Anda di halaman 1dari 21

KamiLiah

KEJANG DEMAM
PEMBIMBING : DR.MAHESA SURYANEGARA
SP,A , M.KES
Definisi

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang


terjadi pada kenaikan suhu tubuh

(suhu rektal > 38,5 C ) yang disebabkan oleh


proses ekstrakranium
Epidemiologi
KD terjadi 2-5 % populasi anak .
Sering terjadi pada usia 6 bl 3 th dengan puncak usia 18 bl
KD jarang terjadi pd usia <1 bl dan >7 th
Sebagian kejang demam merupakan kejang demam sederhana
Kejang demam kompleks hanya berkisar 35 %
Lama kejang yg berlangsung >15 mnt hanya ditemukan 9 %
Berulang dalam 24 jam : 16 % kasus
FAKTOR RISIKO

Demam

Riwayat kejang demam pada keluarga kandung

Perkembangan terlambat , problem pada masa

neonatus, riwayat kehamilan dan kelahiran


Kejang demam sederhana Kejang demam kompleks
(simple febrile seizure) ( complex febrile seizure )

Kejang berlangsung kurang < 15


mnt
Kejang umum /tonik klonik
Kejang berlangsung 1x24 jam

Kejang berlangsung > 15 menit


Kejang fokal / parsial 1 sisi
Kejang berulang >_ 2x dalam 24
jam
Etiologi

Demam

Metabolisme Perubahan Keb O2


basal meningkat difusi K & meningkat
10-15% Na sampai 20%

Perubahan beda potensial


membran sel neuron

Pelepasan muatan listrik


neuron otak
Pelepasan muatan listriksemakin meluas
ke seluruh sel maupun membran sel
sekitarnya dengan bantuan
neurotransmiter
kejang
Risiko
trauma
SINGKAT <15
MENIT > 15 MENIT

HIPOKSEMI HIPERKAP KONTRASI ASIDOSIS


OTOT LAKTAT DJ
A NIA

METABOLISME KERUSAKAN
DEMAM
OTAK NEURON OTAK
cari
PEMBERANTASAN KEJANG

KEJANG 1. Diazepam rektal 0,5-0,75


mg/kgBB
A) < 12 bulan : 2-4 mg
A,B,C 12-36 bulan : 5 mg
B) Berat badan < 10 kg : 5 mg
KEJANG Berat badan > 10 kg : 10 mg
2. Diazepam IV 0,2-0,5 mg/kgBB
Diazepam rektal (5 menit) STOP
(lihat
KEJANG keterangan)
Diazepam IV (3-5 menit)
(kecepatan 0,5-1 STOP
mg/menit) (lihat
KEJANG keterangan)
Fenitoin bolus IV 15-20 mg/kgBB
(Drip dalam NaCl selama 20-30 STOP
menit) (lihat
KEJANG keterangan)
Transfer ke ICU

Keterangan : pengobatan rumat tergantung jenis kejang demam, dan


faktor risiko
Pemeriksaan Penunjang ( cari
lagi )
1. Laboratorium
. Hb
. Leukosit
. Hitung jenis
. Trombosit
. Morfologi sel
. Na
. Cl
. GDS
2. Pungsi Lumbal
Harus dilakukan pada bayi usia < 12 bulan yang
mengalami kejang demam pertama
Dianjurkan bayi usia 12-18 bulan
Tidak dilakukan secara rutin pada bayi berusia > 18 bulan
Dilakukan apabila secara klinis dicurigai mengalami
meningitis
Bayi usia 6-12 bulan belum imunisasi Hib atau
Streptococcus pnemoniae , mengalami kejang disertai
panas dapat dilakukan pungsi lumbal
Obat saat demam Antikonvulsan

Antipiretik - Fenobarbital 4-5 mg/


kgBB/hr di bagi 2 dosis
Antikonvulsan - Asam valvroat 20-40mg
(pengobatan intermitten) /kgBB/hr dibagi 2-3 dosis

Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB Indikasi pemberian


tiap 8 jam saat demam Kejang lama >15 menit
Ditemukan kelainan
Diazepam per rektal dosis neurologis yang nyata
5 mg untuk BB < 10kg sebelum atau sesudah
10mg untuk BB > 10kg kejang
Kejang fokal/parsial
Terapi
Pemberian obat pada saat
demam
Antipiretik
Antikonvulsan

Parasetamol 10-15 mg/kg/BB/kali atau ibuprofen


10 mg /kgBB/kali ( pada saat demam )
Antiknvulsan (rumat ) Diazepam 0,3 -0,5 mg/kg/BB tiap 8 jam pada
saat demam dapat menurunkan resiko
beruangnya kejang demam .
Diazepam per rektal , 5 mg untuk BB < 10 kg .
10 mg untuk BB >10 kg
Asam valproat 20-40 mg/kgBB/hari di bagi 2-3
dosis
Selama 1 tahun
Risiko terjadi epilepsi dikemudian hari sebesar 2-10%
penderita kejang demam mengalami epilepsi
dikemudian hari.

Gangguan perkembangan saraf


Kejang demam kompleks
Riwayat epilepsi dalam keluarga
Lamanya demam sehingga terjadi kejang
Jenis epilesi (absens tonik klonik tonik-klonik parsial
kompleks )
STATUS EPILEPTIKUS

Epilepsy Foundation of America


(EFA) SE adalah terjadinya dua
atau lebih rangkaian kejang
tanpa adannya pemulihan
kesadaran diantara kejang atau
aktifitas kejang yang >30 menit .
SE sering di temukan pada anak
<3th

Akut: ensefalopati , ensefalitis,


meningitis, perdarahan intrakranial

Kronik: malformasi otak , pasca


trauma kepala dan epilepsi
Tata Laksana

Stabilisasi penderita ( resusitasi kardio pulmonal)


Obat yang sering digunakan adalah diazepam, lorazepam,
fenitoin, fenobarbital
Pada kasus SE refrakter dapat digunakan
midazolam,fenobarbiton,tiopetal
Sebelum ke RS
Diazepam rektal (0,5mg/kgBB)
<5 : 2,5 mg
5-10kg : 5 mg
>10kg:10mg

Pemberian diazepam rektal dapat diulang 2x dengan interval


5 menit.
Tanda vital , ABC
Jalur intravena dengan Nacl 09%
Diazepam 0,3mg/kgBB iv

Diazepam 0,3-0,5 mg/KgBB iv


kecepatan 1 mg/mnt

Fenitoin 20mg/ kgBB dalam Nacl 12 jam kemudian


0,9% bolus iv kecepatan lambat, diberikan fenitoin 4-
kecepatan 1mg/kgBB/mnt. Jika Kejang - 8mg /kg BB / hr
kejang masih berlanjut dapat dibagi 2 dosis
diulang 10mg/kgvBB
Fenobarbital 20mg/ kgBB
kecepatan <50mg/mnt

12 jam kemudian
diberikan
fenobarbital
Kejang
rumatan 4-
-
8mg/kgBB /hr
dibagi 2dosis
Midazolam 0,15 mg/BB
Bolus ditanjutkvan
dengan infus 1-2
mikvrogram/kvgBB /m
titrasi setiap 15menit
hingga vkejanvg teratasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai