Anda di halaman 1dari 15

Dokter Pembimbing

Dr. Rizqa Haerani Sp.KK


Disusun Oleh :
Karina Sandra Amilia
2008730018
Latar Belakang
Selain berhubungan
dengan pertahanan kulit,
keduanya juga
berpengaruh terhadap
kekebalan sistemik
(psorisis arthritis dan
Keduanya melibatkan asma) Dermatitis Atopik
berkaitan dengan
faktor keturunan dan peningkatan Th2 dan
pengaruh lingkungan peningkatan IgE

Psoriasis dan dermatitis Tujuan :


atopik banyak
didapatkan, keduanya
Peneliti ingin melihat Psoriasis berkaitan dengan
sangat berpengaruh adanya hubungan peningkatan Th1 dan
interleukin-17A, interleukin-
dalam kehidupan, dan yang erat antaran 17F, and interleukin-22
menimbulkan beban psoriasis dan
ekonomi
dermatitis atopik
Metode
5 Pasien Psoriasis dan
3 Pasien dengan Dermatitis
Dermatitis Kontak Alergi
Atopik dan Psoriasis
terhadap nikel
bersamaan
Diagnosa didasarkan atas :
1. Gejala klinis,
2. Riwayat pribadi,
3. Hasil pemeriksaan laboratorium,
4. Hasil patch test epicutaneous.

DNA genom diekstraksi dari leukosit yang diperoleh


dari pasien dan diuji untuk HLA-Cw6 alel serta
empat polimorfisme filaggrin paling umum (R501X,
2282del4, R2447X, dan S3247X)

Dievalusi berdasarkan skoring PASI dan


SCORAD
Penelitian ini disetujui oleh komite etik, dan
pasien diberikan inform consent secara
tertulis
Metode

Pada setiap pasien diambil biopsi spesiem yang berasal dari lesi
dermatitis atopik dan psoriasis secara bergantian yang sebelumnya telah
diberi dengan anestesi lokal

2. Pemeriksaan garis Sel T


1. Pemeriksaan Histologis
secara invitro

Profil sitokin T-sel ditentukan setelah dicampur dengan phorbol miristat


asetat-ionomycin selama 6 jam digabungkan dengan brefeldin A, dan
akumulasi sitokin intraseluler diukur dengan cara aliran tiga warna
cytometry
Klasifikasian Sel T ditentukan dengan metode-metode tersendiri. Hasil
dinyatakan sebagai indeks proliferasi (yaitu, hitungan per menit untuk yang
dirangsang Sel T dibagi dengan hitungan per menit kontrol negatif)
Hasil
Meskipun kasus klinis psoriasis dan dermatitis atopik jarang tumpang
tindih, keduanya juga tidak menunjukkan hubungan dari dua fenotipe
kekebalan tubuh, Ketiga pasien sedang dalam fase dengan lesi aktif dari
kedua penyakit. Selama periode tersebut, spesimen biopsi kulit diperoleh
dari lesi psoriasis dan dermatitis atopik pada waktu yang bersamaan.

Analisis histologi dari spesimen menunjukkan gambaran khas masing-


masing penyakit, seperti acanthosis, dan neutrofilik mikroabses pada lesi
psoriasis dan spongiosis serta infiltrat campuran sel T, eosinofil, dan
granulosit pada lesi dermatitis atopik
Hasil

Lesi Psoriasis lebih banyak terdapat sel Th1 dan sel Th17, sedangkan lesi
dermatitis Atopik sel Th2 dan TH22 dalam jumlah lebih banyak.
Demikian pula, sekresi dari Th1 dan Th17 sitokin interferon- dan
interleukin- 17 lebih besar pada psoriasis yang diturunkan sel T,
sedangkan sel T dari dermatitis atopik banyak mensekresi interleukin-4
secara in vitro.
Interleukin-22 diproduksi oleh Th17 dan sel TH22 dan dirilis dalam jumlah
yang sama pada lesi psoriasis dan dermatitis atopik.
Hasil
Untuk menentukan apakah psoriasis dan dermatitis disebabkan oleh
antagonis subset sel T atau antigenspecific sel T, untuk memperluas
pengujian peneliti memasukkan agen yang biasanya mendapatkan respon
imun Th1-dan Th17-sel, seperti nikel. Pada uji tempel epicutaneous
dengan nikel hapten, lima pasien tambahan psoriasis dan dermatitis
kontak alergi terhadap nikel yang juga memiliki reaksi alergi (Gambar 2B).

Pada pemeriksaan histologi menunjukkan bahwa, pada dermatitis kontak


alergi lebih didominasi oleh sel Th1 dan Th17 yang menyerupai psoriasis.

Hal tersebut dapat menjelaskan mengapa pasien dengan psoriasis lebih


sering bersamaan dengan dermatitis kontak alergi dibandingkan dengan
dermatitis atopik.

Pada pemeriksaan imunohistologi dan kultur mikrobiologi, didapatkan


bahwa dermatitis atopik juga didapatkan kuman streptococcus,
dengankan lesi psoriasis tidak didapatkan. Pada pemeriksaan
imunohistologi, expreksi flagrine tinggi pada pasien dengan psoriasis,
namun tidak dengan dermatitis atopik.
Pasien Poriasis dan Dermatitis Atopik

Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3


Poriasis dan Dermatitis
Atopik
Poriasis dan Dermatitis Kontak Alergi (nikel)
Poriasis dan Dermatitis Kontak Alergi (nikel)
Poriasis dan Dermatitis Kontak Alergi (nikel)
Diskusi

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan epitel


intrinsik dengan psoriasis dan dermatitis atopik.
Sel T merupakan antigen yang ditemui bermigrasi ke kulit dalam
kedua kasus, namun keduanya memiliki Sel T sepsifik yang
berbeda.
Sedangkan invasi kuman terjadi pada kasus dermatitis atopik, dan
tidak terjadi pada psoriasis.
Sebelumnya, terapi yang digunakan pada dermatitis atopik dan
psoriasis adalah dengan menggunakan Kortikosteroid
(imunosupressan), namun setelah penelitian ini diharapkan ada
perkembangan terapi lain sesuai dengan patogenesisnya
Dermatitis kontak alergi tidak spesifik dapat memicu timbulnya
psoriasis walaupun antigen yang terdapat pada keduanya sama.
Pada penelitian ini juga menunjukkan patogenesis spesifik yang
terjadi pada psoriasis dan dermatitis atopik\

Anda mungkin juga menyukai