Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 3

Azizah Alawiyah
Diba Saraswati
Dita Riwanti
Krisafika Traisya S
Pertiwi Laras Kinanthi

KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA


MENU

3 teori mengenai
asal-usul islam di Kerajaan Islam
Nusantara Samudera Pasai

Kerajaan Islam
Demak

Kerajaan Islam
Mataram
Kerajaan Islam Kerajaan Islam
Gowa Tallo Kutai

MOVIE
3 TEORI MENGENAI ASAL USUL ISLAM DI NUSANTARA

Teori pertama, mengungkapkan bahwa islam masuk ke nusantara berasal dari


persia. Teori ini didukung oleh kenyataan bahwa di Aceh terdapat
perkumpuiulan orang-orang persia sejak abad ke-15. Teori ini juga berdasarkan
adanya pengaruh persia dalam kosakata melayu. Kedatangan ulama besar Al
Qadhi Amir Sayyid As Syirazi dari persia di samudera pasai juga memperkuat
teori persia.
Teori kedua, mengungkapkan bahwa islam di nusantara berasal dari India.
a. Menurut Snouck Hurgronje, mengungkapkan bahwa agama islam masuk ke
nusantara berasal dari kota Dakka, India.
b. Menurut Pijnappel dan Moquette, keduanya berpendapat islam masuk ke
nusantara berasal dari Gujarat dan Malabar, India dengan melihat kesamaan
mazhab yang dianut dan hasil penelitiannya terhadap kemiripan batu nisan di
Pasai dan batu nisan Syekh Mulana Malik.
c. Menurut Fatima, berpendapat islam masuk ke nusantara berasal dari Bengal
dengan melihat persamaan batu nisan tersebut dengan batu nisan di Bengal
dan berpendapat bahwa kebanyakan para tokoh di pasai adalah orang Bengal
dan keturunan mereka.
d. Menurut Morisson, berpendapat islam masuk ke nusantara
berasal dari Pantai Coromandel. Berdasarkan penelitiannya
pada kesamaan mazhab Syafiiyah yang dianut antara kaum
muslimin di Pantai Coromandel dan nusantara.
e. Menurut Arnold dan Crawford, berpendapat islam masuk
ke nusantara berasal dari India dan Arab.
Teori ketiga, menurut Keijzer islam masuk ke nusantara
berasal dari Mesir. Berdasarkan teorinya pada kesamaan
mazhab Syafiiyah. Sementara itu menurut Niemann dan de
Holander islam berasal dari Hadramaut.
Pada umumnya, para ahli di Indonesia setuju dengan teori
Arab ini. Berdasarkan hasil seminar Nasional masuknya islam
di nusantara, mereka menyimpulkan bahwa agama islam
masuk ke nusantara pada abad 7 M dan langsung dari tanah
Arab. Daerah yang pertama kali disinggahi adalah pesisir
Sumatera lalu disebarkan oleh para saudagar muslim.
A. KERAJAAN ISLAM SAMUDERA PASAI

Kerajaan islam samudera pasai adalah kerajaan islam


pertama di Indonesia. Kemunculannya diperkirakan sekitar
awal atau pertengahan abad ke-13 M. Sebagai hasil proses
islamisasi daerah-daerah pantai yang pernah disinggahi
oleh para pedagang muslim sejak abad ke-7 M dan
seterusnya.
Raja pertamanya adalah Malik al-Sholeh. Penyebaran
agama islam di Nusantara pada abad ke-13 M tidak lagi
menjadi monopoli para saudagar muslim. Peran Dai
profesional lebih menonjol, mereka terdiri dari para sufi
dan ulama yang menjadi lokomotif dakwah islam. Sasaran
dakwahnya lebih diarahkan pada para penguasa
pelabuhan.
Letak kerajaan Samudera pasai berada di pesisir
timur laut Aceh (Sekitar kabupaten Lokseumawe
atau Aceh Utara). Ibu kotanya di Muara Sungai
Pasangan sehingga memudahkan kapal-kapal dan
perahu-perahu untuk masuk ke Pedalaman sumatra.
Terdapat dua kota besar di seberang muara sungai
pasangan, yaitu Samudera dan Pasai.
Kerajaan ini berdiri sampai tahun 1524 M. Pada
tahun 1521 M kerajaan ini ditakhlukan dan dikuasai
oleh bangsa portugis yang kemudian dikuasai
selama 3 tahun. Setelah itu, sejak tahun 1524 dan
seterusnya kerajaan ini masuk dibawah kekuasaan
Kerajaan Aceh yang berpusat di Bandar Aceh
Darussalam.
KERAJAAN ISLAM DEMAK
Kerajaan ini didirikan dibawah pimpinan Sunan Ampel Denta, wali songo
mengangkat Raden Patah sebagai raja pertama kerajaan Demak.
Kesultanan Demak secara berturut-turut dipimpin oleh tiga raja yakni
Raden Fatah, Adipati Unus (sebagai raja kedua menggantikan ayahnya
yang wafat pada 1518 M), dan Sultan Trenggono (Adik dari Adipati Unus)
sebagai raja ketiga pada 1521-1546.
Agama islam masuk ke pulau jawa oleh saudagar muslim dengan adanya
hubungan antara Pasai dengan Jawa. Hingga pada abad ke-15 M banyak
dijumpai para penguasa pelabuhan pesisir utara jawa ialah muslim.
Berdirinya kerajaan Demak diakui sebagai kerajaan islam pertama di Jawa
secara luas yang didirikan oleh Raden Fatah (1500-1518 M)
Demak mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan
Trenggono. Demak berhasil memainkan peran strategis berbasis islam di
jawa pada abad ke 16. Daerah kekuasaan Demak meliputi luar jawa.
KERAJAAN ISLAM MATARAM
Setelah permohonan Senopati Mataram atas penguasa Pajang berupa
pasukan kerajaan dikabulkan, keinginannya menjadi raja pun
terpenuhi. Sebab dalam tradisi jawa penyerahan seperti itu berarti
penyerahan kekuasaan.
Senopati berkuasa sampai tahun 1601 M. Sepeninggalnya, ia
digantikan oleh putranya Seda Ing Krapyak di gantikan oleh putranya
Sultan Agung (1631-1646 M)
Pada masa pemerintahan Sultan Agung inilah terdapat serangan
bersenjata antara kerajaan islam Mataram dengan VOC. Pada
masanya terjadi perang saudara dengan pangeran Alit yang
mendapat dukungan dari para ulama. Akibatnya, para ulama dibantai
habis pada tahun 1647 M. Pemberontakan itu kemudian diteruskan
oleh Raden Kajoeran 1677 M dan 1678 M. Pemberontakan-
pemberontakan itulah yang menjadi sebab dari keruntuhan kerajaan
Mataram.
KERAJAAN ISLAM KUTAI
Kerajaan Kutai (Kutai Martadipura) adalah kerajaan
bercorak hindu yang terletak di muara Kaman, Kalimantan
Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam. Kerajaan Kutai
berdiri sekitar abad ke-4. Nama kerajaan ini disesuaikan
dengan nama daerah tempat penemuan prasasti, yaitu
daerah Kutai. Hal ini disebabkan, karena setiap prasasti
yang ditemukan tidak ada yang menyebutkan nama dari
kerajaan tersebut. Wilayah Kerajaan Kutai mencakup
wilayah yang cukup luas, yaitu hampir menguasai seluruh
wilayah Kalimantan Timur. Bahkan pada masa kejayaannya
Kerajaan Kutai hampir manguasai sebagian wilayah
Kalimantan.
Penguasa kerajaan kutai yang pertama ialah kudungga yang kemudian
digantikan oleh Raja Aswawarman. Kemudian Aswawarman akan digantikan
oleh putrannya yang bernama yaitu Raja Mulawarman. Raja Mulawarman
disebut raja yang paling masyhur dari kerajaan kutai dan sebagai pengatu
agama Hindu Siwa. Dan juga diterangkan bahwa raja Mulawarman memiliki
jalinan yang baik dengan para rakyat dan brahmana. Hal itu dilihat dari
adanya pemberian hadiah kurban emas dan sejumlah 20.000 ekor lembu
untuk seluruh para brahmana sebagai wujud terimakasih. Sementara itu
untuk sebagai peringatan tentang upacara kurban tersebut, para brahmana
kemudian mendirikan sebuah yupa.
Kerajaan Kutai runtuh saat raja Kerajaan Kutai terakhir yang bernama
Maharaja Dharma Setia tewas di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji
Pangeran Anum Panji Mendapa. Kerajaan Kutai Kartanegara selanjutnya
menjadi Kerajaan Islam yang bernama Kesultanan Kutai Kartanegara.
KERAJAAN ISLAM GOWA TALLO
Kerajaan Gowa berada di Sulawesi Selatan dengan rakyatnya yang
bersuku Makassar. Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal
bernama Sultan Hassanudin yang saat itu melakukan peperangan yang
dikenal dengan perang makassar (1666-1669) terhadap Belanda dan
dibantu oleh kerajaan Bone yang berasal dari suku Bugis dengan rajanya
Arung Palaka. Perang makassar ini adalah perang terbesar Belanda pada
abad itu.
Raja Ternate yakni Baabullah mengajak raja Gowa Tallo untuk memeluk
islam, tapi gagal. Baru pada masa Raja Datu R Bandang datang ke
kerajaan Gowa Tallo agama islam mulai masuk ke kerajaan ini.
Sultan Hassanudiin terkenal sebagai raja yang sangat anti dengan
dominasi asing. Dalam perang melawan VOC sultan memimpin sendiri
pasukannya untuk memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku.
Akibatnya kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas keberaniannya itu
maka Belanda memberikan julukan padanya Ayam Jantan Dari Timur.
Demikian Gowa telah mengalami pasang surut dalam
perkembangan sejak raja pertama Tumanurung (abad
13) hingga mencapai puncak keemasannya (abad 18)
kemudian sampai mengalami masa transisi setelah
bertahun-tahun berjuang menghadapi penjajahan.
Dalam hal itu sistem pemerintahan juga mengalami
transisi sehingga raja Andi Idjo K.L merdeka setelah
menjadi bagian dari RI dan mengubah bentuk
kerajaan menjadi daerah tingkat otonom II.
Andi Idjo pun tercatat dalam sejarah sebagai raja
terakhir kerajaan Gowa Tallo dan sekaligus Bupati
Gowa pertama.
Khazanah Berdiriny Peninggal
a islam an

EXIT
HERE
Thank you for your atention!

Anda mungkin juga menyukai