Anda di halaman 1dari 21

VENTILASI TAMBANG

VENTILASI
TAMBANG

2. VENTILASI TAMBANG
SIstem ventilasi ini diperlukan untuk memberikan
asupan udara bersh bagi pekerja tambang juga
bagi alat-alat mekanis di lokasi tersebut.
udara segar atau udara normal berkomposisi
Nitrogen 79% dan Oksigen 21% dan selalu
mengandung Karbondioksida sebanyak 0,03%.

FUNGSI VENTILASI TBT

Sebagai control kualitas dan kuantitas udara, yaitu


menyedeiakan dan mengalirkan udara segar ke
dalam tambang untuk kebutuhan pernafasan
pekerja dan proses lain yang ada di dalamnya,
termasuk debit dan tekanan.
Melarutkan dan membuang gas gas pengotor
hingga mencapai kondisi balance (equilibrium)
terutama setelah
aktivitas peledakan dan
memenuhi syarat bagi aktivitas penambangan

FUNGSI VENTILASI TBT

Menyngkirkan debu dan partikulat hingga berada di


bawah nilai ambang batas (NAB) dan aman untuk
melaksanakan aktivitas tambang.
Mengatur (adjustment) temperature, kelembaban di
dalam tambang sehingga memberikan kondisi yang
nyaman untuk bekerja.

GAS GAS TAMBANG

Gas berbahaya (hazardous gas)


adalah gas yang dapat mempengaruhi kesehatan yang
dapat menyebabkan kondisi fatal pada seseorang.
karbon monoksida (CO) (sering ditemukan)

CO adalah gas tak berwarna, tak berasa, tak berbau,


dan memiliki berat jenis sebesar 0,967. Pada udara
biasa, konsentrasinya adalah 0 sampai dengan
beberapa ppm, dan menyebar secara merata di udara.

CO timbul akibat pembakaran tak sempurna, ledakan


gas dan debu, swabakar, kebakaran dalam tambang,
peledakan (blasting), pembakaran internal pada mesin,
dll
Gas ini sangat beracun
memiliki sifat meledak

GAS GAS TAMBANG

hidrogen sulfida (H2S), sulfur dioksida (SO2),


dan nitrogen dioksida (NO2) (dapatmuncul tapi
jarang ditemukan)

GAS GAS TAMBANG

Gas mudah nyala (combustible gas)

adalah gas yang berpotensi menyebabkan kebakaran dan


ledakan di dalam tambang.

gas metan (CH4)

Metan adalah gas ringan dengan berat jenis 0,558, tidak


berwarna, dan tidak berbau.

Gas ini muncul secara alami di tambang batubara bawah


tanah sebagai akibat terbukanya lapisan batubara dan
batuan di sekitarnya oleh kegiatan penambangan.

Dari segi keselamatan tambang, keberadaan metan harus


selalu dikontrol terkait dengan sifatnya yang dapat meledak.

Gas metan dapat terbakar dan meledak ketika kadarnya di


udara sekitar 5-15 persen dengan ledakan paling hebat pada
saat konsentrasinya 9,5 persen pada saat terdapat sumber
api yang memicunya.

GAS-GAS TAMBANG
1.

Oksigen (O2)
.

Prosentase normal untuk oksigen dalam udara adalah


21%.
Bila kadar oksigen yang ada dalam udara di
lingkungan kerja itu kurang dari 19,5%, maka para
pekerja akan mengalami stress dan bila tetap
dipaksakan bekerja di sana akan terjadi kelelahan
yang cepat, karena tenaganya akan terkuras untuk
menghirup udara (oksigen) dan pada akhirnya para
pekerja akan menjadi lemas.
Penyebab berkurangnya kadar oksigen dalam udara pada
TBT biasanya adalah: pembakaran (combustion), peledakan
(blasting), reaksi oksidasi (oxidation) bahan organic,
diantaranya kayu dan batubara dan juga karena adanya
proses pernafasan manusia yang mengeluarkan karbon
dioksida

Nitrogen (N)
Komposisi udara normal mengandung
sebahagian besar nitrogen (N), yakni lebih
kurang 78,09%. Sifatnya tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa dan lebih ringan dari
oksigen serta tidak beracun, tetapi bila
kadarnya lebih besar dari 80% dia dapat
menyebabkan sesak nafas bagi manusia,
karena secara otomatis kadar oksigen akan
berkurang.

Karbon Monoksida (CO)


Tidak berbau
Tidak berasa dan berwarna
Dapat dihasilkan dalam ruang terbatas
Hasil dari pembakaran, ledakan, batubara,
kondisi suhu kamar tertentu.
Lebih ringan dari udara.
Menghalangi pembawaan jumlah O 2 dari darah.

Bisa terdapat dalam tubuh untuk beberapa hari

Karbon Monoksida (CO)

PENGARUH KONSENTRASI CO
Konsentrasi CO (%) Pengaruh Pada Manusia
0,02 Sedikit Sakit Kepala
0,04-0,05 Terasa Sakit + Telinga Bunyi
0,08-0,10 Hilang Kesadaran
0,15-0,20 Pingsan
> 0,4 Fatal

Karbon Dioksida (CO2)

Diproduksi melalui pernapasan,


pembakaran, peledakan dan dipancarkan
dari lap batubara, tingkat karbonat, Type
batuanlain.
Tidak berwarna, lebih berat dari pada
udara, memiliki rasa asam pada
konsentrasi tinggi.
Konsentrasi di udara 0,03%

Gas Methan (CH4)


Gas methan tidak berwarna, tidak berbau,
lebih ringan dari udara, dan tidak beracun.
Pada konsentrasi 5% dari volume udara saja
gas ini sudah dapat terbakar (lower explosive
limit).
sedangkan batas ledakan teratas (upper
explosive limit) sekitar 15% volume udara

Nitrogen Dioksida (NO2)


Nitrogen dioksida dapat berasal dari gas
buang knalpot mesin-mesin tambang, baik
yang berbahan bakar solar ataupun bensin,
peledakan gas atau dari bunga api listrik. Gas
nitrogen dioksida bersifat beracun dan cukup
berbahaya, berwarna coklat kemerahan, lebih
berat dari udara

Hidrogen Sulfida (H2S)


H2S Merupakan gas tidak berwarna
H2S Berasa asam & berbau telur busuk (Stink damp =
H2S + O2).
Gas beracun dan bisa meledak pada konsentrasi 4-44
%.
Terdapat pada gengangan air tambang/ pelapukan
penyanggan

Konsentrasi H2S (%) Pengaruh Negatif


0,0001 NAB Maksimum
0,005 Fatal Point
4 44 Meledak

Sulfur Dioksida (SO2)


Gas sulfur dioksida (SO2) atau disebut juga
gas belerang terbentuk dari proses
peledakanatau pembakaran bahan-bahan
yang mengandung sulfur (sulfida). Gas SO 2
sangat beracun, tidak berwarna, berbau
belerang. Jika terhirup dalam jumlah yang
cukup banyak, dapat menimbulkan sesak
nafas dan pusing-pusing atau mual.

PENGENDALIAN GAS TAMBANG


1. Isolasi Daerah Bekas Tambang
2. Gunakan Handak Permissible Exp.
3. Hindari Genangan Air/penyangga Yang lapuk
4. Hindari mesin tambang menghasilKan Gas
beracun
5. Larutkan dengan Air
6. Gunakan Ventilasi Yang efektif
7. Pedomani Dan Patuhi Peraturan

PEDOMAN KUALITAS UDARA TAMBANG SESUAI


KEPMEN PE 555 K/26/MPE/1995
1. Temp udara tambang 18-24 C
2. Kelembaban Relatif maks. 85 %
3. CO maks. 00,005 %
4. Methane maks. 0,25%
5. H2S maks. 0,001 %
6. NO2 maks. 0,0003 %
7. Kecepatan Udara ventilasi min. 7 m/dtk
8. KTT harus menunjuk petugas mengawasi dan
mengukur kondisi ventuilasi/udara
9. Lokasi pengujian udara tambang pada jalan
masuk/keluar udara, dekat persimpangan, 50 m
dari tempat kerja,
10. Lain-lain lihat pasal 523, 525, 369, 370

GAS YANG UMUM ADA / TIMBUL DIDALAM TAMBANG BAWAH TANAH

Anda mungkin juga menyukai