Anda di halaman 1dari 43

DAMPAK PADA FLORA DAN FAUNA AQUATIK

SERTA PENGELOLAANNYA
(2 K)

Drs. Wisnu Wardhana, M.Si.


E-mail: wisnu-97@ui.edu

PUSAT PENELITIAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN LINGKUNGAN


UNIVERSITAS INDONESIA (PPSML UI)
Jl. Raya Salemba 4. Jakarta 10430
DAMPAK PADA FLORA DAN FAUNA AKUATIK SERTA
PENGELOLAANNYA (2 K)

Tinjauan Instruksional Pokok Bahasan Silabus


Umum
(TIU)
Memberikan pengetahuan 1. Dampak pembangunan pada 1. Pengertian tentang flora
mengenai dampak kegiatan fauna dan flora akuatik. dan fauna akuatik.
terhadap Flora dan Fauna dan 2. Pengelolaan dampak terhadap 2. Peranan flora dan fauna
timbal baliknya. fauna dan flora akuatik. sebagai komponen
ekosistem perairan dan
pemenuhan kebutuhan
hidup.
3. Dampak terhadap flora dan
fauna serta pengaruh
lanjutan terhadap manusia.
4. Ekotoksikologi.
5. Prinsip-prinsip pengelolaan
dampak flora dan fauna
akuatik.
DAMPAK PADA EKOSISTEM PERAIRAN DAN
PENANGANANNYA(2 K)

Tinjauan Instruksional Pokok Bahasan Silabus


Umum
(TIU)
Memberikan pengetahuan 1. Dampak pembangunan pada 1. Pengertian tentang
mengenai dampak kegiatan komponen ekosistem akuatik. ekosistem perairan.
terhadap ekosistem perairan. 2. Pengelolaan dampak terhadap 2. Faktor-faktor yang
ekosistem akuatik. mempengaruhi ekosistem
perairan.
3. Dampak terhadap
ekosistem perairan.
4. Prinsip-prinsip penanganan
dampak pada ekosistem
perairan.
KONSEP EKOSISTEM

1. Merupakan tatanan kesatuan secara utuh


menyeluruh antara segenap unsur-unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
2.Kawasan alam yang didalamnya tercakup
unsur-unsur hayati dan unsur-unsur non-
hayati yang saling mempengaruhi dan tidak
terpisahkan yang membentuk suatu sistem
ekologi.
3. Merupakan satuan fungsional dasar dalam
ekologi.
EKOSISTEM
DEFINISI:asosiasiberbagaijenismahluk
hidup(komunitas)danlingkunganfisiknya
yangdihubungkanolehaliran energidan
daur materi

Ekosistemmerupakansebuahsistem
terbuka,denganmasukandankeluaran
energidannutrien.
EKOSISTEM PERAIRAN

1. Pendekatan habitat, air merupakan faktor


eksternal yang utama.

2. Habitat air tawar, air payau dan air asin.

3. Habitat lentik (air tergenang): danau, situ,


kolam, rawa dll.

4. Habitat lotik (air mengalir): mata air,


sungai.
FAKTOR LINGKUNGAN PERAIRAN

A. FAKTOR FISIKA C. BIOLOGI

1. Cahaya Matahari 1. Predator


2. Suhu 2. Siklus Reproduksi
3. Tekanan hidrostatik 3. Tingkah Laku
4. Arus/Gelombang 4. Kompetisi

B. KIMIA D. MUSIM
1. Unsur Hara 1. Hujan
2. Gas Terlarut 2. Kemarau
3. pH
INTERAKSI ANTARA FAKTOR
LINGKUNGAN PERAIRAN

FISIKA

BIOLOGI

MUSIM KIMIA
FaktorFisik FaktorBiotik
(air,udara,iklim, (Vegetasi,mikro&
topografi,tanah& makrofauna&
ruang) manusia)

HABITAT
BIOTA AKUATIK

Adalah kelompok biota, baik flora


atau fauna yang sebagian atau
seluruh hidupnya berada di dalam
perairan.
BERBAGAI BENTUK-KEHIDUPAN DI PERAIRAN
Umumnya biota perairan dapat dikelompokkan menjadi :

1. Neuston

2. Pleuston

3. Nekton

7. Demersal 4. Plankton 5. Perifiton

6. Bentos

Fauna Intertisial (meiofauna)


Meiofauna
KELOMPOK BIOTA DI PERAIRAN
PRINSIP EKOLOGI

1.Suatu organisma tidak dapat hidup sendiri

2. Untuk kelangsungan hidupnya, suatu


organisma akan bergantung pada kehadiran
organisma lain dan sumberdaya alam yang
ada disekitarnya seperti keperluan pangan,
perlindungan, pertumbuhan, perkembangan,
dll.
RANTAI MAKANAN

Padasemuaekosistem,hubungan makan
memakan membentukstrukturyanganggota-
anggotanyamasukkedalamsebuahhirarki
transfer energiyangdisebuttingkat trofik
JARING-JARING MAKANAN

Diekosistemalami,beberaparantaimakanan
salingberhubungansatusamalainmembentuk
sebuahjaring-jaring makanan
FISIK
TERUMBU KARANG
ORGANIK TERLARUT

PARTKEL ORGANIK

MIGRASI FAUNA

DAMPAK MANUSIA

LAMUN MANGROVE
PENGAMBILAN CONTOH BIOTA AKUATIK

KRITERIA PENENTUAN SAMPEL

1. Sampelyangdipilihdaripopulasiharuslah
mempunyaipeluangyangsamauntukdipilih
sebagaisampel
2. Populasiharusmemilikikeadaanlingkungan
yangstabil
3. Perbandingananggotapopulasiyangterdapat
padasuatuhabitatyangakandiambil
sampelnyaharuskonstan
4. Sampelyangterpilihjanganterlalusedikit
PEMILAHAN SAMPEL SEBAGAI
INDIKATOR CEMARAN

1. Jenis biota harus sangat peka terhadap perubahan


lingkungan dan responnya cepat
2. Mempunyai daur hidup yang kompleks sepanjang
tahun dan apabila kondisi lingkungan melebihi
batas toleransinya akan mati
3. Bersifat sesil (bentik)
4. Tidak mudah/cepat bermigrasi

Berdasarkan batasan tersebut kelompok biota


akuatik yang baik digunakan sebagai indikator
adalah Plankton dan Bentos.
PENGAMBILAN SAMPEL BIOTA
AKUATIK

1. Lokasi , pemilihan lokasi harus


mempertimbangkan sumber cemaran
2. Waktu, bergantung pada dinamika
biota akuatik
3. Penggunaan alat yang tepat
4. Cara/metode sampling yang tepat
CARA PENGAMBILAN SAMPEL

1. Probability sampling, cara sampling dengan


teori probabilitas sehingga dapat diketahui
besar bias dalam pengambilan sampel
2. Subyective, cara pengambilan sampel
berdasarkan kebijakasanaan pribadi dan
bersifat slektif
3. Convenient sampling, cara pengambilan
sampel pada anggota populasi yang mudah
diperoleh
METODA PENGAMBILAN
SAMPEL BIOTA AKUATIK

1. Cruissing
2. Metoda transek
3. Metoda kuadrat
4. Metoda titik/stasiun
PERALATAN

1. Plankton: jala plankton, Kemmerer water sampler,


Van dorn water sampler, mikroskop, Sedwick
counting cell, talam Bogorov, Obyek glass & kaca
penutp
2. Bentos: Grab sampler (Eickman grab, Petersen grab,
dll), Suber squre foot sampler, bingkai kuadrat,
mikroskop, lup, sive net, pinset
3. Perifiton: kaca obyek, plat kuadrat, mikrokop
4. Nekton: jala, kail dll
5. Tali transek, kuadrat dll
PRESERVASI / PENGAWET

1. Larutan formalin 4 10%


2. Alkohol 70%
3. Lugol
ANALISIS SAMPEL

Dilakukan dengan membandingkan nilai-nilai


struktur komunitas dengan besaran kriteria
tingkat cemaran yang telah ditetapkan dalam
bentuk kategori.

1. Jumlah jenis per unit sampling


2. Kelimpahan/kepadatan per
STRUKTUR
satuan volume atau luas
KOMUNITAS
3. Keragaman jenis atau genus
4. Kualitatif (ada atau tidak)
Indeks Keanekaragaman jenis Shannon & Wiener

Pernyataanmatematisyangmenggambarkansejumlahinformasi
tentangkekayaanjenis&jumlahind./jenis

i
H pi log p i
i 1

H = indeks keragaman jenis; pi = ni/N jumlah jenis ke i


per jumlah total seluruh jenis

H TingkatCemaranPerairan
>3 Tidaktercemar
1,12,9 Tercemarringan
<1 Tercemarberat
Kriteria baku kerusakan terumbu
karang
KepmenLHNo.04tahun2004

Kriteria Baku Kerusakan


Parameter Terumbu Karang (%)
Buruk 024,9
Prosentase Rusak
Luas Tutupan Sedang 2549,9
Terumbu
Karang Hidup Baik 5074,9
Baik
BaikSekali 75-100
Kriteria baku kerusakan mangrove
Kepmen LH No. 201 tahun 2004

Penutupan Kerapatan
Kriteria
(%) (phn/ha)
Baik Sangat Padat > 75 > 1500
Sedang 50 75 1000 1500
Rusak Jarang < 50 < 1000
Status padang lamun
Kepmen LH No. 200 tahun 2004

Kondisi % Tutupan
Baik Kaya / Sehat > 60
Kurang Kaya/Kurang Sehat 30 59,9
Rusak Miskin < 29,9
Kriteria kerusakan padang lamun
Kepmen LH No. 200 tahun 2004

LuasAreaKerusakan
TingkatKerusakan
(%)
Tinggi >50
Sedang 3049,9
Rendah <29,9

Anda mungkin juga menyukai