riwayat transfusi
Terlihat kuning
berulang (+)
Mudah infeksi
Perut membesar akibat
hepatosplenomegali
Pertumbuhan
terhambat/ pubertas
terlambat
Riwayat transfusi
berulang (jika sudah
22
pernah transfusi
Textbook
Kondisi Pasien
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
- Fascies cooley
- Facies cooley
- Pucat/anemia
- Pucat/anemis (+)
- Ikterik
- Hepatosplenomegali
- Hepatosplenomegali
- Ikterik (+)
- Gizi kurang/buruk
- Gizi kurang
- Perawakan pendek
- Hiperpigmentasi kulit
- Hiperpigmentasi kulit
23
Textbook
Kondisi Pasien
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Laboratorium
- Darah tepi lengkap : Hb, - Darah lengkap : Hb,
sediaan hapusan darah Leukosit, Hct, Trombosit
tepi, indeks eritrosit
- Analisis Hemoglobin
Tata laksana
Tata laksana
- Tranfusi darah
- Tranfusi 2 kolf/hari
- Medika mentosa:
- Medika mentosa
Asam folat 2x1 mg/hari
inj Ceftriaxon 1x1 gr
Vitamin E 2x200 IU/hari
p/o Feriprox 3x1
Vitamin
C
2-3 p/o Asam Folat 3x1
mg/kgBB/hari
Kelasi besi
24
TINJAUAN PUSTAKA
THALASEMIA
25
DEFINISI
Penyakit anemia hemolitik herediter
yang diakibatkan oleh berkurangnya
sintesis salah satu rantai globin yang
mengkombinasikan
hemoglobin
(HbA, 22)
26
ETIOLOGI
Penyebab primer adalah berkurangnya
sintesis Hb A dan eritropoesis yang
tidak efektif disertai penghancuran selsel eritrosit intrameduler.
Penyebab sekunder adalah karena
defisiensi asam folat, bertambahnya
volume plasma intravaskuler yang
mengakibatkan
hemodilusi,
dan
destruksi
eritrosit
oleh
system
retikuloendotelial dalam limfa dan hati.
27
PATOFISIOLOGI
Pada Beta thalasemia yaitu tidak adanya atau
kurangnya rantai Beta dalam molekul hemoglobin
yang mana ada gangguan kemampuan eritrosit
membawa oksigen.
Ada suatu kompensator yang meningkatkan dalam
rantai alpa, tetapi rantai Beta memproduksi secara
terus menerus sehingga menghasilkan hemoglobin
defektive. Ketidakseimbangan polipeptida
ini
memudahkan ketidakstabilan dan disintegrasi. Hal
ini menyebabkan sel darah merah menjadi
hemolisis dan menimbulkan anemia dan atau
hemosiderosis.
28
KLASIFIKASI
Secara molekuler
Thalasemia alfa
Thalasemia beta
Secara klinis
Thalasemia mayor
Thalasemia minor
30
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Talasemia-:
Silent carrier asimtomatik.
Sifat talasemia- (trait) asimtomatik,
seperti talasemia minor.
Penyakit HbH anemia berat.
Hidrops fetalis letal in utero.
31
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil apusan darah tepi didapatkan:
mikrositosis, anisositosis, hipokromi,
poikilositosis, kadar besi dalam serum
meninggi, eritrosit yang imatur, kadar
Hb dan Ht menurun.
Elektroforesis hemoglobin:
hemoglobin klien mengandung HbF
dan A2 yang tinggi, biasanya lebih
dari 30 % kadang ditemukan
hemoglobin patologis.
34
PENATALAKSANAAN
Transfusi darah
Medika Mentosa
Asam folat 2x1 mg/hari
Vitamin E 2x200 IU/hari
Vitamin C 2-3 mg/kgBB/hari
Splenektomi
35
PROGNOSIS
Thalasemia alfa 1 dan alfa 2 dengan fenotip
yang normal pada umumnya mempunyai
prognosis baik.
Thalasemia
Beta
homozigot umumnya
meninggal pada usia muda dan jarang
mencapai usia decade ke 3, walaupun
digunakan antibiotik untuk mencegah infeksi
dan pemberian desferal untuk mengurangi
hemosiderosis.
Di negara maju dengan fasilitas transfusi
yang cukup dan dengan desferal yang baik,
usia dapat mencapai dekade ke 5 dan
kualitas hidup juga lebih baik.
36
TERIMA
KASIH