VIONALISA, ZURIATI Kelompok X terdiri dari 5 orang yang berasal dari institusi yang berbeda dan daerah yang berbeda pula. Kelompok sangat antusias dalam menyelesaikan tugas 1 dan tugas 2. pada saat menyelesaikan tugas 1 kelompok menemukan masalah dalam waktu sehingga timbul perbedaan pendapat.namun konflik tersebut dapat diselesaikan dengan kerjasama yang baik sehingga dapat di poersentasikan. Pada tugas kedua kelompok berusaha memahami tugas yang ada pada modul namun ada perbedaan pendapat dalam membuat tugas Dan persepsi kelompok minggu berikutnya kelompok harus menyelesaikan tugas 2 dan tugas 3. sementara untuk menyelesaikan tugas 3 surat izin dari kampus sendiri sulit dikeluarkan sedangkan lahan tempat observasi membutuhkan surat izin dalam melakukan observasi objek kepemimpinan. Konflik tidak hanya terjadi dalam kelompok kecil tapi dalam kelompok besarpun terjadi konflik tentang hal ini. Namun berdasarkan diskusi yang panjang akhirnya kelompok memutuskan 2 orang yang tinggal di pekan baru fokus pada tugas 2 dan 3 orang yang tinggal di padang fokus pada tugas 3 dan hasilnya dikirim melalui email. Kelompok X selalu mengatasi tantangan dalam membuat tugas dengan kerjasama dan saling pengertian sehingga tugas dapat diselesaikan tepat waktu meski masih banyak kekurangan dan perlu perbaikan. Dinamika kelompok berasal dari bahasa Inggris dynamics yang berarti mempunyai gairah atau semangat untuk bekerja. Dengan demikian pengertian dinamika kelompok ditinjau dari istilah mengandung arti yaitu berkelompok yang selalu memiliki gairah dan semangat untuk bekerja. Sebagai penghubung interpersonal, Sebagai inovator atau pembaharu Sebagai pemberi informasi, Menghimpun kekuatan Merangsang perdebatan masyarakat Membuat kedudukan perawat di media massa Memilih suatu strategi utama yang paling efektif, bertindak di saat yang tepat Mempertahankan kegiatan Memelihara formaf desentralisasi organisasi Mendapatkan dan mengembangkan data penelitian yang terbaik Mempelajari pengalaman Jangan menyerah tanpa mencoba. menurut Deutsch ( 1969 ) didefinisikan sebagai suatu perselisihan atau perjuangan yang timbul bila keseimbangan antara perasaan, pikiran, hasrat, dan perilaku seseorang yang terancam Spesialisasi Peran yang bertugas banyak Interpedensi peran Kekaburan tugas Perbedaan Kekurangan sumber daya Perubahan Konflik tentang imbalan Masalah komunikasi Disiplin Mempertahankan tahap kehidupan Komunikasi Asertif training Menetapkan tujuan Memilih strategi Menghindar Akomodasi Kompromi Kompetisi Kerjasama Howard Gardner mengemukakan Kecerdasan emosi terdiri dari beberapa kecakapan, diantaranya : Intrapersonal intelligence Kesadaran diri Pengaturan diri Motivasi Interpersonal intellegence Empati Keterampilan sosial Hoffer (1974) mengemukakan bahwa ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat: Tahap inisiasi atau tahap pendahuluan. Pada tahap ini kelompok masyarakat turut merencanakan dan memberikan ide-ide yang mendukung suatu perubahan kearah perbaikan. Tahap legitimasi atau tahap pengesahan. Apa yang disarankan oleh kelompok masyarakat disyahkan agar dapat dilaksanakan. Tahap implementasi atau tahap pelaksanaan. Perencanaan yang telah disyahkan mulai dilaksanakan. Hubungan atasan-bawahan (leader-member exchange) merupakan hubungan yang bersifat heterogen, dinamik dan unik sebagaimana diwarnai oleh karakter dari struktur organisasi maupun unit-unit bagian dari organisasi (Lee, 2000). Robbins (2003) mengungkapkan bahwa teori kepemimpinan yang terkait dengan eratnya hubungan atasan bawahan mengasumsikan secara alamiah menghasilkan berbagai makna bahwa pemimpin memperlakukan para pengikut atau bawahan secara sama. Pemimpin mempergunakan suatu gaya yang sama secara adil terhadap individu dalam unit kerjanya masing-masing. Emerson dalaln Lee, 2000, dalam realitasnya teori hubungan atasan-bawahan berpandangan bahwa karena adanya tekanan waktu, pemimpin seringkali menciptakan hubungan khusus dengan kelompok pengikutnya. Sehingga dalam suatu organisasi dapat tercipta in-groups dan out- groups. In group memperoleh perlakuan secara khusus dibanding out group Outgroup berlaku hubungan interaksi yang bersifat formal. In-groups akan cenderung memiliki: Tingkat kinerja yang lebih tinggi Tingkat mutasi kerja yang lebih rendah Tingkat kepuasan kerja yang lebih besar dengan atasannya Memiliki kepuasan kerja serta berimplikasi pada tingkat komitmen pada pekerjaan yang lebih tinggi dibandingkan out-groups. Terdapat tiga periode penting dalam hubungan atasan bawahan yang ditunjukkan oleh tingkat peran yang dapat dimainkan oleh bawahan: Pengambilan peran (role taking) Pemahaman peran (role making /acquaintance) Rutinisasi peran (role routinization)