Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM DAN PROGRAMA

PENYULUHAN
Pengertian Program & Programa ?
 PENGERTIAN PROGRAM adalah rangkaian kegiatan-kegiatan atau
seperangkat tindakan untuk mencapai tujuan. Suatu program dalam
mencapai tujuan akan tersusun dengan melakukan perencanaan
program.
 Programa adalah pernyataan tertulis yang disusun secara sistematis
tentang rencana kegiatan tahunan. Programa tersebut harus
mengembangkan keadaan sekarang, masalah-masalah, tujuan yang
ingin dicapai dan alternatif-alternatif pemecahannya serta cara
mencapai tujuan. Programa disusun secara partisipatif, sistematis dan
tertulis serta dibuat setiap tahun.
 (UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan=SP3K) >> Permentan nomor 25 Tahun 2009
: Programa Penyuluhan Pertanian rencana tertulis yang disusun untuk
memberikan arah, pedoman dan alat pengendali pencapain tujuan
penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.
 Penyusunan Programa  prinsip keterpaduan dan kesinergian program
Penyuluhan Pertanian pada setiap tingkatan.
TERBATASNYA DUKUNGAN SDM,
PRASARANA DAN SARANA SERTA
PERMASALAHAN PEMBIAYAAN PEMDA (PP No. 43/2009
PENYULUHAN DAN JUKNIS DAK)

BELUM SEPENUHNYA MAMPU


MEMENUHI KETERSEDIAAN DATA DAN
INFORMASI PERTANIAN

TERBATASNYA KUANTITAS DAN


BELUM OPTIMAL BP3K
SEBAGAI KOORDITNATOR
KUALITAS KETENAGAAN PENYULUH
PROGRAM DAN SERTA FASILITASI PENINGKATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN KAPASITAS PENYULUH
DI WILAYAHH
KECAMATAN (Permentan TERBATASNYA FASILITASI
No. 131 Tahun 2014)
WIDYAISWARA DALAM PELAKSANAAN
OJT (ON THE JOB TRAINING)

BELUM OPTIMALNYA PEMBINAAN


DOSEN DALAM MENGEMBANGKAN
KAPASITAS BP3K
POLA PEMBERDAYAAN
PUSAT PROV KAB KEC DESA SASARAN

Tim Supervisi Terpadu Tim Supervisi Terpadu Supervisi Kunjungan

Materi
BPPSDMP BAKORLUH BAPELUH
(KJF Penyuluh) (KJF Penyuluh) (KJF Penyuluh)
BP3K
/ P Permentan
E 82/2013
DITJEN TEKNIS DINAS TEKNIS DINAS TEKNIS BPP
Lingk Lingk Lingk
Pertanian Pertanian Pertanian
KJF/Ka Balai
N
BADAN
Penyuluh
Supervisor,
Y 8 – 16
LITBANGTAN BPTP
PENELITI Programer, U UNIT
PENDAMPING/ Sumber daya
PERGURUAN PENYULUH L POKTAN
TINGGI
PROFESIONAL Pusat
U
PROFESIONAL PROFESIONAL Data/Cyber H
Extension
UPT BPPSDMP
PUSDATIN Cyber
Extension
Cyber Extension
CALL /SMS
6
CENTER/CYBEX
Melatih Melatih Kunjungan
Dilatih

Melaporkan Melaporkan Identifikasi


Masalah
TUJUAN

Menyediakan acuan dalam


penyelenggaraan penyuluhan

Memberikan acuan bagi penyuluh dalam


menyusun rencana kerja

Menyediakan bahan penyusunan perencanaan


penyuluhan untuk disampaikan dalam forum
musyawarah perencanaan pembangunan
pertanian (Musrenbangtan) tahun berikutnya
SASARAN
Sasaran penyusunan
programa adalah para
penyuluh dan pelaku
utama serta pelaku
usaha di setiap
tingkatan dengan
difasilitasi oleh unit
kerja di masing-masing
tingkatan.
Unsur-Unsur Programa
Penyuluhan Pertanian

1) Keadaan

4) Rencana Unsur-Unsur
2) Masalah
Kegiatan Programa PP

3) Tujuan
KEADAAN
 Keadaan menggambarkan fakta-fakta berupa data dan informasi
mengenai potensi, produktivitas dan lingkungan usaha pertanian,
perilaku/tingkat kemampuan petani dan kebutuhan pelaku utama
dalam usahanya di wilayah (desa/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, nasional) pada saat akan disusunnya
programa penyuluhan pertanian
 Merupakan fakta yang ditunjukan oleh data yang terdapat pada saat akan
disusunnya suatu programa. Data Aktual dan Data Potensial.

Contoh Data Aktual :


1. Produksi Padi Desa A MT 2014/2015 rata-rata mencapai 67 kwintal/ha
2. Telah terbantuk kelompok tani

Contoh Data Potensial :


3. Hasil demplot pemupukan berimbang padi di desa A MT 2014/2015
mencapai 80 kwintal /ha
4. Berdasarkan kemampuan sosial masyarakat dan variasinya komoditas di
Desa A dapat dibentuk kelompok tani minimal 10
Masalah

Suatu wilayah dikatakan mempunyai masalah


kalau ada fakta yang belum memuaskan atau
fakta tersebut belum sesuai dengan yang
diinginkan/harapan

Terdapat perbedaan antara data aktual


dan potensial

Faktor-Faktor Penyebab Fakta tidak


memuaskan (masalah)

Prilaku dan Non Prilaku


PERMASALAHAN
 Permasalahan dalam hal ini terkait dengan faktor-faktor yang dinilai dapat
menyebabkan tidak tercapainya tujuan, atau faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perbedaan antara kondisi saat ini (faktual)
dengan kondisi yang ingin dicapai. Faktor-faktor tersebut antara lain:
 Faktor yang bersifat perilaku, yaitu faktor yang berkaitan dengan
tingkat adopsi pelaku utama dan pelaku usaha terhadap penerapan
suatu inovasi/teknologi baru, misalnya belum yakin, belum mau, atau
belum mampu menerapkan dalam usahanya.
 Faktor yang bersifat non perilaku, yaitu faktor yang berkaitan dengan
ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana pendukung usaha
pelaku utama dan pelaku usaha, misalnya ketersediaan pupuk,
benih/bibit atau modal.
 Dari sekian banyak permasalahan yang diidentifikasi, perlu dibuat
pemeringkatan sesuai dengan prioritas pembangunan pertanian di suatu
wilayah. Penetapan urutan prioritas masalah tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik identifikasi faktor penentu (impact point),
dan teknik pemeringkatan masalah lainnya
TUJUAN

 Tujuan dalam hal ini memuat pernyataan mengenai perubahan


perilaku dan kondisi pelaku utama dan pelaku usaha yang hendak
dicapai dengan cara menggali dan mengembangkan potensi yang
tersedia pada dirinya, keluarga dan lingkungannya untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dan merespon peluang.
 Prinsip yang digunakan dalam merumuskan tujuan yaitu:
SMART: Specific (khas); Measurable (dapat diukur); Actionary
(dapat dikerjakan/dilakukan); Realistic (realistis); dan Time Frame
(memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan).
 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan adalah:
ABCD: Audience (khalayak sasaran); Behaviour (perubahan
perilaku yang dikehendaki); Condition (kondisi yang akan dicapai);
dan Degree (derajat kondisi yang akan dicapai).
RENCANA KEGIATAN
 Rencana kegiatan menggambarkan apa yang dilakukan untuk
mencapai tujuan, bagaimana caranya, siapa yang melakukan, siapa
sasarannya, dimana, kapan, berapa biayanya, dan apa hasil yang akan
dicapai untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan merespon
peluang yang ada. Untuk merumuskan rencana kegiatan perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Tingkat kemampuan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) pelaku
utama dan pelaku usaha;
2. Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana dan prasarana, serta
sumberdaya lain yang mendukung kegiatan penyuluhan pertanian;
3. Tingkat kemampuan (Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap)
penyuluh pertanian;
4. Situasi lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada; dan
5. Alokasi pembiayaan yang tersedia.
 Rencana kegiatan harus memuat unsur-unsur :
.

SIADIBIBA : Siapa yang akan melaksanakan?; Apa tujuan yang


ingin dicapai?; Dimana dilaksanakan?; Bilamana/kapan waktu
pelaksanaan; berapa banyak hasil yang ingin dicapai (kuantitas
dan kualitas); berapa korbanan yang diperlukan (biaya, tenaga,
dll); serta Bagaimana melaksanakannya (melalui kegiatan apa)?.
 
Rencana kegiatan yang disajikan dalam bentuk tabulasi/matriks
yang berisi masalah, kegiatan, metode, keluaran, sasaran,
volume/frekuensi, lokasi, waktu, biaya, sumber biaya,
penanggung jawab, pelaksanaan dan pihak terkait.
Cara menyususun program
 Ditentukan dari atas (predetermined)
melaksanakan program pemerintah dan didasarkan atas apa yg dapat atau ingin
dicapai oleh pemerintah
 Disusun sendiri (self-determined)
 yg didasarkan sepenuhnya pada kebutuhan yg benar-benar dirasakan oleh anggota
masyarakat pedesaan
 Disusun bersama (joint)
 Penyusunan bersama antara yg berwenang dan yg berkepentingan yg dianggap
terbaik
Manfaat Program PP

 Adanya pernyataan tertulis (dokumen) yang dapat digunakan setiap


waktu
 Adanya tujuan yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan
 Adanya kelangsungan pelaksanaan program
 Bila petani diikutsertakan dalam merencanakan program, mereka
menganggap hasil program yang dicapai sebagai pemecahan
masalah mereka
 Pengalaman pendidikan bagi petani
 Meningkatkan kepercayaan diri petani dan sifat kepemimpinan
Lingkup Materi Program Penyuluhan
Lingkup  materi  program  penyuluhan  harus mencakup segala aspek
kegiatan yang berkaitan dengan  upaya-upaya peningkatan  produksi,
peningkatan  pendapatan serta  perbaikan kesejahteraan  masyarakat
penerima manfaatnya. Tentang hal  ini,  beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah :
1. Optimasi  pemanfaatan  sumberdaya  untuk  kegiatan  produksi,
dengan  selalu memperhatikan konservasi sumberdaya  alam  dan
pengelolaan limbah yang ditimbulkannya.
2. Efisien  sistem produksi, yang tidak  hanya mempertimbangkan
efisiensi teknis saja, tetapi juga efisensi ekonomisnya.
3. Efisiensi sistem pemasaran produksi.
4. Pengelolaan usaha, termasuk pengelolaan ekonomi rumah tangga.
5. Pengembangan   sumberdaya  keluarga (terutama pemuda   dan
wanita).
6. Pengembangan kelembagaan-ekonomi dan kelembagaan sosial.
7. Pembinaan  kepemimpinan,  baik kepemimpinan  dalam  keluarga,
kepemimpinan  di  lingkungan pekerjaan, maupun kepemimpinan
dalam kelembagaan ekonomi dan kelembagaan sosial.
Alur Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian
TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA
1. PROGRAMA PENYULUHAN DESA
 Penyusunan programa desa dimulai dengan penggalian data
dan informasi mengenai potensi desa, monografi desa, jenis
komoditas unggulan desa dan tingkat produktivitasnya,
keberadaan poktan/gapoktan, keberadaan kelembagaan
agribisnis desa, masalah-masalah yang dihadapi oleh pelaku
utama dan pelaku usaha. Penggalian data ini dilakukan oleh
penyuluh bersama-sama dengan tokoh dan anggota
masyarakat guna menjaring kebutuhan nyata, harapan dan
aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha, antara lain dengan
metode Participatory Rural Appraisal (PRA)
 Pertemuan-pertemuan dalam rangka penyusunan programa
penyuluh di desa/ kelurahan dimotori oleh penyuluh (PNS,
swasta, dan swadaya) yang bertugas di desa/kelurahan dan
dihadiri oleh kepala desa/kelurahan, tokoh masyarakat, serta
pengurus kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha
.

 Pertemuan-pertemuan pada akhirnya


menghasilkan programa desa yang merupakan
sintesa antara kegiatan poktan/gapoktan di
tingkat desa dengan kegiatan dinas/cabang dinas
lingkup pertanian yang dialokasikan di
desa/kelurahan
 Programa penyuluhan desa/kelurahan tidak
disahkan, namun diketahui oleh kepala
desa/kelurahan agar dapat disinergikan dengan
program pembangunan di wilayahnya
 Naskah programa penyuluhan kemudian
dijabarkan oleh masing-masing penyuluh ke
dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP)
2. PROGRAMA PENYULUHAN KECAMATAN
(BP3K/BPP)

 Penyusunan programa Kecamatan dimulai dari perumusan keadaan,


masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan. Dalam proses ini dilakukan
pemeringkatan masalah-masalah yang dihadapi oleh pelaku utama
dan pelaku usaha sesuai dengan skala prioritas kebutuhan pelaku
utama dan pelaku usaha dan fokus pembanguan di kecamatan
(BP3K);
 Penyusunan programa dilakukan oleh penyuluh pertanian di
kecamatan dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku
usaha melalui serangkaian pertemuan-pertemuan untuk menghasilkan
 draf programa kecamatan (BP3K);
Programa yang sudah final ditandatangani oleh koordinator penyuluh
kecamatan dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku
usaha, kemudian disahkan oleh Kepala Balai Penyuluhan.
 Naskah programa kemudian dijabarkan oleh masing-masing penyuluh
ke dalam RKTP kecamatan, serta disampaikan dalam forum
musrenbangtan kecamatan sebagai bahan penyusunan perencanaan
pembangunan kecamatan.
3. PROGRAMA PENYULUHAN KABUPATEN
(BP4K/KOORDINATOR PENYULUH)

 Penyusunan programa kabupaten dimulai dari perumusan keadaan,


masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan. Dalam proses ini
dilakukan pemeringkatan masalah-masalah yang dihadapi oleh
pelaku utama dan pelaku usaha sesuai dengan skala prioritas
kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dan fokus pembanguan di
masing-masing tingkatan;
 Penyusunan programa dilakukan oleh penyuluh pertanian di
kabupaten dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku
usaha melalui serangkaian pertemuan-pertemuan untuk
menghasilkan draf programa kabupaten;
 Draf programa kabupaten disajikan dalam pertemuan yang dihadiri
oleh pejabat yang membidangi perencanaan dari dinas/instansi
lingkup pertanian, perikanan, dan kehuatanan dan perwakilan
kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha dalam rangka sintesa
kegiatan penyuluhan;
 Programa penyuluhan kabupaten yang sudah final
ditandatangani oleh koordinator penyuluh di kabupaten
.

dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku


usaha, kemudian disahkan oleh kepala badan
pelaksana penyuluhan/kepala kelembagaan
penyuluhan kabupaten, dan diketahui oleh pejabat
dinas/instansi lingkup pertanian, perikanan, dan
kehutahan yang membidangi perencanaan di masing-
masing unit kerjanya;
 Naskah programa kemudian dijabarkan oleh masing-
masing penyuluh ke dalam RKTP kabupaten, serta
disampaikan dalam forum musrenbangtan
kabupaten/kota sebagai bahan penyusunan
perencanaan pembangunan kabupaten/kota.
4. PROGRAMA PENYULUHAN PROVINSI
 Penyusunan programa provinsi dimulai dari perumusan keadaan,
masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan. Dalam proses ini
dilakukan pemeringkatan masalah-masalah yang dihadapi oleh
pelaku utama dan pelaku usaha sesuai dengan skala prioritas
kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dan fokus pembanguan di
provinsi;
 Penyusunan programa dilakukan oleh penyuluh pertanian di provinsi
dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha melalui
serangkaian pertemuan-pertemuan untuk menghasilkan draf
programa provinsi;
 Draf programa provinsi disajikan dalam pertemuan yang dihadiri oleh
pejabat yang membidangi perencanaan dari dinas/instansi lingkup
pertanian, perikanan, dan kehutanan dan perwakilan kelembagaan
pelaku utama dan pelaku usaha dalam rangka sintesa kegiatan
penyuluhan;
.

 Programa penyuluhan provinsi yang sudah final


ditandatangani oleh koordinator penyuluh di provinsi dan
perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha,
kemudian disahkan oleh kepala badan koordinasi
penyuluhan/kepala kelembagaan penyuluhan provinsi, dan
diketahui oleh pejabat dinas/instansi lingkup pertanian,
perikanan, dan kehutahan yang membidangi perencanaan
di masing-masing unit kerjanya;
 Naskah programa kemudian dijabarkan oleh masing-masing
penyuluh ke dalam RKTP di provinsi, serta disampaikan
dalam forum musrenbangtan provinsi sebagai bahan
penyusunan perencanaan pembangunan provinsi.
Terima Kasih

25

Anda mungkin juga menyukai