Anda di halaman 1dari 27

VITAMIN

KELOMPOK 6

1. Amanah Rachmawati P23131114003


2. Annastasya Vega. A P23131114004
3. Laila Fitri P23131114020
SEJARAH VITAMIN
Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh
Eijkman yang pertama kali mengemukakan
adanya zat yang bertindak sebagai faktor diet
esensial dalam kasus penyakit beri-beri Pada
tahun 1897. Polish kemudian memberi nama
faktor diet esensial ini dengan vitamin. Vitamin
dibagi ke dalam dua golongan. Golongan
pertama oleh Kodicek (1971) disebut
prakoenzim (procoenzyme) yang bersifat larut
dalam air. Golongan kedua yang larut dalam
lemak adalah alosterin dan dapat disimpan
dalam tubuh.
PENGERTIAN VITAMIN

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik


amina yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme tubuh makhluk hidup. Vitamin
berasal dari bahasa latin yaitu vita yang
artinya hidup dan amina/amine yang mengacu
pada satu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N).
MACAM-MACAM VITAMIN
Berdasarkan kelarutannya vitamin dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang
larut dalam air (vitamin C dan semua golongan
vitamin B) dan yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat
kelarutannya tersebut, vitamin yang larut
dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh,
sedangkan vitamin yang larut dalam lemak
dapat disimpan dalam tubuh.
1. Vitamin C
vit C merupakan vitamin yang paling mudah
rusak. Oksidasi akan terhambat bila vitamin C
dibiarkan dalam keadaan asam atau pada suhu
rendah. Kelenjar adrenalin mengandung vitamin
C yang sangat tinggi.
2. Tiamin (B1)
Tiamin adalah bentuk koenzim tiamin pirofosfat
(TPP) atau Trifosfat (TTP) memengang peranan
esensial dalam tranformasi energi.
Tiamin diabsorbsi secara aktif terutama di
duodenum bagian atas yang bersuasana asam,
dengan bantuan adenine trifosfatase (ATPase)
yang bergantunng pada natrium.
3. Riboflavin
Riboflavin diabsorpsi di bagian atas usus halus
secara aktif oleh proses yang membutuhkan
natrium untuk kemudian mengalami fosforilasi
hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus
halus.
4. Niasin
Niasin atau asam nikotinat) merupakan Kristal
putih yang lebih stabil dari tiamin dan
riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi,
cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin
mudah diubah menjadi bentuk aktif
nikotinamida.
5. Asam Pentanoat
Asam pentanoat dikonsumsi sebagai bagian
dari KoA yang oleh enzim fosfatase dan saluran
cerna dihidrolisis menjadi asam pentanoat
yang kemudian diabsorpsi.
6. Piridoksin
Piridoksal fosfat (PLP) adalah bentuk aktifnya
dan menrupakan kofaktor dalam berbagai
reaksi metabolism asam amino, termasuk
diantaranya proses transaminasi, deaminasi,
dan dekarboksilasi.
7. Biotin
Biotin sebenarnya dulu dikenal dengan sebutan
Vitamin H. tentu hal ini terjasi ditahun 1900-
an. Kemudian ternyata dari struktur kimianya
merupakan struktur yang memiliki kemiripan
dengan vitamin B Kompleks, maka biotin
dikelompokkan menjadi vitamin B Kompleks.
8. Kobalamin
Vitamin B12 adalah kristal merah yang larut
air. Warna merah karena kehadiran kobalt.
Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam
encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan
pengoksidasi dan pereduksi.
9. Asam Folat
Berbagai bentuk asam folat ini sangat berbeda
dalam ketahanan panas dan asam. Sebagian
besar terdapat di dalam makanan dalam
bentuk tereduksi yang sifatnya labih dan
mudah direduksi.
10. Vitamin A
Vitamin A umumnya bersifat stabil terhadap
panas, asam, dan alkali. Namun sayangnya
vitamin A mudah teroksidasi oleh udara dan
akan rusak bila dipanaskan pada suhu tinggi
bersama udara, sinar, dan lemak yang sudah
tengik.
11. Vitamin D
Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak
prohormon. Vitamin D dikenal juga dengan nama
kalsiferol.
12. Vitamin E
Karena sifatnya yang tidak larut dalam air, maka
vitamin E hanya dapat dicerna dalam tubuh dengan
bantuan empedu hati. Empedu hati ini berperan
sebagai pengemulsi minyak saat melalui duodenum.
Walaupun vitamin E stabil pada pemanasan, namun
pada pemanasan yang terlalu tinggi akan rusak.
Vitamin E bersifat basa dalam lingkungan yang tidak
mengandung oksigen, namun akan teroksidasi secara
perlahan-lahan ketika terkena oksigen di udara.
Selain itu, warna vitamin ini akan berubah menjadi
gelap secara bertahap ketika terpapar cahaya.
13. Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam
pembentukan sistem peredaran darah yang
baik dan penutupan luka. vitamin K juga
berperan sebagaikofaktor enzim untuk
mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino
asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu
banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan
sayuran segar yang merupakan sumber vitamin
K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di
dalam tubuh.
No. Nama Vitamin Sumber Fungsi Jika Kekurangan
1. Vitamin C (C6H8O6) Sayur Metabolisme Skorbut
Buah segar lemak Pendarahan gusi
Hati Pembentukkan Pendarahan kulit
Ginjal jaringan ikat Kerusakan sendi
(kolagen) Menurunnya
Kesehatan gusi permeabilitas sel
Koenzim kapiler darah
Oksidasi dan Pendarahan dalam
dehidrasi dalam sumsum tulang
sel
pembentukkan
trombosit

2. Tiamin (C12H22ON4S) Ragi Pertumbuhan Beri-beri


Kecambah neurotransmitte Selera makan hilang
Kulit ari r Pertumbuhan terhenti
padi/beras Koenzim Transport cairan
Wortel metabolisme terganggu
Hati karbohidrat Metabolism
Telur Keseimbangan karbohidrat terganggu
Susu air dalam tubuh Kontraksi otot jantung
Ginjal Penyerapan Sistem saraf pusat
Margarine lemak melemah
Kulit kering dan
bersisik
Daya tahan tubuh
berkurang.
3. Riboflavin Ragi Metabolisme Keilosis (luka pada
(C17H22O6N4) Telur gula dan sudut mulut)
Hati protein Katarak
Daging Rangsang Pertumbuhan
Ginjal saraf mata terhenti
Otak Pertumbuhan Peradangan pada
Jantung Pemeliharaan kornea mata
jaringan kulit
sekitar mulut
Enzim pada
oksidasi
dalam sel
Menghasilkan
energy dalam
sel

4. Niasin (C6H5NO2) Hati Pertumbuhan Dermatitis (kulit


Susu metabolism pecah-pecah dan
Kedelai sel mengelupas)
Ragi Pemecahan Diare
Bayam karbohidrat, Dimensia
Ikan lemak, dan (kekacauan mental,
Daging protein pelupa, letih, dan
Tomat Sebagai suka melamun)
koenzim Pendarahan usus
dan gusi
5. Asam Pantotenat Daging Metabolism Otot mudah
Susu bagian menjadi kram
Sayuran koenzim A Sulit tidur
hijau Koenzim ini Kulit pecah-pecah
Ginjal berperan dan bersisik
Hati membawa
Kacang hijau molekul
dalam proses
pemecahan
glukosa, asam
lemak, dan
metabolism
energi
6. Piridoksin (C8H12O3N) Hati Metabolism Anemia
Ikan lemak Obstipasi
Daging Pembuatan Kejang-kejang dan
Sayur sel darah amat peka terhadap
merah dan rangsang
kulit Pertumbuhan
Penyusun terhambat
enzim
dekarboksilas
e dan
transaminase
Pertumbuhan
Aktivitas urat
saraf
7. Biotin Biotin Memainkan Kehilangan nafsu
ditemukan peran penting makan
dalam dalam Mual
sejumlah metabolism Depresi
besar karbohidrat, Kelemahan
makanan. lemak, dan Kelelahan
protein
8. Kobalamin Hati Sistesis asam Anemia pernisiosa
(C63H90N14O14PC9) Ikan amino
Susu Pembentukka
Telur n sel darah
Udang Metabolism
Kerang sel dalam
Keju pertumbuhan

9. Asam Folat Hati Pembentukka Anemia pernisiosa


(C19H19O6N7) Ginjal n sel darah Peradangan lidah
Sayur merah Diare
Daging sapi Sistesis DNA
Pisang dan RNA yang
Polongan berperan
Biji gandum dalam
Ragi pembelahan
sel
10. Vitamin A (C20H30O) Mentega Memelihara Hemeralopia
Hati jaringan Kerusakan pada
Minyak ikan epitel retina
Telur Regenerasi Seroftalmia (kornea
Susu rodopsin di mata mongering)
Tumbuhan retina Keratomalasi
berwarna Pertumbuhan (kornea mata rusak)
hijau dan tulang dan gigi Frinoderma (kulit
kuning Proses kaki dan tangan
oksidasi dalam bersisik)
tubuh Pendarahan pada
selaput usus, ginjal,
dan paru-paru
karena rusaknya
epitel organ
Pertumbuhan
terhenti
11. Vitamin D (C28H44O) Minyak ikan Penyerapan Rakitis
Susu kalsium dan Osteomalasi
Mentega fosfor di Gangguan
Kuning telur pencernaan metabolism zat kapur
Ragi Aktivitas dan fosfor
kelenjar
endokrin
Proses osifikasi
12. Vitamin E (C29H52O2) Kecambah Menjalankan Keguguran
Kuning fungsi (abortus)
telur reproduksi Matinya embrio
Susu Membentuk Kemandulan
Lemak DNA, RNA, (sterilitas)
Daging dan sel Kemandulan
Ragi darah merah hipofisis dan
Mencegah kelenjar gondok
pendarahan Layu otot karena
pada ibu saraf rusak
hamil dan
mencegah
keguguran
Pembentukk
an
protrombin
Menjalankan
fungsi hati

