Anda di halaman 1dari 18

Referat

Pneumococcal Vaccination

Oleh:
Putri Intan Nurrahma

Pembimbing :
dr. Johnwan Usman, Sp.A

Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Periode 13 Des 2016 19 Feb 2017
Pneumococc
al Disease
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae (S.
pneumoniae)

Epidemiologi

Anak < 2th AS 15/100.000


Dewasa > 65 th

>
Klasifikasi
on-Invasive Pneumococcal Disease

nvasive Pneumococcal Disease


Diagnosis
PEMERIKSAAN FISIK
Otitis Media Eritem, atau membran timpani kuning dengan mobilitas rendah dan
cairan purulen terlihat di belakang membran timpani
Sinusitis Nasal discharge, pembengkakan hidung turbinat;
Bakteremia demam dan takikardia
Pneumonia Crackles, egophony, retraksi, takipnea

Meningitis Tampak sakit berat


Kaku kuduk, perubahan status psikologis, responsif buruk;
Kelainan neurologis lain defisit saraf kranial, ataksia, dan kelemahan
Pasien dengan sepsis pneumokokus bersamaan Perfusi buruk dan
tanda syok
Pemeriksaan
Spesifik

Otitis Media Tympanocentesis, kultur bakteri cairan telinga tengah


Sinusitis Kultur bakteri sinus

Pneumonia Kultur dahak sulit pada anak-anak, dan hasil mungkin positif palsu
karena tingginya tingkat kolonisasi saluran pernapasan atas pada
populasi ini.
Kultur darah!
Meningitis Pungsi lumbal jumlah sel, kadar protein, kadar glukosa, pewarnaan
gram, kultur

Osteomyelitis / Biopsi bedah atau aspirasi sendi, cairan atau tulang.


septic arthritis Kultur darah karena bakteremia sering muncul.
Penularan
S.Pneumoniae paling sering ditemukan di nasofaring, menyebar melalui
droplet.
Jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah bakteri berpindah dari
tenggorokan ke paru-paru, darah, sinus, telinga tengah, atau otak.

Pencegahan
Saat ini diketahui terdapat 90 strain berbeda S.pneumoniae.
Tidak ada vaksin yang dapat melindungi terhadap semua strain.
3 vaksin yang tersedia untuk membantu mencegah infeksi dengan strain
yang paling umum ;
- PCV7
- PCV10
- PPS23
VAKSIN PNEUMOCOCCUS
Vaksinasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit dengan memasukan
vaksin (antigen) yang dapat merangsang imunitas dari system imun
tubuh, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak
akan sakit atau sakit ringan
JENIS VAKSIN
Pneumococcal Polysaccharide Vaccine

AS (1977) protein Rekomendasi :


dimurnikan dari 14 jenis
bakteri pneumokokus Dewasa > 65 tahun
(1983) PPV dengan Usia 2 tahun atau lebih dengan
protein dimurnikan dari penyakit kronis dan sistem
23 bakteri pneumokokus kekebalan tubuh lemah, atau telah
[PPSV23]
menerima transplantasi organ,
Mengandung rantai atau menerima pengobatan yang
panjang polisakarida
melemahkan kekebalan tubuh
(gula) molekul yang ada
pada kapsul permukaan Usia 19-64tahun dengan asma,
bakteri. atau perokok.
PPV

Melindungi dari 88% dari


semua penyakit
pneumokokus invasif Catt :
Cara Pemberian injeksi PPV tidak dapat merangsang
baik di otot atau jaringan respon imunologik pada anak usia
lemak pada lengan atau muda dan bayi tidak mampu
kaki menghasilkan respon booster.
Pneumococcal Conjugate Vaccine

Umumnya dikenalsebagai PCV7


Mengandung polisakarida kapsuler
dimurnikan dari 7 jenis bakteri tergabung
(konjugasi).
2000 PCV13
2009 10-valent vaksin konjugasi
pneumokokus [PCV10] serotipe PCV7 + 3
serotipe tambahan (1,5,7F).
PCV
PCV7

7 antigen pneumococcus efek proteksi terhadap


7 strain pneumococcus.
Vaksin yang membantu mencegah IPD pada bayi
dan anak usia <24 bulan, hingga 9 tahun
PCV-7 adalah PCV pertama yang masuk dalam
memori imunologi bayi dan anak-anak terhadap
S.pneumoniae
Imunisasi aktif
WHO merekomendasikan pemberian PCV-7
(Prevenar) di negara berkembang, termasuk
Indonesia
Synflorix PCV

PCV yang diberikan pada usia 6 minggu 2 tahun untuk


mencegah ifeksi S.pneumoniae
PCV-10 terdapat 10 antigen pneumococcus
melindungi dari 10 strain pneumococcus.
10 antigen dalam Synflorix antigen tersering
sebabkan infeksi pada anak-anak dapat mencegah IPD
Cara Pemberian

Synflorix, Pevenar-7, Prevnar-13 :


IM di paha (usia < 1tahun) atau di lengan atas (anak yang
lebih besar/dewasa)
Dosis : 0,5 mL
Reaksi KIPI
PCV aman diberikan, tidak menyebabkan efek samping yang serius.
Reaksi KIPI yang sering terjadi :

Eritema, bengkak, indurasi dan nyeri di tempat bekas suntikan


Efek sistemik demam, gelisah, pusing, tidur tidak tenang, nafsu makan menurun,
muntah, diare, urtikaria. Demam ringan sering timbul.
Reaksi berat anafilaksis (jarang)

Reaksi KIPI biasanya


terjadi setelah dosis
kedua, namun
berlangsung tidak
lama menghilang
dalam 3 hari

Anda mungkin juga menyukai