Anda di halaman 1dari 65

PERENCANAAN

KOTA
Dan
INFRASTRUKT
UR
KOTA
PEKALONGAN
Gambaran
Umum Kota
GAMBARAN UMUM
KOTA PEKALONGAN
TERLETAK DI TENGAH PULAU
JAWA JALUR PANTURA
Jarak ke JAKARTA 384 KM
Jarak ke SURABAYA 409 KM
Luas Wilayah: 45,25 Km2;
Terdiri dari 4 Kecamatan;
27 kelurahan

GARIS PANTAI 6,15 Km.


KETINGGIAN LAHAN 1-6 m
dpl
POPULASI 2016 : 300.053 jiwa
APBD 2016 :
Rp.1.008.226.488.000

Batas Wilayah
PAD thd. APBD 2016 : 23%
Timur : Kab Batang
Utara : Laut Jawa
Barat : Kab Pekalongan PERTUMBUHAN EKONOMI
Selatan : Kab Batang, Kab 2016: 5,70 %;
TATA GUNA TANAH

LUAS
NO PERUNTUKAN (Ha)
1 Sawah produktif 683,26
2 Sawah non produktif 389,43
3 Tambak 703,31
4 Sungai 110,22
5 Tegalan 219,61
6 Pasir laut 20,22
7 Hutan mangrove 3,36
8 Ruang terbuka hijau 79,24
9 Jalan 102,56
10 Rel kereta api 8,18

2.319,
Jumlah 37

1 Fasilitas umum 132,00


Fasilitas umum
2 transportasi 17,83
3 Cagar budaya 1,43
4 Industri 111,84
5 Perkantoran 58,26
6 Perdagangan dan jasa 157,61
1.788,8
7 Permukiman 4
Pertahanan dan
8 keamanan 4,76
KOTA PEKALONGAN
Dalam KONTEKS NASIONAL (RTRWN)

Sistem perkotaan
PKW : Kota Pekalongan
PKL : Wiradesa, Kajen (Kab.
Pekalongan) dan Batang (Kab.
Batang)
KOTA PEKALONGAN Wilayah dari
Kawasan
DLM KONTEKS PROVINSI Perkotaan
(Perda RTRWP Jateng No. 6/2010)
Petanglong.
Sektor yg.
Menjadi
prioritas:
Kawasan
PETANGLONG Perhubungan
darat (Jalan
lingkar, terminal
type A, double
track KA).
Pelabuhan
Perikanan
Nusantara.
Industri Maritim.
Perdagangan dan
Jasa.
Permasalaha
n Kota dan
Infrastrukt
ur Kota
PERMASALAHAN KOTA &
INFRASTRUKTUR
1. Sering terjadinya
kemacetan dan kecelakaan
lalu-lintas.
2. Ketinggian Wilayah hanya
0-6 meter di atas
permukaan air laut dan
Persentase Kemiringan
Lahan relatif kecil 0-8% .
3. Berkurangnya daerah
tangkapan air (catchment
area) karena tingginya
kepadatan bangunan
4. Pendangkalan sungai di
wilayah hilir (Kota
Pekalongan termasuk
wilayah hilir).
Permasalahan PERMASALAHAN KOTA & INFRASTRUKTUR


Produksi sampah 824 m3/hr,
Persam terlayani 656 m3/hr (70%) Proses yg
-pahan
Kuantitas & kapasitas Sarpras Konvensiona
l
terbatas

Partisipasi pihak swasta & masy.
dan kesadaran msh rendah

Belum optimalnya pengelolaan tk RT,
TPST & TPA
Air
Draina limbah
bersih
se

Cakupan PDAM
Rob 1.037 Ha
Standardinasi
47%
Genangan air septictank

Kehilangan air hujan 1.920 Ha
Kapaistas ipal
37,75%
Banjir kiriman terbatas

sumber air baku dari hulu
Kesadaran
terbatas
Jaringan masyarakat relatif

Investasi kurang drainase tidak rendah
memadai berfungsi
Limbah Home

Pipa transmisi optimal Industri
tua (> 20 th)
Potensi Kota
HERITAGE ARSITEKTUR
KANTOR PELABUHAN
PERIKANAN SAMODRA

MUSEUM BATIK KANTOR POS

GEDUNG EKS KANTOR PEMBANTU GUBERNUR


PASAR SENI DAN BARANG
ANTIK

1. Pasar seni dan kawasan


perdagangan batik
diantaranya : Grosir Setono,
Grosir Gamer, PPIP,
Kawasan Agus Salim, Outlet
Hayam wuruk, Buaran Batik
Center dll.
2. Barang antik di Kota
Pekalongan dapat ditemui di
Kelurahan Kauman dan
KERAJINAN

1. Kampung batik di Pekalongan adalah


Kampoeng Batik Kauman dan Kampoeng
Wisata Batik Pesindon
2. Pembuatan homestay
3. Kerjasama dengan Sekolah Tinggi
Pariwisata Trisakti dalam pelatihan.
4. Clean Batik Initiative (pelatihan produksi
bersih).
5. Pelatihan pembuatan souvenir, konfeksi
dan pemandu wisata.
6. Pelatihan kuliner yang bersih dan sehat.
AMPUNG BATIK 7. Pengembangan sarana dan prasarana
Kampoeng Batik
KERAJINAN

KAMPUNG TENUN MED


1. Kampung tenun Medono terletak di
Kelurahan Medono
2. Perajin menggunakan ATBM (Alat
Tenun Bukan Mesin) untuk
menghasilkan kain, aksesoris
perlengkapan rumah tangga, gordyn,
taplak, dsb
3. Selain Medono, Kota Pekalongan
masih memiliki sentra tenun, yaitu
Kuripan Lor
4. Pengunjung bisa membeli hasil karya
perajin di rumah produksi atau toko-
toko yang tersebar di Kota
Pekalongan
KERAJINAN

KAMPUNG CANTING LANDUN


1. Kampung canting Landungsari
terletak di Kelurahan Landungsari
2. Perajin membuat canting cap dengan
bahan dasar tembaga
3. Dalam perkembangannya, perajin
membuat canting sebagai hiasan dan
souvenir
FASHION

EVENT RUTIN
PEKAN BATIK
1. Dilaksanakan
setiap tahun,
bertepatan
dengan Hari
Batik
2. Tahun ganjil
Pekan Batik
Internasional
3. Tahun genap
Pekan Batik
Nusantara
FILM, VIDEO DAN FOTOGRAFI

Festival Film Pendek sebagai bagian


dari rangkaian acara Pekan Batik
Internasional,
Film Dokumenter dan Film Pekalongan.
Tumbuhnya komunitas film dan
fotografi di Kota Pekalongan.
7 Komunitas Film tergabung dalam
WARUNG KOPI (Wadah dan Ruang
Komunikasi Perfilman)
Hampir semua SLTA memiliki
MUSIK

Musik Indie dengan lirik bahasa lokal


Sintu duror, klonengan, sufi,
Terbang genjring, Marawis
Terbang Jawan
KIM Kraton Kidul menjadi salah satu KIM
percontohan se Indonesia. Terakhir
memperoleh penghargaan SEWAKA dari
Kemenkominfo RI.
Komunitas canting mas
Musik tradisional dikembangkan di
sekolah-sekolah (Keroncong, kulintang,
angklung, gamelan dan karawitan)
Musik tradisional Tionghoa Kokatui
SENI PERTUNJUKAN

Seni pertunjukan yang


dikembangkan diantaranya : Tari
Sufi, Tari Jlamprang, Sintren,
Hadroh, Seni Barongsay Liong
Batik, Reog Batik, dll.
Diciptakan tari Arwana
(diperankan oleh 3 etnik ; ARab,
JAwa dan ciNA)
Festival Pintoe Dalam yang
menyajikan budaya dan kuliner
khas tradisional Tionghoa.
Komunitas yang mendukung yaitu
Dewan Kesenian Kota, Pekalongan
Heritage Community
KULINER

1. Kawasan kuliner Kota Pekalongan tersebar di beberapa tempat, yaitu :


Kuliner Jadul, Kuliner Alun-alun dan Kuliner Mataram
2. Menyediakan berbagai macam makanan khas Pekalongan dan
tradisional
3. Makanan Khas Kota Pekalongan adalah Nasi Megono, Garang Asem
Pekalongan, Soto Tauto, Pindang Tetel, Kluban Bothok, Nasi Uwet dan
Kopi Tahlil
4. Juara I tingkat nasional di TMII, serta Juara II tingkat nasional di
Mataram
Kebijakan dan
Strategi
Pembangunan
Daerah dlm.
kebijakan pembangunan daerah ( RPJPD 20
isi kotaPEKALONGAN
PekalonganKOTA BATIK
YANG MAJU, MANDIRI, DAN
SEJAHTERA

misi kota Pekalonga


MEWUJUDKAN
KEMAJUAN DAERAH
MELALUI PENYEDIAAN
INFRASTRUKTUR DAN
SINERGITAS DALAM
PENGELOLAAN
KAWASAN, TATA
RUANG, LINGKUNGAN
PERWUJUDAN VISI DAN MISI
dlm.
PENATAAN RUANG KOTA

MENGELIMINIR
ANCAMAN BENCANA MEWUJUDKAN
PENTINGNYAPENA KEINDAHAN
FISIK KOTA
TAAN RUANG
KOTA
PRODUKTIF

MEWUJUDKAN MEWUJUDKAN
PENINGKATAN KELESTARIAN
EKONOMI LINGKUNGAN
STRATEGI:
Kawasan
Mempertahankan Minapolitan
morfologi pusat
kota dengan
bentukan
konsentrik menjari
Mempertahankan
tipologi kawasan
bersejarah Kawasan
dengan menjaga Heritage Jetayu
intensitas
pengembangan Kawasan
rendah-sedang Kampung Batik
Membuat linkage
(tautan) antara
Utara Pusat
Selatan sebagai
poros pusaka
kota
Meningkatkan
kualitas kawasan
sentra Prioritas
pengembangan pengembangan kota
baru agar investasi Pengembangan
dapat diarahkan ke kawasan pendukung
sub-sub pusat yang
direncanakan
Rencana
Penataan
Kawasan
Prioritas
I. RENCANA PENATAAN DAN PENGEMBANGAN
KAWASAN JETAYU
REVITALISASI MUSEUM BATIK

Pra konstruksi

Rencana Pasca
konstruksi

Fase konstruksi
HERITAGE WALK JEMBATAN
LOJI
HERITAGE WALK
Rencana Pasca
konstruksi

Fase konstruksi

Pra konstruksi
GEDUNG PIBB (KAWASAN TEKNOPOLITAN
BATIK)

Pra konstruksi

Rencana Pasca
konstruksi

Fase konstruksi
PENATAAN BANTARAN SUNGAI
LOJI
LOJI RIVER FRONT.1

Kondisi Eksisting Rencana Penataan


LOJI RIVER FRONT.2

Kondisi Eksisting Rencana Penataan


KORIDOR JALAN DIPONEGORO

Rencana Pasca
konstruksi

Fase konstruksi

Pra konstruksi
TAMAN PARKIR PATI UNUS
Kondisi Eksisting RENCANA
II. RENCANA PENATAAN DAN PENGEMBANGAN
KAMPUNG ARAB
III. RENCANA PENATAAN DAN PENGEMBANGAN
KAWASAN PECINAN
IV. RENCANA PENATAAN DAN PENGEMBANGAN
KAMPUNG BATIK DAN TENUN
V. RENCANA PENGEMBANGAN CITY WALK JL. DR.
SUTOMO

DROP OF
BUS JEMBATAN
DROP OF
PENYEBERAN
ANGKOT
GAN
40
SHELTER SHELTER SHELTER
41
VI. PENGEMBANGAN KAWASAN
MINAPOLITAN

KAWASAN
MINAPOLITAN
ZONA INTI

ZONA
PENGEMBANGAN
DAN PENDUKUNG
ZONA KETERKAITAN
KOTA PEKALONGAN

ZONA
KETERKAITAN
KAB. PEKALONGAN
ZONA KETERKAITAN
KAB. BATANG
KONDISI
EKSISTING

RENCANA
PENGEMBANGAN
Rencana
Pengembangan
Infrastruktur
TRANSPORTASI

PERMASALAHAN:
PERMASALAHAN: RENCANA
PENANGANAN:
Pengembangan
Rawan
Rawan kemacetan
kemacetan
dan
dan Rawan
Rawan JALAN LINGKAR
Kecelakaan:
Kecelakaan:
PENINGKATAN KLASUTARA.
JLN dari
Lalu
Lalu lintas
lintas antar
antar KOLEKTOR SEKUNDER mnjdi
kota
kota bercampur
bercampur KOLEKTOR PRIMER pd. Jalur
dgn,
dgn, lalu
lalu lintas
lintas penghubug dari Pusat Keg.
dalam
dalam kota;
kota; Wilayah ke Pusat
Pengemb. Keg. Lokal
PERLINTASAN
Perlintasan
Perlintasan dgn.
dgn. TIDAK SEBIDANG pd. Jalur
double
double track
track KAKA Pantura & dgn. Jln KA
ada
ada 10
10 titik,
titik, per
per 16
16
menit
menit KA
KA melintas.
melintas.
PENANGANAN : TRASE
PENGEMBANGAN JLN. LINGKAR UTARA PETANGLONG
JARINGAN
JALAN LINGKAR
UTARA

Intersection Akhir
Km.Smg. 112+000
Jbt. Kapidodo

Rencana Pindahan
Intersection Awal Jl.
Sultan Agung Ke
Km.Smg. 88+000
Dekat (Stone Crusher)
depan Dolog Kandeman
Permasalahan SDA dan Kdg.
Drainase Panjang Panjang
Wetan
Panjang
1. Banjir dan Rob Bandeng Baru
an 726 Krapyak
726 hektar. Ha Lor
2. Penurunan Kualitas Pabean
Pantai & Abrasi.
3. Kerusakan Tepi Kramats
ari
Sungai dan
Pencemaran dan
Sungai.
4. Pengaruh dampak
perubahan iklim,
terjadi kenaikan
muka air laut
pasang.
5. Terjadinya
sedimentasi pada
sungai dan saluran-
RENCANA PENANGANAN: Masterplan
Drainase Kota
Pekalongan Tahun
9247500

9247500
337500 345000 352500 360000 367500 375000

RENCANA
N
JALAN LINGKAR YG. SEKALIGUS
2014
RENCANA POLDER
Laut Jawa 0
# KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM
BERFUNGSI SBG. TANGGUL DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA
W E DIREKTORA T PENGEMBANGAN PENYEHA TA N
9240000

9240000
L INGKUNGAN PEMUKIMAN
SA T U AN KE R JA P E NG E MBA NG A N P EN Y E HA T AN
S 0
# LIN G KU N G A N J A W A T EN G A H

Sub sistem Si bul an


0
# Jl. G ajah M ungkur Sela tan N o. 14 - 16 S em arang
T elepo n : 024-8 318138 , Fax : 024 -8312752
E m ail : pkp plp_ jateng@ y ahoo.c om
Sub sistem
0
#
Kabupaten
S ubsi ste m
Ban de nga n L oji

Inset
Pekalongan
9232500

9232500
0
#
Sub sistem
Pa be an
Sub sistem
B ang er
Sub sistem Ba ng er Hili r
9225000

9225000
Judul Peta
Sub sistem
Peta Masterplan Drainase
Br emi Kota Pekalongan
9217500

9217500
Keterangan
Kabupaten Subsistem Bandengan Sungai utama

Batang
Subsistem Banger Jalan
Subsistem Banger Hilir
Sub sistem Ba ng er Hul u Subsistem Banger Hulu 0
# Rencana pompa
Subsistem Bremi Rencana Polder
Subsistem Loji
Subsistem Pabean 0
# Eksisting pompa
9210000

9210000
Subsistem Sibulan Drainase Eksisting
Batas Kabupaten

Skala
337500 345000 352500 360000 367500 375000 90000 0 90000 180000 Km
Permasalahan Kdg.
Panjang Panjang
a.Pengelolaan
Persampahan PanjangWetan
Baru
sampah 3R baru Bandeng Krapyak
an Lor
sebesar 21 %
Pabean
dari total
timbulan
sampah.
b.Cakupan total
pelayanan
persampahan
sebesar 86%.
c. Sistem
pengelolaan TPA
sampah
controlled landfill
PENANGANAN
Pengembangan 4
PERSAMPAHAN
TPS
Pengembangan 23
TPST
Pengembangan
TPA Degayu
menjadi seluas
TPA DEGAYU
4,36 Ha, kapasitas
800 m3/ hr,
peningkatan
sistem dari
Control Landfill
menjadi Sanitary
PENANGANAN
Landfill.
JANGKA
PANJANG :
Pesisir Pekalongan
kerjasama dengan
Kab. Pekalongan
Permasalaha
n Kdg.
Panjang Panjang
Wetan
Panjang
Air Limbah Bandeng Baru
Krapyak
a. 10,30 % an
Lor
penduduk msh. Pabean
melakukan Pasir
BABS (2015) sari Kramats
ari
b. Kepemilikan
jamban
keluarga dgn
tangki septik
(perpipaan /
komunal)
sebesar 89,70
%. (2015)
PENANGANAN AIR LIMBAH

Pengembangan
IPAL industri batik

Pengembangan
IPAL komunal utk.
limbah Domestik,
program SANIMAS
PERMASALAHAN SPAM

Terlayani
SPAM:82,14% (s/d
2015)
Sisanya
memanfaatkan air
tanah dgn teknis
pengambilan secara
konvensional.
Terbatasnya: sumber
air baku dan
sebagian jaringan
transmisi dan
distribusi sudah
berumur tua, shg.
PENANGANAN PENYEDIAAN
AIR MINUM

PENYEDIAAN
AIR BAKU:
kerjasama
dengan Kab.
Pekalongan
dan Kab.
Batang utk.
REGIONALISASI
SPAM.
PERBAIKAN/PE
NINGKATAN
JARINGAN-2
LAMA
Pesisir Pekalongan
Rencana
Penanganan
Alih Fungsi
Lahan
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
Mengetrapkan sepenuhnya RTRW Kota Pekalongan
Th. 2009-2029 (Perda No.30 Th 2011) yang
diperjelas dengan RDTR & Peraturan Zonasi 4
Kecamatan, untuk mengatur penggunaan lahan:
RENCANA POLA RUANG KOT
Contoh PERATURAN ZONASI:
Bantuan dari DINCIPKATARU
Prov. Jateng: ZONING
REGULASI KAW. PESINDON
PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN
Telah dilaksanakan Kajian Identifikasi Sawah Kota
Pekalongan pd. th. 2013, yang telah dilakukan
sinkronisasi dengan Penyusunan RDTR

Lahan
sawah yg.
Masih
potensial
utk. LP2B
PENAMBAHAN RUANG TERBUKA HIJAU
KOTA

RTH LAP
SOROGENEN

RTH TAMAN
WILIS
Hatur
Nuwun
OUTLINE
GAMBARAN UMUM (posisi strategis: RTRWN,
RTRWP; data umum: L wil, jml kec.jml. Kel, jml
pddk, APBD, jml, pemanfaatan lhn; Potensi
ekonomi: ikan, batik, kota kreatif jejaring
dunia; Ancaman bencana.
PERMASALAHAN:
1. Struktur ruang: kemacetan,
2. Pola Ruang: banjir dan banjir rob, perubahan
fungsi lahan (bencana, kebutuhan
permukiman, LP2B), pencemaran lingkungan
DISKUSI
1. (Neli) : Bagaimana upaya kota pekalongan untuk
menata infrastruktur dalam menanggulangi bencana
rob
2. (Adelia) : Dikatakan ada 3 kampung batik, jadi untuk
sarpras IPAL seberapa berperan ? Mengingat masih
ada kabar tentang pencemaran disana. Jadi
bagaimana upaya untuk mengatasi hal itu?
3. Damang : Tentang rencana pembangunan, kawasan
minapolitan dll (KSK) apakah sudah terbangun
perencanaan nya? Terkait itu, kapan periodisasi
pembangunan nya? Diantara permasalahan di Kota
Pekalongan, dengan dana terbatas, prioritas mana
yang akan dilakukan oleh Pemkot Pekalongan ?
JAWABAN
1. Upaya menata infras dalam menghadapi rob di Kota Pekalongan, masih menanggulangi
penanggulangan tersebut dalam jangka panjang mengingat hal itu bukan wewenang kota
pekalongan. Contoh saja, tanggul sungai yang menjadi wewenang propinsi. Untuk itu,
dilakukan dengan peninggian jalan, dan diperlukan penanganan bersama dengan Propinsi.
2. Terkait adaptasi pembangunan di Kota Pekalongan, masih ada pro kontra di tengah
masyarakat. Untuk relokasi dibutuhkan dana yg tidak sedikit. Kita juga akan membangun
rusunawa di utara, mengingat di bagian utara banyak rumah yang ditinggal karena rob
3. Memang pengelolaan limbah, para pengusaha hendaknya bisa mandiri. Namun, terkait
pembiayaan listrik masih dibiayai pemerintah. Kami mengarahkan kepada pengelolaan IPAL
Bersama dengan masyarakat, termasuk IPAL kotoran ternak,tahu tempe. Permasalahan nya
adalah kami berada di sekitar wilayah hilir, jadi seringkali terjadi pelemparan baik dari
pemerintah pekalongan dll
4. Untuk kawasan yg belum terbangun adalah jalan Surabaya, dan sebagian telah terlaksana
di kawasan minapolitan meski bertahap. Sekarang sedang dibangun pemecah gelombang di
bagian timur. Cold Storage dll, sudah terbangun karena kemampuan keungan juga harus
dioptimalkan. Ada yg berasal dari ppnp, kami juga berusaha berharap mendapat sumber dari
pusat.
5. Kami ingin semua kawasan telah terbangun, termasuk permasalahan rob. Mengingat
kemampuan kami sehingga pembangunan dilakukan secara parsial, namun yg kami
prioritaskan saat ini adalah penanggulangan rob termasuk penyediaan infrastruktur yang
telah rusak akibat rob.
1. Ka Mira : Terkait penyelanggaraan musrenbang pada maret ini. Isu strategis
apa yang terangkat dalam musrenbang ? Terkait RDTR, dalam penyusunan
ada ketentuan Peraturan Zonasi dan penggunaan Tabel ITB X. Dalam
pelaksanaanya, bagaimana keberjalanan Tabel ITBX? Di kota pekalongan,
sejauh mana batik dapat menyejahterakan warga Kota Pekalongan?
2. Zahara : Terkait permasalahan rob, bahwa rob mengakibatkan bencana
tambahan disana dan bertumbuh nya pula permukiman kumuh. Sejauh ini
bagaimana upaya penyelesaiannya ? Bagaimana mekanisme revisi RTRW ?
Adakah perbedaan dengan kotakota lain?
3. Khairani : Berdasarkan RTRW, terdiri dari 4 sub pusat kota dan 1 pusat kota.
Bagaimana analisis nya ? Apakah jumlah tersebut masih relevan ? Apakah
ada rencana penambahan disana ?
4. Aida : Terkait mitigasi, apakah ada hubungan nya dengan pencemaran di
sungai banger?Mengapa kota pekalongan, masih memilki PDRB yang masih
rendah di Jawa Tengah ?\
5. Marsa: Untuk pengembangan pasar buah, dalam pemanfaatan bantaran
sungai? Mengingat bantaran sungai tidak boleh digunakan berlebihan
6. Riris : Ada 3 kewenangan dalam pembangunan Jalinkut, apakah pembuatan
nya harus menunggu kepastian RTRW di Kabupaten/Kota di sekitarnya ?
Terdapat wilayah cagar budaya dll, daerah tersebut bukan kewenangan
daerah, padahal dalam rtrw kawasan cagar budaya ? Bagaimana mekanisme
pengendalian tata ruang disana? Apakah sudah ada, apabila ada bagaimana
mekanisme nya?
7. Murni : Kalau pekalongan diarahkan menjadi kawasan strategis, bahwa
sektor yang lain terdapat batik. Bagaimana kebijakan pemkot dalam
membangun kota pekalongan dengan menyinergiskan dengan rtrw atau
1. Dalam musrenbang propinsi, ada usulan dari pemkot. Arah kebijakan disampaikan saat, kami menyampaikan
di musrenbang tk kelurahan (31/1) sesuai permendagri , kemudian musrenbang sekitar minggu kedua,
selanjutnya forum org perangkat daerah. Camat memaparkan organisasi daerah menyampaikan renja
musrenbang kota dari usulan SKPD. Kemudian menyisipkan usulan dari DPRD saat rises dprd, termasuk usulan
SKPD untuk nantinya diperkaya dalam musrenbang. Yang nanti nya menjadi rencana kerja untuk tahun yang
akan datang.
2. Program prioritas : 6 ; jalur ekonomi, kawasan strategis, ekonomi kreatif, sarpras, dan sarana mitigasi bencana.
Pembangunan sdm. Penguatan religius, uapaya penurunan kemiskinan, upaya penyelenggaraan pelayanan
public dan peningkatan pemberdayaan masyarakat
3. Terkait rob, lebih berdampak di sungai pekalongan sehingga perlu intervensi salah satunya di bantaran
sungai.Oleh karena itu permukiman perlu ditata dula
4. Pasar pati unus, eksisting nya mereka sudah menjorok ke sungai untuk tiang nya saja. Yang ingin ditata, adalah
mengembalikan bantaran sungai sesuai fungsinya, dan penanaman pohon juga diperlukan. Termasuk
bagaimana nih rth nya ?
5. Rob menambah jumlah permukiman kumuh , dulu sekitar 6000 an. Sekarang sudah 6500 an. Kami akan bagi
bagi sesuai kemampuan, dengan penyesuaian. Sedang : Propinsi, berat : pusat bisa sampe 30 juta. Adapula
pos dana untuk menangullangi bencana , hanya bisa stimulant , salah satunya penataan kawasan kumuh.
6. Minapolitan tetap dilanjutkan termasuk teknopark, dan teknopark pekalongan progress baik dari 50 yg ada se
Indonesia. Meski produksi ikan tangkap turun, tapi produksi ikan budidaya meningkat. Sekarang dipisah untuk
dinas pertanian dan perikanan. Tetap batik dan ikan dipikirkan
7. Kami meminta propinsi mendorong untuk kwasan jalinkut, dan pendekatan daerah pun terus dilakukanan. Yang
bukan kewenangan daerah, cagar budaya selalu dilakukan pendekatan. Penataan di dalam ruang sering
berubah, dan kantor pos pun bersedia, salah satunya cat menjadi warna putih.\
8. Saat ini masih dilakukan pendekatan kawasan heritage milik propinsi , salah satunya rumah bekas gubernur.
Kalau untuk even2 yang kurang masih jumlah toilet, dan smpai sekarang, masih ada pembicaraan lebih
dengan propinsi. Hanya saja propinsi masih perlu tambahan income sehingga perlu share antar wilayah
9. Kerugian ekonomis rob belum ada data ataua riset, hanya saja ada kondisi kerugian ekonomi oleh produsen
batik. Belum termasuk kerugian bagi kantor2 disekitar sana. Secara hitung2 an belum ada.
10.Proses revisi dan penyusu

Anda mungkin juga menyukai