Anda di halaman 1dari 19

PANCASILA

Sebagai Sistem Filsafat


Pengertian Filsafat
Ali Mudhafir berpendapat, filsafat memiliki
padanan kata falsafah (Arab), philosophy
(Inggris), philosophie (Jerman, Belanda
dan Perancis). Semua kata tersebut
bahasa Yunani, terdiri atas kata Philein
yang berarti cinta dan sophia yang berarti
kebijaksanaan
Cinta berarti hasrat yang besar atau yang
berkobar-kobar atau yang sungguh-
sungguh
Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati
atau kebenaran yang sesungguhnya.
Jadi, filsafat artinya hasrat atau keinginan
Pengertian Filsafat
Dalam arti praktis filsafat mengandung
makna alam berfikir/alam pikiran. Namun
berfilsafat ialah berpikir secara mendalam
atau radikal. Radikal berasal dari kata
radix, yang artinya akar. Maka berpikir
secara radikal berarti berfikir sampai
keakar-akarnya, dan sungguh-sungguh
terhadap hakikat sesuatu. Hakikat artinya
kebenaran atau kenyataan yang
sebenarnya. Dengan demikian berfilsafat
mengandung arti mencari kebenaran atas
sesuatu.
3 hal Pendorong
Manusia Berfilsafat

Kekaguman dan keheranan


(Plato)
Keraguan dan kesangsian
(Agustinus dan Descartes)
Kesadaran akan keterbatasan
3 Cabang Filsafat
1. Ontologi (teori hakekat)
Cabang filsafat yang menyelidiki hakikat dari
realita yang ada
2. Epistemologi (teori pengetahuan)
Cabang filsafat yang membahas sumber,
batas, proses hakikat dan validitas
pengetahuan
3. Aksiologi (teori nilai)
Cabang filsafat yang menyelidiki nilai
Tujuan & Kegunaan
Filsafat
Tujuan Filsafat:
1.Tujuan yang teoritis: berusaha untuk
mencapai kenyataan, atau untuk mencapai
hal yang nyata
2.Tujuan Praktis: mempergunakan hasil
filsafat teoritis tersebut untuk memperoleh
pedoman-pedoman hidup, guna dipraktikkan
dan dijadikan pedoman dalam praktik
kehidupan
Kegunaan:
Untuk memberikan dinamika dan ketekunan
dalam mencari kebenaran, arti, dan makna
hidup
Tinjauan Ontologi
Pancasila
Ketuhanan
Ketuhanan hakekatnya adalah Tuhan.
Menghayati Tuhan tidak mungkin melalui
pemahaman langsung, akan tetapi dengan
memahami sifat-sifat-Nya (Immanual Kant)
Konsekuensinya nilai dan hukum Tuhan sebagai
pedoman hidup bangsa, baik berkaitan dengan
warga negara maupun dalam bernegara.
Kemanusiaan
Kemanusiaan hakekatnya adalah manusia.
Secara kodrat manusia adalah kesatuan dua
unsur :

Jiwa Raga/Tubuh
Dari unsur jiwa Unsur raga
memiliki akal manusia
untuk berfikir mempunyai unsur
disamping punya seperti benda
rasa dan mati, tanaman
kehendak dan binatang
(bersifat dinamis (bersifat statis)
Sifat manusia
adalah kesatuan dua unsur :

Raga/Tubuh
Unsur raga
manusia
Makhluk Makhlu
mempunyai unsur
seperti benda
Individu k Sosial
mati, tanaman
dan binatang
(bersifat statis)
Kedudukan manusia
adalah kesatuan dua unsur :

Makhluk
Makhluk Tuhan
Mandiri yang
terikat
Persatuan
Persatuan hakekatnya adalah satu.
Sifat dari satu adalah :
1. Mempunyai ciri khas
2. Mempunyai kepribadian
3. Tidak dapat dipecah-pecah
Kerakyatan
Kerakyatan hakekatnya adalah rakyat.
Rakyat merupakan salah satu unsur
terbentuknya negara sehingga rakyat
menjadi bagian penting dalam negara.
Realitasnya rakyat terdiri dari bagian-
bagian yang harus disinergikan untuk
mencapai tujuan bersama. Agar hal
tersebut terwujud maka perlu adanya
kesepakatan di antara mereka dengan
cara-cara DEMOKRATIS
Keadilan
Keadilan hakekatnya adalah adil.
Adil berarti memberikan kepada diri
sendiri dan orang lain apa yang menjadi
haknya yang dikontrol dengan kewajiban.
Keadilan menurut Plato :
1. Keadilan Komulatif
2. Keadilan Distributif
Tinjauan Epistemologi
Dasar epistemologi Pancasila pada hakikatnya
tidak dapat dipisahkan dengan dasar
ontologinya (manusia sebagai salah satu basis
ontologi).
Persoalan yang mendasar dalam epistemologi:
1. Sumber pengetahuan manusia
2. Teori kebenaran pengetahuan manusia
3. Watak pengetahuan manusia
Sumber Pengetahuan Manusia

Sumber pengetahuan Pancasila adalah


nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia
sendiri (causa materialis)
Memiliki kesesuaian yang bersifat
KORESPONDENSI
Teori Kebenaran
Pengetahuan Manusia
Sebagai sistem pengetahuan maka
Pancasila memiliki susunan yang bersifat
formal logis.
Susunan kesatuan sila-sila Pancasila
bersifat HIERARKHIS dan berbentuk
PIRAMIDAL.
Susunan isi arti Pancasila:
1. Umum universal (hakikat) Nilai
2. Umum kolektif (pedoman) Norma
3. Khusus kongkrit (realisasi praktis) Aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai