Anda di halaman 1dari 21

SEMINAR DEPARETMEN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


STIKES NANI HASANUDDIN
MAKASSAR

KELOMPOK I
RESUME
KASUS TRAUMA
KAPITIS
Latar belakang
Data statistik menunjukkan bahwa tingkat
trauma kepala sangat tinggi yang diakibatkan
sebagai akibat kurang kewaspadaan dari
masing-masing individu. Dari semua kasus
cedera kepala disebabkan oleh kecelakaan lalu
lintas (sepeda motor) dan jatuh merupakan
penyebab ke dua (keperawatan kritis, Hudak &
Gallo) serta dua kali lebih besar pada pria
dibandingkan wanita.
Di Indonesia belum ada penelitian yang
menunjukkan presentasi kematian yang
diakibatkan oleh cedera kepala, tetapi dari
pengamatan yang dilakukan banyak kasus
cedera kepala disebabkan oleh kecelakaan lalu
Tinjauan teoritis
Pengertian
Trauma kapitis adalah suatu
trauma yang mengenai daerah
kulit kepala, tulang tengkorak
atau otak yang terjadi akibat
injury baik secara langsung
maupun tidak langsung pada
kepala ( Suriadi & Rita Yuliani,
2011 )
Etiologi
Trauma kapitis dapat terjadi
akibat
benturan langsung atau tanpa
benturan langsung pada
kepala.
Pembagian cedera kepala
Simple Head Injury
Diagnosa simple head injury dapat
ditegakkan berdasarkan:
Ada riwayat trauma kapitis
Tidak pingsan
Gejala sakit kepala dan pusing
Umumnya tidak memerlukan perawatan
khusus, cukup diberi obat simptomatik dan
cukup istirahat.
Pembagian cedera kepala
Commotio Cerebri
Commotio cerebri adalah keadaan pingsan
yang berlangsung tidak lebih dari 10 menit
akibat trauma kepala, yang tidak disertai
kerusakan jaringan otak. Pasien mungkin
mengeluh nyeri kepala, vertigo, mungkin
muntah dan tampak pucat.
Vertigo dan muntah mungkin disebabkan
gegar pada labirin atau terangsangnya pusat-
pusat dalam batang otak
Pembagian cedera kepala
Contusio Cerebri
Pada contusio cerebri (memar otak) terjadi
perdarahan-perdarahan di dalam jaringan
otak tanpa adanya robekan jaringanyang
kasat mata, meskipun neuron-neuron
mengalami kerusakan atau terputus. Yang
penting untuk terjadinya lesi contusion ialah
adanya akselerasi kepala yang seketika itu
juga menimbulkan pergeseran otak serta
pengembangan gaya kompresi yang
destruktif.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Yang dapat dilakukan pada pasien dengan trauma kapitis


menurut (Iskandar, 2011) adalah:
CT-Scan

Untuk melihat letak lesi dan adanya kemungkinan


komplikasi jangka pendek.
Lumbal Pungsi

Untuk menentukan ada tidaknya darah pada LCS harus


dilakukan sebelum 6 jam dari saat terjadinya trauma
EEG

Dapat digunakan untuk mencari lesi


Roentgen foto kepala

Untuk melihat ada tidaknya fraktur pada tulang


tengkorak
Resume keperawatan
Trauma kapitis
Identitas pasien :
_____________________________________________________________
Kasus : Trauma Kapitis
_________________________________________________________________
____
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Umur: 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : IRT
Pendidikan: D3
Alamat : Jl. Karaeng Loe Raya
Tgl masuk RS : 09 Desember 2016
Keluhan utama
Keluhan Utama : Nyeri
Karakteristik nyeri
P : kecelakaan lalu lintas
Q : tertusuk- tusuk
R : area kepala belakang sebelah kiri
S : skala 6
T : menetap
Riwayat keluhan utama
Pasein masuk RS islam faisal setelah
mengalami kecelakaan lalu lintas. Pasien
mengalami cedera pada kepala yang mana
terdapat luka robek dia area kepala belakang
bagian kiri serta tampak hematom pada area
cedera tersebut. Selain itu, pasien terdapat pula
luka lecet pada wajah, tangan dan kaki kiri.
Pasien mengeluh nyeri pada area kepala yang
cedera dan nyeri bertambah berat ketika
kepalah pasien digerakkan.

Keluhan Tambahan : Muntah frekuensi 1 kali


KLASIFIKASI DATA
Data subjektif :
Pasien mengatakan nyeri pada kepala
belakang sebelah kiri
Pasien mengtakan nyerinya bertambah pada
saat kepalanya digerakkan
Pasien mengatakan nyeri pada area luka lecet
Pasien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-
tusuk
Pasien mengatakan waktu nyerinya menetap
Data Objektif :
Pasien tampak meringis
Pasien mengatakan nyeri skalah 6 (sedang)
Pasien tampak melingdungi area nyeri
Tampak luka robek pada area kepala belakang bagian kiri
Luas luka robek pada kepala : 5 cm X 2 cm
Luas luka lecet area kaki kiri: 9 cm X 1 cm
Luas luka lecet area tangan kiri: 4 cm X 1 cm
Luas luka lecet pada area wajah : 2 cm X 2 cm
Perdarahan aktif 10 cc

Vital sign
TD: 90 / 60 mmHg
Nadi : 94 x / menit
Suhu : 36,5 C
Pernafasan : 24 x / menit
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma/
terputusnya kontuinitas jaringan kulit kepala
2. Kerusakan integritas kulis berhubgan dengan
trauma jaringan
Nyeri akut b.d trauma jaringan
NOC NIC
NOC : pain level, pain 1. Kaji karakteristik nyeri
control, comfort level 2. Obeservasi vital sign
Kriteria hasil : 3. Observasi reaksi non verbal
Klien melaporkan bahwa dari ketidaknyamanan
nyeri hilang atau 4. Ajarkan teknik relaksasi nafas
berkurang alam
Klien tampak lebih 5. Berikan posisi yang nyaman
tenang/ rileks 6. Kolaborasi pemberian
TTV dalam batas normal analgetik

Kerusakan integritas kulit b.d trauma jaringan


NOC : Tidak terjadi 1.Kaji keadaan luka
kerusakan integritas kulit. pasien.
2.Lakukan
Kriteria hasil : pembersihan luka.
Tidak terjadi kerusakan 3.Lakukan tindakan
kulit, dekubitus. hecting pada luka
robek.
4.Lakukan
pembalutan luka.
5.Ajarkan pasien
dalam pemeliharaan
luka secara aseptik

Implementasi
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai