Anda di halaman 1dari 64

STANDAR AKREDITASI

PUSKESMAS

KMK 165/TAHUN 2023


TENTANG STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS
disampaikan :
dr. H. Sakkar, MMR
(Askar)
WS Pendampingan KAKP 16 Mei 2023
SUMBER
RUJUKAN
RIWAYAT & PENGALAMAN KERJA
1. Surveior FKTP dan Purnabakti.
2. Fasilitator Mutu, Akreditasi, AI, KP, RTM dan PPI untuk FKTP.
3. Konsultan pada beberapa Lembaga/INGO:
▪ Technical Expert Percepatan Penurunan Stunting di wilayah kerja Cargill Gresik – PENALA (2022)
▪ Technical expert Assessment Impact PELVI, PENALA – Kementan – FAO, (2021-2022)
▪ STTA Accreditation – Momentum Project USAID, Jakarta 2021
▪ Design Network of Care – Republic of Kenya – (2021)
▪ Project Director UHC Demonstration Project – Jhpiego Global – (2017)
▪ Provincial Team Leader Banten, Expanding Maternal and Neonatal (USAID - Jhpiego), 2016
▪ Senior Technical Advisor Maternal Child Health Integrated Program (USAID Global), 2012
▪ Maternal and Neonatal Emergency Care Technical Advisor (USAID – JSI), 2011
▪ Technical Advisor Health Service Program (USAID - John Snow Institute), 2010
▪ Provincial Health Sector - Aceh Earthquake Program Rehabilitation (Save the Children) – Aceh (2004)
▪ Project Partner Healthy Mother Healthy Babies (AusAID) – Kendari (2002)

4. Lembaga/Organisasi :
▪ Komisi Akreditasi FKTP, Periode 2016-2020
▪ Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM KPRS) 2022 - sekarang
▪ Komite Akreditasi Kesehatan Pratama (KAKP), 2022 – sekarang.
dr. H. Sakkar, MMR (Askar) : HP 081387999139
PENINGKATAN MUTU
PUSKESMAS (PMP)

BAB V
PERUBAHAN STANDAR TERKAIT UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
PUSKESMAS PMK 46/2015 – KMK 165 TH 2023

BAB III BAB VI BAB IX


PENINGKATAN MUTU & KINERJA SASARAN KINERJA UKM PENINGKATAN MUTU DAN
PUSKESMAS KESELAMATAN PASIEN

BAB 5
PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS

5.1 5.2 5.3 5.5


SASARAN 5.4 PROGRAM
PENINGKATAN PROGRAM
KESELAMATAN PELAPORAN IKP DAN PENCEGAHAN &
BERKESINAMBUNGAN MANAJEMEN RISIKO
PASIEN PENGEMBANGAN PENGENDALIAN
BUDAYA KESELAMATAN INFEKSI (PPI)

JUMLAH STANDAR, KRITERIA & EP


5 ST – 20 K DAN 56 EP 6
1. GAMBARAN SINGKAT TENTANG
PPI DI FKTP

2. STANDAR AKREDITASI TENTANG


PPI
GAMBARAN SINGKAT
TENTANG PPI DI FKTP
UNTUK BISA MENERAPKAN PPI
SESUAI STANDAR,
PIMPINAN DAN SELURUH STAFF
HARUS MEMBACA,
MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI
APA ITU PROGRAM PPI
2
SUMBER
1 RUJUKAN UTAMA

PENJELASAN SECARA TEKNIS


BAGAIAMANA PENERAPANNYA
DI FKTP
GAMBARAN IMPLEMENTASI PENCAPAIAN STANDAR AKREDITASI 5.5 ( PPI)
RENCANA LIMA TAHUNAN
ANALISIS SITUASI PERHATIKAN SD
✓ SDM
✓ SARPRAS
✓ PERALATAN
✓ KEFARMASIAN
✓ LAB
RUK RPK
LIBATKAN LP, LS, MASY DALAM
PENYUSUNAN RUK, RPK

PROSES PERENCANAAN SD PENYUSUNAN RUK, RPK PPI (5.5) MENJADI BAGIAN YANG TERINTEGRASI
DENGAN PERENCANAAN PUSKESMAS

LAKUKAN KOMUNIKASI
& KOORDINASI DALAM
PELAKSANAAN DENGAN
LP, LS, MASYARAKAT,
SASARAN PELAYANAN
PROGRAM KERJA TAHUNAN PUSKESMAS
RENSTRA
DAERAH-
DINKES
SK/KEBIJAKAN/KETENTUAN
RENSTRA
PUSKESMA
S (5 THN) P1
RENCANA KERJA
RUK –RPK
PEDOMAN
KAK

P2 SOP

IMPLEMENTASI

P3 MONITORING
REKAM
KEGIATAN (surat,
Absen, Notulen,
foto, dll)
EVALUASI 8/26/2
016
FRAMEWORK PENERAPAN PPI DI FKTP
a
HAIs
PENERAPAN PPI SESUAI
STANDAR DI FKTP : DITUANGKAN UNTUK MENCEGAH,
DAN
• DALAM GEDUNG DALAM RENCANA MENGENDALIKAN
b INFEKSI YG BERSUMBER
KERJA TAHUNAN PPI KEJADIAN INFEKSI DARI MASYARAKAT
• LUAR GEDUNG
FKTP
c
KETERANGAN: RESISTENSI ANTIMIKROBA
PENERAPAN PPI DI FKTP PI
DITUANGKAN DALAM
RENCANA KERJA TAHUNAN SURVEILANS
FKTP (P1), DILAKSANAKAN
(P2), MONITORING DAN P2
PENILAIAN (P3).
AUDIT ICRA
DETEKSI DINI DAN CEGAH KLB

P3
SETIAP FKTP:
• Membuat regulasinya : SK tim, struktur
organisasi, dll MONITORING DAN EVALUASI KEBERHASILAN PROGRAM PPI
• Kebijakan PPI: menambahkan PPI pada
Pedoman Internal dan Renstra FKTP.
• Membuat Pedoman/Panduan PPI
• Membuat/melengkapi SOP setiap pelayanan INDIKATOR KINERJA PPI
nya sesuai dengan Juknis PPI Insiden rate (Kamus Indikator)
STRUKTUR DAN TIM PPI PUSKESMAS

*) Berlaku untuk kawasan perkotaan dan pedesaan


TANGGUNG JAWAB TIM PPI ATAU
KOORDINATOR PPI DI FKTP
(1) Terselenggaranya dan evaluasi program PPI.

(2) Penyusunan rencana strategis program PPI.

(3) Penyusunan pedoman PPI.

(4) Tersedianya SOP PPI.

(5) Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI.

(6) Memberikan kajian KLB infeksi di FKTP.

(7) Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI.

(8) Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian risiko infeksi.

(9) Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI.

(10)Terselenggaranya pertemuan berkala.

(11)Melaporkan kegiatan Tim PPI kepada Kepala FKTP.


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
ANGGOTA TIM PPI
1. Bersama ketua tim melaksanakan program PPI.

2. Berkoordinasi dengan unit dan petugas lain dalam penerapan PPI.

3. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam penerapan PPI.

4. Membantu semua petugas untuk memahami PPI.

5. Memberikan masukan terhadap pedoman maupun kebijakan terkait PPI.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Ketua Tim PPI.


PERSYARATAN
2
1

1. Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, atau Perawat/Bidan 1. Pendidikan Minimal D III Bidang Kesehatan
minimal pendidikan Diploma III.
2. Diutamakan pernah mengikuti pelatihan
2. Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun di
dasar PPI, workshop, in house training.
FKTP

3. Wajib mengikuti minimal pelatihan PPI dasar (memiliki 3. Bersedia mengembangkan diri dengan
sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga pelatihan mengikuti seminar, lokakarya dan sejenisnya.
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan)

4. Mengembangkan diri dengan mengikuti workshop,


seminar, lokakarya dan sejenisnya.