13. Vitamin K (C31H46O2) Sayuran Pembentukk Darah sulit membeku


Bakteri susu an ketika luka atau
protrombin pendarahan.
Menjalankan
fungsi hati
SIFAT KIMIA DAN FISIKA VITAMIN
Vitamin SIFAT FISIKA SIFAT KIMIA

A Tahan terhadap panas, cahaya dan alkali. Biasanya terdapat dalam bentuk retinil,

Tetapi tidak tahan terhadap asam dan yaitu terikat pada asam lemak rantai

oksidasi oleh udara dan akan rusak bila panjang.

dipanaskan pada suhu tinggi bersama bersifat tidak stabil. Guna menciptakan

udara, sinar dan lemak yang sudah kestabilannya, maka dapat diambil

tengik. langkah-langkah, yaitu secara kimia,

dengan penambahan antioksidan dan

secara mekanis dengan melapisi

tetesan-tetesan vitamin A dengan

lemak stabil, gelatin atau lilin,

sehingga merupakan butiran-butiran

kecil. Melalui teknik tersebut, maka

sebagian besar vitamin A bisa dilindungi

dari kontak langsung dengan oksigen.


D Vitamin D peka terhadap rusak oleh penyinaran

cahaya dan oksigen ultraviolet yang berlebih

mudah larut dalam lemak

tahan terhadap panas dan

oksidasi

E Tidak berbau dan tidak Bertindak sebagai antioksidan

berwarna

K vitamin E larut dalam lemak mudah berubah akibat

dan tidak dapat disintesis oleh pengaruh berbagai zat alami,

tubuh. tidak stabil terhadap radiasi

ultraviolet, alkalis, mudah

teroksidasi oleh oksigen dan

besi.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA VITAMIN
LARUT AIR
a. Sifat Kimia Vitamin C: Kristal putih yang larut dalam air, Dapat
disintesa dari glukosa tubuh pada beberapa spesies, Mudah rusak
karena oksidasi terutama bila dipanaskan dengan larutan basa,
Bereaksi dengan ion metal Fe, Cu
b. Sifat kimia vitamin B1 : Kristal putih kekuningan yang larut
dalam air, Sedikit larut dalam etanol dan kebanyakan tidak larut
dalam pelarut organik, Stabil dalam asam meskipun dipanaskan,
Mudah dioksidasi, Dalam perdagangan ditemukan dalam bentuk
hidroklorida dan mononitr, Dalam jaringan hanya sedikit
c. Vitamin B2: Sifat- sifat Kristal kuning kehijauan,bentuk runcing,
Larut air, tahan panas, Tak tahan sinar, Stabil dalam lingkungan
asam, Tak tahan oksidasi. Ciri Niasin Berbentuk kristal putih,
Tahan terhadap suhu tinggi,cahaya,asam,alkali dan oksidasi.
Mudah diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.
d. Ciri Asam pentotenat: Kristal putih yang larut air,rasa
pahit,lebih stabil dalam keadaan larut daripada kering,
Mudah terurai oleh asam,alkali dan panas kering, Dalam
larutan netral tahan terhadap panas basah Disintesa oleh
mikroorganisme dalam lumen usus
e. Ciri Vitamin B6: Kristal putih yang tidak berbau, Larut air
dan alkohol, Tahan panas dalam keadaan asam, Tidak
begitu stabil dalam larutan alkali, Tidak tahan cahaya.
f. Ciri Biotin: Larut dalam air Tahan panas, Tak tahan
asam/basa Koenzim dalam karbohidrat, protein dan lemak.
g. Ciri Vitamin B12: Senyawa kompleks, Kristal warna
merah tua, Stabil pada suhu kamar, Diproduksi dari hasil
fermentasi oleh bakteri dan streptomycetes, Tidak stabil
pada kondisi alkali dan pereduksi.
STRUKTUR KIMIA VITAMIN
LARUT LEMAK
Vitamin A
Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif, yaitu
retinol, retinal (retinaldehyde) dan retinoic
acid.
Vitamin D
Ergokalsiferol (D2)

kholekalsiferol (D3)

Gambar 1.2 Struktur kimia ergokalsiferol dan


kholekalsiferol
Vitamin E
Gambar 1. Struktur kimia tokoferol

Vitamin K
Gambar Struktur Kimia K1

Gambar Struktur Kimia K2

Gambar Struktur Kimia K3


PENENTUAN ANALISA
KUALITATIF VITAMIN
Penentuan: Vitamin C Metode Titrasi Dye
Terimak

Anda mungkin juga menyukai