Anda di halaman 1dari 54

PERENCANAAN

PROGRAM
PENYULUHAN
Pengertian Pengembangan
Program Penyuluhan
Maunder (1972)
Serangkaian proses yang mencakup
perencanaan suatu program,
mempersiapkan rencana kerja dan
mendiseminasikannya, melaksanakan
tindakan untuk melaksanakan
rencana kerja serta menentukan dan
melaporkan pencapaiannya.
Merupakan usaha2 intensif dan luas dari
pelayanan penyuluhan pertanian untuk
membantu individu2 anggota
masyarakat petani dalam :
menganalisis masalah utama yang
mereka hadapi,
dan menyelenggarakan program
pendidikan (non formal) yang
diarahkan untuk mewujudkan
perbaikan dan peningkatan produksi
pertanian serta tingkat hidup keluarga
petani.
Boyle dalam Amri Jahi (1986)
PP sebagai suatu rangkaian tindakan dan
keputusan yang disengaja, melalui mana
wakil2 masyarakat yang akan dikenai suatu
program dilibatkan ber-sama2 dalam
kegiatan2 :

1. Mengembangkan suatu struktur organisasi


untuk menganalisis, menginterpretasikan,
membuat keputusan tentang masalah2
ataupun situasi2 yang harus diubah atau
diperbaiki .

2. Mengunakan sumberdaya secara efektif


dalam studi & analisis orang2 maupun
komunitasnya.
3. Menentukan prioritas masalah dan situasi
untuk mana perubahan2 yang dikehendaki
harus diidentifikasikan dalam rencana
kegiatan.

4. Mengidentifikasikan
hasil yang hendak
dicapai melalui program tersebut bersama-
sama orang2 maupun komunitasnya.

5. Mengidentifikasikan
sumberdaya dan
dukungan bagi promosi & implementasi
program tsb secara efektif.

6. Mendesain
suatu rencana instruksional
yang memberikan kesempatan yang luas
pada warga belajar untuk berpartisipasi
dalam pengalaman belajar yang sesuai.
6. Mengimplementasikan rencana kegiatan
yang didesain untuk memberikan kesem -
patan belajar yang memadai (konperensi,
pertemuan, lokakarya, konsultasi individu,
serta program2 radio dan televisi).

7. Mengembangkan pendekatan
pertanggung-jawaban yang memadai yang
memungkinkan adanya penilaian yang
efektif tentang nilai program tersebut.

8. Mengomunikasikan nilai program tersebut


kepada pembuat2 keputusan dalam bidang
keuangan, partisipan, dan individu2
maupun kelompok2 lain yang berminat.
Pengertian Perencanaan Program

Dahama dan Bhatnagar (1980


Prosedur kerja yang melibatkan orang2 dalam
suatu upaya untuk menemukan situasi ketidak-
puasan atau masalah2 dan menentukan solusi
masalah yang paling mungkin, atau maksud dan
tujuan2 yang ingin dicapai.

Upaya yang sadar untuk memenuhi


kebutuhan2, minat dan keinginan2 orang
untuk siapa program tersebut ditujukan;
dan bahwa unsur2 kebutuhan orang2
merupakan suatu kepentingan sentral oleh
Mengapa Perlu Perencanaan
Program Penyuluhan ?
Menjamin tersedianya pernyataan tertulis
yang dapat digunakan oleh masyarakat
umum

Melengkapi suatu pedoman yang dapat


digunakan untuk menilai semua usulan baru

Memantapkan tujuan2 yang akan dicapai


sehingga kemajuannya dapat diukur dan
dievaluasi
Memperoleh gambaran cara2 pemilihan tentang :
kepentingan (program) dari masalah2 yang
insidental
perlunya mengekalkan program dari
perubahan2 yang bersifat temporal/sementara

Mencegah adanya kesalahan dalam cara 2


untuk mencapai tujuan dan dalam mengem-
bangkan kebutuhan yang dirasakan dan
yang tidak dirasakan.
Menjamin adanya kesinambungan dalam
diri personel yang terlibat dalam program
selama perubahan2 berlangsung

Membantu mengembangkan kepemimpinan

Mencegah pemborosan waktu dan dana


serta memperoleh efisiensi program
secara umum.

Membantu dalam menilai ketepatan atau


kelayakan program oleh lembaga2
masyarakat.
Pengertian
Program dan Proyek

1. Kelsey dan Hearne (1955:129)

Program penyuluhan adalah


pernyataan yang mencakup
tentang situasi, masalah, tujuan
dan cara mengatasinya
3. Soekandar
2. Maunder (1972)
Wiriaatmaja (1986)

Pernyataan tentang Rencana untuk


tujuan2 suatu menarik dukungan
pelayanan penyuluhan masyarakat pada
yang didasarkan pada kegiatan
suatu hasil analisis penyuluhan yang
dinyatakan dalam
situasi yang ada dan
programa
kebutuhan2 orang di
oleh karenanya
wilayah dimana programa dibuat
penyuluhan dilakukan, bersama-sama
serta sejumlah antara lembaga
masalah2 yang harus penyuluhan dan
diatasi agar tujuan2 wakil2 masyara-kat
tersebut tercapai.
tani.
Undang-Undang RI No.16 Tahun
2006
(Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan,
Kehutanan)
Programa penyuluhan pertanian, perikanan, dan
kehutanan yang selanjutnya disebut programa
penyuluhan, diartikan sebagai rencana tertulis
yang disusun secara sistematis untuk
memberikan arah dan pedoman sebagai alat
pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.

Bab VII Penyelenggaraan, tentang Programa Penyuluhan,


Pasal 23 ayat 2
Programa penyuluhan terdiri atas programa
penyuluhan desa/kelurahan atau unit kerja
lapangan, programa penyuluhan kecamatan,
programa penyuluhan kabupaten/kota,
programa penyuluhan provinsi, dan programa
penyuluhan nasional.
Pengertian Proyek
Proyek (project) adalah bagian dari program
yang dilaksanakan untuk mencapai sesuatu
tujuan yang hanya berlaku untuk beberapa
aspek (fase) dalam penyuluhan, yang sifatnya
lebih sederhana, dan direncanakan untuk
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu,
sehingga jelas kapan di mulai dan kapan
berakhir.

Contoh :
Dalam Program Peningkatan Ketahanan
Pangan diintroduksikan Proyek DAFEP
(Decentralized Agricultural and Forestry
Extension Project)
Cakupan
Program
Maunder (1972) Soekandar
Wiriaatmaja (1986)
Nama-nama orang yang
merencanakan program Situasi sesuatu wilayah,
daerah, atau lokasi di mana
dan prosedur yang tindakan atau kegiatan
mengikutinya penyuluhan itu akan
dilaksanakan,

Pernyataan situasi tentang Masalah-masalah yang


dihadapi sehingga tindakan
masalah, kebutuhan, dan atau kegiatan penyuluhan
minat subyek penyuluhan perlu dilakukan (untuk
mengatasi masalah tersebut),

Pernyataan tentang tujuan Tujuan-tujuan yang


direncanakan dicapai dalam
yang disepakati oleh mengatasi masalah-masalah
semua pihak yang tersebut,
berkepentingan dengan
program
Garis-garis besar tindakan
yang akan dilakukan untuk
mengatasi masalah dan
mencapai tujuan.
Ketetapan/provisi bagi
11 Asumsi Perencanaan
Program Penyuluhan
(1) Kondisi-kondisi dan cara-cara
kehidupan yang ada bukanlah kondisi
yang seharusnya dan sesuatu yang
berbeda dapat dan harus berlaku.

(2) Adalah mungkin untuk memilih, mengorganisir,


dan mengelola sumberdaya tertentu (teknologi,
personel, metode pengajaran dan fasilitas fisik)
untuk membantu orang- orang dalam mencapai
cara-cara kehidupan dan membuat kehidupan yang
lebih baik.
(3) Orang-orang itu
membutuhkan bimbingan
pemimpin-pemimpin yang (5)
profesional yang Orang-orang
menguasai pengetahuan akan
dan ketrampilan yang melanjutkan
penting untuk membantu cara-cara
mereka belajar mengatasi berfikir yang
permasalahannya. sekarang sampai
(4) Perubahan itu penting mereka memiliki
sebagai prasyarat untuk
kemajuan dan bahwa pengalaman
status quo itu harus baru yang akan
ditolak atau sedikitnya mempengaruhi
dimodifikasi untuk mereka untuk
memungkinkan cara-cara
berfikir dan bertindak menolak bentuk-
baru bisa dilangsungkan bentuk perilaku
yang sekarang
(7) Kemajuan itu dibuat hanya jika
orang-orang mempunyai
(6) gagasan tentang cara-
cara yang lebih baik dan
Untuk mendorong
mempunyai ketrampilan,
orang agar menerima dorongan serta
cara pemikiran dan kesempatan untuk
tindakan yang baru menerapkan semuanya itu.
itu dibutuhkan
stimuli yang lebih (8) Kemajuan membutuhkan
baik untuk perubahan yang spesifik,
mengadopsi praktek- terencana dan terarah
praktek yang sehingga menghasilkan
direkomendasikan
kemajuan yang penting.
(10) (12)
Pengajaran dan belajar
yang paling efektif Tujuan-tujuan utama
dihasilkan dari pilihan pemrograman
bukan kesempatan; dari penyuluhan adalah
suatu tujuan (niat) untuk untuk membantu
mengajar dan belajar di setiap individu,
bawah kondisi-kondisi setiap keluarga,
yang paling diinginkan dan setiap
dan yang dapat
(11) masyarakat dalam
diciptakan.
Pendidikan yang merubah mencapai standar
orang-orang merupakan kehidupan yang
prasyarat untuk mencapai tertinggi, baik
perubahan-perubahan lain secara ekonomis,
dalam suatu masyarakat sosial, estetik dan
yang merdeka. moral dengan cara-
cara swadaya melalui
3 Tipe Perencanaan Maunder
Program Penyuluhan (1972)
Melibatkan suatu pertimbangan
1 dari semua unsur situasi,
Pengembangan menetapkan prioritas dan
Program mengadopsi tujuan2 program
Untuk yang ditujukan untuk
memuaskan semua unsur
Komunitas Melibatkan perusahaan2
populasi
pertanian yang penting,
perbaikan rumah2, pelatihan
untuk pemuda dan
pengembangan masyarakat.
akan berjalan baik pada areal yang
memiliki kesamaaan kebutuhan dan
minat.
Tipe-tipe Perencanaan
Program Penyuluhan
memasukkan kepentingan semua
pihak dalam suatu desa atau
2 wilayah tertentu yang berminat
Pendekatan terhadap suatu komoditi tertentu
Komoditi
Mereka bisa saja tinggal di area
yang berbeda dan berasal dari
lapisan sosial yang berbeda,
namun memiliki kesamaan minat
terhadap suatu komoditas atau
proyek tertentu.
Subyek penyuluhannya a.l. produser tanaman
hias, petani komoditas hortikultura, peternak
sapi perah,
Tipe-tipe Perencanaan
Program Penyuluhan

1
Pengembangan
3 Program Untuk
Pendekatan Komunitas
Kombinasi :
2
Pendekatan
Komoditi
4 Tipe Program (Mortiss,1993)
Pengembanga
Karakte Pengembangan Kelembaga
Informasi n
-ristik SDM an
Teknologi

Tujuan Menetapkan & Transmisi Mengembangk


Utama mengatasi pengetahua Memberi an/memodifika
masalah- nketrampila informasi si teknologi
masalah n dan bersama
individu, kompetensi produsen
kelompok & dasar
masyarakat

Sumber Dikembangkan Dikembangka Berbasis Berbasis


- dari masalah- n dari Temuan/ Persepsi-
sumber masalah disiplin/ hasil- persepsi
tujuan kebutuhan- bidang hasil petani,
kebutuhan pengetahua penelitia penyuluh dan
subyek n pendidik n baru peneliti
penyuluhan
4 Tipe Program (Mortiss,1993)
Pengemba Pengembanga
Karakte- Kelembagaa
-ngan Informasi n
ristik n
SDM Teknologi
Menyebark Menjembatani
Peranan Terutama Mendisemina an petani &
Penyuluha memfasilit -sikan penge- informasi peneliti dalam
n asi tahuan mela- dan mengem-
lui proses memberika bangkan
struktural n jawaban teknologi
atas
permintaa
n
Penggu- Digunakan Menjadi Berupa Sangat
naan Ilmu untuk fokus dan informasi sentral,
Pengeta- membant program yang akan karena
huan u diarahkan ditransfer menjadi dasar
mengatasi pada pada bagi
masalah bagaimana khala-yak pengembanga
Pengemba-
Karakte- Kelemba- Informa Pengembangan
ngan SDM
ristik gaan si Teknologi

Peranan Terlibat Terlibat Terlibat Tergantung pada


Khalaya dalam dalam terutam pende-katan yang
k atau penentuan implemen- a digunakan. Jika
subyek masalah/ tasi sebagai topdown petani
penyulu kebutuhan pengalama penerim sebagai partisipan
han dan ruang n belajar a pasif, jika partisipatif
lingkup informas Petani menjadi
serta sifat i partisipan aktif *)
program
Ditentukan Jumlah Jumlah Petani yang
oleh kualitas Tergantung orang mengadopsi teknologi
Standar masalah kualitas yang yang dianjurkan serta
Keefek- yang akan penguasaa dicapai keberlanjutannya *)
tivan diatasi dan n dan
intensitas pengetahu berapa
penguasaan an atau banyak
ketrampilan kompetens informas
mengatasi i yang i yang
Model-model
Pengembangan Program
Model Raudabough (1960)
Model FES-USA (Maunder,1972)
1. Tahap Analisis Situasi

Penyuluh pertanian bersama keluarga dan


pimpinan petani, laki-laki dan perempuan,
bersama-sama melakukan pengumpulan dan
analisis data dan informasi yang berkenaan
dengan situasi yang dihadapi masyarakat
petani di lokasi dimana penyuluhan akan
dilangsungkan
(1) Aspek Ekologi dan Sumberdaya Pertanian,

Tata guna lahan (land use) termasuk kelembagaan


pemilikan/penguasaan lahan, (land tenure), termasuk
lahan usahatani, pekarangan dan penggembalaan serta
kondisi kesuburan lahan.

Praktek berusaha tani (termasuk jenis komoditi, pola


tanam, intensitas panen), berusaha ternak (unggas,
kambing, domba, sapi, kerbau, dan lainnya) dan pakan
ternak, sumber daya perairan, serta teknologi yang
mereka gunakan.

Kondisi iklim, temperatur, curah hujan dan lainnya.


2) Sistem sosial budaya dan politik lokal, termasuk
sistem nilai dan struktur masyarakat pertanian/
pedesaan seperti lembaga pemberdayaan
masyarakat, keberadaan beragam kelompok
informal dan formal yang diikuti keluarga petani;
serta mengidentifikasi pemimpin dan pola
kepemimpinan dalam masyarakat .

3) Demografi (kependudukan), dan profil rumah-


tangga petani, khususnya berkenaan dengan rata-
rata pemilikan lahan usahatani dan sumberdaya
pertanian lainnya, kondisi gizi anggota masyarakat
4) Kondisi infrastruktur ( kondisi jalan yang menghu-
bungkan pemukiman dengan usahatani dan pasar,
ketersediaan fasilitas listrik, dan transportasi; serta
sarana pendukung pertanian ( kios pertanian, pasar,
sumber atau fasilitas modal/keuangan/kredit petani );
serta ketersediaan sumber informasi atau saluran
komunikasi media massa radio, koran dan televisi.

5) Ketersediaan sarana produksi dan teknologi


pertanian, mencakup kearifan, pengalaman, bahan-
bahan, pengetahuan dan teknologi lokal pertanian
(indigeneous knowledges yang berkenaan dengan
pengelolaan usahatani/ternak/hutan/perikanan)
Tabel 2. Aspek-aspek Pernyataan Situasi
dalam Penyusunan ProgramPenyuluhan
(2) Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dan
komunitas petani dari sisi suplai (pengadaan saprotan dan
alsintan, proses budidaya, ketersediaan tenaga kerja) dan
dukungan beragam kelembagaan pedesaan serta dari sisi
permintaan atau rantai pemasaran serta margin dari setiap
pelakunya.

Mengidentifikasi beragam potensi yang dapat


mendukung terhadap peningkatan
produktivitas usahatani, pengelolaan usaha
mereka sebagai suatu perusahaan yang
efisien serta peningkatan kesejahteraan
rumahtangga petani
Mengidentifikasi pemimpin lokal, laki-laki dan
perempuan, untuk mendapat dukungan mereka, yang
oleh Mosher disebut sebagai active and potential co-
learners

Active Potential Co-learners :


co-learners : Mereka yang belum memiliki
Mereka yang telah Kontak dengan penyuluh &
responsive
yang telah didekati penyuluh
untuk membantu
penyuluh dengan namun belum merespon
satu cara/lainnya (Early majority)
(inovator dan
early adopters)
Menetapkan penyebab prioritas masalah
dengan pendekatan sistem, dalam arti
melihat keterkaitan antar beragam aspek
yang berkenaan dengan data dan informasi
yang harus dikumpulkan tersebut di atas.

Menetapkan kebutuhan
yang sangat dirasakan
sebagian besar keluarga
petani di suatu wilayah
tertentu.
Menetapkan
alternatif solusi
aksi yang paling
Identifikasi Masalah (Leagans, 1961)

APA YANG SEHARUSNYA ADA


(Situasi yang Diinginkan)
----------------------------------------------------------
KESENJANGAN
(Kebutuhan ,
Perbedaan, Kelangkaan,
Lowongan, Syarat
Keterdesakkan)
-----------------------------------------------------------

SITUASI AKTUAL
Diagram 2. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan (Dahama
dan Bhatnagar, 1980)

Tujuan Situasi yang Diinginkan Apa yang seharusnya ada Situasi yang
Memuaskan
____________________________________________________________________

Kesenjangan

____________________________________________________________________
Masalah Situasi Aktual Apa itu ? Situasi Yang tidak
Memuaskan
Penetapan Prioritas Masalah
Berapa banyak orang Apa yang akan terjadi -
yang akan secara ekonomi, sosial
dan politik - jika tidak
dilibatkan ? ada yang dilakukan
Seberapa menyebar oleh penyuluhan pada
masyarakat tersebut ?
kebutuhan yang
dirasakan petani ? Prioritas musiman ?
Mengapa kebutuhan
Jangka pendek vs
itu ada ? jangka panjang ?
Kepentingan relatif
dibanding dengan Apa yang akan
diperoleh petani,
kebutuhan lainnya ? petugas penyuluh,
(2) Tahap Penentuan Tujuan Program
Penyuluhan
Tujuan diartikan sebagai kondisi akhir ke mana
usaha-usaha kita diarahkan atau suatu arah dari
gerakan atau produk yang bisa dicapai melalui
pendidikan

Tujuan adalah kriteria yang mana isi digariskan,


materi diseleksi, prosedur pengajaran dan
pengalaman belajar dikembangkan dan kemajuan
terhadap pencapaian serta pencapaian dievaluasi
Rumusan Tujuan Program Penyuluhan
( Maunder ,1972)
(1) Tujuan Fundamental
Untuk memperbaiki pertanian dan meningkatkan
kesejahteraan petani dan keluarganya.

(2) Umum
Meningkatkan produktivitas pangan, khsususnya
palawija di Propinsi X

(3) Khusus
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
kelompok Petani Sugih Mukti dalam sistem
agribisnis komoditi palawija
Hierarki Tujuan
Van den Ban & Hawkins (1988)
Tujuan Akhir : Meningkatnya Kesejahteraan Rakyat Negara A

Tujuan Antara 1 : Pendapatan yang lebih tinggi


a) Usahatani b) Non Usahatani

Tujuan Antara 2 : Produktivitas Usahatani yang lebih tinggi

Tujuan Antara 4 : a) Pengembangbiakkan potensi genetik yang meningkat


b) Gizi ternak yang meningkat
c) Perawatan kesehatan yang meningkat
d) Perumahan yang meningkat
e) teknik pemerahan susu yang disempurnakan
Tujuan Antara 5 : a) Petani mengetahui cara yang optimal untuk memberi makan
sapinya.
b) Produksi pakan ternak meningkat
c) Tersedianya pakan ternak suplemen tingkat lokal
Rumusan Tujuan (Mortiss, 1993)
(1) Nasional
Membangun Sistem dan Usaha Agribisnis Berkerakyatan

(2) Regional
Meningkatkan jumlah rumahtangga petani yang
mengembangkan sistem agribisnis lahan kering
(berorientasi komersil)

(3) Unit
Meningkatkan produksi dan nilai tambah komoditi
lahan kering, khususnya komoditi lada dan hortikultura

(4) Individu
Petani trampil melaksanakan system agribisnis lada dan
komoditi hortikultura
(3) Penetapan Rencana kerja (Plan of Work)
Dahama dan Bhatnagar (1980:

Daftar aktivitas-aktivitas untuk satu musim atau setahun


(lebih disukai).

Aktivitas-aktivitas tersebut menggariskan secara rinci


tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

Meliputi sejumlah tujuan yang harus segera dicapai

Memuat kerangka kerja mencakup: (a) Apa yang harus


dilakukan, (b) bagaimana itu harus dilakukan, (c) dimana
harus dilakukan, (d) siapa yang akan dijangkau, & (e)
bagaimana hasilnya harus diukur ?
Rencana kerja menjadi Rencana kerja yang
bagian integral program disusun secara
penyuluhan, dengan kronologis, yang bisa
rencana kerja ini penyuluh dibuat dalam suatu
jangka waktu
akan mengetahui apa yang
tertentu, bisa untuk
harus dikerjakannya, setahun dan yang di
bagaimana mengerja- dalamnya
kannya dan/atau kapan menempatkan
akan dilakukannya prioritas pada setiap
bulannya.
Kalender kerja
sebaiknya dilengkapi
Kalender Kerja dengan suatu kalender
yang lebih merinci
kegiatan-kegiatan
sesuai dengan
musimnya atau setiap
Contoh Kalender Kerja
Jenis-jenis Rencana
(1) Kesungguhan Pembuatan (2) Pembuat Rencana :
Rencana : Rencana
Sehari-hari (casual)
Pemerintah
Resmi atau formal
Rencana
Masyarakat
(3) Jangka Waktu (4) Tingkat Pembuat
Rencana Pribadi
Jangka Panjang Rencana
Jangka Menengah Rencana Nasional
Jangak Pendek Rencana Propinsi
Rencana Kabupaten
5. Proses Pembuatan Rencana :
Dari Atas (top-down) Rencana
Dari Bawah (bottom-up) Kecamatan
Rencana Desa
Prinsip-prinsip
Perencanaan Program
Perencanaan program harus didasarkan pada
analisis situasi faktual yang cermat, karena
program harus mempertimbangkan semua fakta-
fakta social, budaya, ekonomi, teknologi, dan
beragam kelembagaan yang tersedia dan relevan

Pilihlah masalah2 untuk dijadikan tindakan


yang akan memenuhi kebutuhan.
Tidak semua masalah harus dipecahkan
segera, kecuali yang mendesak dan kritis
serta dihadapi oleh sebagian besar anggota
Harus fleksibel
Harus komprehensif,
mencakup minat semua
untuk memenuhi
kelompok sosial-ekonomi,
situasi-situasi
laki-laki dan perempuan,
jangka panjang,
petani pemilik & penggarap
jangka pendek &
serta dari kelembagaan
situasi khusus.
pertanian lainnya.
Program2 jangka
pendek Perencanaan program
sebaiknya harus bersifat pendidikan
menjadi bagian dan diarahkan terhadap
dari program perbaikan pada
kemampuan orang2 dalam
jangka
mengatasi masalahnya
menengah dan sendiri baik secara
panjang
Program penyuluhan Program harus
harus secara berorientasi
kondisi teknologi,
demoktratis, melalui
ekonomi maupun
partisipasi orang2 dan sosial yang
semua staf penyuluhan dikembangkan
(penyuluh), dan pihak oleh masyarakat
lain yang mempunyai Organisasi
petani harus
kontribusi (dalam digunakan sebagai
alat untuk
pelaksanaan program) mencapai tujuan
atau pemangku Program yang baik
kepentingan akan memuat
(stakeholders). evaluasi terhadap
hasil yang dicapai
Program
penyuluhan harus
Pemanfaatan dilaksanakan oleh
secara maksimun personal yang
para pemimpin terlatih dan
yang relevan diawasi secara
dalam perencanaan efektif harus dapat
Program
dan pelaksanaan dicapai dengan
program mempertimbangkan
penyuluhan faktor-faktor personal,
biaya, waktu dan
fasilitas.

Anda mungkin juga menyukai