Css BBLR Wawan
Css BBLR Wawan
Disusun oleh :
Idharmawan BL 12100115102
Preceptor :
Dr. Nina S.,Sp.A., M.Kes
2. Usia kehamilan
Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan belum
mencapai 38 minggu.
Bayi cukup bulan adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan 38-42
3. Usia kehamilan dan berat badan lahir
Masa kehamilan kurang dari 38 minggu dengan berat yang sesuai
dengan berat badan untuk usia kehamilan (sesuai untuk masa
kehamilan=SMK), dimana masa kehamilan dihitung mulai hari pertama
haid terakhir dari haid yang teratur.
Bayi yang beratnya kurang dari berat semestinya menurut masa
kehamilannya (kecil untuk masa kehamilan=KMK)
ETIOLOGI
Faktor Ibu:
Toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan eklampsi
Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
Faktor Janin :
Kehamilan ganda
Hidramnion
Insufisiensi plasenta
Solusio plasenta
Alat kelamin pada bayi pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang, testis belum
turun ke dalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora
belum tertutup oleh labia mayora
Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah
Fungsi saraf yang belum matang, mengakibatkan reflek hisap, menelan dan
batuk masih lemah atau tidak efektif, dan tangisannya lemah
Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan
lemak masih kurang
Verniks kaseosa sedikit atau tidak ada
Menurut Dubowitz taksiran maturitas neonatus ditetapkan melalui
penilaian 11 tanda fisik luar dan 10 tanda neurologik, sedangkan Ballard
menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda kematangan dan 6 tanda
kematangan neuromuskular. Stadium Bayi Berat Lahir Rendah dengan tanda
wastingatau insufisiensi plasenta (Clifford):
Stadium I : Bayi tampak kurus dan relatif lebih panjang, kulitnya longgar,
kering seperti perkamen, tetapi belum terdapat noda mekonium.
Stadium II :Terdapat tanda stadium I, ditambah warna kehijauan pada
kulit plasenta dan umbilikus, hal ini disebabkan oleh mekonium yang
tercampur dalam amnion yang kemudian akan mengendap ke dalam kulit,
umbilikus dan plasenta sebagai akibat anoksia intrauteri.
Stadium III : Terdapat tanda stadium II ditambah dengan kulit, kuku dan
tali pusat yang berwarna kuning, ditemukan juga anoksia intrauterin yang
lama.
KOMPLIKASI
Enterokolitis nekrotikans neonatal
Enterokolotis nekrotikan merupkan penyakit salurann cerna yang serius pada bayi yang
baru lahir dan ditandai dengan bercak nekrosis atau nekrosis difus pada mukosa tau
submukosa usus serta vaskularisasi usus. Insidensi terjadinya dihubungkan denga umur
kehamilan yang kurang, dan merupakan komplikasi yang penting yang terjadi pada
kelahiran premature. Terhitung 7,5 % kasus EKN sebagai penyebab kematian neonatal.
Ileum bagian distal dan kolon proksimal sangat sering terlibat. Beberapa stress perinatal ,
terutam asfiksia dan hipotermia dianggap sebagai factor predisposisi terjadinya EKN.
Permulaan penyakit biasanya pada 2 minggu pertama tetapi dapat terlam bat sampai
umur 2 bulan.
Dapat menimbulkan gejala seperti apneu, bradikardi, dan distensi abdominal. Mekonium
keluar secara normal dan sebagai tanda pertama ialah distensi perut dengan retensi
lambung. Timbulnya penyakit ini nsering tidak jelas, dan dapat terjadi sepsis sebelum
dicurigai terjadi lesi pada usus. Sekali terkena kondisi anak biasanya buruk, dengan cepat
menjadi lemah dan asidosis serta dapat berkembang kearah syok dan DIC.
Hipotermia
Perbedaan suhu di dalam kandungan dan lingkungan akan
memberi pengaruh pada kehilangan panas tubuh bayi, selain itu
hipotermia dapat terjadi karena kemampuan untuk untuk
mempertahankan panas dan kesanggupan menambah produksi
panas sangat terbatas, karena pertumbuhan otot-otot yang belum
cukup matang, lemak subkutan yang sedikit, belum matangnya
sistem saraf pengatur suhu tubuh, luas permukaan tubuh relatif lebih
besar dibanding dengan berat badan sehingga mudah kehilangan
panas.
Sindrom Gawat Nafas
Sampai saat ini penyakit membrane hyaline dianggap terjadi
karena defisiensi pembentukan surfaktan pada paru bayi yang
belum matang. Surfaktan adalah zat yang penting dalam
pangembangan paru dan merupakan suatu kompleks yang
terdiri dari protein, karbohidrat dan lemak. Senyawa utama zat
tersebut adalah lesitin dan mulai terbentuk pada kehamilan 22
24 minggu dan berjumlah lengkap dan mulai berfungsi normal
pada minggu ke-35 kehamilan.
Defisiensi Surfaktan menyebabkan gangguan kemampuan
paru untuk mempertahankan stabilitasnya, alveolus akan
kembali kolaps setiap akhir ekspirasi sehingga untuk pernafasan
berikutnya dibutuhkan tekanan negatif intratoraks yang lebih
besar yang disertai usaha inspirasi yang kuat.
Tanda klinis sindrom gawat nafas :
Pernafasan cepat
Sianosis perioral
Kejang
Ikterus yang kemungkinan menjadi patologi atau dapat dianggap sebagai
hiperbilirubinemia adalah :
Ikterus terjadi pada 24 jam pertama sesudah kelahiran.
Konsentrasi bilirubin serum sewaktu 10 mg% pada neonatus kurang bulan dan 12,5 mg
% pada neonatus cukup bulan.
Ikterus yang disertai proses hemolisis (inkompatibilitas darah, defisiensi enzim G6PD
dan sepsis).
Ikterus yang disertai berat lahir kurang dari 2000 gram, masa gestasi kurang dari 36
minggu, asfiksia, hipoksia, sindrom gangguan pernafasan, infeksi hipoglikemia,
hiperkapnia, hiperosmolalitas darah.
Rentan Terhadap Infeksi
Bayi prematur mudah menderita infeksi karena imunitas
humoral dan seluller masih kurang, sehingga bayi mudah
menderita infeksi. Selain itu pada kulit dan selaput lendir
membran tidak memiliki perlindungan seperti pada bayi
cukup bulan. Sensitivitas yang kurang akan memudahkan
terjadinya kerusakan integritas kulit, terutama pada daerah
yang sering tertekan dalam waktu yang lama.
DIAGNOSIS
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan mengukur berat lahir bayi dalam jangka waktu 1
jam setelah lahir, dapat diketahui dengan dilakukan anamesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
Anamnesis : Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamesis untuk menegakkan
mencari etiologi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya BBLR :
Umur ibu
Aktivitas