menyebabkan
kekakuan,
nyeri
dan
pembatasan
gerakan
pada
sendi.
Sebenarnya di dalam tubuh manusia terdapat produksi glukosamin dalam jumlah tertentu.
Namun seiring dengan bertambahnya usia maka produksi glukosamin dalam tubuh makin
berkurang sehingga pada akhirnya tubuh akan kekurangan glukosamin. Kekurangan
glukosamin yang terjadi akan mengakibatkan terganggunya produksi cairan sinovial yang
dapat berakibat pada kerusakan kartilago (tulang rawan) pada sendi yang bersangkutan.
Dengan mengonsumsi glukosamin dari luar tubuh maka produksi dari proteoglikan dan
glikosaminogen akan ditingkatkan. Peningkatan tersebut akan diiringi dengan peningkatan
cairan sinovial sehingga kartilago (tulang rawan) yang sebelumnya mengalami kerusakan
akibat osteoartritis dapat diperbaiki. Oleh sebab itu maka glukosamin dapat digunakan
sebagai alternatif terapi untuk membantu mengatasi gangguan akibat osteoartritis.
Penggunaan glukosamin sebagai alternatif terapi pada kasus osteoartritis telah dibuktikan
oleh banyak penelitian. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Poolsup N, et al yang
diterbitkan dalam jurnal The Annals of Pharmacotherapy tahun 2005 menyatakan bahwa
glukosamin telah terbukti efektif dan aman untuk memperlambat dan memperbaiki gejala
osteoartritis pada lutut. Penggunaan glukosamin pada kasus osteoartritis pada penelitian
tersebut terbukti secara signifikan menurunkan risiko progresifitas penyakit, mengurangi
nyeri,
serta
meningkatkan
fungsi
fisik
penderita.
yang
dapat
membantu
untuk
mengatasi
gangguan
akibat