5. Mengikuti bimbingan teknis secara


berkesinambungan.
STANDAR 5.5
STANDAR AKREDITASI TENTANG
PROGRAM PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)
Standar 5.1 PPI ----6 Kriteria
Askar:
a. Regulasi dan program pencegahan dan pengendalian Dr. Yael Nurfitri Kuncoro, SpDV
infeksi dilaksanakan oleh seluruh karyawan d. Kebersihan tangan diterapkan untuk
Puskesmas secara komprehensif untuk mencegah menurunkan risiko infeksi yang terkait
dan meminimalkan risiko terjadinya infeksi yang dengan pelayanan kesehatan.
terkait dengan pelayanan kesehatan
e. Dilakukan upaya pencegahan penularan
b. Dilakukan identifikasi risiko-risiko infeksi dalam infeksi dengan penerapan kewaspadaan
penyelenggaraan pelayanan sebagai dasar untuk berdasar transmisi dalam proses
menyusun dan menerapkan strategi untuk penyelenggaraan pelayanan pasien yang
mengurangi risiko-risiko tersebut dapat ditularkan melalui transmisi air
c. Puskesmas mengurangi risiko infeksi yang borne
terkait dengan pelayanan kesehatan perlu f. Ditetapkan dan dilakukan proses untuk
melaksanakan dan mengimplementasikan menangani outbreak infeksi baik di
program PPI, untuk mengurangi risiko infeksi baik Puskesmas atau di wilayah kerja
bagi pasien, petugas, keluarga pasien, masyarakat, Puskesmas.
dan lingkungan
TUJUAN PENERAPAN PPI
DI PUSKESMAS ATAU FASYANKES
UNTUK:
• Program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan
untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait
dengan pelayanan Kesehatan (HAIs).
• PPI adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan
terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan
masyarakat sekitar fasilitas kesehatan.
5.5.1 Regulasi dan program pencegahan dan pengendalian infeksi
dilaksanakan oleh seluruh karyawan Puskesmas secara komprehensif
untuk mencegah dan meminimalkan risiko terjadinya infeksi yang terkait
dengan pelayanan kesehatan.

POKOK PIKIRAN (Ringkasan atau point pentingnya)


• Puskesmas perlu menyusun program PPI yang meliputi implementasi
kewaspadaan isolasi yang terdiri atas kewaspadaan standar dan transmisi,
dll.
• Kegiatan yang tercantum dalam program PPI bergantung pada
kompleksitas kegiatan klinis dan pelayanan Puskesmas, besar kecilnya
area Puskesmas, tingkat risiko dan cakupan populasi yang dilayani,
geografis, jumlah pasien, serta jumlah pegawai dan merupakan bagian
yang terintegrasi dengan Program Peningkatan Mutu
ELEMEN PENILAIAN
a) Puskesmas menyusun rencana dan melaksanakan program PPI yang terdiri
atas (R, D):
(1) Implementasi kewaspadaan isolasi yang terdiri atas kewaspadaan standar dan kewaspadaan
berdasar transmisi,
(2) Pendidikan dan pelatihan PPI (dapat pelatihan atau lokakarya) baik bagi berupa petugas
maupun pasien dan keluarga, serta masyarakat,
(3) Penyusunan dan penerapan bundel infeksi terkait pelayanan kesehatan,
(4) Pemantauan (monitoring) kewaspadaan isolasi,
(5) Surveilans penyakit infeksi terkait kesehatan dan,
(6) Penggunaan anti mikroba pelayanan secara bijak dan komprehensif dalam penyelenggaraan
pelayanan di Puskesmas
b) Dilakukan pemantauan, evaluasi, tindak lanjut, dan pelaporan terhadap
pelaksanaan program PPI dengan menggunakan indikator yang ditetapkan (D, W).
PEMBUKTIAN KEGIATAN
RDOWS 5.5.1
NO
ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI WAWANCARA
URUT
a) Puskesmas menyusun rencana dan • Kerangka • Bukti-bukti pelaksanaan kegiatan- • . Proses perencanaan
melaksanakan program PPI secara Acuan Program kegiatan sesuai dengan yang
komprehensif dalam PPI direncanakan dalam Kerangka
penyelenggaraan pelayanan di Acuan Program PPI (Rencana Kerja
puskesmas. (R, D, O) PPI, dll)
• Bukti proses diskusi penyusunan KAK.
• Bukti proses penyunan rencana
kegiatan PPI

b) Dilakukan pemantauan, evaluasi , • Indikator PPI Bukti-Bukti: Pelaksanaan PPI di Puske Kepala Puskesmas,
tindak lanjut dan pelaporan Puskesmas • Bukti pengumpulan data indikator smas baik untuk kegiatan Koordinator program
terhadap pelaksanaan program PPI PPI, dalam gedung maupun k PPI tentang
dengan menggunakan indikator • Bukti pelaksanaan kegiatan egiatan di lapangan pemantuan, evaluasi
yang ditetapkan. (R, D, W) program PPI. dan tindak lanjut
• Bukti pemantuan pelaksanaan pelaksanaan program
program PPI, PPI dan indikator PPI
• Bukti Evaluasi Program PPI,
• Bukti tindak lanjut pelaksanaan
program PPI

LIHAT CONTOH ---SIMPEDAK


CONTOH DOKUMEN
APLIKASI SIMPEDAK
a. Puskesmas menyusun rencana dan
melaksanakan program PPI yang terdiri atas
(R, D)
CONTOH Matriks Perencanaan
BIAYA SUMBER
NO KEGIATAN VOLUME WAKTU PIC
(Rp) BIAYA
A. Sumber Daya Manusia
1 Pelatihan Dasar PPI 2 orang Maret 2021 dr.Anita 10.000.000 JKN/Kapitas
i
2 Sosialisasi PPI 2 kali Juni – Juli Bidan 500.000 BOK
kepada petugas pertemuan 2021 Yunita
3 dst
B. Sarana dan Prasarana
1 Penyediaan
handrubs
2 dst
C. Alat Kesehatan
1 Alat Sterilsator
2 APD
3 dst
D. Pelaksanan/penerapan PPI
1 Audit Program PPI

2 dst
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
b. Dilakukan pemantauan, evaluasi, tindak
lanjut, dan pelaporan terhadap pelaksanaan
program PPI dengan menggunakan indikator
yang ditetapkan (D, W).
MONITORING DAN
EVALUASI PROGRAM PPI

Suatu kegiatan yang dilakukan untuk


memastikan:
• Pelaksanaan kegiatan PPI tetap
pada jalurnya → Rencana kerja PPI,
pedoman, SOP, KAK.
• Pencapaian target keberhasilan
program→ indikator PPI

Sumber informasi tentang RENCANA PEMECAHAN MASALAH


Hambatan dan penyimpangan ATAU TINDAK LANJUT
MONITORING DAN EVALUASI
Kata yang tidak bisa dipisahkan

MONITORING hanya akan memberi manfaat jika diikuti EVALUASI

Evaluasi terhadap hasil MONITORING

Hasil Evaluasi disandingkan dengan Indikator

TERCAPAI TIDAK
TERCAPAI

RTL <-- Solusinya <-- cari penyebab/akar masalah


MONEV PPI →Berkala dan Berkesinambungan
• Monitoring PPI : program, kejadian infeksi (HAIs) dan kepatuhan
terhadap penerapan standar PPI.
• Monitoring membutuhkan alat bantu : formulir registrasi pasien, formulir
harian, dan formulir bulanan. …..dilakukan oleh Tim PPI.
• Kegiatan monitoring PPI, meliputi :
1) Monitoring Program PPI (RPK) → Idealnya setiap bulan, minimal 1X per-3 bulan .
2) Monitoring rutin penerapan PPI i → Idealnya setiap hari pelayanan
3) Pelaksanaan audit PPI → Mengikuti jadwal/rencana audit
4) Pelaksanaan surveilans → (INDIKATOR PPI) Minimal setiap minggu
5) Monitoring ICRA dan Pelaporan kegiatan PPI → sesuai kebijakan FKTP

• Pertemuan Evaluasi oleh Tim PPI, setiap bulan - minimal setiap 3 bulan
EVALUASI RENCANA KERJA PPI
N KEGIATAN VOLUME WAKTU PIC BIAYA
(Rp) SUMBER
BIAYA

A. Sumber Daya Manusia


1 Pelatihan 2 orang Mare dr. 10.00 JKN/K
Dasar PPI t Anit 0.000 apitas
2021 a i

2 Sosialisasi 2 kali Juni Bid 500.0 BOK


PPI kepada pertem – Juli an 00
petugas uan 2021 Yun
ita

3 dst
B. Sarana dan Prasarana
1
2 dst
C. Alat Kesehatan
1
2
3 dst
D. Pelaksanan/penerapan PPI
1
2 dst
E. Monitoring dan Evaluasi
1
2 dst
INDIKATOR
PPI
Ruang Tindakan/
UGD

RUANG TUNGGU -SELASAR RAWAT INAP


POLI GIGI

MONITORING RUTIN PENERAPAN PPI


BERKELILING PADA UNIT PELAYANAN
LABORATORIUM

Bersalin dan nipas


Pelayanan Darurat/lapangan Ambulans
5.5.2 Dilakukan identifikasi berbagai risiko infeksi dalam
penyelenggaraan pelayanan sebagai dasar untuk menyusun dan
menerapkan strategi untuk mengurangi risiko tersebut

POKOK PIKIRAN: (Ringkasan penting)


• Puskesmas melakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi, baik dalam
penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan perseorangan maupun upaya
kesehatan masyarakat, yang mungkin pelaksanaan atau pernah terjadi terhadap
pasien, pengunjung, petugas, keluarga, dan masyarakat.
• Pelaksanaan identifikasi dan kajian pemberian asuhan harus sesuai dengan
prinsip PPI
• Renovasi bangunan di area Puskesmas dapat merupakan sumber infeksi ….ICRA
ELEMEN PENILAIAN
1. Dilakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi terkait
dengan penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas (D, W).
2. Disusun dan dilaksanakan strategi untuk meminimalkan
risiko infeksi terkait dengan penyelenggaraan pelayanan di
Puskesmas dan dipastikan ketersediaan (a) sampai (c) yang
tercantum dalam bagian Pokok Pikiran (D, W).
RDOWS 5.5.2
KRITE NO WAWANCAR
ELEMEN PENILAIAN REGULASI DOKUMEN BUKTI OBSERVASI
RIA URUT A
a) Dilakukan identifikasi dan kajian risiko ICRA program PPI, risiko-risiko infeksi Kepala
infeksi terkait dengan penyelenggaraan ICRA Konstruksi (jika ada terkait dengan sarana, Puskesmas,
pelayanan di Puskesmas. (D, O, W) renovasi, dll) prasarana, peralatan, Koordinator
pembuangan limbah, program PPI
tata laksana linen, dan tentang ICRA
5.5.2 proses pelayanan program PPI
b) Disusun dan dilaksanakan strategi untuk Bukti-bukti pelaksanaan Kepala
meminimalkan risiko infeksi terkait strategi dan upaya untuk Puskesmas,
dengan penyelenggaraan pelayanan di meminimalkan risiko Koordinator
Puskesmas dan dipastikan ketersediaan sesuai dengan ICRA program PPI
a) sampai f) di dalam pokok pikiran. yang disusun tentang tindak
(D,W) lanjut
terhadap
ICRA program
PPI

• Untuk penerapan kewaspadaan isolasi perlu dipastikan :


a. ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan, kacamata pelindung, masker, sepatu dan gaun pelindung;
b. ketersediaan linen yang benar;
c. ketersediaan alat medis sesuai ketentuan;
d. ketersediaan peralatan penyuntikan yang aman;
e. penyimpanan dan penanganan produk makanan dan nutrisi yang sesuai standar.
f. pengelolaan limbah melalui penempatan yang aman dan pembuangan limbah klinis dan limbah yang berpotensi menular yang
memerlukan pembuangan khusus seperti benda tajam / jarum dan peralatan sekali pakai lainnya yang mungkin bersentuhan dengan
tubuh cairan;
CONTOH
KAK Penilaian dan pengendalian risiko
IDENTIKASI MASALAH RISIKO INFEKSI PADA
1 PELAYANAN (PROGRAM)
1. Prioritaskan pelayanan yang berisiko tinggi (Jumlah kunjungan, sarana prasarana dan SDM)
2. Identifikasi risiko infeksi berdasarkan kaidah PPI, kesesuainnya dengan KEWASPADAAN
ISOLASI baik Standar maupun Transmisi.
3. Jika perlu gunakan alat bantu (catatan, ceklist, dll) pengamatan saat mengunjungi unit
pelayanan untuk identifikasi masalah.
4. Identifikasi semua masalah setidaknya

BERIKUT INI CONTOH:


• Pelayanan Gigi dan Mulut
IDENTIFIKASI RISIKO PADA PELAYANAN
GIGI & MULUT
DAPAT DINILAI ANTARA LAIN DARI:
1. Peralatan Kritikal, semi kritikal, non kritikal masih belum
terpisahkan pada saat pelayanan
2. Petugas menggunakan APD belum sesuai standar pelayanan
3. Tempat pencucian alat kesehatan masih di tempat wastafel
cuci tangan
4. Kebersihan Lingkungan : Meja, Lampu dll, banyak debu.
5. Air kumur yang digunakan belum sesuai ketentuan
2 LAKUKAN PENILAIAN RISIKO
1. 5 item masalah yang sudah di identifikasi di pelayanan G
igi dan Mulut.
2. Lakukan penilaian dan tentukan skoring masing-masing :
• Probabilitas (matrik penilaian probabilitas)
• Dampak (matriks penilaian dampak)
• Sistem (matriks penilaian system)
3. Kalikan skoring yang diperoleh: Probabilitas X Dampak
X Sistem
4. Urutkan berdasarkan rangking dalam kolom (matriks ran
gking)
PENILAIAN PROBABILITAS
TINGKAT
DESKRIPSI FREKUENSI KEJADIAN
RISIKO

0-5% extremely unlikely or virtually impossible.


1 Very low
Hampir tidak mungkin terjadi (terjadi dalam lebih dari 5 tahun).

Jarang (frekuensi 1-2 x/tahun), Jarang tapi bukan tidak mungkin terjadi
2 low
(terjadi dalam jangka waktu 2-5 tahun).
31-70% fairly likely to occur
3 Medium Kadang (frekuensi 3-4 x/tahun). Mungkin terjadi/ bisa terjadi (dapat terjadi
tiap 1-2 tahun).
Agak sering (frekuensi 4-6 x/tahun),
4 High
Sangat mungkin terjadi (terjadi setiap bulan/beberapa kali dalam setahun).
Sering (frekuensi > 6 x/tahun), Hampir pasti
5 Very high
akan terjadi (terjadi dalam minggu/bulan).
PENILAIAN DAMPAK

TINGKAT
DESKRIPSI DAMPAK
RISIKO

1 Minimal Klinis Tidak ada Cedera.


Cedera ringan, misalnya lecet, dapat
2 Moderate klinis
diatasi dengan P3K.
Cedera sedang (luka robek), berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/ psikologis atau intelekteual tidak
Lama hari rawat berhubungan dengan penyakitnya dan Setiap kasus akan
3 panjang memperpanjang hari
perawatan
Kehilangan Cedera luas/berat (cacat atau lumpuh), kehilangan fungsi
fungsi tubuh motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual ) tidak
4
sementara berhubungan dengan penyakit
Kematian yang tidak berhubungan dengan
5 Katastropik
perjalanan penyakit
PENILAIAN SISTEM

TINGKAT SISTEM, PERATURAN DAN


DESKRIPSI
RISIKO PELAKSANAAN

1 Solid Peraturan Ada, Fasilititas Ada, Dilaksanakan

Peraturan Ada, Fasilititas Ada, Tidak Selalu


2 Good
Dilaksanakan
Peraturan Ada, Fasilititas Ada, Tidak
3 Fair
Dilaksanakan
Peraturan Ada, Fasilititas Tidak Ada, Tidak
4 Poor
Dilaksanakan
5 None Tidak Ada Peraturan
RANGKING MASALAH BERDASARKAN SKORING

Rangking
Probabilty Dampak Sistem
No Uraian

Score

risiko
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Peralatan Kritikal, semi
kritikal,non kritikal
masih belum
terpisahkan pada saat
4 5 4 80 I
pelayanan
2 Petugas menggunakan
APD belum sesuai
standar pelayanan 4 3 3 36 III
3 Tempat pencucian alat
kesehatan masih di
tempat wastafel cuci 5 4 3 60 II
tangan

Kebersihan lingkungan :
4 Meja, Lampu dll,
banyak debu.
4 3 2 24 V
Air kumur yang
5 digunakan belum sesuai
ketentuan
3 5 2 30 IV
NO

