Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN

KASUS
KEJANG DEMAM KOMPLEKS,
ENSEFALOPATI DENGUE, DAN DIARE
AKUT
Oleh :
Diah Verawati 10700131
Pembimbing :
dr. Dwi Agustina R, Sp.A
KEJANG DEMAM

bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan


suhu tubuh ( suhu rektal lebih dari 38C) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.

Kejang
Kejadian kejang demam diperkirakan 2-4% di
Amerika Serikat, Amerika Selatan, dan Eropa
Barat. Di Asia dilaporkan lebih tinggi. Kira-kira
demam 20% kasus merupakan kejang demam
kompleks.

Faktor risiko kejang demam pertama adalah


demam. Selain itu terdapat faktor riwayat
kejang demam pada orangtua atau saudara
kandung,
KLASIFIKASI

Kejang yang berlangsung singkat kurang dari


15 menit dan tidak berulang dalam 24 jam
Kejang demam Kejang umum tonik dan atau klonik
sederhana Umumnya berhenti sendiri

Kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit


dan berulang atau lebih dari 1x dalam 24 jam
Kejang demam Kejang fokal atau parsial pada satu sisi atau
kompleks kejang umum yang didahului kejang fokal
ETIOLOGI

Hingga kini belum diketahui secara pasti. Demam


sering disebabkan infeksi saluran pernafasan
atas, otitis media, pneumonia, gastroenteritis dan
infeksi saluran kemih.
PATOFISIOLOGI

Metabolisme basal Perubahan


Demam (kenaikan meningkat 10-15% keseimbangan dari
suhu 1C ) dan kebutuhan O2 membran sel
meningkat 20% neuron

Lepas muatan
listrik besar yang Difusi ion kalium
kejang meluas keseluruh dan natrium
membran sel melalui membran
sekitar
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

Kejang didahului demam


Anamnesis Didapatkan riwayat kejang demam pada keluarga (ayah,ibu,saudara kandung)

Pemeriksaan Tidak didapatkan kelainan


neurologis
Pemeriksaan Pemeriksaan rutin tidak dianjurkan, kecuali untuk mengevaluasi sumber infeksi
atau mencari penyebab (darah tepi, elektrolit, dan gula darah)
laboratorium
Pemeriksaan X-ray kepala, CT scan kepala atau MRI tidak rutin dan hanya dikerjakan kalau
ada indikasi
radiologi

Pungsi lumbal Untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis

Tidak direkomendasikan, kecuali pada kejang demam yan tidak khas (misalnya
EEG kejang demam komplikata pada anak usia >6 tahun atau kejang demam fokal)
PENATALAKSANAAN

Penanganan saat kejang


Diazepam rectal 0,4-0,6 mg/kgBB/ dosis rektal supp
Diazepam i.v 0,3-0,5 mg/kgBB/i.v pelan
Bila tetap kejang dapat diulang 20 menit kemudian dengan
dosis yg sama
Turunkan demam
Parasetamol 10-15 mg/kgBB/ kali atau ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali,
dapat diberikan sehari 3-4 kali
Kompres, >39C : air hangat, suhu>38C : air biasa
Obati penyebab : antibiotik sesuai indikasi penyakit dasarnya.
Pencegahan berkala untuk KDS dg diazepam 0,3 mg/KgBB/dosis PO dan
anti piretik pada anak saat menderitapenyakit yang disertai demam
Pencegahan kontinyu untuk KDK dg Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hari
PO dibagi dalam 2-3 dosis
PROGNOSIS

Apabila tidak diterapi dengan baik, kejang


demam dapat berkembang menjadi:
Kejang demam berulang
Epilepsi
Kelainan motorik
Gangguan mental dan belajar
INFEKSI VIRUS DENGUE (IVD)

suatu infeksi Arbovirus akut, ditularkan oleh nyamuk spesies Aedes, dan
sekarang telah dapat diisolasi 4 serotipe di Indonesia, yaitu DEN-1,
DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.
IVD

Demam dengue
Demam berdarah dengue
Manifestasi Dengue shock syndrome

50 juta orang terinfeksi / tahun500.000 rawat inap : hampir 90%


adalah anak-anak
Epidemiologi Angka kematian < 1% (indonesia : th 2008-2012)
PATOFISIOLOGI

Interaksi berbagai
komponen respon
Pengeluaran berbagai
imun/reaksi inflamasi.
mediator dalam
( sel dendrit,
jumlah banyak
monosit/makrofag, sel
endotel, trombosit)

Timbul berbagai Peningkatan aktivasi


bentuk tanda dan sistem komplemen
gejala IVD dan aktivasi limfosit T
MANIFESTASI KLINIS

IVD

Demam Demam Demam Demam


Demam berdarah berdarah berdarah berdarah
dengue dengue dengue dengue dengue
derajat I derajat II derajat III derajat IV
DEMAM DENGUE

Tanda dan Gejala Laboratorium Perjalanan penyakit

Demam : mendadak tinggi Leukosit normal, awal Lama dan berat penyakit
(39-40), terus-menerus, demam leukositosi bervariasi
bifasik, berlangsung 2-7 leukopenia, PMNt menurun Masa konvalesens singkat
hari Trombosit normal atau dan sembuh segera
Mialgia, sakit punggung, menurun (100.000- Rasa lemah dan mialgia
artralgia, fotofobia, nyeri 150.000) berlangsung lama
retroorbital, malaise, Hematokrit meningkat Bradikardi
anoreksia,diar, 10%
konstipasi,nyeri perut,
sakit tenggorok,
Hari sakit ke 3-4 ruam
makulopapular/
rubeliformis
Masa penyembuhan :
ruam makulopapular &
petekie ditangan dan kaki
diselingi bercak-bercak
putih (white islands in the
sea of red), gatal ,
ruam konvalesens
DEMAM BERDARAH DENGUE

Gejala Manifestasi klinis Derajat DBD

Demam tinggi, Perdarahan : uji DBD derajat I


mendadak, kontinu, torniquet (+), petekie, DBD derajat II
kadang bifasik 2-7 epistaksis, perdarahan DBD derajat III
hari. Dapat mencapai gusi, kadang DBD derajat IV
40C, dapat disertai perdarahan saluran
kejang demam. GIT, hematuri (jarang)
Muka kemerahan Ruam maulopapular
(facial Hepatomegali
flushing),anoreksia, Kebocoran plasma
mialgia, artralgia
Nyeri epigastrik, mual,
muntah, nyeri daerha
subcostal kanan /
nyeri abdomen difus,
kadang sakit
tenggorok
Fase Demam mendadak tinggi berlangsung 2-7hari
demam

Periode perembesan plasma, dimulai sekitar


peralihan dari fase demam ke fase afebris,
Fase kritis berlangsung 24-48 jam
Waspada terjadinya syok

Fase Dimulai saat fase kritis berakhir : saat


perembesan plasma berhenti, resorbsi dimulai
konvalesens
Fase demam Fase kritis Fase konvalesens

Kasus ringan Puncak kebocoran plasma KU dan nafsu makan


Sembuh seiring dengan Warning sign : membaik
demam Muntah terus-menerus dan Gejala gastrointestinal
Hilangnya demam dapat nyeri perut hebat : mereda
disertai berkeringat petunjuk awal perembesan Status dan hemodinamik
Kasus sedang-berat plasma, dan bertambah stabil
Kebocoran plasma hebat saat pasien syok Diuresis (+)
bermakna hipovolemi Makin lesu, tetap sadar- Ruam konvalesens (+)
syok walaupun sudah terjadi Pruritus umum
syok Hematokrit kembali
Perdarahan spontan stabil/lebih rendah (efek
/ditempat pengambilan dilusi)
darah Leukosit meningkat,
Hepatmegali pemulihan jumlah trombosit
Trombosit menurun cepat lebih lambat
dan progresif
<100.000/mm3
Hematokrit meningkat
Leukopenia 5000/mm3
DBD DERAJAT III/IV (DSS)

Syok hipovolemik pada DBD akibat peningkatan


permeablitas kapiler disertai perembesan plasma
Terjadi disekitar penurunan suhu tubuh (fase
kritis) hari sakit ke 4-5 (rentang hari ke-3)
Sering didahului tanda bahaya (warning sign)
ENSEFALOPATI DENGUE

Merupakan manifestasi yang tidak biasanya.


Ensefalopati dengue berupa:
Hepatoseluler-ensefalopati
Gangguan keseimbangan elektrolit dan metabolik (hipoglikemi,
hiponatremi, hipokalsemi, kadang-kadang hiperglikemi)
Perdarahan intrakranial (jarang)
Trombosis pembuluh darah otak akibat DIC
Pemeriksaan Lab :
SGOT/SGPT meningkat
PT dan PTT memanjang
Gula darah menurun
Alkalosis
hiponatremia
Hipoksia karena
penurunan perfusi
korteks cerebri
Kejang (+) akibat
Edema otak
akibat kebocoran
vaskular di
jaringan otak
DBD DERAJAT I/II
RL
7cc/KgBB/1
jam

Membaik, PCV Respon (-), PCV


menurun, T/N meningkat, diuresis
stabil, diuresis (+) (_)

RL RL
10cc/KgBB/ Respon
5cc/KgBB/1 Membaik
jam 1jam (-)

RL RL
3cc/KgBB/1 15cc/KgBB/
jam 1jam
Koloid/plas PCV
ma meningkat Respon
Stop Membaik
24-48 jam (-)
Transfusi PCV
whole menurun
blood
DBD DERAJAT III/IV
Kristaloid 20
cc/kgBB/cepat

Membaik, PCV Respon (-), PCV


menurun, T/N meningkat, diuresis
stabil, diuresis (+) (_)

Kristaloid Koloid Respon


10cc/KgBB/ Membaik 20cc/kgBB
1jam cepat (-)
Kristaloid
Membaik 10cc/KgBB/ PCV
1jam menurun
RL RL Transfusi
7cc/KgBB/1 7cc/KgBB/1 WB
jam jam 10cc/KgBB/
RL RL 1jam
5cc/KgBB/1 5cc/KgBB/1
jam jam
RL RL
3cc/KgBB/1 3cc/KgBB/1
jam jam
ENSEFALOPATI DENGUE

Oksigen
Mencegah/mengurangi peningkatan TIK:
Retriksi cairan iv 80% kebutuhan rumatan
Bila HCT tinggi : cairan koloid
Kelebihan cairan (+) : diuretik
Posisikan kepala lebih tinggi dari tubuh (30)
Steroid 0,15 mg/kgBB/6 jam, bila perdarahan (-)
Menurunkan produksi amoniak : laktulosa 5-10 ml tiap 6
jam
Koreksi gangguan asam basa dan elektrolit
Antikonvulsan : fenobarbital, fenitoin atau diazepam iv
Antibiotik empiris
Hidari penggunaan obat yang tidak diperlukan
DIARE AKUT

Bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (>3x


perhari) disertai perubahan konsistensi tinja(menjadi cair),
Definisi dengan atau tanpa darah dan atau lendir, dan <7 hari.

Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif


Makan makanan dan air yang tercemar
Faktor
resiko Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak higienis

Bakteri (salmonella, shigella, v.cholera, dsb)


Virus (rotavirus, coronavirus, HSV, dsb)
Etiologi Parasit (entamoeba, giardia lamblia, strongyloides)
PATOFISIOLOGI

Gangguan osmotik
Gangguan sekresi
Gangguan motilitas usus
GANGGUAN OSMOTIK

Terdapat makanan dan zat yang tidak bisa


diserap usus

Tekanan osmotik dalam usus meningkat

Pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga


usus

Timbul rangsangan untuk mengeluarkan

Diare
GANGGUAN SEKRESI

Akibat rangsangan tertentu (toksin


bakteri) pada dinding usus

Peningkatan sekresi air dan elektrolit ke


dalam usus

Timbul diare akibat peningkatan isi


rongga usus
GANGGUAN MOTILITAS USUS

Hiperperistaltik

Kesempatan usus untuk menyerap


makanan berkurang

Diare
GEJALA KLINIS

Frekuensi defekasi >3x sehari dan terjadi


perubahan konsistensi yang lain dari biasanya.
Dapat berupa cair, berlendir, atau berdarah.
Kurang dari 7 hari.
Anoreksia
Demam
Muntah atau kembung
Dapat disertai dehidrasi
DERAJAT DEHIDRASI

Ringan Rasa haus dan oligouria ringan

Gejala dehidrasi ringan ditambah

Sedang Turgor kulit menurun,


mata cekung,
UUB cekung

Gejala dehidrasi sedang disertai

Berat Tanda-tanda SSP : somnolen, sopor, koma


Pulmo dan kardiovaskuler : napas kussmaul,
renjatan
TATALAKSANA

Dehidrasi ringan sedang :


URO : oralit 10-20 cc/kgBB/diare
Jika pasien tidak dapat minum atau muntah dapat
dipasang infus
Kristaloid 70cc/kgBB/5 jam (anak<1th) atau 70cc/kgBB/2,5
jam (anak >1 tahun)
Dehidrasi berat :
Inf.kristaloid 30cc/kgBB/1jam lalu 70cc/kgBB/5 jam (anak
<1 th) atau 30 cc/kgBB/30 menit lalu 70cc/kgBB/2,5 jam
(anak>1th)
Zinc 10 mg/hari (umur <6 bulan) atau 20 mg/hari (umur>6
bulan) selama 10 hari
5 PILAR DIARE MENURUT WHO

Rehidrasi
Zinc
Antibiotik selektif
Lanjutkan pemberian makan
KIE
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama :An.MR

JenisKelamin:Lakilaki

Umur :4bulan

Agama :Islam

SukuBangsa :Indonesia

Alamat :Jl.CokroGgX1/131.RT3/NoXI.Probolinggo

NamaAyah :Tn.MH/24thn/SMA/Swasta

NamaIbu :Ny.E/24thn/SMA/Swasta

TanggalMasuk :25Januari2016

TanggalKeluar :30Januari2016
ANAMNESA

Keluhan Utama : Panas


RPS : Panassejakjumatmalam(3hari),sebelumnyadiare4
hari(kamispagi)cair,ampas(+),lendir(),darah(),dibawa
kedr.T,diareberkurangtapipanastidakturun,sabtumalam
pasienkejang1xselama15menit,matamendelikkeatas,
kejanghanyapadatangankanan,selesaikejangpasiensadar
danmenangis.LaludibawakeRSSitiaisyah,MRSselama2
harilaludirujukkeRSUDdengandiagnosasuspect
meningoensefalitisdansepsispadahariseninjam11pagi.
Batuk(+),dahak(),pilek(+),minumsusuformulamenurun.
BAKnormal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Asma (-). Riwayat alergi (-). Riwayat kejang sebelumnya (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat Asma,alergi dan kejang tidak ada.
Riwayat Alergi dan Pengobatan :
Periksa ke dr.T dan orang tua mengaku diberi obat untuk menghentikan diare
dan penurun panas, tapi tidak tau namanya apa.
Riwayat Imunisasi :
Imunisasi lengkap
Riwayat Kehamilan Ibu :
Ibu hamil 9 bulan dan tidak ada masalah selama kehamilan. ANC (+) ke bidan.
Riwayat Kelahiran :
Lahir normal di bidan dengan berat badan lahir 3200 gram, anak kedua,
langsung menangis saat lahir dan tidak ada riwayat biru.
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :
Tumbuh kembang anak baik seperti anak seusianya
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : lemah


Kesadaran : somnolen
Antropometri :
Berat Badan : 7,8 kg
Panjang Badan : 68 cm
Berat Badan Ideal : 8 kg
Status Gizi: BB/BBI x 100% = 97,5% (baik)
Diantara mean -1 (baik)
Lingkar Kepala : 43 cm
Vital Sign :
Nadi : 116 x/menit
Pernapasan: 60 x/menit
Suhu : 36,5oC
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala/leher : Thorax : Abdomen :


a/i/c/d : -/-/-/- Simetris kanan/kiri Soefl
PCH (-) Retraksi ICS (+/+) Bising usus normal
Hiperemi faring (-) Pulmo : Suara Turgor cukup
Tonsil : T1/T1
Genitalia : laki-
napas paru kanan Meteorismus (-)
Moniliasis (-) kiri vesikuler Nyeri tekan (-) laki, dalam
Pembesaran KGB (-) Rhonki -/- Hepatomegali (-) batas normal
Massa (-) Wheezing +/+ Splenomegali (-)
Cor : S1S2 tunggal
Murmur (-), gallop
(-)
PEMERIKSAAN FISIK

Ekstremitas : Status
Akral hangat Neurologi :
CRT < 2 detik meningeal sign
Oedem -/- (-), RP (-)
ASSESMENT

Diagnosa
S.Ensefalopati dengue

Meningoensefalitis
Diagnosa
banding Sepsis

Laboratorium : DL, CRP, GDA, LFT,


Planning RFT, SE
Terapi di IGD :
O2 nasal 2lpm
Inf. KaEn 3B 700cc/ 24 jam
Injeksi Ceftriaxone 2 x 375 mg
Loading dexametason 3mg i.v maintenance 3x1 mg i.v
Ranitidin 2x10 mg i.v
L-Bio 2x1 sach (sonde)
Zinc 1x10 mg (sonde)
Pro MRS ICU
HASIL LAB TGL 25-01-2016

Jenis pemeriksaan Hasil lab Nilai normal


GDA 97 200mg/dl

CRP Negatif Negatif

Hemoglobin 10.2 L:1318,P:1216g/dl

Leukosit 13.150 4.00011.000/cmm

Hematokrit(PVC) 31 L:4050,P:3547%

Trombosit 19.000 150.000450.000/cmm

HitungJenis

Eosinofil 0 08%

Basofil 0 03%

Neutrofil 78 4570%

Limfosit 11 1646%
Monosit 11 411%
Fungsihati
Bilirubintotal 0.75 <1mg/dL
BilirubinDirek 0.37 <0.5mg/dL
Alkaliphospat 87 45115U/L
SGOT 342 10~40U/L
SGPT 311 10~40U/L
Albumin 2.7 3.35.2g/dl
FungsiGinjal
BUN 17.1 1020mg/dl
Kreatinin 0.7 0.51.7mg/dl
AsamUrat 4.6 3.08.5mg/dl
Elektrolit
Natrium(Na) 145 135150mmol/L
Kalium(K) 6.13 3.65.5mmol/L
Calsium(Ca) 1.27 1.01.3mmol/L
Clorida(Cl) 117.3 100108mmol/L
VISITE DOKTER DI ICU TGL 26-01-
2016

S
Visite dr.Agustin tgl 26-01-
O A
S. Ensefalopati
P
DL, SE ulang, albumin,
IgG/IgM dengue
2016 di ruang ICU
Rujukan dari RSAB dengan Edema palpebra +/+, edema dengue Thorax foto
meningoensefalitis + S. scrotum + Terapi :
Sepsis. Panas hari ke 6, HR : 120x/m Inf. Asering 21cc/jam
diare sejak 7 hari lalu, hari T : 36C Inj. Diazepam 2.5 mg i.v
ini sudah tidak diare, kejang RR : 26x/m pelan kalau kejang
(+) hari jumat (6 hari yang Meningeal Sign (-), kaku kuduk (-) Inj. Ceftriaxone 2 x 350 mg
lalu), batuk (-) pilek (-) Pupil isokor 3mm/3mm, RC +/+ i.v
sesak (-), kemarin Inj. Dexametason 3 x 1 mg
cenderung tidur, sudah Thorax simetris +/+, retraksi (-)
i.v
tidak kejang. Cor : S1S2 tunggal, murmur (-),
Inj. Ranitidin 2 x 10 mg i.v
gallop (-)
O2 k/p
Pulmo : vesikuler +/+ , Rh -/- , Wh -/-
San B plex 1x 0.3 mg
Hasil Foto Thorax : Cor dan Pulmo
L-Bio 1 x 1 sach
dalam batas normal
Zinc 1 x 1/2 tab
Acc pindah ruangan
HASIL LAB TGL 26-01-2016
JenisPemeriksaan Hasil NilaiNormal
Hemoglobin 10.8 L:1318,P:1216g/dl
Leukosit 18.300 4.00011.000/cmm
Hematokrit(PVC) 33 L:4050,P:3547%
Trombosit 99.000 150.000450.000/cmm
HitungJenis
Eosinofil 0 08%
Basofil 0 03%
Neutrofil 81 4570%
Limfosit 9 1646%
Monosit 10 411%
Fungsihati
Albumin 3.6 3.35.2g/dl
Elektrolit
Natrium(Na) 140.3 135150mmol/L
Kalium(K) 5.0 3.65.5mmol/L
Calsium(Ca) 1.20 1.01.3mmol/L
Clorida(Cl) 111.9 100108mmol/L

IgGAntiDengueRapid Positif Negatif
IgMAntiDengueRapid Positif Negatif
SOAP 27-01-2016

S O
KU: lemah
A P
Pindahan dari ICU Kesadaran : composmentis Ensefalopati dengue + O2 2 lpm (k/p)
Panas naik turun Vital sign : KDK + Diare akut Inf. Asering 21 cc/jam
Kejang (+) 3x jam T : 37,8oC Inj. Diazepam 2.5 mg i.v
07.00 kurang lebih 1 Nadi : 108 x/menit
pelan kalau kejang
RR : 28 x/menit
menit, setelah itu Inj.ranitidin 2x15mg i.v
Kepala :
menangis. a/i/c/d : -/-/-/- Sanmol inj 3x80mg k/p
Batuk(-) pilek (-) PCH (-), Faring hiperemi(-), Tonsil T1/T1, i.v
Muntah (-) Moniliasis(-) Inj. Phentoin 3x10 mg
Minum susu formula Leher : i.v
Pembesaran KGB (-) Inj. Ceftriaxone 2x350
(+) banyak Dada : mg i.v
Mencret (-) Simetris kanan kiri, Retraksi(-/-) Dexametason 3x1mg i.v
BAB (+) pagi ini, Pulmo :
Zinc 1x1/2 tab p.o
lembek, warna Suara nafas vesikuler, Wheezing -/-, Rhonki -/-
L-Bio 2x1 sach p.o
kuning. Cor :
BAK (+) S1,S2 tunggal, Murmur (-)
Abdomen :
Soefl, Bising usus (+), Turgor kulit baik,
Meteorismus (-), Hepatosplenomegali (-)
Genitalia : laki-laki dbn
Extremitas :
Akral hangat semua, Oedem -/-, CRT < 2 detik
Status Neurologi : DBN
SOAP 28-01-2016

S O
KU: lemah
A P
Panas (-) Ensefalopati dengue + Inf. Asering 21 cc/jam
Kesadaran : composmentis
Kejang (-) Vital sign : KDK + Diare akut Inj. Diazepam 2.5 mg i.v
Batuk(-) pilek (-) T : 36,2oC pelan kalau kejang
Muntah (-) Nadi : 96 x/menit Inj.ranitidin 2x15mg i.v
Minum susu formula (+) RR : 24 x/menit Sanmol inj 3x80mg k/p
banyak Kepala :
i.v
Mencret (-) a/i/c/d : -/-/-/-
PCH (-), Faring hiperemi(-), Tonsil T1/T1,
Inj. Phentoin 3x10 mg
BAB (+) normal
Moniliasis(-) i.v
BAK (+)
Leher : Inj. Ceftriaxone 2x350
Sudah bisa merespon
Pembesaran KGB (-) mg i.v
dan tertawa
Dada : Dexametason 3x1mg i.v
Simetris kanan kiri, Retraksi(-/-) Zinc 1x1/2 tab p.o
Pulmo : L-Bio 2x1 sach p.o
Suara nafas vesikuler, Wheezing -/-, Rhonki -/-
Cor :
S1,S2 tunggal, Murmur (-)
Abdomen :
Soefl, Bising usus (+), Turgor kulit baik,
Meteorismus (-), Hepatosplenomegali (-)
Genitalia : laki-laki dbn
Extremitas :
Akral hangat semua, Oedem -/-, CRT < 2 detik
Status Neurologi : DBN
SOAP 29-01-2016

S O
Panas (-) KU: Baik A P
Kejang (-) Kesadaran : composmentis Ensefalopati dengue + Inf. Asering 21 cc/jam
Vital sign :
Batuk(-) pilek (-)
T : 36,7oC
KDK + Diare akut Inj. Diazepam 2.5 mg i.v
Muntah (-)
Nadi : 98 x/menit pelan kalau kejang
Minum susu formula (+)
banyak RR : 24 x/menit Inj.ranitidin 2x15mg i.v
Mencret (-) Kepala : Sanmol inj 3x80mg k/p
a/i/c/d : -/-/-/-
BAB (+) normal
PCH (-), Faring hiperemi(-), Tonsil T1/T1, Moniliasis(-)
i.v
BAK (+) Inj. Phentoin 3x10 mg
Leher :
Merah-merah pada i.v
Pembesaran KGB (-)
selangkangan dan pantat
bayi
Dada : Inj. Ceftriaxone 2x350
Simetris kanan kiri, Retraksi(-/-) mg i.v
Pulmo :
Dexametason 3x1mg i.v
Suara nafas vesikuler, Wheezing -/-, Rhonki -/-
Cor : Zinc 1x1/2 tab p.o
S1,S2 tunggal, Murmur (-) L-Bio 2x1 sach p.o
Abdomen : Depalune 2xcth1/4 po
Soefl, Nyeri tekan (-), Bising usus normal, Turgor kulit
baik, Meteorismus (-), Hepatosplenomegali (-) Myconazole salep u.e
Genitalia : laki-laki dbn, diaper rash (+)
Extremitas :
Akral hangat semua, Oedem -/-, CRT < 2 detik
Status Neurologi : DBN
Hasil lab :Hct 31% Hb 10.4 g/dL Leukosit 10.830/mm 3
monosit 18% trombosit 349.000/mm3
ANALISIS KASUS

Berdasarkan heteroanamnesa pada orangtua pasien,


pasien diare pada kamis pagi dengan konsistensi cair,
ampas (+), lendir (-), darah (-) frekuensi 4x.
Sesuai dengan definisi diare akut dimana terjadi
perubahan konsistensi dari feses dan peningkatan
frekuensi BAB menjadi 4x dan < 7 hari.
Hari jumat malam pasien kejang 1x selama 15 menit
dengan mata mendelik ke atas dan tangan kanan kaku
yang sebelumnya didahului panas tinggi,
Sesuai dengan gejala dari kejang demam kompleks
dimana kejang didahului demam, lama 15 menit, kaku
pada tangan kanan (klonik), dan merupakan proses
ekstrakranial (batuk, pilek, diare)
ANALISIS KASUS

Panassejakjumatmalam(3hari),sebelumnyadiare4hari
(kamispagi)cair,ampas(+),lendir(),darah(),dibawake
dr.T,diareberkurangtapipanastidakturun,sabtumalam
pasienkejang1xselama15menit,matamendelikkeatas,
kejanghanyapadatangankanan,selesaikejangpasiensadar
danmenangis.LaludibawakeRSSitiaisyah,MRSselama2
harilaludirujukkeRSUDdengandiagnosasuspect
meningoensefalitisdansepsispadahariseninjam11pagi.
Batuk(+),dahak(),pilek(+),minumsusuformulamenurun.
BAKnormal.
Kurang
dari 7 hari
BAB cair,
demam,
ampas (+),
perut
lendir (-),
kembung
darah (-)
Diar
e
akut
Tgl 27 januari
kejang lagi 3x
selama 5 menit
dan didahului
demam T: 38C
Kejang yang
didahului Dari
demam selama pemeriksaan
15 menit dan fisik meningeal
tangan kanan sign (-)
kaku

Kejang
demam
komplek
s
Kejang (+)

SGOT dan SGPT


Terjadi meningkat,
penurunan trombositopenia,
kesadaran IgM anti dengue
(somnolent) (+), IgG
antidengue (+)

Ensefalopat
i dengue
Pada tgl 25 januari 2016 pasien mengalami
penurunan kesadaran (somnolen), oleh karena itu
dirujuk dari RS aisyah dg diagnosa Suspect
meningoensefalitis dan sepsis.
Tapi dari pemeriksaan meningeal sign (-)dan
ubun-ubun tidak cembung, tidak sesuai dengan
kriteria meningoensefalitis, dimana seharusnya
meningeal sign (+) dan Ubun-ubun cembung.
Pada pemeriksaan darah lengkap ditemukan adanya sedikit
peningkatan leukosit (13.150/mm3), penurunan trombosit hingga
19.000/mm3, peningkatan eosinofil, penurunan limfosit, peningkatan
kalium dari nilai normal pada pemeriksaan serum elektrolit,
peningkatan SGOT dan SGPT. Serta hasil dari rapid test IgM dan IgG
anti dengue menunjukkan hasil positif.
Pada ensefalopati dengue didapatkan Gangguan keseimbangan
elektrolit dan metabolik (hipoglikemi, hiponatremi, hipokalsemi, kadang-
kadang hiperglikemi)
Pemeriksaan Lab :
SGOT/SGPT meningkat
PT dan PTT memanjang
Gula darah menurun
Alkalosis
Hiponatremia
Terapi :
Inf. Asering 21 cc/jam
Inj. Diazepam 2.5 mg i.v pelan kalau kejang
Inj.ranitidin 2x15mg i.v
Sanmol inj 3x80mg k/p i.v
Inj. Phentoin 3x10 mg i.v
Inj. Ceftriaxone 2x350 mg i.v
Dexametason 3x1mg i.v
Zinc 1x1/2 tab p.o
L-Bio 2x1 sach p.o
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai