Pendahuluan
Etiologi
1. Manusia:
Pada wkt nyamuk anopheles infektif
menghisap darah manusia, sporozoit yg
berada di kljr liur nyamuk akan masuk ke
dlm peredaran darah manusia selama
jam. Setelah itu akan masuk kedalam sel
hati dan menjadi tropozoit hati
Patogenesis:
1. Demam: mulai timbul saat pecahnya
scizon darah yg nenegeluarkan
bermacam-macam antigen. Antigen akan
merangsang makrofag, monosit, atau
limfosit yg mengeluarkan berbagai sitokin
(al: tumor nekrosis faktor-TNF). TNF akan
dibawa ke hipotalamus (pusat pengatur
suhu) dan terjadi demam
3. Splenomegali:
Limfa merupakan organ
retikuloendotelial, dimana
plasmodium dihancurkan oleh sel-sel
makrofag dan limfosit. Penambahan
sel-sel radang ini menyebabkan limfa
membesar
3. Rosette:
Bergerombolnya eritrosit yg berparasit
dengan eritrosit lainnya
4. Proses imunologi:
terbentuknya mediator al: TNF,
Interleukin, yg berperan dalam
gangguan fungsi organ
Diagnosis Malaria
1. Anemnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis pasti malaria harus ditegakkan
dg pemeriksaan sediaan darah secara
mikroskopik atau tes diagnosis cepat
1. Anemnsis:
1. Keluhan utama: demam, menggigil,
berkeringat
dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah,
diare, nyeri otot, atau pegal.
Klasik: Trias Malaria, secara berurutan periode
dingin (15 - 60 menit), mengigil, diikuti periode
panas (beberapa jam), diikuti periode
berkeringat,
temperatur turun dan merasa sehat
2. Pemeriksaan Fisik:
1. Demam ( t 37,3 C)
2. Konjungtiva atau telapak tangan
pucat
3. Pembesaran limfa (splenomegali)
4. Pembesaran hati (hepatomegali)
1. Hb dan Ht
2. hitung jumlah lekosit dan trombosit
3. GD, Serum bilirubin, SGOT/SGPT, Alkali
posfatase, Albumin/globulin,
ureum/kreatinin, Na, K, analisa gas darah
4. EKG
5. Foto toraks
6. Analisa cairan cerebrospinal
7. Biakan darah dan uji serologi
8. Urinalisis
PENGOBATAN
Lini 1:
Lini 2: