Anda di halaman 1dari 19

Nama : Achmad Fery Surya E

Kelas : ME-2C
No : 02
Macam-macam las
Panjang las netto
PROSES PENGELASAN
Las Otohin dengan gas asetelin dan zat asam (untuk

sambungan pipa, pelat-pelat tipis dan panjang las


yang kecil).
Las Busur Cahaya Arang, bisa dilakukan tanpa
tambahan bahan.
Las Busur Cahaya dengan kedua ujung sambungan
sebagai pool (misal : pada mata rantai, batang baja
beton, pipa pemanas uap).
Las Titik, untuk menggabungkan pelat-pelat yang agak tipis
menjadi satu.
Las Busur Cahaya, dengan batang las / batang Elektrode (LAS
LUMER / LAS LISTRIK).

Bentuk Las :
Las Sudut (80% Fillet Weld)
Las Tumpul (Groove Weld)

Las Sudut :
Las Cekung (Gbr A).
Las Cembung (Gbr. B).
Las Pipih (Gbr. C).
las
cekung

Gambar A

las cembung las


pipih

Gambar B Gambar C
Las Tumpul :
A. Tanpa Pekerjaan Pendahuluan (Pelat Tipis).
las satu belah (Gambar D)
las dua belah (Gambar E)

s
= 1 s/d 4 mm

Gambar D

S
= 4 s/d 8mm

Gambar E
B. Dengan Pekerjaan Pendahuluan :
Las satu belah V Gambar F)
70 + 90

Gambar F

Las V terbuka (hanya untuk Konstruksi yang tidak


memikul beban dinamis)
70
Las V terbuka
3


..2
8 Min. 2

Las V tertutup
60

0.
5
8

..
20

b a- cacat
.3

Ruang kosong bahaya takik


Las dua belah, las V dengan las balik (Gambar G )

70 + 90

S
takik celah (kosong)

Gambar G
Las dua belah, las X-simetris dan las X-tidak
Las X simetris
70

1/2 s
3
12
40

S = 12 s/d 40 mm

1/2 s
70

Las X Tidak simetris


70
2/3 s

3
30
12

1/3 s
Perhitungan Sambungan Las

Perumusan Umum :
Jika tidak bertentangan dengan ke-seimbangan dari
bagian-bagian kons-truksi yang disambungkan, maka gaya
yang harus dipindahkan dianggap ter-bagi rata atas
potongan memanjang yang terkecil dari rigi-rigi las.
Syarat-syarat Umum untuk Merencanakan
Dihindarkan berkumpulnya rigi-rigi las.
Titik berat dari potongan rigi-rigi las diletakkan pada
garis kerja dari gaya yang dipindahkan.
Dihindarkan adanya perubahan mendadak dari
potongan.
Pengelasan dalam kedudukan yang sulit agar
dihindarkan.
Mengambil ukuran dari bagian-bagian yang hendak
disambung-kan sebesar mungkin, agar penge-lasan
menjadi sesedikit mungkin.
Pengelasan di tempat pembangun-an dibatasi.
Perhitungan harus jelas dan mudah dapat dikontrol.
Bentuk dan ukuran dari las harus mudah dibaca dari
gambar.

Perhitungan
A) Panjang Netto Las-Sudut :
(Peraturan Tentang Sambungan Las / PPBB I Ps. 8-5).

Tiap rigi las mempunyai tebal a dan panjang :


L netto = L bruto 3a
Agar panjang dikedua ujung las tidak meleleh, maka
panjang las dibatasi :
L < 40 a
L > 8 @ 10 a, atau L > 4 cm
a
I netto
kepala
kawah
I bruto 9

t Gambar 3-A
Catatan :
Jika diperlukan panjang las > 40a, maka pengelasan harus
dilakukan terputus-putus sbb :
Batang Tekan

Jarak antara bagian-bagian las 16 t atau 30 cm.

16 t atau 30 cm

Batang Tarik
Jarak antara bagian-bagian las 24 t atau 30 cm.

24 t atau 30 cm
t = tebal terkecil antara elemen yang dilas
t

B)Tebal Rigi-rigi las (a)


Dihitung berdasarkan :
Dalamnya pembakaran terhadap pelat-pelat yang
S1
disambungnya :
a

S2
a s 1 mm ; bila s 5 s/d 9 mm
2

a s 2 mm ; bila s 10 s/d 13 mm
2
s 14 mm pengelasan lebih dari 1 lapis

(s tebal terkecil antara s1 & s2 )

Tebal pelat yang dipegang


Rumus STAHL IN HOCHBALL
1
a

s1 a 1 s 2, atau
s2 2
a 0,7 s
Baja Baja

a 2

a 1 a 1

t1 t2 t1
t t

Jika t 1 < t, maka Jika t1 < t, maka


a 1 0.7 t 1 a1 0.7 t1
Jika t2 < t, maka
a2 0.7 t2

Ba ja Baja siku

a1 a2
a1

t1 1,2
d d
t t

Jika t1 < t, maka Jika d < t, maka


a1 0.7 t1 a1 0.7 t1
Jika 1,2d < t, maka
a2 0.7 x 1,2d = 0,84d
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai