Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK X

AFRIDA SRIYANI HARAHAP, APRIZA, LITA,


VIONALISA, ZURIATI
Kelompok X terdiri dari 5 orang yang berasal
dari institusi yang berbeda dan daerah yang
berbeda pula. Kelompok sangat antusias
dalam menyelesaikan tugas 1 dan tugas 2.
pada saat menyelesaikan tugas 1 kelompok
menemukan masalah dalam waktu sehingga
timbul perbedaan pendapat.namun konflik
tersebut dapat diselesaikan dengan
kerjasama yang baik sehingga dapat di
poersentasikan. Pada tugas kedua kelompok
berusaha memahami tugas yang ada pada
modul namun ada perbedaan pendapat
dalam membuat tugas
Dan persepsi kelompok minggu berikutnya
kelompok harus menyelesaikan tugas 2 dan tugas
3. sementara untuk menyelesaikan tugas 3 surat
izin dari kampus sendiri sulit dikeluarkan
sedangkan lahan tempat observasi membutuhkan
surat izin dalam melakukan observasi objek
kepemimpinan. Konflik tidak hanya terjadi dalam
kelompok kecil tapi dalam kelompok besarpun
terjadi konflik tentang hal ini. Namun
berdasarkan diskusi yang panjang akhirnya
kelompok memutuskan 2 orang yang tinggal di
pekan baru fokus pada tugas 2 dan 3 orang yang
tinggal di padang fokus pada tugas 3 dan hasilnya
dikirim melalui email.
Kelompok X selalu mengatasi tantangan
dalam membuat tugas dengan kerjasama dan
saling pengertian sehingga tugas dapat
diselesaikan tepat waktu meski masih banyak
kekurangan dan perlu perbaikan.
Dinamika kelompok berasal dari bahasa
Inggris dynamics yang berarti mempunyai
gairah atau semangat untuk bekerja. Dengan
demikian pengertian dinamika kelompok
ditinjau dari istilah mengandung arti yaitu
berkelompok yang selalu memiliki gairah dan
semangat untuk bekerja.
Sebagai penghubung interpersonal,
Sebagai inovator atau pembaharu
Sebagai pemberi informasi,
Menghimpun kekuatan
Merangsang perdebatan masyarakat
Membuat kedudukan perawat di media massa
Memilih suatu strategi utama yang paling efektif,
bertindak di saat yang tepat
Mempertahankan kegiatan
Memelihara formaf desentralisasi organisasi
Mendapatkan dan mengembangkan data penelitian
yang terbaik
Mempelajari pengalaman
Jangan menyerah tanpa mencoba.
menurut Deutsch ( 1969 ) didefinisikan
sebagai suatu perselisihan atau perjuangan
yang timbul bila keseimbangan antara
perasaan, pikiran, hasrat, dan perilaku
seseorang yang terancam
Spesialisasi
Peran yang bertugas banyak
Interpedensi peran
Kekaburan tugas
Perbedaan
Kekurangan sumber daya
Perubahan
Konflik tentang imbalan
Masalah komunikasi
Disiplin
Mempertahankan tahap kehidupan
Komunikasi
Asertif training
Menetapkan tujuan
Memilih strategi
Menghindar
Akomodasi
Kompromi
Kompetisi
Kerjasama
Howard Gardner mengemukakan Kecerdasan
emosi terdiri dari beberapa kecakapan,
diantaranya :
Intrapersonal intelligence
Kesadaran diri
Pengaturan diri
Motivasi
Interpersonal intellegence
Empati
Keterampilan sosial
Hoffer (1974) mengemukakan bahwa ada
beberapa tahap yang perlu diperhatikan dalam
upaya meningkatkan partisipasi masyarakat:
Tahap inisiasi atau tahap pendahuluan. Pada tahap ini
kelompok masyarakat turut merencanakan dan
memberikan ide-ide yang mendukung suatu
perubahan kearah perbaikan.
Tahap legitimasi atau tahap pengesahan. Apa yang
disarankan oleh kelompok masyarakat disyahkan agar
dapat dilaksanakan.
Tahap implementasi atau tahap pelaksanaan.
Perencanaan yang telah disyahkan mulai
dilaksanakan.
Hubungan atasan-bawahan (leader-member
exchange) merupakan hubungan yang
bersifat heterogen, dinamik dan unik
sebagaimana diwarnai oleh karakter dari
struktur organisasi maupun unit-unit bagian
dari organisasi (Lee, 2000).
Robbins (2003) mengungkapkan bahwa teori
kepemimpinan yang terkait dengan eratnya
hubungan atasan bawahan mengasumsikan
secara alamiah menghasilkan berbagai makna
bahwa pemimpin memperlakukan para
pengikut atau bawahan secara sama.
Pemimpin mempergunakan suatu gaya yang
sama secara adil terhadap individu dalam
unit kerjanya masing-masing.
Emerson dalaln Lee, 2000, dalam realitasnya
teori hubungan atasan-bawahan
berpandangan bahwa karena adanya tekanan
waktu, pemimpin seringkali menciptakan
hubungan khusus dengan kelompok
pengikutnya. Sehingga dalam suatu
organisasi dapat tercipta in-groups dan out-
groups.
In group memperoleh perlakuan secara
khusus dibanding out group
Outgroup berlaku hubungan interaksi yang
bersifat formal.
In-groups akan cenderung memiliki:
Tingkat kinerja yang lebih tinggi
Tingkat mutasi kerja yang lebih rendah
Tingkat kepuasan kerja yang lebih besar dengan
atasannya
Memiliki kepuasan kerja serta berimplikasi pada
tingkat komitmen pada pekerjaan yang lebih
tinggi dibandingkan out-groups.
Terdapat tiga periode penting dalam
hubungan atasan bawahan yang ditunjukkan
oleh tingkat peran yang dapat dimainkan
oleh bawahan:
Pengambilan peran (role taking)
Pemahaman peran (role making /acquaintance)
Rutinisasi peran (role routinization)

Anda mungkin juga menyukai