Anda di halaman 1dari 17

Oleh :

dr. Sigit Jatmika, SpB

POLIP KOLOREKTAL DAN


KANKER
Adalah massa yang menonjol kedalam saluran
usus.
Dibedakan atas
polip

bertangkai dan
polip tidak bertangkai (sessile polip).
Secara

Histopatologis dikelompokkan atas :


Polip neoplastik polip adenoma (polip
prakanker)
Polip neononplastik :
polip hiperplastik,
polip juvenile,
polip inflamasi dan
hamartoma.

MINUTE POLIP
Polip

kecil (minute polip) berukuran 5


mm disebut polip kecil.

Dari

suatu studi ternyata 41% diantaranya


adalah suatu adenoma, 37% merupakan
polip hiperplasi dan 18% adalah mucosal
tags atau limphoid aggregates, 4%
adalah bentuk campuran, 0,26 adalah
diplasit berat, dan tidak satupun yang
merupakan polip ganas (malignant)

POLIP ADENOMA
Pada

studi autopsi didapatkan pravalensi


polip adenoma berkisar 30 s/d 50%,
dengan sebaran usia 30% pada usia 50th;
40 s/d 50% pada usia 60 tahun; dan 50s/d
65% pada usia 70 tahun.

Studi

endoskopi menghasilkan gambaran


polip 10% lebih rendah.

Perbedaan

terdapat pada metode


pemeriksaan.

Distribusi polip berbeda sesuai usianya.


Studi kolonoskopi, 600 kasus polip adenoma
bahwa 55% dari polip berukuran < 5mm
dan 75 dari polip adenoma berukuran 10
mm atau lebih pada kelompok usia < 55
tahun berada dibagian distal usus besar,
sedang pada pasien berusia > 65 tahun
angka polip di daerah proksimal meningkat
menjadi 75% pada polip berukuran
< 5mm dan 50% pada polip berukuran 10
mm.
Data lain menunjukkan bahwa 2/3 dari polip
berada distal dari fleksura lienalis.

Polip

adenoma (premalignan polip)


dibedakan atas :
tubuler,
villous

dan
tubolvillous.
Lebih

kurang 70% dari polip yang


diagkat saat kolonoskopi adalah polip
adenoma. Laporan dari National polip
study 78% dari 3.358 polip adenoma
adalah tipe tubuler, 8% adalah
tubulovillous dan 5% adalah villous.

PERJALANAN PENYAKIT
Resiko

terjadi transformasi dari plio


adenoma menjadi ganas diperkirakan
sebesar 5% s/d 10 % dalam kurun waktu
5 tahun s/d 15 tahun.
Transformasi, lebih banyak terjadi pada
polip besar, villous adenoma atau
dengan gambaran displasi berat.
Beberapa study menunjukkan bahwa
penderita dengan polip ganda
mempunyai resiko kanker 5x lebih besar.

POLIP MALIGNANT
Merupakan

suatu polip adenoma dimana


telah terdapat penyebaran sel karsinoma
diantara muskularis mukosa sampai jaringan
yang lebih dalam lagi. Sebagian kasus telah
menembus kedalam tangkainya.
Haggit dkk. Membagi invasi kanker pada
polip bertangkai atas lima tingkatan yaitu
tingkat 0 s/d 4 Jika invasi tumor hanya
terbatas pada kepala polip disebut tingkat
0,1 dan 2. Bila invasi mencapai submukosa
dinyatakan tingkat 4. Pembagian ini
bermanfaat pada penatalaksanaan polip.

DIAGNOSIS POLIP
Polip

diusus besar biasanya tanpa gejala, meskipun


pada polip berukuran > 1 cm bisa menyebabkan
pendarahan intermiten. Perdarahan saluran cerna
bagian bawah tidak selalu disebabkan oleh polip,
pemeriksaan kolonoskopi ditemukan polip dengan
sumber pendarahan dari tempat lain, missalnya dari
hemorroid.
Polip jarang menimbulkan keluhan nyeri atau
menyebabkan perubahan pola BAB. Polip sesile besar
dan kanker dapat menyebabkan pendarahan akut
pada dubur. Sedangkan perubahan pola BAB,
kembung, produksi lendir yang berlebihan, dan gejala
yang menyerupai gangguan pola BAB dapat terjadi
karena sebab tidak langsung dari polip sesil yang
besar atau kanker.

PEMERIKSAAN COLOK DUBUR


Pemeriksaan

colok dubur
dapat menemukan
kelainan didaerah dubur
dan 1/3 bawah rectum
seperti tumor atau polip.

PROGTOSIGMOIDOSKOPI
Pemeriksaan

proktosigmoidoskopi denga
skope rigid sangat bermafaat
untuk memperoleh jaringan
biopsi yang besar pada lesi
besar didaerah rectum dan
rekstosigmoid.

KOLONOSKOPI
Kolonoskopi

yaitu suatu cara untuk


melihat secara langsung lumen saluran
cerna bagian bawah (dari rectum sampai
dengan cecum) dengan alat kolonoskopi.
Pemeriksaan ini merupakan alat
diagnosis yang paling akurat untuk
mendeteksi polip. Sensitifitasnya
mencapai angka 94% dengan angka
kegagalan pengamatan polip berukuran
< 9 mm sebesar 15%

TATALAKSANA POLIP

Pengangkatan polip

pengangkatan polip adenoma dapat


menurunkan angka kematian kanker
kolorektal. Angka kematian kanker
kolorektal lebih tinggi pada penderita polip
adenoma yang tidak diangkat
dibandingkan dengan polip yang diangkat.
National Polyp Study melaporkan tindakan
polipektomi pada polip adenoma
menurunkan angka resiko kejadian kanker
kolorektal 76% - 90%.

Polipektomi parendoskopi cukup


adekuat dikerjakan pada polip
bertangkai dengan invasi level 0,1
dan 2 tapi bila mencapai level 4
diperlukan reseksi segmental. Hal
ini disebabkan masih terdapat
residu tumor sehingga metastasis
ke kelenjar getah bening. Level 3
memerlukan polipektomi dengan
control yang ketat atau tindakan
reseksi segmental.

KOLONOSKOPI
Pemeriksaan

total kolonoskopi sebaiknya


dikerjakan bila menemukan polip adenoma
dibagian distal kolon. Resiko adenokarsinoma
kanker kolorektal di bagian proksimal besar 0,5%
untuk polip tubulus berukuran 1 cm; 2,9% 6,6% pada kelompok tubulovilus, vilus polip
besar didaerah kolon distal. Polip daerah
proksimal akan meningkat bila ditemukan polip
multipel.
Angka kejadian polip kolon proksimal lebih besar
pada penderita polip adenoma kolon distal lanjut
( > 10% ) dibandingkan dengan penderita
dengan polip berukuran 1 cm ( < 1% )

PEMANTAUAN
Beberapa

penderita adenoma polip


multipel memerlukan pemeriksaan
kolonoskopi ulangan untuk
memastikan apakah semua lesi
neoplasi tsb sudah diangkat.
Tumbuhnya lesi baru dikemudian hari
setelah seluruh polip diangkat dapat
terjadi. Pengamatan kolonoskopi
pasca polipektomi dianjurkan
dilakukan berkala tiap 3 tahun.

Anda mungkin juga menyukai