2. Fiona Harumia Sulayman (07) 3. I Gede Pratista Wibawa (10) 4. I Putu Angga Marantika (13) 5. Luh Putu Meyra Anjani (26) 6. Nyoman Suma Wiwardanartha (34) 7. Putu Anita Wulandari (37) Keterhubungan Hak Azasi Manusia Dengan Sila-sila Pancasila
Hak Azasi Manusia Dalam
Sila-sila Pancasila
Hubungan Hak Azasi
Manusia Dalam Sila-sila Pancasila Hak Azasi Manusia Dalam Sila- sila Pancasila Keterhubungan Hak Azasi Manusia dalam Pancasila yang terdapat dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ada dalam pasal tentang Hak Azasi yaitu pasal 28,28A-28J. Hubungan Hak Azasi Manusia dalam Sila-sila Pancasila 1. Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila ini mengamanatkan bahwa setiap
warga Negara bebas untuk memeluk Agama dan Kepercayaan masing- masing. 2. Sila Kedua, Kemanusian yang adil dan beradab. Sila ini mengamanatkan adanya persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. 3. Sila Ketiga, Persatuan Indonesia. Sila ini mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. 4. Sila Keempat, Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Inti dari sila ini adalah musyawarah
dan mufakat dalam setiap penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. 5. Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Asas Keadilan dalam HAM tercermin dalam sila ini, dimana keadilan di tunjukan bagi kepentingan umum tidak ada diskriminasi antar individu. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menegakan Hak Asazi Manusia diantaranya pembentukan Komnaa HAM dan pengadilan HAM serta Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Pemerintah juga memberlakukan UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia. UU ini merupakan payung dari seluruh peraturan perundang-undangan tentang Hak Azasi Manusia. Ternyata penegakan Hak Azasi Manusia masih jauh dari harapan masyarakat. Kenyataan memang menunjukan bahwa pelaksanaan penghormatan, perlindungan atau penagkuan HAM masih jauh dari memuaskan. Hal tersebut tercermin dari kejadian berupa penangkapan yang tidak sah, penculikan, penganiayaan, pemerkosaan, penghilangan paksa, bahkan pembunuhan, pembakaran rumah tinggal dan tempat ibadah, dll. Analisis Kasus Masa orientasi siswa (MOS) seharusnya menjadi wahana agar para peserta didik baru bisa mengenal almamater mereka. Sayangnya, beberapa dari para siswa baru itu justru meregang nyawa saat atau usai mengikuti MOS atau ospek. Masih banyak lagi kegiatan MOS yang menyalahi aturan tersebut. Penyebab terjadinya MOS yang menyalahi aturan, bahkan hingga berujung maut bagi siswa baru adalah putusnya alur informasi (disconnect). Selain itu kekerasan fisik yang terjadi juga dapat menyalahi hak pada orang tersebut yaitu hak untuk tidak disiksa Kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan pada saat MOS ini sesuai dengan pengaturan Pasal 13 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (UU Perlindungan Anak) tentang anak berhak mendapat perlindungan dan bebas dari penganiayaan oleh orang tua maupun pembimbing lainnya. UU yang sama juga terdapat pada pasal 80 ayat 1 UU perlindungan anak Kesimpulan Hak Asasi Manusia merupakan hak yang melekat pada diri manusia sejak manusia lahir yang tidak dapat diganggu gugat. Keterhubungan HAM dalam pancasila terdapat pada pasal 28,28a-28j.Dan hubungan HAM dalam Pancasila adalah saling erat satu sama lain. Selanjutya upaya yang dapat kita lakukan untuk mewaspadai hal ini dengan menegaskan hukum yang berlaku serta aparat penegak hukumnya seperti KOMNAS HAM, agar tidak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan seperti MOS yang menyengsarakan peserta didik. Apa ada yang Bertanya?