Anda di halaman 1dari 22

GAMBARAN KEPATUHAN IBU HAMIL RISIKO

TINGGI DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE


DI PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA
SEMARANG

disusun oleh
ANNISA FITRI FAUZIA
G0E011004
Latar Belakang
AKI Jawa Tengah, menurut Dinkes Jateng
tahun 2012 terdapat 675 kasus kematian ibu
hamil dari 604 ribu jumlah ibu hamil. Jumlah
AKI tahun 2011 sebanyak 668 kasus dari 592
ribu ibu hamil
Jumlah AKI wilayah Semarang Tahun 2012
sebanyak 22 kasus dan 2013 sudah mencapai
29 kasus
Jumlah ibu hamil risiko tinggi di Kota
Semarang pada Tahun 2012 sebanyak 5.680 ibu
hamil dan sebagian besar terdapat di
Puskesmas Kedungmundu sebanyak 101
komplikasi kebidanan dari 2.015 ibu hamil
yang melakukan pemeriksaan ANC
Data ibu hamil risiko tinggi di Puskesmas
Kedungmundu tahun 2012 mencapai 999 ibu
hamil risiko tinggi. Pada tahun 2013 jumlah ibu
hamil risiko tinggi mencapai 744 ibu hamil.
Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat


dirumuskan permasalahan Bagaimanakah
gambaran kepatuhan ibu hamil risiko tinggi
dalam pemeriksaan antenatal care di
Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang ?
Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kepatuhan ibu hamil risiko
tinggi dalam melakukan ANC di Puskesmas
Kedungmundu Kota Semarang.
Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan kepatuhan ibu hamil risiko tinggi
dalam pemeriksaan ANC berdasarkan umur.
b. Mendeskripsikan kepatuhan ibu hamil risiko tinggi
dalam pemeriksaan ANC berdasarkan pendidikan.
c. Mendeskripsikan kepatuhan ibu hamil risiko tinggi
dalam pemeriksaan ANC berdasarkan pekerjaan.
Keaslian Penelitian

No Judul, Nama, sasaran Variabel metode hasil


Tahun yang diteliti
1 Hubungan Semua bidan di Cakupan K4 Deskriptif Ada hubungan
cakupan K4 bidan Kecamatan bidan dan analitik cakupan K4
dengan deteksi Rembang deteksi dini dengan deteksi
dini risiko tinggi risiko tinggi dini risiko
kehamilan di kehamilan tinggi
Kecamatan
Rembang
(Yuni Indah
Anitasari & Nurul
Eko
Widiastuti,2012)
Tinjauan Teori
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan
dengan ibu atau perinatal berada atau akan
berada dalam keadaan membahayakan
(kematian atau komplikasi serius) selama
gestasi atau dalam rentang waktu nifas atau
neonatal.
Kelompok faktor risiko dikelompokkan 3
faktor FR I,II,III dengan 10,8 dan 2.
Pemeriksaan Antenatal Care
Tujuan : Mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan termasuk
riwayat penyakit.
Frekuensi kunjungan ANC : Min 1x pada TM
I, Min 1x pada TM II, Min 2x pada TM III.
Menurut Sacket kepatuhan adalah sejauhmana
perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang
diberikan oleh professional kesehatan,
Kerangka Teori
faktor predisposisi:
Pengetahuan
Umur
Sikap
Kepatuhan
Pekerjaan
Pendidikan

faktor pemungkin: Pemeriksaan


Faktor jarak antenatal ibu hamil
Sarana kesehatan risiko tinggi

Faktor yang
memperkuat:
Sikap dan sarana

kesehatan
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian deskriptif dengan rancangan
penelitian survei
Metodenya dengan pendekatan kuantitatif
dengan lembar observasi
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 53 ibu
hamil risiko tinggi pada bulan Januari-Februari
2014.
Sample pada penelitian ini sebanyak 53 ibu hamil yang
mempunyai risiko tinggi dalam kehamilan yang berada
di wilayah Puskesmas Kedungmundu.
Teknik Sampling yang digunakan teknik sampling
jenuh
Tempat dan Waktu
Pengambilan data akan dilakukan pada bulan Mei-Juni
2014 dan tempat penelitian dilakukan di wilayah
Puskesmas Kedungmundu kota Semarang.
Analisis Data
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di Wilayah kerja


puskesmas kedungmundu.Puskesmas
Kedungmundu merupakan puskesmas induk
yang melayani 7 kelurahan dan dibantu 4
Puskesmas pembantu yang keberadaannya di
kelurahan Sendangguwo, Sambiroto,
Sendangmulyo, Mangunharjo
Kepatuhan

Distribusi frekuensi responden berdasarkan kepatuhan

Kepatuhan Frekuensi Presentase


Patuh 45 84,9%
Tidak Patuh 8 15,1%
Total 53 100,0%
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan
bahwa rata-rata ibu hamil risiko tinggi patuh
dalam melakukan ANC di wilayah kerja
Puskesmas Kedungmundu. pemeriksaan
antenatal care sangat pentik untuk mengenali
secara dini adanya komplikasi yang terjadi
selama kehamilan.
Distribusi frekuensi Kepatuhan berdasarkan
Umur Responden
Umur Total

Risiko Risiko
rendah Tinggi

kepatuhan Patuh 14 31 45

Tidak 4 4 8
Patuh

Total 18 53 53
Dalam penelitian ini, umur risiko tinggi lebih
besar dibandingkan dengan kelompok risiko
rendah yaitu umur 20-35 tahun. Hal ini
dikarenakan masih kurang mengerti mengenai
usia pernikahan yang baik dan sehat di
Wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu.
Distribusi frekuensi Kepatuhan berdasarkan
Pendidikan

Pendidikan Total
Dasar Menengah Tinggi
Kepatuhan Patuh 28 13 4 45
Tidak 4 4 0 8
Patuh
Total 32 17 4 53
Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan
bahwa rata-rata ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya berasal dari latar belakang
pendidikan dasar.Hal ini cukup menunjukkan
bahwa ibu hamil memiliki dasar pengetahuan
yang cukup untuk menerima dan memahami
tentang ANC.
Distribusi frekuensi Kepatuhan berdasarkan
Pekerjaan
Pekerjaan Total
Tidak Bekerja
Bekerja
Kepatuhan Patuh 33 12 45
Tidak 4 4 8
Patuh
Total 37 16 53
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan
bahwa responden di daerah tersebut rata-rata
tidak bekerja atau ibu rumah tangga. Meskipun
di daerah tersebut sebagian besar tidak
bekerja, tetapi mereka mempunyai kesadaran
bahwa pentingnya pemeriksaan antenatal care
Simpulan
Sebagian besar ibu hamil risiko tinggi yang patuh untuk
pemeriksaan antenatal care kategori umur dengan risiko
tinggi yang patuh sebanyak 31 orang (58,51%)
Sebagian besar ibu hamil risiko tinggi yang patuh untuk
pemeriksaan antenatal care kategori pendidikan dasar
yang patuh sebanyak 28 orang (52,83%), pendidikan
menengah yang patuh sebanyak 13 orang (24,55%),
pendidikan tinggi yang patuh sebanyak 4 orang (7,54%).
Sebagian besar ibu hamil risiko tinggi yang patuh untuk
pemeriksaan antenatal care kategori pekerjaan dengan
tidak bekerja dan patuh sebanyak 33 orang
(62,26%),bekerja dan patuh sebanyak 12 orang (22,64%),
bekerja.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai