Anda di halaman 1dari 20

VEKTOR

Skalar dan Vektor


Besaran-besaran fisika ditinjau dari pengaruh arah
terhadap besaran tersebut dapat dikelompokan menjadi :

a. Besaran skalar : besaran yang hanya mempunyai besar


atau nilai tanpa mempunyai arah.
Contoh : luas, volume, tekanan, jarak, energi, dll.

b. Besaran vektor : besaran yang mempunyai besar dan


arah.
Contoh : perpindahan, kecepatan, momentum, dll.
1. Notasi vektor
a. Notasi Geometris
* Penamaan sebuah vektor :
Dalam cetakan : dengan huruf tebal : a, A
Dalam tulisan tangan : dengan tanda
atau
diatas huruf a, A

* Penggambaran vektor :
Vektor digambar dengan anak panah. Arah
anak panah menyatakan arah vektor dan
panjang
a garis menyatakan
A besar vektor
tersebut.
Notasi Analitik
Notasi analitik digunakan untuk menganalisa
vektor tanpa menggunakan gambar. Sebuah
vektor A dapat dinyatakan dalam komponen-
komponennya
Y sebagai berikut :
Ax : besar komponen vektor A
dalam arah sumbu X
Ay A Ay : besar komponen vektor A
dalam arah sumbu Y
X
Ax
2. Penjumlahan dan
pengurangan vektor
Hasil penjumlahan dari sejumlah vektor disebut
vektor resultan.
Penjumlahan dua buah vektor dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut :

A+B=R
Penjumlahan vektor memenuhi hukum komutatif
penjumlahan dan hukum asosiatif penjumlahan.

A+B=B+ A + ( B + C) = ( A +
A B)+C
Pengurangan vektor adalah penjumlahan vektor
dengan mendefinisikan vektor negatif sebagai
vektor lain yang sama besar tetapi arahnya
berlawanan.
A - B = A + (-
B)
Pengurangan dan penjumlahan dapat dilakukan
baik secara geometri maupun secara analitik.
a. Cara Geometri
Penjumlahan dan pengurangan vektor secara
geometri dapat dilakukan dengan menggunakan
metode jajarangenjang dan metode poligon
(segitiga).
Cara Polygon (segitiga)

B
A

R=A+
B
Cara polygon dalam melakukan
penjumlahan vektor
Cara jajaran genjang

A
R=A+B

Cara jajarangenjang dalam


melakukan penjumlahan vektor
Gambar berikut menunjukkan pengurangan
vektor secara geometri dengan menggunakan
metode jajarangenjang dan metode polygon.

A B

-B

-B

R=A- R=A
B A -B
A
-B
Cara segitiga
Cara
jajarangenjang
b. Cara Analitik
Tinjau dua buah vektor masing-masing A dan B yang
mempunyai titik pangkal yang berimpit. Sudut yang
dibentuk oleh dua buah vektor tersebut adalah dan
sudut antara vektor resultan (R) dengan vektor A
adalah , seperti pada gambar.

B R


A

Dengan :
R = besar vektor resultan R B = besar vektor B
A = besar vektor A = sudut antara A dan B
Persamaan di atas berlaku untuk R = A + B,
sedangkan untuk R = A B, berlaku persamaan
berikut :

Sementara arah vektor resultan dapat ditentukan


berdasarkan sudut yang dibentuk oleh R terhadap
A, yaitu:
Contoh :
Dua buah vektor kecepatan mempunyai titik
pangkal berimpit. Jika besar masing-masing
vektor adalah 3 m/s dan 4 m/s, tentukan besar
dan arah resultan dua buah vektor tersebut, jika
sudut yang dibentuk = 60
3. Komponen-komponen Vektor
Y
Besarnya masing-masing
komponen vektor A adalah :

Ay A

X Dan arah vektor A :


Ax

Ax adalah komponen vektor A ke


arah sumbu x.
Ay adalah komponen vektor A ke
arah sumbu y.
adalah sudut yang dibentuk oleh
vektor A dengan sumbu X positif.
Jika sebuah vektor dapat diuraikan menjadi
komponen-komponenya, maka untuk
menjumlahkan beberapa vektor secara analitik
kita dapat menguraikan vektor-vektor tersebut
terlebih dahulu, kemudian menjumlahkan
komponen-komponen vektor yang searah.
Contoh :
Tinjau 3 buah vektor masing-masing A1, A2, A3.
Ketiga vektor tersebut dapat diuraikan menjadi
Ax1, Ay1, Ax2, Ay2, Ax3 dan Ay3.
Secara analitik, penjumlahan vektor-vektor
tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :
Ax = Ax1 + Ax2 + Ax3
Ay = Ay1 + Ay2 + Ay3

Besar vektor hasil penjumlahan vektor A1, A2,


dan A3 adalah :
Contoh :
Diketahui 3 buah vektor gaya, yaitu F1, F2 dan F3.
Besar dan arah ketiga buah vektor gaya tersebut
adalah sebagai berikut :
F1 = 20 N, 1 = 30
F2 = 10 N, 2 = 60
F3 = 15 N, 3 = 90
Tentukan besar F = F1 + F2 + F3
4. Perkalian Vektor
Mengalikan dua buah vektor dapat menghasilkan
hasil skalar atau hasil vektor.

Hasil skalar dikenal sebagai hasil perkalian titik


(dot product), sedangkan hasil vektor dikenal
sebagai hasil perkalian silang (cross product).
a. Hasil Perkalian Titik
Adalah bilangan skalar yang sama dengan hasil
kali nilai dua buah vektor dengan cosinus sudut
yang dibentuk diantara kedua vektor tersebut.
Perkalian vektor A dan B yang menghasilkan
hasil skalar dinyatakan sebagai :
b. Hasil Perkalian Silang
Adalah sebuah vektor yang dihasilkan dengan
mengalikan dua buah vektor.
Hasil perkalian vektor A dan B yang
menghasilkan hasil vektor dapat dinyatakan
dengan :

dengan
= sudut antara A dan B

Anda mungkin juga menyukai