Anda di halaman 1dari 25

PENGEMBANGAN

SISTEM SCADA
PADA PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA
HIBRIDA
Oleh :
Nur Cholis Majid
( 03.2011.1.06791 )
Agus Budi Rianto ( 03.2011.1.06787 )
Khoirul Ikhwan
( 03.2011.1.06851 )

Pembangkit listrik tenaga Hibrida

merupakan salah satu solusi untuk


mengatasi krisis energi yang
terjadi dewasa ini. Salah satu jenis
pembangkit listrik tenaga hibrida
adalah kombinasi Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan
Pembangkit Listrik Tenaga
Angin/Bayu (PLTB).

Kendala utama yang dihadapi dalam pemanfaatan


pembangkit listrik tenaga hibrida adalah efisiensi
energi yang dihasilkan, yang dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan, dalam hal ini angin dan cahaya matahari.
Selain itu, PLTS dan PLTB mempunyai karakteristik
lain, yaitu lokasi yang jauh dari perkotaan atau
pemukiman, dan sifat pembangkitan yang
terdistribusi.
Sehingga untuk memantau dan mengendalikan PLTS
dan PLTB dengan karakteristik yang tersebut diatas
diperlukan suatu sistem monitoring dan pengendalian
jarak jauh, atau SCADA (Supervisory Control And
Data Acquisition)

Arsitektur Pembangkit Listrik


Tenaga Hibrida
Pembangkit listrik tenaga hibrida merupakan
kombinasi dari beberapa pembangkit listrik,
seperti
PLTS,PLTB,PLTD dan baterai penyimpanan.
Terdapat
beberapa arsitektur untuk menginterkoneksikan
bermacam-macam pembangkit tersebut ke
jaringan
listrik (grid).

1. Centralized AC-bus
Pembangkit-pembangkit dan baterai
dipasang di suatu lokasi dan dihubungkan ke AC bus
sebelum dikoneksikan ke grid. Sistem ini disebut
terpusat (centralized) karena daya listrik yang
dikirimkan setiap pembangkit dan baterai diumpankan
ke grid melalui satu titik.

2. Distributed AC-bus
Pembangkit-pembangkit tidak harus
dipasang berdekatan lokasinya, dan tidak perlu
dikoneksikan ke satu AC bus. Pembangkit terdistribusi
pada lokasi yang berbeda dan setiap pembangkit
dikoneksikan ke grid secara terpisah.

3. Centralized DC-bus
Dilakukan konversi tegangan AC ke
DC pada pembangkit yang menghasilkan daya AC
yaitu PLTB dan PLTD. Selanjutnya daya DC tersebut
dikoneksikan ke DC bus, dan sebuah pengubah
tegangan DC ke AC digunakan untuk mengumpankan
ke grid (AC).

Sistem SCADA (Supervisory


Control And Data Acquisition)
SCADA merupakan sistem yang mengkombinasikan telemetri
(pengukuran jarak jauh) dan akuisisi data.
SCADA mengumpulkan informasi dari peralatan di lapangan yang
selanjutnya dikirimkan ke pusat, kemudian dilakukan analisa dan
pengendalian yang diperlukan dan menampilkan informasi
tersebut pada layar operator.
SCADA berfungsi untuk memantau dan mengendalikan peralatan
di lapangan dari jarak jauh menggunakan jaringan
telekomunikasi . SCADA umumnya digunakan di indutsri , sistem
pengendalian tenaga listrik , jaringan penyedia air bersih .

Komponen-komponen Arsitektur
Suatu Sistem SCADA
1.
2.
3.
4.

Peralatan lapangan (sensor dan aktuator).


Remote terminal unit (RTU).
Jaringan komunikasi.
Stasiun pusat pengendali.

1. Peralatan lapangan (sensor dan


aktuator)
Peralatan instrumentasi di lapangan berupa
sensor digunakan untuk membaca sinyal
analog atau digital yang diukur, sedangkan
aktuator digunakan untuk mnegendalikan
peralatan seperti motor, saklar, katup, dll.

2. Remote terminal unit (RTU)


RTU atau remote station umumnya berupa PLC
(Programmable Logic Controller) yang berfungsi
untuk mengendalikan aktuator, membaca sinyal
dari sensor dan berkomunikasi dengan pusat
pengendali.

3. Jaringan komunikasi
digunakan untuk menghubungkan RTU
dengan stasiun pusat pengendali yang
berupa jaringan kabel, atau radio.

4. Stasiun pusat pengendali


merupakan stasiun pusat monitoring dan
pengendalian dimana terdapat komputer host
dengan perangkat lunak SCADA/HMI (Human
Machine Interface) yang memudahkan
operator melakukan monitoring dan
pengendalian peralatan-peralatan di
lapangan.

Rancangan sistem SCADA pada pembangkit


listrik tenaga hibrida (PLTB dan PLTS)

Perangkat Lunak SCADA/HMI


Perangkat lunak SCADA/HMI yang digunakan dalam

penelitian ini adalah WINLOG SCADA


WINLOG SCADA merupakan perangkat lunak SCADA

yang sederhana dan fleksibel untuk supervisi proses


industri. Perangkat lunak ini dilengkapi dengan
bermacammacam library driver untuk digunakan
berkomunikasi dengan berbagai jenis RTU/PLC yang
mempunyai protokol komunikasi yang berbeda.
WINLOG SCADA dilengkapi dengan beberapa tool

seperti Gate Builder, Template Builder, Code Builder.

Gate Builder : digunakan untuk setting gate (tags), seperti

definisi nama, alamat, unit pengukuran, faktor skala, dll.


Terdapat berbagai macam gate, yaitu : numeric, digital, string,
compound, even, alarm. Gate merupakan variable proses
yang dapat dibaca dari peralatan luar, seperti PLC, indikator,
modul data akuisisi, atau dihasilkan oleh program sendiri.
Template builder : digunakan untuk membuat template dan

menampilkannya di layar. Sebuah template digunakan untuk


menyusun obyek yang digunakan, seperti gambar bitmap,
teks, nilai, status bar, led indicator, dll.
Code builder : digunakan untuk memperkaya aplikasi

menggunakan bahasa pemrograman seperi bahasa C yang


memungkinkan programmer berinteraksi dengan semua
elemen Winlog, seperti membuat Looping, atau kondisi ifthen-else

Protokol Komunikasi Modbus


MODBUS merupakan protokol pesan yang terletak

pada lapisan ke-7 (Application Layer) pada model


OSI (Open Systems Interconnection) yang
mendukung komunikasi client-server antara PLC
dan peralatanperalatan yang terkonek pada suatu
jaringan.
MODBUS diimplementasikan menggunakan :

- TCP/IP melalui Ethernet


- Transmisi serial asinkron (EIA-232-E,EIA- 422,EIA485-A, dll)
- MODBUS PLUS melalui jaringan kecepatan tinggi

Dengan protokol MODBUS, komunikasi pada semua tipe arsitektur


jaringan dapat dilakukan dengan mudah seperti diilustrasikan pada
gambar. Setiap peralatan seperti PLC, HMI, piranti I/O, motion
control, dll dapat menggunakan protokol MODBUS untuk
pengoperasian secara jarak jauh (remote). Komunikasi yang sama
dapat dilakukan juga pada komunikasi serial atau jaringan TCP/IP.

Implementasi dan Pengujian


model PLTB dan PLTS disimulasikan dengan

menggunakan bahasa pemrograman Delphi.


Sedangkan komunikasi antara pembangkit
dengan Winlog SCADA menggunakan protocol
MODBUS TCP yang dapat dihubunga melalui LAN
(Local Area Network).
Parameter - parameter utama yang dimonitor

dalam sistem SCADA ini adalah : kecepatan


angin, intensitas atau radiasi sinar matahari, dan
daya yang dihasilkan masing-masing
pembangkit.

Simulator PLTB

Gambar tersebut memperlihatkan tampilan dari simulator


PLTB. Data masukan yang diperlukan adalah paramater turbin
angin, seperti densitas udara, diameter bilah (blade), koefisien
daya turbin, data kecepatan angin yang dapat diambil dari file
data angin.

Simulator PLTS

Parameter masukan yang digunakan adalah tegangan dan jumlah


modul PV. Sedangkan data yang ditampilkan saat simulasi adalah
waktu simulasi,
besarnya radiasi sinar matahari, suhu dan daya output pembangkit.

Pengujian Sistem Winlog SCADA

Kesimpulan
Pada makalah ini dijelaskan pengembangan

sistem SCADA untuk memonitor dan


mengendalikan pembangkit listrik tenaga
hibrida yang terdiri dari PLTB dan PLTS.
Dengan aplikasi SCADA ini, proses monitoring
dan pengendalian pembangkit pembangkit
yang lokasinya berjauhan dilakukan secara
terpusat dengan bantuan perangkat muka
yang mempermudah dalam pengambilan
keputusan untuk pengendalian sistem.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai