disusun oleh
ANNISA FITRI FAUZIA
G0E011004
Latar Belakang
AKI Jawa Tengah, menurut Dinkes Jateng
tahun 2012 terdapat 675 kasus kematian ibu
hamil dari 604 ribu jumlah ibu hamil. Jumlah
AKI tahun 2011 sebanyak 668 kasus dari 592
ribu ibu hamil
Jumlah AKI wilayah Semarang Tahun 2012
sebanyak 22 kasus dan 2013 sudah mencapai
29 kasus
Jumlah ibu hamil risiko tinggi di Kota
Semarang pada Tahun 2012 sebanyak 5.680 ibu
hamil dan sebagian besar terdapat di
Puskesmas Kedungmundu sebanyak 101
komplikasi kebidanan dari 2.015 ibu hamil
yang melakukan pemeriksaan ANC
Data ibu hamil risiko tinggi di Puskesmas
Kedungmundu tahun 2012 mencapai 999 ibu
hamil risiko tinggi. Pada tahun 2013 jumlah ibu
hamil risiko tinggi mencapai 744 ibu hamil.
Rumusan Masalah
Faktor yang
memperkuat:
Sikap dan sarana
kesehatan
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian deskriptif dengan rancangan
penelitian survei
Metodenya dengan pendekatan kuantitatif
dengan lembar observasi
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 53 ibu
hamil risiko tinggi pada bulan Januari-Februari
2014.
Sample pada penelitian ini sebanyak 53 ibu hamil yang
mempunyai risiko tinggi dalam kehamilan yang berada
di wilayah Puskesmas Kedungmundu.
Teknik Sampling yang digunakan teknik sampling
jenuh
Tempat dan Waktu
Pengambilan data akan dilakukan pada bulan Mei-Juni
2014 dan tempat penelitian dilakukan di wilayah
Puskesmas Kedungmundu kota Semarang.
Analisis Data
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
Gambaran Umum
Risiko Risiko
rendah Tinggi
kepatuhan Patuh 14 31 45
Tidak 4 4 8
Patuh
Total 18 53 53
Dalam penelitian ini, umur risiko tinggi lebih
besar dibandingkan dengan kelompok risiko
rendah yaitu umur 20-35 tahun. Hal ini
dikarenakan masih kurang mengerti mengenai
usia pernikahan yang baik dan sehat di
Wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu.
Distribusi frekuensi Kepatuhan berdasarkan
Pendidikan
Pendidikan Total
Dasar Menengah Tinggi
Kepatuhan Patuh 28 13 4 45
Tidak 4 4 0 8
Patuh
Total 32 17 4 53
Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan
bahwa rata-rata ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya berasal dari latar belakang
pendidikan dasar.Hal ini cukup menunjukkan
bahwa ibu hamil memiliki dasar pengetahuan
yang cukup untuk menerima dan memahami
tentang ANC.
Distribusi frekuensi Kepatuhan berdasarkan
Pekerjaan
Pekerjaan Total
Tidak Bekerja
Bekerja
Kepatuhan Patuh 33 12 45
Tidak 4 4 8
Patuh
Total 37 16 53
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan
bahwa responden di daerah tersebut rata-rata
tidak bekerja atau ibu rumah tangga. Meskipun
di daerah tersebut sebagian besar tidak
bekerja, tetapi mereka mempunyai kesadaran
bahwa pentingnya pemeriksaan antenatal care
Simpulan
Sebagian besar ibu hamil risiko tinggi yang patuh untuk
pemeriksaan antenatal care kategori umur dengan risiko
tinggi yang patuh sebanyak 31 orang (58,51%)
Sebagian besar ibu hamil risiko tinggi yang patuh untuk
pemeriksaan antenatal care kategori pendidikan dasar
yang patuh sebanyak 28 orang (52,83%), pendidikan
menengah yang patuh sebanyak 13 orang (24,55%),
pendidikan tinggi yang patuh sebanyak 4 orang (7,54%).
Sebagian besar ibu hamil risiko tinggi yang patuh untuk
pemeriksaan antenatal care kategori pekerjaan dengan
tidak bekerja dan patuh sebanyak 33 orang
(62,26%),bekerja dan patuh sebanyak 12 orang (22,64%),
bekerja.
Dokumentasi