JUMLAH
BAB STANDAR
ELEMEN PENILAIAN
1 Pengorganisasian Klinik 3
TATA 2 Tata Kelola Sumber Daya Manusia 3
I KELOLA
KLINIK 3 Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan 10
4 Tata Kelola Kerja Sama 3
TOTAL 4 19
STANDAR 1.3
TATA KELOLA fasilitas dan keselamatan
2. Fasilitator Mutu, Akreditasi, AI, KP, RTM dan PPI untuk FKTP.
3. Lembaga/Organisasi :
• Komisioner Komisi Akreditasi FKTP 2016 – 2019.
• Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM KPRS)
• Komite Akreditasi Kesehatan Pratama (KAKP)
1 Pengorganisasian Klinik 3
Tata Kelola Sumber Daya
TATA 2 3
Manusia
I KELOLA
KLINIK Tata Kelola Fasilitas dan
3 10
Keselamatan
4 Tata Kelola Kerja Sama 3
TOTAL 19
SUMBER RUJUKAN
BAB I. TATA KELOLA KLINIK
(TKK)
STANDAR 1.4
TATA KELOLA KERJA SAMA
• Klinik dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan.
• Kontrak klinis adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan individu staf medis
dalam bentuk pakta integritas. Atau dengan fasilitas kesehatan lainnya.
• Kontrak manajemen adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan badan hukum
dalam penyediaan alat kesehatan dan pelayanan non klinis.
• Dokumen kontrak secara berkala dievaluasi oleh pemilik dan penanggungjawab klinik
dengan mengukur pemenuhan standar kinerja yang disepakati.
ELEMEN PENILAIAN
1)Ada dokumen kontrak atau perjanjian kerja sama yang
jelas.
2)Dokumen kontrak memiliki indikator kinerja pihak yang
melakukan kerjasama.
3)Ada bukti monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut
terhadap pemenuhan indikator kinerja yang tercantum di
dalam kontrak.
PEMBUKTIAN
EP ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SC
1 Ada dokumen kontrak atau • Terdapat dokumen kontrak atau perjanjian kerja
perjanjian kerja sama yang sama
jelas
3 Ada bukti monitoring dan 1. Terdapat dokumen bukti monitoring dan evaluasi
evaluasi serta tindak lanjut serta tindak lanjut terhadap pemenuhan indikator
terhadap pemenuhan kinerja yang tercantum di dalam kontrak.
indikator kinerja yang 2. Melakukan wawancara terkait monitoring dan
tercantum di dalam kontrak. evaluasi serta tindak lanjut terhadap pemenuhan
indikator kinerja yang tercantum di dalam kontrak
CONTOH HAL HAL YANG DAPAT
DIKONTRAK KERJASAMAKAN
Antara lain:
• Pengelolaan Parkir
• Layanan rujukan • Antara klinik dengan
• Layanan Penunjang Individu staff Medis
• Kefarmasian dalam bentuk Pakta
• Radiologi
Integritas.
• Limbah Medis, B3
• IPAL
• Layanan Gizi
• Pengelolaan Parkir, dll
DOKUMEN CONTOH
1. Ada dokumen kontrak
atau perjanjian kerja
sama yang jelas.
2. Dokumen kontrak memiliki indikator
kinerja pihak yang melakukan kerjasama.
CONTOH :
ITEM PEKERJAAN
N
(Menyesuaikan dengan isi perjanjian INDIKATOR KERJASAMA KET.
O
kerjasama yang disepati)
1 Waktu Tunggu Pemeriksaan 15 – 25 menit
3 Dll…..
Contoh ceklist bukti monitoring ---Sampah
TAMBAHAN
PENGETAHUAN
TENTANG KONTRAK
KERJASAMA
PERJANJIAN KERJA SAMA
DEFINISI ¹
• Surat perjanjian kerjasama adalah dokumen penting yang berisikan semua klausul atau
kesepakatan atas sebuah perjanjian yang di tulis dalam bentuk surat dan di setujui oleh
kedua belah pihak atau lebih.
• Isi dari Surat perjanjian kerjasama adalah segala hal yang menjadi
✓ Ketentuan umum
✓ Kewenangan,
✓ Kewajiban,
✓ Serta hak dari masing masing pihak agar terhindar dari selisih atau sengketa di kemudian hari.
✓ Sanksi dll
• Untuk itu, Surat perjanjian kerjasama menjadi dokumen yang bersifat mengikat karena
terdapat tanda tangan di atas materai serta adanya tanda tangan saksi di dalamnya.
¹ ) https://blog.justika.com/dokumen-bisnis/contoh-surat-perjanjian-kerjasama/
Persyaratan yang harus ada dalam
perjanjian kerjasama ²
1. Surat perjanjian harus dibuat di atas kertas bersegel atau kertas biasa yang dibubuhi materai.
2. Surat perjanjian harus dibuat secara ikhlas, rela, dan tanpa paksaan dari siapa pun. Jika ada
unsur paksaan, ada kemungkinan hanya menguntungkan salah satu pihak.
3. Isi surat perjanjian harus dimengerti dan disetujui oleh pihak-pihak yang saling bersepakat.
4. Pihak-pihak yang saling bersepakat harus sudah dewasa, sehat secara kejiwaan, dan sadar
saat membuat surat perjanjian kerjasama tersebut.
5. Isi surat harus terperinci dan jelas, tidak menampilkan poin perjanjian yang bermakna ganda
atau membuat rancu salah satu pihak.
6. Isi surat perjanjian wajib tunduk kepada undang-undang dan norma susila yang berlaku. (Jadi
di dalam surat tersebut tidak boleh ada unsur criminal)
²) https://lifepal.co.id/media/surat-perjanjian-kerjasama/
STANDAR 1.3
TATA KELOLA FASILITAS
DAN KESELAMATAN
TATA KELOLA FASILITAS DAN KESELAMATAN
Klinik Harus Menyediakan Fasilitas Yang Aman, Berfungsi Dan Suportif
Bagi Pasien, Keluarga, Staf Dan Pengunjung. Klinik Juga Harus
Menyediakan Peralatan Kesehatan Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan. -------antara lain : 1) PMK 9 Th 2014 ttg Klinik, 2) PMK 14
Th 2021 Stnadar Usaha dan Produk
MAKSUD DAN TUJUAN
• Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan fasilitas maka
klinik menyusun manajemen resiko fasilitas yang mencakup:
1) Keselamatan dan keamanan
2) Bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3
3) Penanggulangan Bencana
4) Sistem proteksi kebakaran
5) Peralatan medis
6) Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta sarana sanitasi
7) Sampah domestik dan limbah
Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk menjamin ketersediaan dan
keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan klinik
PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS
Umum:
• Sistem kelistrikan dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati, dipelihara, tidak
membahayakan, tidak mengganggu lingkungan, bagian bangunan dan instalasi lain.
• b. Perancangan dan pelaksanaannya harus memenuhi SNI 0225-2011, tentang Persyaratan Umum
Instalasi Listrik (PUIL 2011) atau edisi yang terbaru.
Sumber daya listrik:
• Sumber daya listrik yang dibutuhkan, terdiri dari:
1) Sumber daya listrik normal dengan daya paling rendah 10.000 VA; dan
2) Sumber daya listrik darurat 75% dari sumber daya listrik normal.(genset)
Sistem distribusi: panel listrik, instalasi pengkabelan, instalasi kotak kontak dan sakelar
Sistem pembumian:
• Nilai pembumian (grounding) bangunan tidak boleh kurang impedansinya dari 0.5 Ω. Nilai pembumian
(grounding) alat kesehatan tidak boleh kurang impedansinya dari 0.1 Ω.
AIR DENGAN KUANTITAS YANG CUKUP DAN KUALITAS SESUAI
STANDAR,
SISTEM PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA