Anda di halaman 1dari 12

PENGELOLAAN

LIMBAH BAHAN
BERACUN DAN
BERBAHAYA (B3)

KELOMPOK V
1. DIAN PUSPITA
2. SUKMA YELTI
3. NINA DESRIANA PUTRI
4. SUSILAWATI
5. AYNAL MARDIYAH A
PENGERTIAN LIMBAH B3
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.18 tahun
1999.
UU No.32 Tahun 2009 Pasal 1 angka 21

Watts (2011)

Trihadiningrum, (2011)

Muliartha, dkk (2012)

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), adalah sisa suatu usaha


dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau
beracun yang karena sifat dan/atau Konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
IDENTIFIKASI LIMBAH B3
1. Berdasarkan sumber
- Limbah B3 dari sumber spesifik.
- Limbah B3 dari sumber tidak spesifik.
- Bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, sisa
kemasan, buangan produk yang tidak memenuhi
spesifikasi.
2. Berdasarkan karakteristik
- Mudah meledak
- Mudah terbakar
- Bersifat reaktif
- Beracun
- Menyebabkan infeksi
- Bersifat korosif
SYARAT PENGELOLAAN
LIMBAH B3

Lokasi pengolahan
Fasilitas pengolahan

Penanganan limbah B3 sebelum


diolah.
PENGELOLAAN LIMBAH B3

1. Metode pengolahan secara kimia,


fisik dan biologi
2. Metode Pembuangan Limbah B3
3. Teknologi Pengolahan Limbah B3
METODE PENGOLAHAN SECARA
KIMIA, FISIK DAN BIOLOGI
1. Pengolahan secara kimia
Stabilisasi, solidifikasi, presipitasi,
koagulasi dan flokulasi.
2. Pengolahan secara fisik
Penyaringan atau screening , Proses
flotasi , Proses filtrasi , Proses adsorbsi,
Evaporasi, dan Metode insinerasi atau
pembakaran.
3. Pengolahan secara biologis
Bioremediasi dan fitoremediasi
METODE PEMBUANGAN
LIMBAH B3

1. Sumur dalam/ Sumur Injeksi (deep


well injection).
2. Kolam penyimpanan (surface
impoundments).
3. Landfill untuk limbah B3 (secure
landfils).
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
LIMBAH B3
Chemical Conditioning

1. Menstabilkan senyawa-senyawa organik yang


terkandung di dalam lumpur
2. Mereduksi volume dengan mengurangi
kandungan air dalam lumpur
3. Mendestruksi organisme patogen
4. Memanfaatkan hasil samping proses chemical
conditioning yang masih memiliki nilai
ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan
pada proses digestion
5. Mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke
lingkungan dalam keadaan aman dan dapat
diterima lingkungan
LANJUTAN...
Chemical conditioning terdiri dari
beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Concentration thickening
2. Treatment, stabilization, and
conditioning
3. De-watering and drying
4. Disposal
Solidification/Stabilization
Proses solidifikasi/stabilisasi berdasarkan mekanismenya dapat
dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:

1. Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan


berbahaya dalam limbah dibungkus dalam matriks struktur
yang besar
2. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip
macroencapsulation tetapi bahan pencemar terbungkus
secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik
3. Precipitation
4. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat
secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui
mekanisme adsorpsi.
5. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan
menyerapkannya ke bahan padat.
6. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa
beracun menjadi senyawa lain yang tingkat toksisitasnya
lebih rendah atau bahkan hilang sama sekali.
Incineration

Alat untuk menghancurkan limbah


berupa pembakaran dengan kondisi
terkendali. Limbah dapat terurai dari
senyawa organik menjadi senyawa
sederhana seperti CO2 dan H2O.

Incenerator efektif terutama untuk


buangan organik dalam bentuk padat, cair,
gas, lumpur cair dan lumpur padat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai