Anda di halaman 1dari 36

PERAN PENYULUHAN PERTANIAN

DALAM MEWUJUDKAN
SWASEMBADA PANGAN ACEH
DASAR HUKUM
1. Undang undang Nomor 16
Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kelautan.
2. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2009
Tentang Pembiayaan,
Pembinaan dan Pengawasan
Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kelautan.
3. Peraturan Menteri Pertanian
LANJUTA
4. Peraturan Menteri N
Pertanian Nomor:
26/Permentan/OT.140/4/2012 tentang
Pedoman Pengelolaan Balai Penyuluhan.
6. Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor:
82/Permentan/OT.14/8/2013 tentang
Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan
Gabungan Kelompok Tani.
7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
131/Permentan/OT.140/12/2014 tentang
Mekanisme dan Hubungan Kerja antar
Lembaga yang membidangi Pertanian
dalam Mendukung Peningkatan Produksi
Pangan Strategis Nasional.
VISI
Terwujudnya ketahanan pangan
yang mantap dan sistem
penyuluhan yang handal,
efektif dan efesien.
MISI
1.Melaksanakan birokrasi pelayanan yang professional, bersih dan
memiliki intregitasi kerja yang tinggi;
2.Memantapkan tersedianya pangan dan cadangan pangan yang
berkelanjutan di tingkat rumah tangga;
3.Meningkatkan pengembangan distribusi dan akses pangan untuk
mengantisipasi terjadinya gejolak harga, meningkatkan keberdayaan dan
kemandirian masyarakat/petani untuk membangun ketahanan pangan
berbasis sumber daya lokal
4.Meningkatkan mutu konsumsi yang berbasis Beragam, Berimbang,
Bergizi dan Aman (B3A), melalui diversifikasi pangan yang berbasis bahan
baku pangan lokal dan kewaspadaan pangan untuk mengantisipasi
terjadinya kerawanan pangan, meningkatkan pengembangan mutu dan
keamanan pangan masyarakat;
5.Meningkatkan kemampuan dan peranserta kelembagaan petani dalam
pelaksanaan penyuluhan;
6.Mengembangkan sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan
kehutanan sesuai kearifan lokal dan kebutuhan petani, nelayan dan
masyarakat;
BEBERAPA PENGERTIAN
Pangan, adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
dan air baik yang diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia.

Ketahanan Pangan, adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi


rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan
terjangkau.

Ketahanan Pangan yang mantap, adalah kondisi dari suatu


keterkaitan yang padu di sepanjang sistem ketahanan pangan,
mulai dari sub sistem ketersediaan dan kewaspadaan pangan,
sub sistem distribusi dan akses pangan hingga sub sistem
konsumsi dan keamanan pangan.

Kedaulatan Pangan, adalah hak setiap bangsa dan rakyat


untuk memproduksi pangan secara mandiri dan hak untuk
menetapkan sistem pertanian, peternakan dan perikanan tanpa
adanya subordinasi dari kekuatan pasar internasional.
Lanjutan.
Penyuluhan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi pelaku
utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses
informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya
penyuluhan lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya
serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
Sistem penyuluhan, adalah seluruh rangkaian pengembangan
kemampuan, pengetahuan ketrampilan serta sikap pelaku utama
dan pelaku usaha melalui penyuluhan.
Pelaku Utama, adalah Masyarakat di dalam dan disekitar
Kawasan Hutan, Petani, Pekebun, Peternak, Nelayan,
Pembudidaya ikan, pengolah ikan beserta kelaurga intinya.
Pelaku Usaha, adalah Perorangan Warga Negara Indoneisa atau
koporasi yang dibentuk menurut hokum Indonesia yang
mengelola usaha pertanian, Perikanan dan kehutanan.
MEMBANGUN KETAHANAN PANGAN

Membangun kemampuan suatu bangsa


untuk menjamin seluruh penduduknya
memperoleh pangan yang cukup, mutu yang
layak, aman dan halal; yang didasarkan pada
optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada
keragaman sumberdaya dan budaya lokal

Pembangunan Ketahanan Pangan:


1. Cakupan luas
2. Keterlibatan lintas sektor
3. Multidisiplin
4. Penekanan pada basis sumber daya
lokal (impor pangan jika diperlukan)

8
www.bappeda.acehprov.go.id
Ketahanan Pangan Terwujud
Bila Dua Kondisi Terpenuhi:
Pada Tataran Makro:
Setiap saat tersedia pangan yang cukup
(jumlah,
mutu, keamanan, keragaman), merata dan
terjangkau;

Pada Tataran Mikro:


setiap rumah tangga, setiap saat, mampu
mengakses pangan yang cukup untuk
menjalani
hidup sehat dan produktif.
Tantangan Ketahanan Pangan ke
Depan

10
KEBIJAKAN/DUKUNGAN
PENYULUHAN PERTANIAN
DALAM MENGHADAPI
TANTANGAN KETAHANAN
PANGAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN
PERTANIAN
PUSAT PROV KAB KEC DESA SASARAN

Tim Supervisi Tim Supervisi Supervi Kunjung


Terpadu Terpadu si an

BP3K Materi
BPPSDMP BAKORLUH BAPELUH /
(KJF (KJF (KJF
Penyuluh) Penyuluh) Penyuluh)
BPP
DITJEN DINAS DINAS
KJF/Ka P
Balai
TEKNIS TEKNIS TEKNIS E
Lingk Lingk Lingk
Pertanian Pertanian Pertanian Penyuluh
N
BADAN
LITBANGT
PENELITI Supervis Y
PENDAMPI or,
AN BPTP
NG/ Program U
PERGURU er,
AN TINGGI PENYULU Pusat
Sumber
Data/Cyb
L
H
PROFESIO PROFESIO daya
er U
NAL NAL PROFESIO Extensio
UPT NAL n, H
WKPP
-PNS
PUSDATIN BPPSDMP Simluh,
Cyber -THL-
E-Form WILKEL
CALL /SMS Cyber Extension, WKBP TBPP
CENTER/CYBEX Extension, Simluh, E-Form -Swaday
P
6
, SIMLUH, E- Simluh, E-Form a
-
FORM
Melati Swasta Kunjunga
Melatih
h Dilatih n
Melapor Melapor Identifik
kan kan asi
Masalah
PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUH
(PERMENTAN
131/2014 DAN PERMENTANBAKORLUH
Dinas Pertanian 82/2013)
Menetapkan sasaran
Provinsi
Menjabarkan sasaran
tanam, panen,
Perencan tanam, panen,
produktivitas, supervisi
aan produktivitas,
produksi (pajale)
produksi tahunan
tahunan
Dinas Pertanian BAPELUH
Kabupaten/Kota

supervisi

Mantri Tani BP3K


CP/CL
supervisi
HARUS
SELESAI
PENYULUH
DESEM
kunjungan BERT-1

POKTAN

Kelompok yang mendapat


Pelaksana fasilitasi (JARWO, desa Menerapkan
an mandiri benih, padi organik teknologi/kompon
(WKPP) en yang menjadi
Kelompok swadaya leverage (JARWO,
bermitra dengan swasta HAZTON dll)

Laporan Evaluasi kinerja MELAPORKAN


Monitoring Laporan penyuluh dan
mingguan/hari
dan BULANAN SIMLUH (SYARAT
an berbasis
supervisi ASN PNS/PPPK)
web dan sms
Kegiatan Yang Diprioritaskan Untuk
Peningkatan Kapasitas Petani Padi

TERCAPAI DALAM (%)

MENDUKUNG TERWUJUDNYA INDIKATOR


KINERJA UPSUS PAJALE
GPPT melalui KEGIATANPENDIDIKAN
1. Pengawalan dan Pendampingan Mahasiswa di Lokasi Sentra
Pangan

Kegiatan mahasiswa sebagai wujud pengabdian lembaga pendidikan


tinggi terhadap masyarakat untuk mendampingi petani dalam mendukung
upaya percepatan peningkatan produksi dan produktivitas komoditas
strategis.

Tujuan : Melaksanakan bimbingan kepada petani untuk peningkatan


produksi dan produktivitas komoditas strategis
Sasaran : Petani dan Kelompok tani
Luaran : 1. tersedianya data luas tanam, luas panen dan produksi secara
berkala;
2. tersedianya informasi teknologi spesifik lokasi
Pelaksana : Mahasiswa, Dosen dan Penyuluh Pertanian
Unsur yang dilibatkan : Dosen, Mahasiswa, Penyuluh Pertanian dan
Petani/
Kelompok tani
Waktu danTempat : disesuaikan dengan kalender tanam di sentra pangan
Strategi : Mobilisasi mahasiswa di sentra produksi pangan
Metode : Pendampingan dan Pengawalan Petani, Pengujian teknologi
LANJUTAN

2. Supervisi UPSUS, GPPT, dan Pendampingan


BP3K

Kegiatan pendampingan penyusunan programa, mengawal


kegiatan penyu -
luhan, memastikan berjalannya fungsi BP3K dan melibatkan
penyuluh dalam
kegiatan penelitian dosen.
Tujuan : Meningkatkan Kapasitas BP3K
Sasaran : BP3K
Luaran : 1. Tersusunnya programa penyuluhan;
2. Terselenggaranya kegiatan penyuluhan sesuai
programa penyuluhan;
3. Meningkatnya kapasitas BP3K;
4. Terlaksananya penelitian bersama penyuluh
pertanian dan dosen
Pelaksana : Dosen dan Penyuluh Pertanian
Unsur yang dilibatkan : Dosen, Penyuluh dan Petani/Kelompoktani
Waktu danTempat : disesuaikan dengan agenda BP3K
STRATEGI PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN
PETANI
DI SENTRA PRODUKSI PANGAN

WKPP
POKTA

WKPP N
POKTA
N

WKPP
POKTA
BP3K WKPP N
POKTA
N

Kawasan sentra Pangan WKPP POKTA


N
7 komoditas strategis

WKPP
POKTA
POKTA
WKPP N
N

POKTA
WKPP N
STRATEGI PEMBERDAYAAN KELEMBAGAAN
PETANI
DI SENTRA PRODUKSI PANGAN
PENGEMBANGAN POKTAN:
1.Peningkatan kelas poktan
2.Penumbuhan gapoktan
3.Pengembangan unit-unit
kegiatan bersama
poktan/gapoktan
4.Pengembangan jejaring dan
kemitraan usaha
PETA
PETA
NI
NI PETA
PETA PETA
PETA PETA
PETA
NI
NI NI
NI NI
NI
POKT GAPOKT
PETA
PETA RUMAH
NI
NI
petanTANGGA PETANI
PETA
PETA
NI
AN AN
ii NI

PENUMBUHAN POKTAN: KEP/BUMP


1.Identifikasi petani
potensial calon anggota
poktan PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN
2.Revitalisasi poktan non KEP
aktif 1.Pengembangan kemitraan usaha
3.Penataan poktan non 2.Fasilitasi pengembangan kawasan sentra
aktif (merger/prunning ) 3.Fasilitasi perencanaan dan pengelolaan
4.Pembinaan organisasi bisnis
dan manajemen poktan 4.Fasilitasi pembentukan KEP/BUMP legal
MEKANISME FASILITASI BAGI KELEMBAGAAN
PETANI DAN EKONOMI PETANI
BUMP
farme
farmers
farme KOPERA
POKTA
rs GAPOKT
rsN AN SI
PT
Inventarisas
KUB SIMLUHTA i di BP3K
N

Penumbuhan dan Pengembangan Verifikasi,


Kelembagaan Petani dan KEP Validasi
dan
Registrasi
di BP4K
Fasilitasi bagi
Kelembagaan Petani SK Bupati tentang
dan Ekonomi Petani
Pemerintah Kelembagaan Petani
Pemerint dan Ekonomi Petani
Prov/Kab/ko Swasta
ah Pusat 19
ta
PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN
KELOMPOKTANI DI SENTRA PRODUKSI
PANGAN (900 WKPP)
Pelatihan I Pelatihan II Pelatihan III

SL/Pemberda
IDENTIFIKASI yaan Poktan
PENYULUH di KOMODITAS di Sentra
UNGGULAN, CPCL, SINERGI
WKPP Produksi dan
DENGAN
AREAL, TEKNOLOGI LAKUSUSI Komoditas

REMBUG PELAKSANAAN
8 POKTAN SL/KURSUS (4 FFD
TANI I
KALI)
REMBUG REMBUG
TANI II TANI III

MA OK NO
JAN FEB APR MEI JUN JUL AGT SEP DES JAN FEB
R T V

Penyusu
nanRDK/ Pengembangan jejaring
RDKK dan Kemitraan usaha

Implementasi Pembelajaran
Kursus/SL di tingkat usahatani

Pengawalan dan pendampingan Pemberdayaan Kelompoktani di Sentra


Produksi Pangan
Kemitraan Pengawalan dan pendampingan (mahasiswa,
DUKUNGAN BAKORLUH DAN BAPELUH TERHADAP BP3K
(Permentan no. 131 tahun 2014, PENJABARAN uu No. 16 TAHUN 2006)

NO KEGIATAN
KOORDINASI DENGAN UPT PELATIHAN PUSAT DAN DAERAH SERTA STPP
1 DALAM MENSINERGIKAN KEGIATAN PELATIHAN (OJT) BAGI PENYULUH
PERTANIAN DI DAERAH SENTRA PRODUKSI

SINKRONISASI DENGAN DINAS TEKNIS DALAM PELAKSANAAN PENGAWALAN


2 DAN PENDAMPINGAN PROGRAM PERCEPATAN SWASEMBADA PANGAN
(CPCL BERBASIS DATA SIMLUHTAN)

MEMASTIKAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN SWASEMBADA


3 PANGAN SAMPAI DI TINGKAT BP3K

MENGUPAYAKAN APBD PROVINSI DAN KABUPATEN UNTUK MELENGKAPI


4 PROGRAM KEGIATAN PENYULUHAN YANG BELUM TERFASILITASI OLEH APBN

BAPELUH BERSAMA DENGAN DINAS MEMPERTAJAM PEMANFAATAN DANA


5 DAK UNTUK MEMPERKUAT PENYULUHAN

6 MENDORONG KELENGKAPAN DATA DAN INFORMASI MELALUI SIMLUHTAN


HARAPAN PERAN BP3K/BPP DLM
MENUNJANG PENGEMBANGAN
KAWASAN HARAPAN

1.Pusat Koordinasi dan sinergitas


Pelaksanaan Program pembangunan
pertanian Kegiatan (dinas/badan , BPTP,
STPP/SMK-PP, UPT Pelatihan Pusat dan
Daerah, dll);
2.Pusat Data dan Informasi (potensi
wilayah, potensi kelembagaan petani dan
ekonomi petani, dukungan
pengembangan usaha);
3.Pusat pengembangan jejaring dan
kemitraan agribisnis;
4.Tempat koordinasi Penyuluh, Mantri
Tani, POPT, dan Petugas Teknis Pertanian
lainnya;
5.Pusat pengembangan kawasan/cluster
pertanian;
6.Pusat gerakan pemberdayaan
petani/poktan/ gapoktan/P4S/BUMP :
DUKUNGAN PENYULUHAN
DALAM PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN
1. Berkoordinasi dengan dinas menjabarkan sasaran tanam,
panen, produktivitas dan produksi sampai tingkat kec dan
desa (per musim tanam dan bulanan);
2. Menumbuhkan & mengembangkan kelompok tani menjadi
gapoktan dan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP);
3. Melakukan pendampingan & pengawalan pelaksanaan
kegiatan fasilitasi APBN (CPCL, pelaksanaan, monev);
4. Dalam rangka percepatan informasi penyuluhan pertanian
yang efektif dan efisien dilakukan melalui Sistem Informasi
Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) yang
memuat data:
Kelembagaan penyuluhan (provinsi, kabupaten/kota dan
kecamatan);
Ketenagaan penyuluhan (Penyuluh Pertanian PNS, Tenaga
Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP)
dan Penyuluh Pertanian Swadaya); 19
lanjutan

5. Melakukan pendampingan penyusunan daftar


usulan pembelian benih bersubsidi (DUPBB),
dan pupuk bersubsidi;
6. Melakukan unit-unit percontohan (penerapan
teknologi);
7. Melakukan replikasi/pengembangan pasca
kegiatan bantuan APBN pada MT/tahun
berikutnya;
8. Meningkatkan koordinasi dengan petugas
dinas/kcd dalam hal pencatatan dan pelaporan
luas tanam dan panen mingguan dan bulanan;
9. Tersedianya data Kelompok Tani pada
SIMLUHTAN;
LUAS BAKU SAWAH DAN DAN INTENSITAS
PENANAMAN PADI PROV. ACEH
Realisasi Dalam Satu Tahun
Ditanami Padi Tidak ditanami padi
Kabupaten/Kota Jumlah
Ditanami Tidak ditanami
Satu kali Dua kali Tiga kali
tanaman lainnya apapun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01 Simeulue 3.364 962 0 549 6.052 10.927
02 Aceh Singkil 225 853 0 167 1.063 2.308
03 Aceh Selatan 9.732 4.181 0 890 384 15.187
04 Aceh Tenggara 3.751 8.743 0 1.612 0 14.106
05 Aceh Timur 14.438 20.627 0 0 0 35.065
06 Aceh Tengah 4.752 2.501 141 854 4 8.252
07 Aceh Barat 7.251 7.380 0 1.169 2.789 18.589
08 Aceh Besar 11.651 17.406 0 317 2.471 31.845
09 Pidie 12.284 17.375 0 70 30 29.759
10 Bireuen 1.466 21.075 0 25 35 22.601
11 Aceh Utara 7.611 37.108 0 289 477 45.485
12 Aceh Barat Daya 2.827 8.846 0 152 12 11.837
13 Gayo Lues 1.006 6.528 0 0 212 7.746
14 Aceh Tamiang 2.968 13.337 0 0 183 16.488
15 Nagan Raya 666 15.018 0 2.215 0 17.899
16 Aceh Jaya 8.202 4.052 0 40 1.530 13.824
17 Bener Meriah 899 1.053 0 28 125 2.105
18 Pidie Jaya 3.254 5.485 0 25 0 8.764
71 Banda Aceh 23 50 0 0 30 103
72 Sabang 0 0 0 0 0 0
73 Langsa 1.197 728 0 0 0 1.925
74 Lhokseumawe 473 1.181 0 0 416 2.070
75 Subulussalam 1.094 365 0 959 1.676 4.094
JUMLAH 99.134 194.854 141 9.361 17.489 320.979
JUMLAH BP3K, PENYULUH DAN POKTAN
Kegiatan dan Anggaran
Penyuluhan Provinsi Aceh
2013 - 2016

27
Penambahan terjadi pada
kegiatan Honor THL dan BOP
Penyuluhan.
APBN tidak menyediakan
anggaran sarana penyuluhan
RANCANGAN KEGIATAN PENYULUHAN 2016
2016 DIPA
PROGRAM/SASARAN Refokusing
OUTPUT
STRATEGIS
VOL Rp. (M)
1. KELEMBAGAAN 1. Kelembagaan Penyuluhan 1 650.810
PENYULUHAN YANG Provinsi (unit)
DIFASILITASI
2. Kelembagaan Penyuluhan 23 1.857.400
Kab/Kota (unit)

3. Kelembagaan Penyuluhan 90 4.050.000


Kecamatan (unit)

2. KELEMBAGAAN 1. Pengawalan dan 900 4.500.000


PETANI YANG Pendampingan di Lokasi
DIFASILITASI Sentra (Unit)
2. Penumbuhan dan 30 120.000
Pengembangan KEP (Unit)
Lanjutan.
2016 DIPA
PROGRAM/SASARAN Refokusing
OUTPUT
STRATEGIS
VOL Rp. (M)
3. KETENAGAAN 1. BOP Penyuluh Pertanian PNS 1.053 4.043.520
PENYULUHAN YANG (orang)
DIFASILITASI
2. Honor dan BOP THL-TBPP 1.705 30.845.00
(Orang) 0

3. Penyuluh Pertanian Swadaya 330 990.000


(Orang)

4. PERSIAPAN PENAS 560.000

5. MATERI PENYULUHAN 662.788

TOTAL
TERIMA KASIH
LAMPIRAN
KONDISI BP3K YANG RUSAK

Anda mungkin juga menyukai