Anda di halaman 1dari 28

MATA KULIAH

PATOLOGI UMUM
Semester : GENAP (2) / 2 SKS
Program Studi : D3 FISIOTERAPI
Oleh : dr. Imam Arief Mindiono, M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WIDYA HUSADA SEMARANG
PENYAKIT
INFEKSI

MARET 2015
DEFINISI SEHAT
WHO: a state of complete physical, mental, and
social well-being, and not merely the absence of
disease or infirmity
keadaan fisik lengkap, mental baik, kesejahteraan baik,
bukan sekedar tidak ada penyakit atau kelemahan

Kamus Epidemiologi: a state of equilibrium between


man and physical, emotional and social
environment, compatible with full functional activity
of the person
keadaan keseimbangan yang baik antara manusia dan
lingkungannya baik fisik maupun emosional serta sosial
berkaitan dengan aktivitas seseorang
KONSEP PENYAKIT
Penyakit: perubahan dalam individu yg
menyebabkan parameter kesehatan
mereka berubah dari batas-batas
normal
Jika beberapa struktur dan fungsi
tubuh menyimpang dari normal sampai
suatu keadaan dimana keadaan ini
tetap dirusak atau terancam ada
penyakit
ISTILAH DASAR
Infeksi : pertumbuhan dan perbanyakan mikroba
pada/dalam tubuh manusia dengan / tanpa
menimbulkan penyakit.
Patogen : mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit
Patogenesis : proses infeksi hingga mekanisme
timbulnya tanda dan gejala penyakit
Patogenisitas : kemampuan agen infeksi untuk
menimbulkan penyakit
Virulensi : kemampuan kuantitatif agen infeksi
untuk menimbulkan penyakit
CIRI MIKRO-ORGANISME
PATOGEN
Mempunyai kemampuan untuk
menular
Melekat pada sel inang
Menginvasi sel inang dan jaringan
Mampu untuk meracuni /toksik
Mampu menghindar dari sistim imun
PATOGENESIS INFEKSI
Menepel
Multiplikasi
Menyebar
Mencari Jaringan yg cocok untuk
dirusak/sakit :
Virulensi mikroorganisme
Jumlah mikroorganisme
Daya tahan tubuh
SYARAT INFEKSI
Patogenesi infeksi tergantung pada
hubungan atau interaksi antara
hospes/induk, agen infeksi, dan lingkungan
Terjadi jika agen infeksi masuk ke dalam
tubuh hospes dari lingkungan dan
menyebabkan penyakit
Agen penyebab infeksi harus mampu
memasuki hospes dan berkembang biak
sampai taraf tertentu
INFEKSI SAKIT
Tergantung :
Virulensi mikroorganisme
Jumlah mikroorganisme
Daya tahan tubuh
ORGAN TERINFEKSI
I. Membran mukosa
Saluran pernafasan (paling sering)
Saluran pencernaan: bakteri masuk
melalui air, makanan, jari kotor dsb.
Bakteri tahan thp asam lambung, enzim
dan empedu
Saluran kencing: penularan penyakit
seksual
Konjungtiva: membran yg melapisi bola
mata
II. Kulit
Bakteri tidak bisa terpenetrasi pada sel kulit yg sehat
Beberapa mikroba dapat menyerang melalui folikel rambut
dan kelenjar keringat
Beberapa fungi/jamur dapat tumbuh pada kulit karena
mampu memproduksi enzim keratinase

III. Organ dalam


Mikroba dapat langsung beradhesi pada organ di bawah kulit
atau membran mukosa melalui rute parenteral.
Ex: injeksi, gigitan, luka, sayatan, bedah dsb
Beberapa mikroba hanya dpt menimbulkan penyakit apabila
masuk via rute parenteral
Ex: Streptococcus pneumoniae menyebabkan pneumonia bila
terhirup; jika tertelan tidak menimbulkan penyakit.
DAYA TAHAN TUBUH
Kulit : epitel berlapis gepeng dgn lapisan keratin
Mukosa orofaring : epitel berlapis banyak
Saluran pencernaan:
Lambung : keasaman lambung yg tinggi, cenderung
memindahkan isinya ke usus halus dgn proses yg relatif
cepat
Usus halus :
gerakan peristaltik yg mendorong isi usus yg berlangsung
cepat
produksi mukus menangkap dan mendorong bakteri dgn
gerakan peristaltik
Adanya antibodi dlm sekret usus halus menghambat
perlekatan bakteri pd permukaan mukosa
Usus besar : banyaknya flora normal yg menghuni usus
besar dan hidup berdampingan bersama hospes
menghalangi pertumbuhan kuman2 patogen
PENYEBAB INFEKSI
Bakteri : Gram Positif, Gram Negatif,
Mycoplasma
Virus : DNA dan RNA
Jamur : Jamur superficialis & profunda
Parasit : protozoa, nematoda,
trematoda, cestoda, cacing, ektoparasit
(kutu, tungau)
BAKTERI
SEJARAH
Berasal dari bahasa Latin : bacterium
Jamak : bacteria
Adalah kelompok organisme yang :
Tidak memiliki membran inti sel.
Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota
Berukuran sangat kecil (mikroskopik)
Sangat sulit untuk dideteksi, terutama sebelum
ditemukannya mikroskop.
Abad ke-19 (setelah ditemukannya mikroskop), ilmu
tentang mikroorganisme terutama bakteri
(bakteriologi) mulai berkembang.
BENTUK BAKTERI
Kokus (Coccus) : bakteri yang berbentuk bulat seperti bola sbb:
Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
Diplococcus, jka berganda dua-dua
Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
Staphylococcus, jika bergerombol
Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
Basil (Bacillus) : kelompok bakteri yang berbentuk batang/silinder sbb
:
Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
Spiral (Spirilum) : bakteri yang berbentuk lengkung sbb:
Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
(bentuk koma)
Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
UKURAN BAKTERI
Sangat kecil dan bervariasi :
1,0 - 5,0 x 0,5 - 1,0 m, diameter 0,6 - 3,5 m
Diamati dengan mikroskop pada
pembesaran maksimum (100 X)
Detil struktur sel dapat diamati dengan
menggunakan mikroskop elektron
STRUKTUR SEL BAKTERI
Struktur Sel bakteri dapat dibagi atas 3 bagian utama yaitu :
Dinding sel
Bagian internal berupa protoplasma yang mengandung :
Membran sel
Inclusion body
Mesosom
Ribosom
Nukleoid (DNA)
Bagian eksternal
Kapsul
Flagela
Pili
DINDING SEL
Dinding sel bakteri sangat tipis dan elastis
Terbentuk dari peptidoglikan yang merupakan polimer unik yang
hanya dimiliki oleh golongan bakteri.
Fungsinya dinding sel adalah- memberi bentuk sel, member
perlindungan dari lingkungan luar dan mengatur pertukaran zat-zat
dari dan ke dalam sel
Teknik pewarnaan Gram adalah untuk menunjukan perbedaan yang
mendasar dalam organisasi struktur dinding sel bakteri atau cell
anvelope.
Bakteri Gram positif :
memiliki dinding sel relatif tebal,
terdiri dari berlapis-lapis polymer peptidoglycan (disebut juga murein).
Tebalnya dinding sel menahan lolosnya komplek crystal violet-iodine ketika
dicuci dengan alkohol atau aseton.
Bakteri Gram negatif :
memiliki dinding sel berupa lapisan tipis peptidoglycan, yang diselubungi oleh
lapisan tipis outer membrane yang terdiri dari lipopolysaccharide (LPS).
Daerah antara peptidoglycan dan lapisan LPS disebut periplasmic space ( hanya
ditemui pada Gram negatif) adalah zona berisi cairan atau gel yang mengandung
berbagai enzymes dan nutrient-carrier proteins.
BAGIAN INTERNAL
Merupakan Protoplasma : semua material yang terdapat didalam dinding sel.
Membran sel :Terdapat dibagian dalam dinding sel, terdiri dari phospholipid yang tersusun bilayer , dan
mengandung berbagai protein yaitu:
Enzym untuk reaksi
Pori untuk proses difusi
Reseptor untuk transpor
Reseptors untuk mengenal, komunikasi, dan penempelan.
Sitoplasma : Merupakan cairan sel yang terdapat didalam plasma membran.
Terdiri dari 80% air, ribosom, berbagai enzim, koenzim, senyawa organik (protein, lemak, karbohidrat, dll), senyawa
anorganik.
Ribosom : organel sel yang berfungsi sebagai pabrik protein
Mesosome :
Invaginasi dari plasma membran,
dalam bentuk vesikel, tubule, atau lamela
Nukleoid :
Material genetik bakteri/kromosom bakteri/DNA ,
berbentuk circular (melingkar),
membawa sifat yg mengatur viabilitas bakteri.
Plasmid :
Material genetik non esensial, ekstra kromosom,
berbentuk melingkar tetapi ukuran lebih kecil dari DNA,
membawa sifat-sifat tambahan ketahanan terhadap antibiotik, ultra violet, patogenisitas, produksi bakteriosin, dll, tetapi
tidak membawa sifat untuk viabilitas sel.
Plasmid dapat berpindah antar bakteri, atau dari bakteri ke sel tanaman inang (contoh pada Agrobakterium tumefaciens).
BAGIAN EKSTERNAL
Flagela
Berfungsi sebagai alat gerak,
struktur utamanya adalah protein yang disebut flagellin,
fleksibel, ukuran diameter10-15m, dengan panjang 10-20m.
Berdasarkan tempat & jumlah flagel, bakteri dibagi 5 golongan :
Atrik,
Atrik, tidak punya flagel.
Monotrik,
Monotrik, punya satu flagel pada salah satu ujungnya.
Amfitrik,
Amfitrik, punya satu flagel pada kedua ujungnya.
Lofotrik,
Lofotrik, punya sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
Peritrik,
Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

Pili / Fimbriae
Merupakan alat untuk menempel pada permukaan (adhesin) substrat.
Pili ada yang khusus digunakan untuk konjugasi, disebut pili sex.
DNA bakteri dapat ditransfer dari satu sel bakteri ke sel bakteri lain selama proses konjugasi.
Kapsul / envelope
Merupakan selubung sel bakteri berupa extracellularpolysacharide (EPS).
Berupa kapsul bila melekat erat pada dinding sel atau berupa lendir dgn struktur longgar
Berfungsi sebagai :
pelindung sel dari kekeringan dan serangan mikroorganisme lain
alat untuk melekat pada permukaan
berperan dalam penyerapan ion selektif; dan dalam interaksi inang-patogen.
REPRODUKSI BAKTERI
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau
berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak
kawin) dengan membelah diri.
Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan
biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Selama proses pembelahan, material genetik juga
menduplikasi diri dan membelah menjadi dua, dan
mendistribusikan dirinya sendiri pada dua sel baru.
Bakteri membelah diri dalam waktu yang sangat
singkat.
Pada kondisi yang menguntungkan berduplikasi
setiap 20 menit.
JENIS BAKTERI (cara makan)
Bakteri Heterotrof
Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari
lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang
dibutuhkannya.
Zat organik diperoleh dari sisa-sisa organisme lain, sampah, kotoran, bangkai
dan juga sisa makanan,
Sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan
menjadi zat anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan mineral.
Bakteri Autotrof
Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri
dari zat anorganik yang ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri
autotrof (auto = sendiri, trophein = makanan) dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu:
Bakteri fotoautrotof
Bakteri fotoautrotof : bakteri yg memanfaatkan cahaya sebagai energi untuk mengubah zat
anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis.
Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
Bakteri kemoautrotof
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang diperoleh pada
saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan melepaskan hidrogen.
Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas. Nitrosomonas dapat memecah NH3 menjadi NH2,
air dan energi.
JENIS BAKTERI (respirasi)
Berdasarkan penggunaan Oksigen :
Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses
respirasinya. Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan
Nitrobacter.
Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam
proses respirasinya. Misal: Streptococcus lactis.
Berdasarkan kebutuhan Oksigen :
Bakteri aerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana
mengandung oksigen. Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas.
Bakteri anaerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa
oksigen. Misal: Clostridium tetani.
Bakteri anaerob fakulatif
yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen.
Misal: Escherichia coli, Salmonella thypose dan Shigella.

Anda mungkin juga menyukai