Anda di halaman 1dari 67

ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN

TIM UKMPPD FKU MALAHAYATI

Urtikaria
Reaksi vaskular di kulit akibat
bermacam-macam sebab,
biasanya ditandai dengan edema
setempat yang cepat timbul dan
menghilang perlahan-lahan
berwarna pucat dan kemerahan,
meninggi di permukaan kulit,
sekitarnya dapat dikelilingi halo
Etiologi: obat, makanan, gigitan
serangga, bahan fotosensitizer,
inhalan, kontaktan, trauma fisik,
infeksi, psikis, genetik, atau
penyakit sistemik

Klasifikasi urtikaria
Berdasarkan waktu
Akut: Kurang dari 6 minggu
Kronik: lebih dari 6 minggu

Berdasarkan morfologi
Papular: berbentuk papul
Gutata: sebesar tetesan air
Girata: ukurannya besarbesar

Berdasarkan luas:
Lokal
Generalisata
Angioedema: terkena
lapisan yang lebih dalam
daripada dermis atau
submukosa

Berdasarkan penyebab
Karena reaksi imunologik
Bergantung pada IgE (atopi,
karena antigen spesifik)
Ikut sertanya komplemen
(reaksi sitotoksik, reaksi
kompleks imun, defisiensi C1
esterase inhibitor)
Reaksi alergi tipe IV
Reaksi nonimunologik
Langsung memicu sel mast
Bahan yang menyebabkan
perubahan metabolisme asam
arakidonat
Trauma fisik
Idiopatik

Jenis

Keterangan

Urtikaria
adrenergik

Urtikaria yang berhubungan dengan kenaikan


konsentrasi noradrenalin dan adrenalin plasma.
Dapat dipicu dengan pemberian adrenalin atau
noradrenalin

Urtikaria
kolinergik
(bagian dari
urtikaria fisik)

Urtikaria yang dipicu karena kenaikan suhu tubuh


sendiri dan keringat

Urtikaria dingin

Urtikaria yang dipicu karena rangsangan dingin

Urtikaria fisik

Kelompok urtikaria yang dipicu oleh rangsangan


fisik dari luar. Gejala khas: dermografisme

Urtikaria
idiopatik

Urtikaria yang tidak jelas penyebabnya

Gejala:
Gatal, rasa terbakar, atau tertusuk
Eritema atau edema berbatas tegas,
kadang bagian tengah tampak lebih pucat
Besarnya dapat lentikular, numular, plakat

Pengobatan:
Menghindari penyebab
Antihistamin
Betaadrenergik (untuk urtikaria kronik)

Pemeriksaan Penunjang
Cryoglobulin,
Hemolysin
THT, gigi, mencari
fokus infeksi bila
ada
IgE, eosinofil,
komplemen
Prick test untuk
alergen inhalan
Eliminasi makanan

Histopatologi
Urtikaria fisik
akibat sinar foto
tempel
Mecholyl
intradermal
Ice cube test utk
urtikaria dingin
Tes dengan air
hangat

Angioedema pada kelopak mata

Urtikaria

Skabies
Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap Sarcoptes scabiei var. hominis
Transmisi: kontak langsung (skin to skin), tidak langsung
(pakaian)
Kelainan kulit akibat terowongan tungau atau karena garukan
penderita
Gejala:
Pruritus nokturna
Menyerang manusia secara kelompok
Adanya terowongan (kunikulus) yang berwarna putih/keabuan,
lurus/berkelok, panjang 1 cm, pada ujung didapatkan papul/vesikel.
Predileksi: sela jari tangan, pergelangan tangan bag volar, siku luar,
lipat ketiak depan, areola mammae, umbilikus, bokong, genitalia
eksterna, perut bawah
Ditemukan tungau

Obat: sulfur presipitat 4-20%, benzil benzoat 20-25%,


gameksan 1%, krotamiton 10%, permetrin 5%

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Psoriasis vulgaris
Bercak eritema berbatas tegas dengan skuama kasar berlapislapis dan transparan
Predileksi: skalp, perbatasan skalp-muka, ekstremitas
ekstensor (siku & lutut), lumbosakral
Khas: fenomena tetesan lilin, Auspitz sign, Kobner sign
Patofisiologi:
Genetik: berkaitan dengan HLA
Imunologik: diekspresikan oleh limfosit T, sel penyaji antigen dermal,
dan proliferasi keratinosit peningkatan turn over epidermis
Pencetus: stress, infeksi fokal, trauma, endokrin, gangguan
metabolisme, obat, alkohol, dan merokok

Tata laksana:
Sistemik: KS, sitostatik (metotreksat), levodopa, etretinat, dll
Topikal: preparat ter, KS, ditranol, tazaroen, emolien, dll
PUVA (UVA + psoralen)

uanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

93. Trikomoniasis

Infeksi saluran urogenital bagian bawah oleh Trichomonas vaginalis,


bisa bersifat akut/kronik, penularan biasanya melalui hubungan
seksual (dapat juga melalui pakaian atau karena berenang)
Gejala klinis:
Pada wanita:
Sekret vagina seropurulen berwana kekuningan, kuning-hijau, berbau tidak enak, berbusa
Dinding vagina kemerahan, terdapat abses yang tampak sebagai granulasi berwarna merah
(strawberry appearance), dispareunia, perdarahan pascakoitus, perdarahan intermenstrual

Pada laki-laki: gambaran klinis lebih ringan, mirip uretritis nongonore

Pemeriksaan:
Sediaan basah : tropozoit bergerak aktif
Pemeriksaan pewarnaan Giemsa

Pengobatan:
Topikal: cairan irigasi (H2O, asam laktat), supositoria/gel trikomoniasudal
Sistemik: metronidazol (2 g single dose atau 500 mg x 7 hari), tinidazol

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Karakteristik beberapa IMS


Penyakit

Karakteristik

Gonorrhea

Duh purulen kadang-kadang disertai darah.


Diplokokus gram negatif.

Trikomoniasis

Duh seropurulen kuning/kuning kehijauan,


berbau tidak enak, berbusa. Strawberry
appearance.

Vaginosis bakterial

Duh berbau tidak enak (amis), warna abu-abu


homogen, jarang berbusa. Clue cells.

Kandidosis
vaginalis

Duh berwarna kekuningan, disertai gumpalan


seperti kepala susu berwarna putih kekuningan.
Sel ragi, blastospora, atau hifa semu.

Gonorrhea
Penyakit yang disebabkan infeksi Neisseria
gonorrhoeae
Masa tunas 2-5 hari
Jenis infeksi:
Pada pria: uretritis, tysonitis, parauretritis, littritis,
cowperitis, prostatitis, vesikulitis, funikulitis, epididimitis,
trigonitis
Gambaran uretritis: gatal, panas di uretra distal, disusul
disuria, polakisuria , keluar duh yang kadang disertai
darah, nyeri saat ereksi
Pada wanita: uretritis, oarauretritis, servisitis, bartholinitis,
salpingitis, proktitis, orofaringitis, konjungtivitis (pada bayi
baru lahir), gonorrhea diseminata

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Gonorrhea
Pemeriksaan:
Sediaan langsung: diplokokus gram negatif
Kultur: agar Thayer-Martin

Pengobatan
Diagnosis

Pilihan pengobatan

Uncomplicated
gonococcal infection of
the cervix, urethra,
pharynx, or rectum

First line: Ceftriaxone (250 mg IM, single dose) or


Cefixime (400 mg PO, single dose)
plus
Treatment for Chlamydia if chlamydial infection is
not ruled out: Azithromycin (1 g PO, single dose) or
Doxycycline (100 mg PO bid for 7 days)
Alternative: Ceftizoxime (500 mg IM, single dose)
or Cefotaxime (500 mg IM, single dose) or
Spectinomycin (2 g IM, single dose) or Cefotetan (1
g IM, single dose) plus probenecid (1 g PO, single
dose) or Cefoxitin (2 g IM, single dose) plus
probenecid (1 g PO, single dose)

ongo DL. Harrisons principles of internal medicine, 18th ed. McGraw-Hill; 2012.

Herpes zoster
Penyakit yang disebabkan virus varicella zoster yang menyerang
kulit dan mukosa, merupakan reaktivasi setelah infeksi primer
(varicella)
Predileksi: daerah torakal, unilateral, bersifat dermatomal
Gejala:
Gejala prodromal sistemik (demam, pusing, malaise) & lokal (myalgia, gatal,
pegal)
Timbul eritema yang kemudian menjadi vesikel yang berkelompok dengan
dasar eritematosa & edema, kemudian menjadi pustul dan krusta
Pembesaran KGB regional

Herpes zoster oftalmikus: infeksi n.V-1


Sindrom Ramsay-Hunt: gangguan n. fasialis & otikus
Komplikasi: neuralgia pascaherpetik: nyeri yang timbul pada daerah
bekas penyembuhan lebih dari sebulan setelah sembuh
Pengobatan: acyclovir (pada herpes zoster oftalmikus dan pasien
dengan defisiensi imun)

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Kandidosis
Kandidosis: penyakit jamur bisa bersifat akut/subakut
disebabkan oleh genus Candida
Klasifikasi
Kandidosis mukosa: kandidosis oral, perleche, vulvovaginitis,
balanitis, mukokutan kronik, bronkopulmonar
Kandidosis kutis: lokalisata, generalisata, paronikia & onikomikosis,
granulomatosa
Kandidosis sistemik: endokarditis, meningitis, pyelonefritis,
septikemia
Reaksi id (kandidid)

Faktor
Endogen: perubahan fisiologik (kehamilan, obesitas, iatrogenik, DM,
penyakit kronik), usia (orang tua & bayi), imunologik
Eksogen: iklim panas, kelembaban tinggi, kebiasaan berendam kaki,
kontak dengan penderita

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Kandidosis kutis
Bentuk klinis:
Kandidosis intertriginosa: Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat
paha, intergluteal, lipat payudara, sela jari, glans penis, dan
umbilikus berupa bercak berbatas tegas, bersisik, basah,
eritematosa. Dikelilingi ileh satelit berupa vesikel-vesikel dan
pustul-pustul kecil atau bula
Kandidosis perianal: Lesi berupa maserasi seperti dermatofit tipe
basah
Kandidosis kutis generalisata: Lesi terdapat pada glabrous skin.
Sering disertai glossitis, stomatitis, paronikia

Pemeriksaan: KOH (selragi, blastospora, hifa semu), kultur


di agar Sabouraud
Pengobatan: hindari faktor predisposisi, antifungal
(gentian violet 0,5-1%, nistatin, amfoterisin B, grup azole)

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Morfologi koloni C.
albicans pada
medium padat agar
Sabouraud Dekstrosa
Bulat dengan
permukaan sedikit
cembung, halus, licin
Warna koloni putih
kekuningan dan
berbau asam seperti
aroma tape.

Pitiriasis rosea
Dermatitis eritroskuamosa yang disebabkan
oleh infeksi virus (self-limiting disease)
Bentuk klinis:
Dimulai dengan lesi inisial berbentuk eritema
berskuama halus dengan kolaret (herald patch)
Disusul dengan lesi yang lebih kecil di badan,
paha dan lengan atas, tersusun sesuai lipatan
kulit (inverted christmas tree appearance)

Pengobatan: simtomatik

uanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Herald patch

Kusta/morbus Hansen
Penyakit infeksi kronik akibat infeksi
Mycobacterium leprae
Gejala klinis:

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Tuberculoid
Few well-defined hypopigmented
hypesthetic macules with raised edges
and varying in size from a few
millimeters to very large lesions
covering the entire trunk.
Erythematous or purple border and
hypopigmented center. Sharply
defined, raised; often annular; enlarge
peripherally. Central area becomes
atrophic/depressed.
Advanced lesions are anesthetic,
devoid of skin appendages (sweat
glands, hair follicles). test
pinprick, temperature, vibration
Any site including the face.
May be a thickened nerve on the edge
of the lesion; large peripheral nerve
enlargement frequent (ulnar).

Lepromatous
Skin-colored or slightly
erythematous papules/nodules.
Lesions enlarge; new lesions occur
and coalesce. Later: symmetrically
distributed nodules, raised
plaques, diffuse dermal infiltrate,
which on face results in loss of hair
(lateral eyebrows and eyelashes)
and leonine facies (lion's face).
Bilaterally symmetric involving
earlobes, face, arms, and
buttocks, or less frequently the
trunk and lower extremities.
More extensive nerve involvement

K. Fitzpatricks color atlas & synopsis of clinical dermatology, 5th ed. McGraw-Hi

Tipe Lesi

Batas

Permuka
an

BTA

Lepromi
n

Makula
hipopigmentasi

Jelas

Halus
agak
berkilat,
anestesi

TT

Makula
eritematosa
bulat/lonjong,
bagian tengah
sembuh

Jelas

Kering
bersisik,
anestesi

+ kuat

BT

Makula
eritematosa tidak
teratur, mulamula ada tanda
kontraktur

Jelas

Kering
bersisik,
anestesi

+/-

+ lemah

BB

Plakat, domeshaped, punchedout

Agak
jelas

Agak
kasar,
agak
berkilat

BL

Makula infiltrat
merah

Agak
jelas

Halus
berkilat

Lesi kulit
(makula datar, papul
meninggi, nodus)

Pausibasilar

Multibasilar

1-5 lesi
Hipopigmentasi/erite
ma
Distribusi tidak
simetris
Hilangnya sensasi
yang jelas

>5 lesi
Distribusi lebih
simetris
Hilangnya sensasi
kurang jelas

Kerusakan saraf
Hanya satu cabang
Banyak cabang saraf
(menyebabkan
saraf
hilangnya
sensasi/kelemahan
Pemeriksaan
otot
yang dipersarafi)
Bakterioskopik:
Ziehl-Neelsen
Histopatologik: sel datia Langhans, atau sel Virchow
Serologik: MLPA, ELISA, ML dipstick

Pemeriksaan sensibilitas
Jarum nyeri
Kapas raba
Rasa suhu bila belum jelas
Dengan tabung reaksi panas dan dingin

Pitiriasis versikolor
Penyakit jamur superfisial yang kronik disebabkan
Malassezia furfur
Gejala:
Bercak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat
hitam, meliputi badan, ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas,
leher, muka, kulit kepala yang berambut
Asimtomatik gatal ringan, berfluoresensi

Pemeriksaan: lampu Wood (kuning keemasan), KOH 20%


(hifa pendek, spora bulat: meatball & spaghetti
appearance)
Obat: selenium sulfida (shampoo), azole, sulfur presipitat
Jika sulit disembuhkan atau generalisata, dapat diberikan
ketokonazol 1x200mg selama 10 hari

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Filariasis
Penyakit yang disebabkan cacing Filariidae, dibagi menjadi
3 berdasarkan habitat cacing dewasa di hospes:
Kutaneus: Loa loa, Onchocerca volvulus, Mansonella streptocerca
Limfatik: Wuchereria bancroftii, Brugia malayi, Brugia timori
Kavitas tubuh: Mansonella perstans, Mansonella ozzardi

Fase gejala filariasis limfatik:


Mikrofilaremia asimtomatik
Adenolimfangitis akut: limfadenopati yang nyeri, limfangitis
retrograde, demam, tropical pulmonary eosinophilia (batuk, mengi,
anoreksia, malaise, sesak)
Limfedema ireversibel kronik

Grading limfedema (WHO, 1992):


Grade 1 - Pitting edema reversible with limb elevation
Grade 2 - Nonpitting edema irreversible with limb elevation
Grade 3 - Severe swelling with sclerosis and skin changes

ngankar S. Filariasis. http://emedicine.medscape.com/article/217776-overview


World Health Organization global programme to eliminate lymphatic filariasis. WHO Press;

Pemeriksaan & tatalaksana filariasis


limfatik
Pemeriksaan penunjang:

Deteksi mikrofilaria di darah


Deteksi mikrofilaria di kiluria dan cairan hidrokel
Antibodi filaria, eosinofilia
Biopsi KGB

Pengobatan:
Tirah baring, elevasi tungkai, kompres
Antihelmintik (ivermectin, DEC, albendazole)
Suportif
Pengobatan massal dengan albendazole+ivermectin (untuk
endemik Onchocerca volvulus) atau albendazole+DEC (untuk
nonendemik Onchocerca volvulus) guna mencegah transmisi
Bedah (untuk kasus hidrokel/elefantiasis skrotal)
Diet rendah lemak dalam kasus kiluria

Panjang:lebar kepala
sama
Wuchereria bancroftii
Inti teratur
Tidak terdapat inti di
ekor

Brugia malayi

Perbandingan
panjang:lebar kepala 2:1
Inti tidak teratur
Inti di ekor 2-5 buah

Brugia timori

Perbandingan
panjang:lebar kepala 3:1
Inti tidak teratur
Inti di ekor 5-8 buah

Schistosoma
Penyakit : skistosomiasis= bilharziasis
Morfologi dan Daur Hidup
Hidup in copula di dalam pembuluh darah vena-vena
usus, vesikalis dan prostatika.
Di bagian ventral cacing jantan terdapat canalis
gynaecophorus, tempat cacing betina.
Telur tidak mempunyai operkulum dan berisi
mirasidium, mempunyai duri dan letaknya tergantung
spesies.
Telur dapat menembus keluar dari pembuluh darah,
bermigrasi di jaringan dan akhirnya masuk ke lumen
usus atau kandung kencing
Telur menetas di dalam air mengeluarkan mirasidium

Schistosoma japonicum
TELUR
BENTUK : BULAT AGAK LONJONG DNG
TONJOLAN DI BAGIAN
LATERAL DEKAT KUTUB
UKURAN : 100 x 65 m
TELUR BERISI EMBRIO
TANPA OPERKULUM

SERKARIA
Schistosoma sp
EKOR BERCABANG

Gejala klinis
Efek patologis tergantung jumlah telur
yang dikeluarkan dan jumlah cacing .
Keluhan : demam, malaise, berat
badan menurun
Pada infeksi berat Sindroma disentri
Hepatomegali timbul lebih dini disusul
splenomegali; terjadi 6-8 bulan setelah
infeksi.

Infeksi cacing tambang


Disebabkan Ancylostoma
duodenale & Necator
americanus
Gejala:
Pruritus lokal pada tempat
yang mengalami invasi
Nyeri abdomen, diare,
muntah
Anemia defisiensi besi
Infeksi berat menyebabkan
pneumonitis (Loefflerlike
syndrome)

burchak DR. Hookworms. http://emedicine.medscape.com/article/218805-overvie

http://www.cdc.gov/parasites/hookworm/health_professionals/ind
ex.html#tx

Nama
cacing

Cacing dewasa Telur

Obat

Ascaris
lumbricoide
s

Mebendazole,
pirantel pamoat

Taenia
solium

Albendazole,
prazikuantel,
bedah

Enterobius
vermiculari
s

Pirantel pamoat,
mebendazole,
albendazole

Ancylostom
a
duodenale
Necator
americanus

Mebendazole,
pirantel pamoat,
albendazole

Schistosom
a
haematobiu
m

Prazikuantel

Trichuris
Mebendazole,
trichiura
albendazole
ks GF. Jawetz, Melnick & Adelbergs medical microbiology, 23rd ed. McGraw-Hill;

Cutaneous larva migrans (creeping


eruption)
Peradangan berbentuk linear,
berkelok-kelok, menimbul dan
progresif
Penyebab: Ancylostoma
braziliense dan Ancylostoma
caninum
Larva masuk kulit, menimbulkan
rasa gatal dan panas, diikuti lesi
linear berkelok-kelok, menimbul,
serpiginosa membentuk
terowongan
Gatal hebat pada malam hari
Pengobatan: tiabendazole,
albendazole, cryotherapy,
kloretil

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Fascioliasis
Human fascioliasis is usually recognized as
an infection of the bile ducts and liver, but
infection in other parts of the body can occur.
In the early (acute) phase, symptoms can
occur as a result of the parasite's migration
from the intestine to and through the liver.
Symptoms can include gastrointestinal
problems such as nausea, vomiting, and
abdominal pain/tenderness. Fever, rash, and
difficulty breathing may occur.

Fasciola Hepatica life cycle

Microscopy

A, B, C: Telur Fasciola hepatica. Pengecatan: iodine.


A,B bentuk membulat; C. Terlihat operculum pada
terminal

Cutaneous Anthrax
95% of all cases globally
Incubation: 2 to 3 days
Spores enter skin through open
wound or abrasion
Papule vesicle ulcer eschar
Case fatality rate 5 to 20%
Untreated septicemia and death
Center for Food Security and Public
Health, Iowa State University, 2011

Day 2

Day 6

Day 4

Day 6
Day 6

Day 10
Center for Food Security and Public
Health, Iowa State University, 2011

The Organism
Bacillus anthracis
Large, gram-positive,
non-motile rod
Two forms
Vegetative, spore

Over 1,200 strains


Nearly worldwide
distribution
Center for Food Security and Public
Health, Iowa State University, 2011

108. Vektor

Pemfigus

Kelainan

Penjelasan

Pemfigus vulgaris

Penyakit kulit autoimun berbula kronik,


menyerang kulit dan membran mukosa yang
secara histologik ditandai dengan bula
intraepidermal akibat proses akantolisis dan
secara imunopatologik ditemukan antibodi
terhadap komponen desmosom pada
permukaan keratinosit jenis IgG, baik terikat
maupun beredar dalam darah. Khas: bula
kendur, bila pecah menjadi krusta yang
bertahan lama, nikolsky sign (+)

Pemfigoid bulosa

Perbedaan dengan pemfigus vulgaris: keadaan


umum baik, dinding bula tegang , bula
subepidermal, terdapat IgG linear

Pemphigus Vulgaris

Pemphigus Vulgaris

Pemphigus Foliceus
Paraneoplastic Pemphigus
e.c Castleman tumor
Cleared when the tumor
removed

Bullous Pemphigoid

Cicatricial
Pemphigoid

Balantidiasis

Balantidium coli

~70 x 45 m
(up to 200 m)

~55 m

Most people who are infected with


Balantidium coli remain asymptomatic.
An infected individual may have cysts or
trophozoites in their feces, but be free of
any other symptoms or complaints
Common symptoms of Balantidiasis
include chronic diarrhea, occasional
dysentery (diarrhea with passage of blood
or mucus), nausea, foul breath, colitis,
abdominal pain

Amoebiasis

Immature Entamoeba
histolytica cyst (mature cysts
have 4 nuclei)

Trophozoites of Entamoeba histolytica


with ingested erythrocytes

METRONIDAZOLE
Mixed amoebicide.
Drug of choice for intestinal &
extraintestinal amoebiasis.
Acts on trophozoites.
Has no effect on cysts.
Nitro group of metronidazole is
reduced by protozoan leading to
cytotoxic reduced product that binds
to DNA and proteins resulting into
parasite death.

Malaria

Definitive host (final h.) is a host in which a


parasite attains sexual maturity; harbours the
adult or sexually mature parasite (where the
sexual reproductive cycle take place).
Intermediate host harbours the immature or
asexual stages of the parasite.
Reservoir host an animal that harbours the
same species of parasites as man and
constitute a source of infection to him.
Vector is an arthropod that carriers a parasite
to its host

Malaria
Human: asexual stage (intermediate
host)
Anopheles mosquito : sexual
reproduction (definitive host)

Anda mungkin juga menyukai