Anda di halaman 1dari 19

KASUS I

RUANG 10
KASUS

Perempuan usia 11 tahun datang ke IGD


dengan keluhan nyeri pada perut kanan
bawah sejak 3 hari SMRS. Pasien terdapat
riwayat demam, mual (+), muntah (+) 3x, isi
cairan dan sisa makanan. Pasien mengeluh
terdapat nyeri bertambah saat batuk. BAB
dan BAK tidak ada kelainan. Pasien juga
mengeluh terdapat benjolan pada perut
kanan bawah, tidak diketahui kapan awal
mula timbul benjolan.
KATA KUNCI

Perempuan 11 tahun
Nyeri perut kanan bawah
Demam,mual dan muntah
Ada benjolan di perut kanan bawah, tidak
nyeri
Ada bising usus
MASALAH DASAR

Perempuan 11 tahun, nyeri perut kanan


bawah disertai demam,mual,muntah benjolan
di perut kanan bawah tapi tidak nyeri.
ANAMNESIS

Identitas (wanita, 11 tahun)


Keluhan utama (Nyeri perut kanan bawah)
Keluhan penyerta (Demam, muntah,
benjolan,batuk)
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat pengobatan?
Riwayat penyakit keluarga
PEMERIKSAAN FISIK

Uji Rovsing

Uji Psoas

Uji Obturator

Pemeriksaan colok dubur


PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
Leukosit meningkat ringan (11.000-16.000/mm3)
bila meningkat tinggi curiga bahaya perforasi
Radiologi
Abdominal X-Ray
USG
Barium enema
Laparoscopi
DIAGNOSIS

Diagnosis: Appendisitis
Infiltrat
Dasar diagnosis:
Nyeri perut kalau batuk
Muntah
Panas
Ada benjolan di perut kanan bawah
DIAGNOSIS BANDING

Gastroenteritis

Limfadenitis Mesenterika

Demam dengue

Gangguan alat reproduksi perempuan

Kehamilan ektopik

Divertikulosis Meckel

Ulkus peptikum perforasi


ETIOLOGI

infeksi bakteria Palig sering E.histolytica

Erosi mukosa

Makan makanan rendah serat


Patofisiologi

Apendisitis kemungkinan dimulai oleh obstruksi


dari lumen yang disebabkan oleh feses yang
terlibat atau fekalit. Penjelasan ini sesuai
dengan pengamatan epidemiologi bahwa
apendisitis berhubungan dengan asupan serat
dalam makanan yang rendah. Pada stadium
awal dari apendisitis, terlebih dahulu terjadi
inflamasi mukosa. Inflamasi ini kemudian
berlanjut ke submukosa dan melibatkan lapisan
muskular dan serosa (peritoneal).
Cont

Cairan eksudat fibrinopurulenta terbentuk


pada permukaan serosa dan berlanjut ke
beberapa permukaan peritoneal yang
bersebelahan, seperti usus atau dinding
abdomen, menyebabkan peritonitis local.
MANIFESTASI KLINIS

Anoreksia, nyeri periumbilical yang samar


Nyeri berpindah dari kuadran kanan bawah
Nausea, rasa muntah
Demam sumer-sumer
Konstipasi
EPIDEMIOLOGI

Insidens apendisitis akut di negara maju lebih


tinggi daripada di negara berkembang.
Apendisitis dapat ditemukan pada semua
umur, hanya pada anak kurang dari 1 tahun
jarang dilaporkan. Insidens tertinggi terjadi
pada kelompok umur 20-30 tahun, setelah itu
menurun. Insidens pada laki-laki dan
perempuan umumnya sebanding, kecuali
pada umur 20-30 tahun insidens laki-laki
lebih tinggi.
PENATALAKSANAAN

Pengobatan tunggal yang terbaik untuk usus


buntu yang sudah meradang/apendisitis akut
adalah dengan jalan membuang penyebabnya
(operasi appendektomi).
Cairan Intravena
Antibiotik
Apendektomi
Protokol Montreal
Apendisitis tanpa komplikasi :
Preoperative : antibiotik
Apendisitis dgn komplikasi (perforasi atau gangren) :
Antibiotik IV minimal 48 jam
Antibiotik terus dilanjutkan selama suhu tubuh lebih
dari 37.5C
Bila tanpa demam > 24 jam, cek lekosit :
Jika WBC>10, pulang dengan antibiotik
Jika WBC<10, pulang tanpa antibiotik
KOMPLIKASI

Perforasi

Obstruksi usus

Abses abdomen
PROGNOSIS

Prognosis dubia et bonam, apabila


penatalaksanaannya dilakukan secara
adekuat.
KESIMPULAN

Perempuan 11 tahun, berdasarkan anamnesis


dan pemeriksaan fisik yang dilakukan
didiagnosis menderita appendicitis infiltrate
dengan prognosis baik apabila dilakukan
penanganan dengan cepat dan teapat.

Anda mungkin juga menyukai