DNA (asam deoksiribonukleat) terdapat didalam inti, mitokondria, plastida, dan setriol. DNA erat kaitannya coding. Sifat sifat DNA
Sifat DNA sebagai berikut :
1. DNA bersifat stabil 2. Jumlah keempat basa dalam DNA dan dalam tiap spesies tidak sama 3. Didalam DNA, jumlah A sama dengan T dan jumlah G sama dengan C 4. DNA merupakan molekul Fungsi DNA
DNA mempunyai beberapa fungsi yaitu:
1. Membawa informasi genetik 2. Berperan dalam proses sintesis protein 3. Mengontrol aktivitas baik secara langsung maupun tidak langsung 4. Membentuk RNA Struktur DNA
Menurut Watson dan Crick (1953),DNA digambarkan sebagai
tangga tali terpilin atau double helix. DNA terdiri dari dua utas benang polinukleotida yang saling berpilin. Nukleosida
Nukleosida disebut juga ikatan gula-basa, yang terdiri dari 4
macam antara lain: 1. Adenosin deoksiribonukleosida (ikatan A-gula), 2. Guanosin deoksiribonukleosida (ikatan G-gula), 3. Sitidin deoksiribonukleosida (ikatan C-gula), dan 4. Timidin deoksiribonukleosida (ikatan T-gula) Basa purin
Adenin dan Guanin
Basa pirimidin
Sitidin Urasil Nukleotida
Nukleotida adalah ikatan asam fosfat-gula-
basa atau ikatan asam fosfat-nukleosida. Nukleotida terdiri dari dari 4 macam, antara lain: 1. Adenosin deoksiribonukleotida, 2. Guanosin deoksiribonukleotida, 3. Sitidin deoksiribonukleotida, dan 4. Timidin deoksiribonukleotida. Nukleotida terdiri atas 3 komponen, yaitu sebagai berikut: 1. Gula deoksiribosa, yaitu gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen. 2. Asam fosfat 3. Basa nitrogen terdiri dari: a) Purin b) Pirimidin Replikasi DNA
Hipotesis mengenai replikasi DNA ada 3, sebagai berikut:
1. Hipotesis konservatif, yaitu rantai polinukeotida induk tidak berpisah, dan kedua rantai polinukleotida yang dibentuk terdiri atas pasangan rantai nukleotida baru. 2. Hipotesis Dispersif, yaitu rantai polinukleotida putus-putus selanjutnya setiap polinukleotida yang mengandung potongan dari polinukleotida asal dan potongan dari polinukleotida pasangannya membentuk polinukleotida penggenap baru. 3. Hipotesis semikonservatif, yaitu rantai polinukleotida induk terpisah menurut arah panjangnya dan tiap-tiap nukleotida dapat membentuk pasangan komplementernya. Jadi, setiap DNA hasil replikasi terdiri atas polinukleotida lama dan baru. Cara replikasi DNA secara semikonservatif sebagai berikut:
1. Pilinan heliks ganda membuka pada salah satu ujungnya (ikatan
hidrogen antara kedua basa lepas karena ikatan hidrogen sangat lemah). 2. Masing masing rantai polinukletida membentuk rantai penggenap dengan melekat pada satuan-satuan nukleotida yang sesuai. 3. Pembentukan rantai penggenap diteruskan sampai ke ujung lainnya, sehingga pada akhirnya terbentuk dua molekul DNA yang tepat sama susunan basanya dengan asalnya (induknya).