Anda di halaman 1dari 18

POLIP KOLON

Disusun Oleh :

Garinda Chaesaria PH
112011101005

Pembimbing :

dr. Sugeng Budi Raharjo Sp.PD

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER


LAB/SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSD dr. SOEBANDI JEMBER
2015

DEFINISI
Massa seperti tumor yang menonjol
ke dalam lumen usus berasal dari
epitel mukosa dan submukosa dan
merupakan
neoplasma
jinak
terbanyak di kolon dan rektum.

EPIDEMIOLOGI
Kira - kira 14 juta orang mempunyai resiko polip
kolon. Banyak suatu keganasan pada kolon
berkembang dari suatu polip yang terdapat pada
kolon sejak usia dini.
Suatu penelitian kependudukan menunjukkan
bahwa sekitar 30% dari individu dewasa dan
lanjut usia memiliki polip kolon.
Suatu penelitian kependudukan menunjukkan
bahwa sekitar 30% dari individu dewasa dan
lanjut usia memiliki polip kolon.

KLASIFIK
ASI

POLIP NON NEOPLASTIK

HAMARTROMA
Ditandai

oleh pertumbuhan yang cepat


dari komponen kolon normal, seperti
epithelium dan jaringan penghubung.
Hamartoma tidak mempunyai potensi
mengalami penyebaran dan kurang atipic
atau invasif.
Juvenil polip dan sindrom Peutz-Jegher
dikarakteristikan sebagai Hamartoma.

JOUVENILE POLYPS
Sering

ditemukan pada daerah


rektosigmoid
Gejala klinis utama adalah perdarahan
spontan dari rektum yang sering tidak
disertai nyeri, kadang disertai lendir.
Karena selalu bertangkai, dapat menonjol
keluar dari anus pada saat defekasi.
Pada sebagian kasus polip dapat terpuntir
di tangkainya sehingga mangalami infark.

SINDROM PEUTZ-JEGHERS
Biasanya

berukuran dari 1 mm sampai 3


cm, biasanya multiple dan mempunyai
tangkai.
Makrokopis : menyerupai permukaan
lobular dari adenomas
Mikroskopik : mukosa muskularis yang
terarborsi tertutup oleh mukosa yang
berisi kelenjar, dan lapisan propria
Gejalanya meliputi muntah, pendarahan
dan sakit pada perut bagian bawah

POLIP INFLAMASI
Terjadi

pada ulceratif kolitis, penyakit


Crohn, kolitis amoeba, dan disentri
bakteri.
Terjadi sebagai akibat dari ulserasi tanpa
penyebab yang jelas, sehingga
terdapatnya polip inflamatory tidak selalu
menunjukkan suatu proses inflamasi
kronis di kolon.

POLIP HIPERPLASI
Berasal dari epitel mukosa yang hiperplastik dan
metaplastik.
Separuh kasus polip ditemukan di daerah
rektosigmoid.
Umumnya polip ini tidak bergejala, tetapi harus
dibiopsi untuk diagnosis histologik.
Secara histologis, polip mengandung banyak
kriptus yang dilapisi oleh sel epitel absorptif
atau sel goblet berdiferensiasi baik, dipisahkan
oleh sedikit lamina propria.

POLIP NEOPLASTIK

POLIP ADENOMATOSA
Polip asli yang bertangkai dan jarang ditemukan
pada usia di bawah 21 tahun.
Gambaran klinis umunya tidak ada, kecuali
perdarahan dari rektum dan prolaps anus
disertai anemia.
Letaknya 70% di sigmoid dan rektum.
Polip ini kadang memproduksi banyak sekali
lendir sehingga menimbulkan diare berlendir
yang mungkin disertai hipokalemia.

POLIP NEOPLASTIK HEREDITER


Penyakit herediter yang jarang ditemukan.
Gejala pertama timbul pada usia 13-20 tahun.
Umunya tidak bergejala. Kadang timbul mulas
atau diare disertai perdarahan rektum.
Peran endoskopi sangat berperan dalam
penanganan poliposis. Biopsy jaringan dan
polipektomi biasanya dikerjakan secara bersamaan.
Sindrom gardner merupakan penyakit herediter
yang terdiri dari poliposis kolon disertai osteoma,
tumor epidermoid multiple, kista sebaseus dan
tumor dermoid. Terapi dan pencegahannya sama
dengan yang dilakukan pada poliposis kolon.

DIAGNOSIS
Gejala dan Tanda

Klinis
Bersifat asimtomatis semakin luasnya suatu
polip maka akan semakin memberikan gejala
Perdarahan spontan melalui rektum
Darah yang keluar bersifat intermiten
Perdarahan yang terus menerus jarang dijumpai
pada suatu polip
Polip rektum yang mempunyai tangkai yang
panjang, sering mengalami prolapsed dan keluar
ke anus

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto Kolon

Tata Laksana
P
E
Laparoscopic
ndoscopic
Mucosal Resection
Reseksi
kolon

PROGNOSIS
Tingkat

kekambuhan pada daerah eksisi sekitar


15% dari kasus setelah penanganan dilakukan.

Apabila

kolon dibersihkan dengan kolonoskopi


total saat dilakukan eksisi polip, kolonoskopi
lanjutan pada 3 tahun kemudian sama efektif
dengan kolonoskopi pada 1 dan 3 tahun
kemudian untuk mencegah perkembangan
neoplasma yang membahayakan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai