Anda di halaman 1dari 27

KARAKTERISTIK

PERKEMBANGAN MASA
SEKOLAH
CREATED BY:

DIAN SEPTIANI

LIA MULYANI

SALMI FADILAH
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
MASA SEKOLAH
Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia
dini

Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi
merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya

Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong
sehingga akan berkembang secara optimal
Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya:

Pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan

Mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya

Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian

Dapat mengendarai sepeda roda dua

Dapat menangkap bola

Telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang pensil
maupun memegang gunting
Selain itu, perkembangan anak dari sisi sosial, terutama anak yang berada pada
usia kelas awal SD antara lain mereka telah dapat:

Menunjukkan keakuannya tentang jenis kelaminnya

Telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya

Mempunyai sahabat

Telah mampu berbagi

Mandiri
PERKEMBANGAN FISIK-MOTORIK
Pertumbuhan fisik yang beranjak matang membuat perkembangan motorik anak
sudah terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan
kebutuhan atau minatnya. Anak menggerakkan anggota badannya dengan tujuan
yang jelas, seperti:

Menggerakkan tangan untuk menulis, menggambar, mengambil makanan,


melempar bola dan sebagainya

Menggerakkan kaki untuk menendang bola, lari mengejar lari mengejar teman
pada saat main kucing-kucingan dan sebagainya
Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran proses belajar,
baik dalam bidang pengetahuan maupun keterampilan.

Oleh karena itu, perkembangan motorik sangat menunjang keberhasilan belajar peserta didik.

Upaya-upaya sekolah untuk memfasilitasi perkembangan motorik secara fungsional tersebut,


diantaranya sebagai berikut:

1. Sekolah merancang pelajaran keterampilan yang bermanfaat bagi perkembangan atau


kehidupan anak. Seperti mengetik,menjahit,merupa,atau kerajinan tangan lainnya.

2. Sekolah memberikan pelajaran senam atau olahraga kepada para siswa, yang sejenisnya
disesuaikan dengan usia siswa.

3. Sekolah perlu merekrut (mengangkat) guru-guru yang memiliki keahlian dalam bidang-bidang
tersebut diatas.

4. Sekolah menyediakan sarana untuk keberlangsungan penyelenggaraan pelajaran tersebut,


Menurut Hurlock (1978) pencapaian kemampuan-kemampuan tersebut kemudian
mengarah pada pembentukan keterampilan (skill).

Keterampilan yang dipelajari dengan baik akhirnya akan menimbulkan kebiasaan.

Perkembangan psikomotorik berhubungan erat dengan perilaku individu.


PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
Dilihat dari aspek perkembangan kognitif, menurut Piaget masa ini berada pada
tahap operasi konkret yang ditandai dengan kemampuan:

Mengklasifikasikan benda-benda berdasarkan ciri yang sama

Menyusun atau mengasosiasikan angka-angka atau bilangan

Memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana


Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar
diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau
daya nalarnya

Untuk mengembangkan daya nalarnya, daya cipta, atau kreativitas anak, maka
kepada anak perlu diberi peluang-peluang untuk bertanya, berpendapat, atau
menilai (memberi kritik) tentang berbagai hal yang terkait dengan pelajaran atau
peristiwa yang terjadi di lingkungan

Peserta didik mulai berpikir secara hipotesis dalam menyelesaikan masalah yaitu
mencari sumber permasalahan, mengkaji dan mencari alternative pemecahannya
PERKEMBANGAN BAHASA
Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain

Bahasa dapat berbentuk lisan atau tulisan dengan mempergunakan tanda (coding),
huruf (alphabetic), bilangan (numerical atau digital), sinar atau cahaya yang dapat
berupa kata-kata (word) atau kalimat (sentences)

Selain itu dapat pula berbentuk gambar atau lukisan (drawing, picture), gerak-
gerik (gesture) dan mimic serta bentuk-bentuk simbol ekspresif lainnya

Melalui bahasa setiap anak dapat mengenal dirinya, sesamanya, alam sekitar, ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai moral atau agama
Usia sekolah dasar merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal
dan menguasai perbendaharaan kata

Pada awal masa ini, anak sudah menguasai sekitar 2.500 kata, dan pada masa
akhir anak telah dapat menguasai sekitar 5000 kata

Dengan dikuasainya keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang


lain, anak sudah gemar membaca atau mendengar cerita yang bersifat kritis

Pada masa ini tingkat berfikir anak sudah lebih maju, anak banyak menanyakan
waktu dan sebab-akibat
Di sekolah, perkembangan bahasa anak ini diperkuat dengan diberikannya mata
pelajaran bahasa indonesia (bahkan disekolah-sekolah tertentu diberikan bahasa
inggris)

Dengan diberikannya pelajaran bahasa disekolah, anak diharapkan dapat


menguasai dan menggunakan Bahasa sebagai alat untuk:

1. Berkomunikasi secara baik dengan orang lain

2. Mengekspresikan pikiran, perasaan, sikap atau pendapatnya

3. Memahami isi dari setiap bahan bacaaan yang dibacanya.


Untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak melalui tulisan, sebagai
cara untuk mengekspresikan perasaan sebaiknya kepada anak dilatihkan untuk:

1. Membuat karangan atau tulisan tentang berbagai hal yang terkait dengan
pengalaman hidupnya sendiri

2. Ataupun kehidupan pada umumnya, seperti menyusun autobiografi, kehidupan


keluarga, cara-cara memelihara lingkungan, cita-citaku, dan belajar untuk
mencapai sukses.
PERKEMBANGAN EMOSI
Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu ,
dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar.

Pada usia sekolah (khususnya dikelas-kelas tinggi, kelas 4,5,6) anak mulai belajar
untuk mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya.

Kemampuan mengontrol emosi diperolehnya melalui peniruan dan latihan.

Dalam proses peniruan, kemampuan orang tua atau guru dalam mengendalikan
emosinya sangatlah berpengaruh.
Apabila anak dikembangkan dilingkungan keluarga yang suasana
emosionalnya stabil, maka perkembangan emosi anak cendrung stabil
atau sehat.

Sebaliknya, apabila kebiasaan orang tua dalam mengekspresikan


emosinya kurang stabil atau kurang kontrol maka perkembangan
emosi anak cendrung kurang stabil atau tidak sehat.
Terdapat dua bentuk emosi, yaitu:

1. Emosi positif seperti perasaan senang bergairah, bersemangat, atau rasa ingin
tahu yang tinggi akan mempengaruhi anak untuk mengonsentrasikan dirinya
terhadap aktivitas belajar, seperti memerhatikan penjelasan guru, membaca
buku, aktif berdiskusi, mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, dan disiplin
dalam belajar.

2. Emosi negatif, seperti perasaan tidak senang, kecewa, tidak bergairah, maka
proses belajar tersebut akan mengalami hambatan, dalam arti anak tidak dapat
memusatkan perhatiannya untuk belajar, sehingga kemungkinan besar dia akan
mengalami kegagalan dalam belajarnya.
Upaya yang dapat ditempuh guru dalam menciptakan suasana belajar mengajar
yang kondusif itu adalah:

1. Mengembangkan iklim kelas yang bebas dari ketegangan , seperti guru bersikap
ramah, tidak judes atau galak

2. Memperlakukan siswa sebagai individu yang mempunyai harga diri, seperti


guru menghargai pribadi, pendapat, dan hasil karya siswa, dan tidak
mencemoohkan atau melecehkan pribadi, pendapat, dan hasil karya siswa serta
tidak menganakemaskan atau menganaktirikan siswa

3. Memberikan nilai secara adil dan objektif

4. Menciptakan kondisi kelas yang tertib, bersih, dan sehat


PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan sosial pada anak usia SD/MI ditandai dengan adanya perluasan
hubungan, disamping dengan para anggota keluarga, juga dengan teman sebaya,
sehingga ruang gerak hubungan sosialnya bertambah luas

Pada usia ini, anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri dari sikap
berpusat kepada diri sendiri (egosentris), sikap bekerja sama (kooperatif) atau
sosiosentris (mau memerhatikan kepentingan orang lain)

Anak mulai berminat terhadap kegiatan-kegiatan teman sebaya, dan bertambah


kuat keinginanya untuk diterima menjadi anggota kelompok (gang) dan merasa
tidak senang apabila tidak diterima oleh kelompoknya
Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
kelompok teman sebaya maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.

Dalam proses belajar disekolah, kematangan perkembangan sosial ini dapat


dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok:

1. Tugas yang membutuhkan tenaga, seperti membersihkan kelas dan


halaman sekolah)

2. Tugas yang membutuhkan pikiran, seperti merencanakan kegiatan


camping, dan membuat laporan study tour
PERKEMBANGAN KESADARAN BERAGAMA

Pada masa ini kesadaran beragama anak ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sikap keagamaan anak masih bersifat reseptif namun sudah disertai dengan
pengertian

2. Pandangan dan paham ketuhanan diperolehnya secara rasional berdasarkan


kaidah-kaidah logika yang berpedoman kepada indikator-indikator alam
semesta sebagai manifestasi dari keagungan Nya

3. Penghayatan secara rohaniah semakin mendalam terhadap pelaksanaan


kegiatan ritual yang diterimanya sebagai keharusan moral
Kepercayaan anak kepada Tuhan pada usia dini, bukanlah keyakinan hasil
pemikiran, akan tetapi merupakan sikap emosi yang berhubungan erat dengan
kebutuhan jiwa akan kasih yang ditonjolkan dengan sifat-sifat Pengasih dan
Penyayang-Nya

Periode usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama


sebagai kelanjutan periode sebelumnya

Kualitas keagamaan anak akan sangat dipengaruhi oleh proses pembentukan atau
pendidikan yang diterimanya

Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan agama disekolah dasar mempunyai


peranan yang sangat penting
Zakiah Darajat (1986:58) mengemukakan bahwa pendidikan agama
disekolah dasar merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif
terhadap agama dan pembentukan kepribadiaan dan akhlak anak.

Apabila berhasil, maka pengembangan sikap keagamaan pada masa


remaja akan mudah, karena anak telah mempunyai pegangan atau
bekal dalam menghadapi berbagai masalah yang biasa terjadi pada
masa remaja
KESIMPULAN
Karakteristik perkembangan masa sekolah adalah:

Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain. Karakteristik ini menuntut


guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan
lebih lebih untuk kelas rendah.

Karakteristik kedua adalah senang bergerak. Orang dewasa dapat duduk berjam-
jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit.
Karakteristik ketiga adalah anak senang bekerja dalam kelompok. Guru harus
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau
belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi.

Karakteristik keempat adalah senang merasakan atau melakukan/memperagakan


sesuatu secara langsung. Dan sistem pengajaran yang tepat di terapkan di sekolah
dasar diantaranya adalah pembelajaran tematik dan pembelajaran konseptual.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA
QUESTION
Amelia = bagaimana sikap orangtua terhadap anaknya
yang mendapatkan nilai yang rendah
Ari = bagaimana pendapat issue pendapat pelajaran
agama dan olahraga dihapuskan? Bagaimana
mengatasi anak yang memiliki mental dan fisik lemah?
Hilda= menurut kalian bagus tidak jika seorang anak
membentuk gang?
Nesya= ketika dia sma tidak mencerminkan sd yang
sekolahnya islam? Apa yang menyebabkan dia ngompol
ditempat umum?
Dara= zaman-zaman sekarang banyak anak sd yang
pacaran, bagus tidak? Dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya?
Melisa= motivasi anak melakukan hal-hal yang
melakukan pembullyan? Dan bagaimana
menanganinya?
Desi= masih tidak behalusinasi tentang yang gaib-gaib
pada masa sekolah?
Era= jika ada anak setiap tahun dirayakan terus
ulangtahunnya, bagus tidak?

Anda mungkin juga menyukai