Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN ASMA PADA ANAK

Glory Artauli
102012343
SKENARIO
Laki-laki usia 10 th, sesak nafas sejak 2 jam yang lalu. Pasien memiliki

riwayat asma sejak kecil. Sejak 2 minggu yang lalu, pasien memerlukan

salbutamol inhalasi setiap hari, terutama saat berolahraga, dan mengalami

batuk yang berulang saat sedang tidur sebanyak 2x seminggu, sehingga

pasien susah tidur dengan nyenyak.

Hasil Pemeriksaan:

Pasien pucat, berbicara kata terpatah-patah

Sianosis perioral ringan, somnolen

Suhu badan afebril, RR 40x/min, N 120x/min, TD 120/90mmhg

Retraksi dinding dada + wheezing seluruh lapang paru


ANAMNESIS
Identitas pasien
Riwayat:

Apakah ada batuk yang berulang pada malam menjelang dini hari?

Apakah ada mengi/dada terasa berat/batuk setelah terpajan


alergen/polutan?

Apakah pada saat common cold merasakan sesak di dada dan


berkepanjangan (10 hari/lebih)?

Apakah ada mengi/rasa berat di dada/batuk setelah melakukan


aktifitas/olahraga?

Apakah gejala-gejala diatas berkurang/hilang setelah pemberian obat


PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi

Pasien terlihat gelisah, sesak (napas cuping hidung, napas cepat, retraksi sela iga,

retraksi epigastrium, retraksi suprastrenal), sianosis

Palpasi

Biasanya tidak ada kelainan yang nyata (pada serangan berat terjadi pulsus

paradoksus)

Perkusi

Tidak ada kelainan yang nyata

Auskultasi

Ekspirasi memanjang, wheezing, suara seperti ada lendir


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Spirometer & AGD


Peak flow rate meter (arus puncak ekspirasi)
Uji reversibilitas (dengan bronkodilator)
Uji provokasi bronkus (ada/tidak hipereaktivitas
bronkus)
Uji alergi (skin prick test)
Foto thorax (menyingkirkan penyakit lain)
Diagnosis
KLASIFIKASI ASMA
DIAGNOSIS BANDING
Rinosinusitis

Refluk gastroesofageal

Infeksi respiratorik bawah viral berulang

Displasia bronkopulmoner

Tuberkulosis

Malformasi kongenital yang menyebabkan penyempitan saluran respiratorik intratorakal

Aspirasi benda asing

Sindrom diskinesia silier primer

Defisiensi imun

Penyakit jantung bawaan


ETIOLOGI
Faktor genetik:

Hipereaktivitas
Atopi/alergi bronkus
Faktor yang memodifikasi penyakit genetik
Jenis Kelamin
Ras/etnik

Faktor lingkungan:
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
Batuk yang bersifat menetap/ tidak kunjung sembuh.

Kesulitan bernapas.

Mengi atau muncul bunyi saat bernapas.

Saat beraktivitas, anak tampak kurang bertenaga, mudah

lemas, dan sering batuk.

Tarikan napas yang pendek dan cepat.

Retraksi atau dada bergerak naik turun ketika bernapas.

Bronkitis yang terjadi berulang kali dapat menjadi pertanda

asma pada balita.


TATALAKSANA
Manajemen Asma Terkontrol
untuk anak berusia > 5tahun, remaja, & dewasa
* inhalasi glucocorticosteroid = ICS
PROGNOSIS

Serangan asma diketahui dan dimulai sejak kanak-kanak dan


mendapat pengawasan yang cukup kira-kira setelah 20
tahun, hanya 1% yang tidak sembuh dan di dalam
pengawasan tersebut kalau sering mengalami serangan
common cold 29% akan mengalami serangan ulang. Pada
penderita yang mengalami serangan intermitten angka
kematiannya 2%, sedangkan angka kematian pada penderita
yang dengan serangan terus menerus angka kematiannya 9%.
KOMPLIKASI

Emfisema
Perubahan bentuk toraks yaitu toraks membungkuk ke
depan dan memanjang
Mediastinum tertarik ke arah atelektasis
Bila ada infeksi akan terjadi bronkopneumonia
Status asmatikus
Menyebabkan kematian, gagal nafas dan gagal jantung.
PENCEGAHAN
Untuk melaksanakan terkontrolnya kekambuhan, salah satu cara
dapat dilakukan dengan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
yang meliputi:
1. Penyuluhan bagi pasien dan keluarga tentang pencegahan
dan penanggulangan asma.
2. Meningkatkan pengetahuan, motivasi dan partisipasi
pasien dalam pengendalian asma.
3. Untuk merubah sikap dan perilaku pasien dalam pengendalian
asma.
4. Meningkatkan kemandirian pasien dalam ketrampilan
penggunaan obat/alat inhalasi
KESIMPULAN

Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran nafas yang

ditandai adanya mengi episodik, batuk dan rasa sesak di dada

akibat penyumbatan saluran nafas

Penanggulangan serangan asma terdiri dari pencegahan

serangan asma, bila perlu dengan obat dan penanganan serangan

asma. Penanganan serangan asma dapat dilakukan di rumah

yang dilakukan oleh pasien atau keluarganya dan di luar rumah

yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Bila serangan asma tidak

ditanggulangi dengan baik dapat mengakibatkan kematian

Anda mungkin juga menyukai