3
2
1
JENIS
KELOMPOK
RISIKO

POTENSI
RISIKO

SKOR
Contoh Format:

PRIORITAS

TUJUAN
UMUM

TUJUAN
KHUSUS
STRATEGI
RENCANA TINDAK LANJUT (POA)

EVALUASI
PROGRES
ICRA KONSTRUKSI
2
TYPE KONSTRUKSI
1. Type A :
kegiatan renovasi/konstruksi dengan risiko rendah misalnya pemindahan plafon.
2. Type B :
kegiatan renovasi skala kecil, durasi pendek dengan risiko debu minimal misalnya
pemotongan dinding plafon dimana penyebaran debu dapat dikontrol.
3. Type C :
kegiatan pembongkaran gedung dan renovasi gedung yang menghasilkan debu yang
banyak dan tinggi misalnya konstruksi pembongkaran dan pembangunan dinding baru.
4. Type D :
kegiatan pembangunan proyek konstruksi dan pembongkaran gedung dengan skala besar
misal konstruksi baru atau pembangunan gedung baru.
TINGKAT RISIKO
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
RENDAH SEDANG TINGGI SANGAT TINGGI

- Area • Laundry - UGD - Terapi Radiasi


kantor • Cafeteria - Radiology - Area klinis
• Dietary - Recovery Rooms - Pharmacy Admixture - Ruang
bersih
- Manajemen Material - Ruang Maternitas / VK
- Kamar bayi - Kamar Operasi
-Laboratorium
- Perawatan anak - CSSD
- Koridor Umum
(yang dilewati - Lab Microbiologi - Kateterisasi Jantung
pasien, suplai, dan - Farmasi - Kamar prosedur invasif pasien
linen)
- Pelayanan gigi rawat jalan
- Newborn Intensive Care Unit
(NICU)
- Intensive Care Unit
Langkah Ke-3 :
Menentukan Level/Kelas ICRA Renovasi

RISIKO BERDASARKAN TYPE KONSTRUKSI


Level risiko TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
konstruksi
Rendah Kelas I Kelas II Kelas II Kelas III/IV

Sedang Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Tinggi Kelas I Kelas II Kelas III/IV Kelas IV

Sangat Tinggi Kelas II Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV

Note : Persetujuan pengendalian infeksi akan diperlukan ketika aktivitasi kontruksi dan tingkat
risiko berada pada kelas 3 dan kelas 4
CONTOH
Contoh :
Penilaian Risiko Renovasi
Level risiko TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
konstruksi
Rendah Kelas I Kelas II Kelas II Kelas III/IV

Sedang Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Tinggi Kelas I Kelas II Kelas III/IV Kelas IV

Sangat Tinggi Kelas II Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV

Class of Precautions
Langkah-langkah Intervensi PPI
Ditentukan Berdasarkan Kelas
Risiko Berdasarkan Type Konstruksi Kelas I, sbb:
• Lakukan pekerjaan dengan metode meminimalkan debu
• Pembersihan lingkungan kerja segera lakukan setelah pekerjaan selesai

Kelas II, sbb:


• menyediakan sarana penghalang penyebaran debu ke udara
KELOMPOK TYPE KONSTRUKSI • Memberikan kabut air pada permukaan lingkungan kerja untuk menghalangi dan
mengendalikan debu selama proyek konstruksi berlangsung
PASIEN • Melakukan pembersihan lingkungan kerja segera lakukan setelah pekerjaan selesai
BERISIKO TYPE TYPE TYPE
TYPE B Kelas III, sbb:
A C D • Membuat penghalang debu dengan menutup area masuknya debu (melakban
pintu)
RENDAH I II II III/IV • Menutup ventilasi udara
• Menutup sistim heating ventilation air conditioning (HVAC)
• Limbah konstruksi ditempatkan dalam wadah tertutup rapat dan segera dibuang dan
dilakukan pembersihan
SEDANG I II III IV • Setelah selesai pekerjaan semua debu di bersihkan dari seluruh permukaan

Kelas IV, sbb:


TINGGI I II III/IV IV • Buat pembatas area kerja harus dipasang sampai proyek selesai dan dibersihkan
• Menutup jendela di area yang menampung pasien yang dinilai rentan untuk
diminimalkan masuknya spora jamur yang dihasilkan oleh pekerjaan bangunan di
SANGAT dekatnya.
II III/IV III/IV IV • Jika penyedot debu digunakan, pastikan mereka memiliki filter efisiensi tinggi pada
TINGGI udara yang habis.
• Mengisolasikan sistem HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi sistem
saluran
• Mengangkut puing-puing dalam kantong atau wadah tertutup dengan tutup yang
rapat, atau menutupi puing dengan kain basah.
• Jangan mengangkut puing-puing melalui area perawatan pasien tetapi melalui pintu
keluar yang berbeda.
STUDY KASUS
• Hasil data surveilans di ruang VK ditemukan 2 orang pasien post partum dengan tindakan episiotomi terjadi
infeksi daerah insisi, tampak merah dan bengkak serta pasien mengeluh nyeri terutama saat akan BAK dan
sudah kontrol ke poli umum berulang data tersebut sudah dicatat sebagai insident rate infeksi daerah operasi
(IDO), SOP pertolongan pasien persalinan dengan tindakan episiotomi sudah ada, peralatan steril masih
diragukan karena saat melakukan sterilisasi menggunakan bengkok terbuka saat dimasukan kedalam
autoclave, petugas tidak menggunakan APD sesuai standar.
• Lakukan identifikasi masalah (risiko infeksi)
• Lakukan penilaian : probability, dampak dan system
• Kalikan P X D X S, lalu urutkan berdasarkan skala prioritas
• Buat RTL
5.5.3 Puskesmas yang mengurangi risiko infeksi perlu
melaksanakan mengimplementasikan
program PPI untuk mengurangi dan risiko

KEWASPADAAN STANDAR:
1. Kebersihatan Tangan
2. Penggunaan APD secara benar sesuai indikasi
3. Etika Batuk dan Bersin
4. Penempatan Pasen dengan benar
5. Penyuntikan yang aman
6. Dekontaminasi peralatan perawatan pasen
7. Pengelolaan linen dgn benar
8. Pengelolaan lingkungan.
9. Pengolaan limbah sesuai dengan peraturan perundangan
10. Perlindungan terhadap petugas

KEWASPADAAN TRANSMISI : Kontak, Droplet dan airborne


ILLUSITRASI KEWASPADAAN STANDAR
2 1
10

3
9

4 8

5 6
7
ELEMEN PENILAIAN
1. Terdapat bukti penerapan dan pemantauan prinsip
kewaspadaan standar sesuai dengan Pokok Pikiran pada angka
(1) sampai dengan angka (9) sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan (R, D, O, W).
2. Jika ada pengelolaan pada pokok pikiran angka (6 -8) yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga, Puskesmas harus memastikan
standar mutu diterapkan oleh pihak ketiga sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan (D, W).
RDOWS 5.5.3

KRITE Dokumen Observas


No Elemen Penilaian Regulasi Wawancara
RIA Bukti i
a) Terdapat bukti penerapan dan SOP-SOP Bukti dokumentasi Pelaksanaan Kepala Puskesmas,
pemantauan prinsip-prinsip terhadap pelaksanaan kewaspadaan Koordinator program
kewaspadaan standar sesuai kewaspadaa kewaspadaan standar standar di PPI tentang
pokok pikiran huruf a sampai n standar sesuai SOP Puskesmas bagaimana
dengan huruf i sesuai prosedur mengupayakan
yang ditetapkan . (R, D,O,W) penerapan secara
konsisten dan
pemantauan
pelaksanaan
5.5.3 kewaspadaan standar
b) Bila ada pengelolaan pada pokok PKS dengan pihak Kepala Puskesmas,
pikiran huruf f sampai dengan ketiga. Bukti Koordinator program
huruf h yang dilaksanakan oleh pemantauan standar PPI tentang
pihak ketiga, Puskesmas harus mutu (huruf f sampai bagaimana memantau
memastikan standar mutu dengan huruf h) dan dan memastikan
diterapkan oleh pihak ketiga pelaksanan PPI oleh penerapan standar
sesuai ketentuan peraturan pihak ketiga mutu oleh pihak
perundang-undangan. (D,W) ketiga
CONTOH
SOP – SOP PPI

Anda mungkin juga menyukai