Anda di halaman 1dari 67

ILMU KESEHATAN ANAK

Pemeriksaan fisis Bayi

Jimmy Christeven

Pembimbing: dr. Novi, SpA


RIWAYAT MEDIS
Anamnesis: nama, jenis kelamin,
tanggal lahir, usia kehamilan, alamat
Nama, usia, pendidikan dan pekerjaan
orang tua.
Riwayat penyakit keturunan
Riwayat kehamilan- kehamilan
sebelumnya
Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat persalinan sekarang
Pemeriksaan fisik neonatus

Pada saat lahir


Pemeriksaan lanjutan yang
dilakukan dalam 24 jam atau hari
berikutnya
Pemeriksaan pada waktu pulang
1. Pemeriksaan Pada saat lahir

Untuk menentukan progosis dan keperluan


pengawasan ketat di kamar bersalin dan
ruang perawatan bayi perlu dicatat nilai
apgar pada menit pertama dan menit
kelima
apgar satu menit diperlukan untuk
menetapkan perlunya bantuan ventilasi
terhadap bayi yang lahir dengan asfiksia.
apgar lima menit untuk meramalkan apakah
bayi akan hidup atau mati dengan gejala
sisa neurologik.
TANDA NILAI 0 NILAI 1 NILAI 2
A Apearance Seluruh tubuh Badan merah Seluruh tubuh
(Warna biru atau kaki biru kemerahan
Kulit) putih
P Pulse Tidak ada < 100/menit > 100/menit
(Denyut
nadi)
G Grimace Tidak ada Perubahan Bersin/menang
(Refleks) mimik is

A Activity Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif


(Tonus Otot) sedikit flexi ekstremitas
fleksi
R Respiratory Tidak ada Lemah Menangis kuat
effort
(Usaha
bernafas)
Apgar 7-10: adaptasi bayi baik
Apgar 4-6: asfiksia ringan-sedang
Apgar 0-3: asfiksia berat
Pedoman Penilaian Fisik
Penilaian fisik lengkap harus
dilakukan pada saat pertama kali
bayi dirawat. Pastikan anda
mencatat hasil penilaian dengan
akurat. Penilaian mencakup:
Tanda-tanda vital
Pengukuran pertumbuhan
Penilaian sistem
Saat Pertama Kali Masuk Fasilitas
Kesehatan

Untuk BBL yang baru masuk, catat


hal berikut ini:
Data pada saat masuk
Penilaian umur kehamilan
Penialaian usia kehamilan

Menggunakan balard score dalam


waktu 24 jam setelah lahir, score
balard terdiri dari menilai
kematangan fisik dan kematangan
neuromuskular.
Hubungan berat badan dengan usia
kehamilan (Ballard) menurut
Battaglia dan Lubchenco
Penilaian: Tanda-tanda vital

Bayi yang stabil: tanda-tanda vital dan


sistem tubuh dinilai setiap mau diberi
asupan

BBL yang tidak stabil, menggunakan


bantuan pernafasan: nilai tanda-tanda
vital dan sistem tubuh setiap 1-2 jam
A. Tanda Vital

Suhu
Denyut jantung
Kecepatan pernafasan
Tekanan darah
Waktu pengisian ulang kapiler
Suhu

Luas permukaan tubuh neonatus kira-kira 3


kali orang dewasa dengan lapisan lemak
dibawah kulitnya lebih tipis, terutama pada
bayi berat lahir rendah.
Pengukuran suhu rektum dilakukan hanya
satu kali pada saat neonatus masuk ruangan
untuk menyingkirkan kemungkinan
imperforasi anus
Semua pengukuran suhu selanjutnya harus
dilakukan melalui pengukuran suhu aksila.
Suhu neonatus normal adalah 36,5C-37,5C.
Neonatus hipotermia (Suhu < 36,5 C)

Hal ini dapat sebagai tanda awal


sepsis atau bukti terjadinya kondisi
patologik intrakranial seperti
meningitis, perdarahan otak atau
kelainan berat sistem saraf pusat
atau oleh sebab yang lain seperti
hipoglikemia.
Neonatus hipertermia (Suhu > 37,5 C)

Dapat disebabkan oleh suhu


lingkungan yang berlebih, infeksi,
dehidrasi atau perubahan
mekanisme pengaturan panas
sentral yang berhubungan dengan
trauma lahir pada otak atau
malformasi dan obat-obatan.
Denyut Jantung

Denyut Jantung harus dinilai dengan


melakukan auskultasi dan
menghitungnya selama satu menit
penuh.
Untuk neonatus yang stabil ?
Untuk neonatus yang tidak stabil ?
Denyut Jantung normal pada neonatus
adalah 120-160 kali per menit pada
saat istirahat.
Neonatus Takikardi
(Denyut jantung > 170X/menit)

Keadaan ini antara lain dapat terjadi


pada keadaan demam, aktifitas
fisik, gagal jantung, dehidrasi dan
renjatan.
kenaikan suhu badan 1 derajat C
diikuti oleh kenaikan denyut
jantung sebanyak 15-20/menit.
Neonatus Bradikardi (Denyut jantung
<100X/menit)

Bradikardi sinus dapat terjadi pada


keadaan tekanan intrakranial
meninggi dan sepsis.
Kecepatan Pernafasan

Kecepatan pernafasaan
normal pada neonatus
adalah 40-60X/ menit.
Untuk menentukan gawat
nafas (Respiratory Distres)
pada neonatus dapat
digunakan Score Down
0 1 2

Frekwensi < 60/menit 60-80/menit >80/menit


Nafas
Retraksi Tidak ada Retraksi Reraksi berat
ringan
Sianosis Tidak ada Sianosis hilang Sianosis
denga O2 menetap
walaupun
diberi O2

Air entry Udara masuk Penurunan Tidak ada


bilateral baik ringan udara udara masuk
masuk
Merintih Tidak merintih Dapat Dapat
didengar didengar tanpa
dengan alat bantu
1. Skor < 4 maka tidak ada gawat nafas stetoskop
2. Skor 4-7 maka ada gawat nafas
3. Skor >7 maka ancaman gagal nafas (perlu
analisis gas darah)
Mencari kelainan kongenital

Obat-obatan teratogenik
Radiasi
Inveksi virus
Kelainan bawaan pada keluarga
Cairan amnion

Vol >2000ml disebut polihidramnion


atau hidramnion (obstruksi pada
traktus intestinalis bagian atas,
ansefalus, bayi dari ibu diabetes dan
eklamsia)
Vol < 500ml disebut oligohidramnion
berhubungan dengan agenesis renal
bilateral atau synd potter.
Plasenta

Harus di timbang, perhatikan


adanya perkapuran, nekrosis.
Pada bayi kembar: satu atau dua
korion(kembar identic atau tidak).
Tali pusat

Kesegaran tali pusat


Ada tidaknya simpul pada tali pusat
Perhatikan pada potongan: adakah
1 vena, 2 arteri
Ukuran Pertumbuhan
Neonatus cukup bulan yang sesuai
untuk masa kehamilannya mempunyai
ukuran badan sebagai berikut:
Berat badan antara 2500 sampai 4000
gram
Panjang badan 45-54 cm
Lingkar kepala 33-37 cm
Lingkar dada biasanya 2 cm lebih kecil
dari lingkar kepala
Pola pertumbuhan yang diharapkan
pada bulan pertama kehidupan:
Berat : 20-30 g/hari
Panjang : 0,5-1 cm/minggu
Lingkar kepala: 0,5 cm/minggu
1) Berat badan
Berat badan adalah parameter
yang paling sederhana yang
mudah diukur dan diulang dan
merupakan indeks untuk status
nutrisi sesaat.
Menimbang bayi menggunakan
timbangan bayi, sebelum
menimbang periksa dulu apakah
jarum sudah tepat diangka nol.
Bayi diposisikan berbaring
telentang tanpa baju.
2) Panjang Badan

Diusahakan agar tubuh bayi dalam


keadaan lurus. Panjang badan bayi
dapat diukur dengan akurat dengan
meletakkan vertex bayi pada kayu
atau plastik yang tetap, sedangkan
kayu atau plastik yang dapat
bergerak menyentuh tumit bayi.
3) Lingkar Kepala

Salah satu bagian yang penting


dalam mengukur perkembangan
otak adalah dengan mengukur
pertumbuhan otak.
Lingkar kepala menghubungkan 4
titik yaitu 2 frontal bosses dan 2
ocipitalis protuberances
Penilaian Sistem

1. Sistem Neurologis
Neonatus normal (32-40 minggu)
tampak adduksi pada paha dan
flesi pada sendi anggota gerak
(siku, panggul dan kaki) simetris
kanan dan kiri.
Pada bayi dengan lahir sungsang
kadang tampak dengan tungkai
yang agak lurus.
Neonatus 25-30 minggu tampak
lengan fleksi, tetapi tungkai
mungkin fleksi atau ekstensi.
Umur kehamilan < 25 minggu
sikap Frog Leg berarti neonatus
tidak normal (Kedua tungkai dan
lengan abduksi penuh sedemikian
rupa sehingga bagian lateral paha
terletak dialas tempat periksa;
telapak tangan menghadap keatas
disamping kepala)
Pemeriksaan tingkat kesadaran
adalah sebagai berikut:
1. Komposmentis
2. Apatis/Letargi
3. Somnolen
4. Sopor
5. Koma
6. Delirium
Pemeriksaan tonus
1. Tonus Fasik
2. Tonus Postural
- Reaksi Tarikan

- Suspensi Vertikal
- Suspensi Horisontal
(Ventral suspensi)
Pemeriksaan refleks pada neonatus:
1. Refleks tonik neck

2. Refleks wihdrawal
3. Refleks Plantar
4. Primitif R. Suck & root
5. Primitif R Moro
6. Primitif R. Stepping
7. Primitif R. Grasping
Penilaian sistem ini harus mencakup

Parameter Komentar
Aktifitas Diam bangun gelisah tidur
Tingkat Letargi, waspada atau tersedasi
kesadaran
Pergerakan Spontan, terhadap nyeri atau tidak ada
Tonus Hipertonik, hipotonik, normal atau lemah
_
Pupil Ukuran: kanan, kiri
Reaksi: lambat, cepat atau tidak ada
Membuka Jika terdapat nyeri, jika terdapat suara, tidak
Mata ada, atau spontan

Menangis Diintubasi, lemah, keras atau bernada tinggi


Fontanelle Cekung, menonjol atau datar
Sutura Menonjol (bertumpuk) atau terpisah
Kejang Jika ada, tuliskan gambaran lengkapnya
Reflek-Reflek pada Bayi

Reflek adalah gerakan primitif yang


tidak terkontrol (involuntary), sebagian
bahkan sudah muncul sejak dalam
kandungan.

Pada bayi, di bulan-bulan pertama


kehidupannya, manakala sistem saraf
pusat dan otaknya belum berkembang
optimal, bayi bertahan hidup dengan
mengandalkan refleks.
Refleks pada bayi (dikenal hanya 9)

Ada reflek kecil seperti batuk


(coughing) dan ada reflek yawning
(menjerit kalau lapar, disertai tangisan).

Reflek-reflek ini penting untuk


mengetahui perkembangan dari bayi.
Bila reflek-reflek ini tidak ada atau tidak
muncul berarti ada gangguan pada
otaknya (ada kerusakan atau
perkembangannya yang lambat).
Reflek itu adalah survival
mechanism, jadi reflek itu selalu
ada meskipun gradasinya kecil atau
muncul setelah dirangsang
berulang-ulang.

Bayi yang sehat dan normal akan


menunjukkan respon ketika
dirangsang (sekali) pada tempat
yang menjadi refleknya.
Reflek-reflek ini nantinya ada yang
menghilang, ada pula menjadi lebih terkontrol.

Jika reflek yang tidak menghilang pada saat


yang seharusnya, berarti ada sesuatu yang
salah, misal usia 4 bulan tangan bayi masih
menggenggam tanpa mau membuka, berarti
ada kelainan mungkin ada kerusakan di otak
atau perkembangannya yang lambat.

Pengetahuan mengenai reflek-reflek pada bayi


dapat digunakan sebagai patokan orangtua
dalam mencermati perkembangan motorik
maupun sensorik si buah hati.
Macam-macam reflek pada bayi,antara lain:

1. Blinking (mengedip)
Stimulasi: kilatan cahaya atau hembusan nafas.
Respon (+): bayi akan menutup kedua matanya.
(-): ada kelainan pada saraf di otak
Pola perkembangan: menetap.

2. Babinski
Stimulasi: Telapak kaki digoyang atau disentuh.
Respon (+): Jari-jari kaki akan membuka
(-) : ada kelainan pada saraf di otak (bila
menetap)
Pola perkembangan: menghilang diusia 1 sampai 2
tahun.
3. Grasping (darwinian)
Stimulasi: telapak tangan disentuh
Respon (+): jari-jari mengatup, membentuk
genggaman
(-) : ada kelainan saraf di otak/bila menetap
Pola perkembangan: melemah di usia 3 bulan dan
menghilang di usia 1 tahun.
4. Moro
Stimulasi: dikejutkan tiba-tiba dengan suara atau
gerakan Respon (+): terkejut, lalu melengkungkan
punggungnya, menjatuhkan kepalanya, menangkupkan
kedua lengan dan kakinya ke tengah badan.
(-) : Fraktur atau cedera pada bagian tubuh
tertentu
Pola perkembangan: menghilang diusia 3-6 bulan.
5. Rooting
Stimulasi: disentuh pipi atau ujung mulutnya
Respon (+): mulut akan langsung membuka dan
melakukan seperti gerakan orang menghisap.
(-): bayi prematur atau kemungkinan adanya
kelainan sensorik.
Pola perkembangan: menghilang di usia 3-4 bulan.

6. Steping
Stimulasi: bila tubuhnya diangkat atau diposisikan
berdiri diatas permukaan lantai
Respon (+): kakinya akan menjejak-jejak seperti akan
berjalan
(-) : ada kelainan pada motorik kasar
Pola perkembangan: menghilang pada usia 3-4 bulan.
7. Sucking
Stimulasi: bila ada objek yang disentuhkan atau
dimasukkan ke mulut
Respon (+): bayi melakukan gerakan seperti
menghisap
(-) : ada kelainan pada saluran pernafasan dan
kelainan pada mulut termasuk langit-langit mulut
Pola perkembangan: menghilang diusia 3-4 bulan

8. Swimming
Stimulasi: ditelungkupkan didalam air
Respon (+): tubuhnya akan bergerak seolah-olah
sedang berenang
(-): bayi prematur atau ada gangguan motorik kasar
Pola perkembangan: menghilang diusia 6-7 bulan
9. Tonic neck
Stimulasi: dilentangkan
Respon (+): akan tampak gerakan berlawanan
arah antara kepala dan tubuhnya bila kepala bayi
diputar dalam posisi dilentangkan
(-) : jika waktu lahir menunjukkan
respon searah, berarti ada kerusakan otak yang
berat.
Bila menetap setelah usia 7 bulan, berarti ada
kemungkinan terdapat kelainan di otak
Pola perkembangan: menghilang di usia 7
bulan
PCS (Pediatric Coma Scale)

PCS ~ GCS (Glasgow Coma Scale)


PCS digunakan untuk mengukur atau
menentukan tingkat kesadaran bayi (secara
kuantitatif). Pada dasarnya cara menentukan
kesadaran ada 2 cara, yaitu secara kualitatif dan
secara kuantitatif.

Secara kualitatif : - kompos mentis


- apatis
- somnolen
- sopor
- koma
- delirium (Acute Confusional State)
Kesadaran secara kualitatif

- Kompos mentis
sadar penuh, respon baikdan dapat
berinteraksi dengan sekelilingnya.

- Apatis
acuh tak acuh, perlu rangsang yang lebih
keras untuk menarik perhatiannya.

- Somnolen
sangat mengantuk, perlu rangsang yang
lebih keras lagi untuk menarik perhatiannya.
- Sopor/Stupor
hanya berespon dengan rangsang
yang keras; ingatan, orientasi dan
pertimbangan sudah hilang.
- Koma
tidak respon terhadap rangsang yang
kuat; bila sudah dalam, reflek pupil dan
reflek muntah hilang lalu timbul reflek
patologis.
- Delirium
gangguan kesadaran, perubahan
kognisi, percakapan inkoheren,
disorientasi, sering mengalami agitasi
dan halusinasi visual.
Menentukan kesadaran

Secara kuantitatif
dengan metode Glasgow Coma Scale, yaitu:

Respon motorik (M)


Mengikuti perintah 6
Menunjukkan lokasi nyeri 5
Flexi terhadap rasa nyeri 4
Flexi abnormal 3
Ekstensi 2
Tidak ada respon 1
Respon membuka mata(E)
Mata terbuka spontan 4
Mata terbuka oleh rangsangan suara 3
Mata terbuka oleh rangsang nyeri 2
Mata tidak membuka 1

Respon verbal (V)


Bicara normal, terarah 5
Bicara normal, tidak terarah 4
Bicara abnormal 3
Bunyi yang tidak dimengerti 2
Tidak ada respon verbal 1

Nilai GCS=M+E+V
Nilai 3-4: penderita mempunyai 85% akan meninggal
11: 5-10% akan meninggal, 85% akan sembuh atau hanya
menyisakan gejala ringan
Pemeriksaan Lanjutan
Keadaan Umum
Aktifitas fisis mungkin saja tidak tampak
(tidur atau lemah karena sakit atau
pengaruh obat)
Mungkin berbaring dengan tungkai tidak
bergerak untuk menghemat energi
dalam upaya mengatasi pernafasan
yang sukar atau menangis keras
bersama-sama dengan aktifitas lengan
dan kaki.
Kulit

Ketidakstabilan vasomotor dan


kelambatan sirkulasi perifer (warna
merah tua atau biru keunguan pada
bayi yang menangis
Warnanya sangat gelap (penutupan
glotis mendahului tangisan yang kuat;
sianosis yang tidak berbahaya
(akrosianosis) pada tangan dan kaki,
terutama bila tangan dan kaki dingin)
Kepala dan Leher

Termasuk kelainan kongenital adalah


1. Macrocephaly
2. Microcephaly
3. Large fontanela

Termasuk kelainan pada trauma:


1. Caput Succedaneum
2. Cephalhematom
Muka

Kesan umum harus dicatat bersamaan


dengan dismorfik
Lipatan epikantus, jarak mata yang lebar,
mikroftalmia, filtrum yang panjang dan
telinga yang letaknya rendah sering
disertasi dengan sindroma kongenital.
Facial nerve paralisis (kompresi saraf
karena forcep)
Paralisis terlihat pada hari pertama atau
hari kedua setelah melahirkan.
Mata

Apabila bayi diangkat dan


dimiringkan secara perlahan
kedepan dan kebelakang, matanya
sering membuka secara spontan
(reflek labirin dan leher)
Telinga

Dilihat asimetris atau tidak,


bentuknya ireguler atau tidak.
Lihat apakah terdapat tonjolan pre-
auricural atau auricural, tonjolan
seperti daging, lipoma atau tanda
lahir pada kulit.
Hidung
Lihat kemerahan mukosa alae nasi
yang merupakan tanda dari
meningkatnya kemampuan
pernafasan.
Memeriksa adanya atresia koana,
nasogastric yang lunak seharusnya
dapat melewati masing-masing
lubang hidung untuk melihat atresia
koana
Mulut

Kelainan pada mulut


Gigi
Kista lunak yang berasal dari dasar
mulut
Lidah
saliva
Leher

Tampak pendek akan tetapi


gerakannya baik.
Pembengkakan leher
Dada dan Abdomen

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Sistem Pernafasan
Parameter Komentar
Warna Kulit Merah muda, sianotik, pucat, berkabut, kutis
marmorata atau j aundice.
Pernafasan Tidak terlihat usaha keras, mengorok, hidung kembang
kempis atau retraksi
Suara nafas Jauh, dangkal, course, stridor, wheezing, atau
menghilang, sama atau tidak sama
Dinding Pergerakan simetris atau tidak simetris
Dada
Apnea/ Denyut jantung terendah yang diamati, warna,
bradikardia pembacaan oksimeter, dan durasi episode
Sekresi Jumlah : sedikit, sedang, atau banyak
Warna: putih, kuning, bening, hijau atau ada
noda darah
Konsistensi: kental, encer atau mukoid
ETT Cek Kedalaman ETT (cm)
Sistem Kardiovaskular
Parameter Komentar

Prekordium Diam atau aktif

Bunyi jantung Samar atau dapat didengar dengan mudah

Ritme Normal atau gambarkan jika ada aritmia

Murmur Jika ada gambarkan

Pengisian ulang Beberapa detik (Normal < 2 detik)


kapiler (CRT)

Denyut tepi Normal, lemah atau tidak ada


femoral dan
brakial
Sistem Gastrointestinal
Parameter Komentar

Bising usus Ada, tidak ada, hiperaktif atau hipoaktif

Lingkar abdomen Catat ukuran dalam cm setiap hari

Emesis (atau Volume dan gambaran


residual)

Dinding perut Merah atau tidak berwarna Teregang atau


terlihat adanya lingkaran lingkaran usus.

Palpasi Lunak, peka, atau kaku


Sistem genitourinaria

Ginjal dapat diperiksa dengan cara


palpasi
Ukuran normal ginjal 4,5 - 5 cm
panjang vertikal pada bayi aterm.
Untuk neonatus laki-laki ukuran
normal penis adalah 3,6 0,7 cm
panjang dan 1,1 0,2 cm diameter.
Ekstremitas

Duscenne Palsy paling sering terjadi karena trauma


nervus spinal C5-7. gambaran klinis lengan adduksi
dan memutar kedalam dengan siku yang ekstensi,
tangan pronasi dan feksi pada pergelangan tangan,
intack garsp reflex, waiter tip position jika
keterlibatan nervus spinal C7.
Klumpekes Palsy adalah sangat jarang yang terkena
adalah nervus C8-T1 dengan gambaran klinis adalah
tangan paralisis tanpa gerakan volunter dari
pergelangan tangan dan tidak ada garsp reflex.
Paralisis Entire Arm lebih sering dibanding dengan
klupekes palsy dengan gambaran klinis seluruh
tangan paralisis dan flacid dengan semua reflek
tidak ada.
Pemeriksaan pada waktu
memulangkan

Ssp: aktivitas bayi, ketegangan ubun-


ubun
Kulit: icterus, pioderma
Jantung: adanya bising yang baru timbul
kemudian
Abdomen: adanya tumor yang tidak
terdeteksi sebelumnya
Tali pusat: adanya infeksi
Apakah bayi sudah bisa menyusu dan ibu sudah mengerti cara pemberian
asi yang benar.
Daftar Pustaka

1. Wahidayat I, Sastroasmoro S.
Pemeriksaan klinis pada bayi dan
anak.Ed-3. Jakarta: Sagung Seto;2014.
2. Aziz A H. Asuhan neonates, bayi dan
balita. Jakarta: EGC;2009.
3. Wahab, Samik A. Ilmu kesehatan anak
Neslon. Vol 1 Ed-15. Jakarta: EGC;2000.

Anda mungkin juga menyukai