Anda di halaman 1dari 27

BIAYA MODAL

7
(COST OF
CAPITAL)
PENGERTIAN BIAYA
MODAL
Biaya modal (Cost of
Capital) adalah biaya riil yang
harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk
memperoleh dana baik yg
berasal dari hutang, saham
preferen, saham biasa, dan
laba ditahan untuk mendanai
suatu investasi atau operasi
perusahaan.
MANFAAT BIAYA MODAL
BAGI PERUSAHAAN
1. Memaksimalkan nilai perusahaan
mengharuskan biaya-biaya
(termasuk biaya modal)
diminimumkan.
2. Keputusan penganggaran modal
(capital budgetting) memerlukan
suatu estimasi tentang biaya modal.
3. Keputusan-keputusan lain seperti
leasing, modal kerja juga
memerlukan estimasi biaya modal.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi biaya
modal perusahaan
Kondisi ekonomi secara umum
Kondisi pasar.
Keputusan operasi dan keungan.
Jumlah pembiayaan.
Asumsi-asumsi pokok dalam
menghitung biaya modal
tertimbang perusahaan
Risiko usaha konstan
Risiko keuangan konstan
Rasio pembayaran dividen konstan
(deviden/pendapatan)
Menghitung biaya
modal tertimbang
Untuk menentukan biaya modal
tertimbang, biaya pembiayaan
individu ditimbang berdasarkan
prosentase pembiayaan yang
disediakan oleh setiap sumber.

Timbangan Biaya Biaya


(Persentas dari Tertim
e Sumber bang
Pembiayaa Individu
n)
Utang 30% 10% 3,0%
Saham 10% 12 1,2
preferen 60% 16 9,6
Saham biasa
100% Biaya 13,8%
Konsep biaya modal

Konsep biaya modal


erat kaitannya dg
konsep tingkat
keuntungan yg
disyaratkan (required
rate of return) yg dapat
dilihat dari 2 sisi yaitu
investor & perusahaan.
FUNGSI BIAYA MODAL

1. Terkait dg pajak yg dikenakan pd perusahaan.


Biaya modal yang dikenakan pada modal pinjaman
berbeda dg biaya modal dari modal sendiri.

Konsep perhitungan biaya modal didasarkan pd


perhitungan :
a. sebelum pajak (before tax basis)
perlu disesuaikan dulu dg pajak sebelum dilakukan
peritungan biaya modal rata-ratanya seperti obligasi.
b. setelah pajak (after tax basis).
2. Sebagai Discount Rate utk menentukan diterima atau
ditolaknya suatu usulan investasi yaitu dengan
membandingkan tingkat keuntungan (rate of return)
dari usulan investasi tsb dengan biaya modalnya.
Jenis biaya modal

1. Biaya Modal Individual


a. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
b. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang
c. Biaya Modal Saham Preferen
d. Biaya Modal Saham Biasa dan
Laba Ditahan
e. Model pertumbuhan dividen
2. Biaya Modal Keseluruhan
Biaya Hutang (cost of
debt)
Biaya hutang = Kd atau yield to maturity
Yaitu: tingkat keuntungan yg dinikmati
oleh pemegang/pembeli obligasi.
Biaya hutang setelah pajak = Kd (1-T)
Cnth: Kd=10%, Pajak=15%, Berapa biaya
hutang setelah pajak?
10%(1-15%) = 8.5%
Biaya Saham Preferen(Kp)
Biaya saham preferen = tingkat
keuntungan yg dinikmati pembeli saham
preferen (Kp)
Kp= Dp/Pn
Dp=dividen saham preferen tahunan
Pn=harga saham preferen bersih yg diterima
perusahaan penerbit (setelah dikurangi biaya
peluncuran saham atau flotation cost)

Dividen saham preferen tidak tax deductible,


perusahaan menanggung semua beban biaya.
Tidak ada penyesuaian/penghematan pajak
seperti biaya hutang.
Biaya Laba Ditahan, k s
Perusahaan dapat memperoleh modal
sendiri melalui dua cara:
Menahan sebagian laba (retained earnings)
Menerbitkan saham biasa baru
Apabila perusahaan menahan sebagian labanya
untuk modal, apakah ada biayanya? Ya, opportunity
cost. Laba dapat dibagikan berupa dividen dan
investors dapat menginvestasikan uang itu dgn
membeli saham, obligasi, real estate, dll
Oleh karena itu, perusahaan harus dapat
memberikan keuntungan paling tidak sama dengan
keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemegang
saham pada alternatif investasi yg memiliki risiko
yg sama dengan risiko perusahaan. (k s )
Tiga Cara Menaksir k s

1. Pendekatan CAPM
2. Pendekatan Discounted Cash
Flow (DCF)
3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk
Premium
1. Pendekatan CAPM

K S = K RF + (K M-K RF )b i

Ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan

pada saham perusahaan i.

Krf = risk free rate/ bunga bebas risiko

Km = tingkat keuntungan portfolio pasar


2. Discounted Cash Flow
(DCF) model

Div1 Div 2 Div H PH


P0 ...
(1 ks)1
(1 ks) 2
(1 ks) H

Jika Dividen bertumbuh konstan,


gunakan Gordon model:

P0 = D0(1+g)/Ks-g
3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-
Risk Premium

Ks = tingkat keuntungan obligasi


perusahaan + premi resiko
Membeli saham biasa pada umumnya
lebih berisiko daripada membeli
obligasi yg memberikan penghasilan
tetap dan relatif pasti. Oleh karena
itu, investor yang membeli saham
biasa mengharapkan suatu premi
risiko diatas tingkat keuntungan
obligasi. Premi risiko besarnya
tergantung pada kondisi perusahaan
dan kondisi perekonomian.
Contoh: YTM suatu obligasi
adalah 12% dan premi risiko
untuk saham biasa
perusahaan tersebut adalah
5%. Maka:
Ks = 12% + 5% = 17%
Cnth: PT Aksara menjual saham preferen yg
memberikan dividen Rp 10 per tahun. Harga
saham Rp 100 dgn flotation cost 2,5 per lembar
saham .
Kp= Dp/Pn = 10 / 97,5 =
10,26%
Biaya Saham Biasa
Baru(K e )
Hanya sebagian kecil perusahaan yg sudah
matang (mature) mengeluarkan saham biasa
baru karena:
Biaya fl otation yg tinggi
Investor menanggapi penerbitan saham biasa
baru sebagai sinyal negatif

Biasanya manager perusahaan melakukan ini


karena mereka berpikiran bahwa harga saham
skrg lebih tinggi daripada nilai sesungguhnya
Supply saham naik, harga saham turun
Flotation cost akan mengurangi penerimaan
perusahaan dari penjualan saham. Biaya ini
terdiri dari: biaya mencetak saham, komisi
untuk phak penjamin emisi saham, penawaran
saham, dll.
Biaya Saham Biasa
Baru(K e )
Gordon
Model dgn
memperhitungkan flotation cost:
Ke = D0 + g
P 0 (1-F)

K e :Biaya saham biasa baru


P 0 : Harga jual saham
F: Flotation cost D 0 :Dividen saham pd
t=0
g: Dividen growth
Biaya modal secara
keseluruhan
Jikapembiayaan suatu
investasi berasal dari
berbagai sumber
pendanaan , maka biaya
modal dihitung
berdasarkan rata-rata
tertimbang (WACC).
WACC adalah rata-rata
tertimbang dari seluruh
komponen modal
Komponen modal yg sering
dipakai adalah: saham biasa,
saham preferen, utang, laba
ditahan
Seluruh komponen modal
( capital components)
mempunyai satu kesamaan, yaitu
investor yang menyediakan dana
berharap untuk mendapatkan
return dari investasi mereka
WACC = Wd x Kd (1 T) +
Wp x Kp + Ws x Ks (atau
Ke)
Keterangan:
Wd : persentase hutang dari modal
Wp : persentase saham preferen dari modal
Ws : persentase saham biasa atau laba
ditahan dari modal
Kd : biaya hutang
Kp : biaya saham preferen
Ks : biaya laba ditahan
Ke : biaya saham biasa
T : pajak
Biaya Modal Marjinal

Total biaya = pembiayaan


individual / persentase
pembiayaan individual tsbt
KESIMPULAN PEMBAHASAN
(dikaitkan dengan kebijakan
pembiayaan)
Biaya modal dapat
dialokasikan untuk
menambah
corporate value
(nilai perusahaan).
Contoh soal
Perusahaan Zehor sedang mempertimbangkan 3 investasi. Biaya
laba yang diharapkan dari proyek ini ditunjukkan yaitu:
Investasi Biaya IRR
investasi
A Rp 165.000 17 %
B Rp 200.000 13 %
Perusahaan C Rp 125.000
akan membiayai 12 %
proyek-proyek tersebut dengan
proporsi struktur modal dengan 40% utang dan 60% ekuitas
biasa. Biaya utang setelah pajak sebesar 9%. Jumlah yang
dihasilkan secara internal tersedia Rp 180.000 dan pemegang
saham biasa meminta tarif laba sebesar 19%. Jika saham baru
dikeluarkan, biayanya akan sebesar 22%.
a. Buatlah biaya tertimbang modal?
b. Proyek mana yang harus diterima?

Anda mungkin juga menyukai