Anda di halaman 1dari 11

METRONIDAZOLE vs

PLACEBO pada
DERMATITIS SEBOROIK
Dermatitis seboroik
penyakit kulit yang sering menyerang semua usia.
Sering pada 3 bulan pertama kehidupan dan
padausia 30 sampai 60 tahun.
Lebih sering terjadi pada laki laki daripada
perempuan.
Bersifat kronis.
Predileksi : scalp, alis mata, lipatan nasolabial,
pipi, telinga, daerah presternal dan interscapula,
axilla, dan selangkangan.
Lesi kulit merah kecokelatan dan ditutupi dengan
sisik berlemak.
Penyebab DS belum diketahui tapi
banyak studi mengindikasikan bahwa
Pityrosporum ovale, ragi lipofilik dari
genus Malassezia memiliki peran
penting dalam DS. Ragi ini
merupakan flora normal pada
kelenjar sebacea
Metode penelitian
84 pasien ( 52 laki-laki, 32 wanita;
usia 21-49thn) dengan DS ringan
sedang pada wajah.
Dilakukan metode double blind secara
acak terhadap efektifitas dan toleransi
metronidazol 0,75% vs plasebo
Pasien dievaluasi setiap 2 minggu
selama 8 minggu
Dinilai di empat lokasi alis mata,
puncak hidung, lipatan nasolabial,
bagian posterior dari telinga
berdasarkan eritema, sisik, papul,
dan pruritus
(0: tidak ada;1: ringan;2: sedang;3 : berat
Dengan score maximum 48)
Hasil evaluasi:
Sangat baik (76-100%)
Baik (51-75%)
Sedang (26-50%)
Buruk (0-25%)
Efek samping dinilai
Kulit kering
Eritem yang makin bertambah
Pruritus yang bertambah
Berasa terbakar
(0: tidak ada, 1: ringan, 2: sedang, 3: berat; dengan nilai
maximal: 12)
Pasien yang telah mengunakan antimikroba
sistemik, KS topikal, antifungal topikal, tar,
zinc pyrithion, selenium, atau salisilat dalam
2 minggu sebelum penelitian dimulai
yang mengunakan retinoid dalam 30 hari
Antifungal sistemik, imunomodulator dalam
3 bulan terakhir
Pasien HIV
tidak diikut sertakan dipakai untuk penelitian
ini.
Hasil penelitian dianalisa
berdasarkan :
Chi-square
Indipendent sample t-test
Dependent sample t-test
awal Minggu Minggu Minggu Minggu
II IV VI VIII
metronidaz 18,5 12,8 10,5 9.4 8,2
ole
plasebo 20,9 15,4 13,1 12,4 11,0
P > 00,5 tidak ada hubungan bermakna

metronidazol Plasebo
e
Sangat baik 18 10
Baik 14 9
Sedang 9 10
buruk 10 4
discussion
DS adalah penyakit kronik dan
rekuren
Terapi farmakologi :
Antifungal (selenium, zinc pyrition, gol
azole, sodium sulfacetamide, propylen
glycol) menurukan kolonisasi ragi
lipofilik
Steroid topikal antiinflamasi
Metronidazole:
Aktivitas antibakterial kuat ( kuman anaerob)
Mengurangi kerusakan oksidatif jaringan
Imunomodulator
Menekan imunitas sel mediasi
Menurut study Parsad et al metronidazole gel
1% topikal lebih efektif dibandingkan plasebo
dan tidak ditemukan efek samping.
Pada penelitian ini metronidazole 0,75% gel
efektif namun tidak memberikan hasil yang
signifikan dibandingkan plasebo

Anda mungkin juga menyukai