Anda di halaman 1dari 32

BAB I

TATA KELOLA KLINIK


WORKSOP ONLINE TATAKELOLA KLINIK
“ KUPAS TUNTAS BAB I”
KOMITE AKREDITASI KESEHATAN PRATAMA
Jakarta, 24 Mei 2023
By dr. H. Sakkar, MMR (Askar)
BAB I.
TATA KELOLA KLINIK

JUMLAH
BAB STANDAR
ELEMEN PENILAIAN
1 Pengorganisasian Klinik 3
TATA 2 Tata Kelola Sumber Daya Manusia 3
I KELOLA
KLINIK 3 Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan 10
4 Tata Kelola Kerja Sama 3
TOTAL 4 19
STANDAR 1.3
TATA KELOLA fasilitas dan keselamatan

MAKSUD DAN TUJUAN


• Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan fasilitas maka
klinik menyusun manajemen resiko fasilitas yang mencakup:
1) Keselamatan dan keamanan
2) Bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3
3) Penanggulangan Bencana
4) Sistem proteksi kebakaran
5) Peralatan medis
6) Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta sarana sanitasi
7) Sampah domestik dan limbah

…….untuk memastikan semua sistem utilitas berfungsi dan mencegah terjadinya


ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
dr. H. Sakkar, MMR (Askar)
Email: askar_sah@yahoo.com
Phone: 081387999139

RIWAYAT - PENGALAMAN KERJA :


1. Purnabakti, Surveior FKTP.

2. Fasilitator Mutu, Akreditasi, AI, KP, RTM dan PPI untuk FKTP.

3. Lembaga/Organisasi :
• Komisioner Komisi Akreditasi FKTP 2016 – 2019.
• Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM KPRS)
• Komite Akreditasi Kesehatan Pratama (KAKP)

4. Konsultan pada beberapa INGO:


✓ TA Penurunan Stunting di Gresik Jatim, Cargill – PENALA, 2020-2023.
✓ Technical expert Assessment Impact PELVI, PENALA – FAO – Jakarta (2021-2022)
✓ Design Network of Care – Republic of Kenya – (2021)
✓ Project Director UHC Demonstration Project – Jhpiego Global – (2017)
✓ Provincial Team Leader Banten, Expanding Maternal and Neonatal (USAID - Jhpiego) – Jakarta (2016)
✓ Senior Technical Advisor Maternal Child Health Integrated Program (USAID Global) – Jakarta (2012)
✓ Technical Advisor Health Service Program (USAID - John Snow Institute) – Jakarta (2011)
✓ Provincial Health Sector - Aceh Earthquake Program Rehabilitation (Save the Children) – Aceh (2004)
✓ Project Partner Healthy Mother Healthy Babies (AusAID) – Kendari (2002)
BAB STANDAR EP

1 Pengorganisasian Klinik 3
Tata Kelola Sumber Daya
TATA 2 3
Manusia
I KELOLA
KLINIK Tata Kelola Fasilitas dan
3 10
Keselamatan
4 Tata Kelola Kerja Sama 3

TOTAL 19
SUMBER RUJUKAN
BAB I. TATA KELOLA KLINIK
(TKK)
STANDAR 1.4
TATA KELOLA KERJA SAMA
• Klinik dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan.

• Dasar pelaksanaan kerja sama tersebut dituangkan dalam bentuk dokumen


kontrak yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Kontrak dapat berupa kontrak klinis dan kontrak manajemen.


MAKSUD DAN TUJUAN
• Dalam upaya pemenuhan pelayanan, klinik dapat melakukan kerja sama dengan melakukan
kontrak klinis dan kontrak manajemen.

• Kontrak klinis adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan individu staf medis
dalam bentuk pakta integritas. Atau dengan fasilitas kesehatan lainnya.

• Kontrak manajemen adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan badan hukum
dalam penyediaan alat kesehatan dan pelayanan non klinis.

• Dokumen kontrak secara berkala dievaluasi oleh pemilik dan penanggungjawab klinik
dengan mengukur pemenuhan standar kinerja yang disepakati.
ELEMEN PENILAIAN
1)Ada dokumen kontrak atau perjanjian kerja sama yang
jelas.
2)Dokumen kontrak memiliki indikator kinerja pihak yang
melakukan kerjasama.
3)Ada bukti monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut
terhadap pemenuhan indikator kinerja yang tercantum di
dalam kontrak.
PEMBUKTIAN
EP ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SC
1 Ada dokumen kontrak atau • Terdapat dokumen kontrak atau perjanjian kerja
perjanjian kerja sama yang sama
jelas

2 Dokumen kontrak memiliki • Terdapat indikator kinerja pihak yang melakukan


indikator kinerja pihak yang kerjasama dan tercantum pada dokumen kontrak
melakukan kerjasama.

3 Ada bukti monitoring dan 1. Terdapat dokumen bukti monitoring dan evaluasi
evaluasi serta tindak lanjut serta tindak lanjut terhadap pemenuhan indikator
terhadap pemenuhan kinerja yang tercantum di dalam kontrak.
indikator kinerja yang 2. Melakukan wawancara terkait monitoring dan
tercantum di dalam kontrak. evaluasi serta tindak lanjut terhadap pemenuhan
indikator kinerja yang tercantum di dalam kontrak
CONTOH HAL HAL YANG DAPAT
DIKONTRAK KERJASAMAKAN

Antara lain:
• Pengelolaan Parkir
• Layanan rujukan • Antara klinik dengan
• Layanan Penunjang Individu staff Medis
• Kefarmasian dalam bentuk Pakta
• Radiologi
Integritas.
• Limbah Medis, B3
• IPAL
• Layanan Gizi
• Pengelolaan Parkir, dll
DOKUMEN CONTOH
1. Ada dokumen kontrak
atau perjanjian kerja
sama yang jelas.
2. Dokumen kontrak memiliki indikator
kinerja pihak yang melakukan kerjasama.
CONTOH :
ITEM PEKERJAAN
N
(Menyesuaikan dengan isi perjanjian INDIKATOR KERJASAMA KET.
O
kerjasama yang disepati)
1 Waktu Tunggu Pemeriksaan 15 – 25 menit

2 Pembacaan dan pengiriman Ketepatan Waktu (pemeriksaan, hasil, dll)


hasil pemeriksaan • Pem. rutin : maksimal dlm 2 jam pertama.
• Pem.Cito: ……30 menit
• Dst……………………
3 Mutu hasil pelayanan • % Ketepatan diagnosis

4 Respon terhadap complain • Kurang dari 24 jam


dst
3. Ada bukti monitoring dan evaluasi serta
tindak lanjut terhadap pemenuhan indikator
kinerja yang tercantum di dalam kontrak.
CONTOH :
PENILAIAN TINDAK
NO INDIKATOR KERJASAMA MASALAH KET.
KERJASAMA LANJUT
1 Ketepatan Waktu (pemeriksaan, Sering terjadi Staff
hasil, dll): keterlambatan Laboratorium
• Pem. rutin : maksimal dlm 2 penyerahan hasil tidak standby
jam pertama. laboratorium (5 kali dari 24 jam
• Pem.Cito: ……30 menit 10 kali permintaan)
2 Mutu hasil pelayanan:
• ……

3 Dll…..
Contoh ceklist bukti monitoring ---Sampah
TAMBAHAN
PENGETAHUAN
TENTANG KONTRAK
KERJASAMA
PERJANJIAN KERJA SAMA
DEFINISI ¹
• Surat perjanjian kerjasama adalah dokumen penting yang berisikan semua klausul atau
kesepakatan atas sebuah perjanjian yang di tulis dalam bentuk surat dan di setujui oleh
kedua belah pihak atau lebih.
• Isi dari Surat perjanjian kerjasama adalah segala hal yang menjadi
✓ Ketentuan umum
✓ Kewenangan,
✓ Kewajiban,
✓ Serta hak dari masing masing pihak agar terhindar dari selisih atau sengketa di kemudian hari.
✓ Sanksi dll

• Untuk itu, Surat perjanjian kerjasama menjadi dokumen yang bersifat mengikat karena
terdapat tanda tangan di atas materai serta adanya tanda tangan saksi di dalamnya.
¹ ) https://blog.justika.com/dokumen-bisnis/contoh-surat-perjanjian-kerjasama/
Persyaratan yang harus ada dalam
perjanjian kerjasama ²
1. Surat perjanjian harus dibuat di atas kertas bersegel atau kertas biasa yang dibubuhi materai.
2. Surat perjanjian harus dibuat secara ikhlas, rela, dan tanpa paksaan dari siapa pun. Jika ada
unsur paksaan, ada kemungkinan hanya menguntungkan salah satu pihak.
3. Isi surat perjanjian harus dimengerti dan disetujui oleh pihak-pihak yang saling bersepakat.
4. Pihak-pihak yang saling bersepakat harus sudah dewasa, sehat secara kejiwaan, dan sadar
saat membuat surat perjanjian kerjasama tersebut.
5. Isi surat harus terperinci dan jelas, tidak menampilkan poin perjanjian yang bermakna ganda
atau membuat rancu salah satu pihak.
6. Isi surat perjanjian wajib tunduk kepada undang-undang dan norma susila yang berlaku. (Jadi
di dalam surat tersebut tidak boleh ada unsur criminal)

²) https://lifepal.co.id/media/surat-perjanjian-kerjasama/
STANDAR 1.3
TATA KELOLA FASILITAS
DAN KESELAMATAN
TATA KELOLA FASILITAS DAN KESELAMATAN
Klinik Harus Menyediakan Fasilitas Yang Aman, Berfungsi Dan Suportif
Bagi Pasien, Keluarga, Staf Dan Pengunjung. Klinik Juga Harus
Menyediakan Peralatan Kesehatan Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan. -------antara lain : 1) PMK 9 Th 2014 ttg Klinik, 2) PMK 14
Th 2021 Stnadar Usaha dan Produk
MAKSUD DAN TUJUAN
• Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan fasilitas maka
klinik menyusun manajemen resiko fasilitas yang mencakup:
1) Keselamatan dan keamanan
2) Bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3
3) Penanggulangan Bencana
4) Sistem proteksi kebakaran
5) Peralatan medis
6) Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta sarana sanitasi
7) Sampah domestik dan limbah

…….untuk memastikan semua sistem utilitas berfungsi dan mencegah terjadinya


ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
PROGRAM PEMELIHARAAN SISTEM UTILITAS
Klinik menjamin keberlangsungan sistem utilitas yang vital
seperti:
• Listrik yang memadai,
• Air dengan kuantitas yang cukup dan kualitas sesuai
standar,
• Dan gas medis selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam
seminggu atau selama jam operasional

Program pengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk menjamin ketersediaan dan
keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan klinik
PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS

Ketersediaan listrik, air, gas medis

Identifikasi & Ketersediaan sistem utilitas


kunci yang lain
Uji coba sumber air
Dan listrik cadangan
Identifikasi area berisiko kegagalan
ketersediaan listrik, air

Pemeriksaan kualitas air

Pemeliharaan system utilitas


HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENYUSUNAN PROGRAM
PEMELIHARAAN UTILITAS
• Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum.
• Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika terjadi kegagalan air
dan/ atau listrik.
• Klinik harus menyediakan cadangan sumber air, listrik dan gas medis selama 7 hari 24 jam
sesuai kebutuhan.
• Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya, seperti genset, perpipaan air, panel listrik,
perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga ketersediaannya dalam mendukung kegiatan
pelayanan
• prasarana air bersih perlu dilakukan pemeriksaan seperti, uji kualitas air secara periodik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
LISTRIK YANG MEMADAI

Umum:
• Sistem kelistrikan dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati, dipelihara, tidak
membahayakan, tidak mengganggu lingkungan, bagian bangunan dan instalasi lain.
• b. Perancangan dan pelaksanaannya harus memenuhi SNI 0225-2011, tentang Persyaratan Umum
Instalasi Listrik (PUIL 2011) atau edisi yang terbaru.
Sumber daya listrik:
• Sumber daya listrik yang dibutuhkan, terdiri dari:
1) Sumber daya listrik normal dengan daya paling rendah 10.000 VA; dan
2) Sumber daya listrik darurat 75% dari sumber daya listrik normal.(genset)

Sistem distribusi: panel listrik, instalasi pengkabelan, instalasi kotak kontak dan sakelar
Sistem pembumian:
• Nilai pembumian (grounding) bangunan tidak boleh kurang impedansinya dari 0.5 Ω. Nilai pembumian
(grounding) alat kesehatan tidak boleh kurang impedansinya dari 0.1 Ω.
AIR DENGAN KUANTITAS YANG CUKUP DAN KUALITAS SESUAI
STANDAR,

• Sistem air bersih:


• Direncanakan dan dipasang dengan pertimbangan sumber air
bersih dan system pengalirannya
• Sumber air bersih dapat diperoleh langsung dari sumber air
berlangganan atau sumber air lain dengan mutu yang memenuhi
persyaratan

• Sistem penyaluran air kotor dan/atau air limbah:


• Tersedia system pengolahan air limbah yang memenuhi
persyaratan
• Saluran air limbah harus kedap air, bersih dari sampah dan
dilengkapi penutup dengan bak control untuk menjaga
kemiringan saluran minimal 1 %
• Pada system penyaluran air kotor dan/atau air limbah dari ruang
penyelenggaraan makanan disediakan perangkap lemak
Dan gas medis selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam
seminggu atau selama jam operasional

▪ Gas medik yang digunakan adalah Oksigen (O2) .


▪ Sistem gas medik harus direncanakan dan
diletakkan dengan mempertimbangkan tingkat
keselamatan bagi penggunanya.
PRINSIF PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS
• Dilakukan inventarisasi system utilitas dan komponen-komponennya
• Strategi pemeliharaan untuk memastikan system utilitas diinspeksi regular (ada jadwal),
dipelihara, dan ditingkatkan, dan jika terjadi kerusakan segera dilakukan perbaikan
• Listrik dan air harus tersedia 7 x 24 jam tanpa jeda (uninterrupted water and electical
resources)
• Pengelolala system utilitas harus mengupayakan tidak terjadinya kegagalan, interupsi
fungsi dari system utilitas, dan kontaminasi
• Ada sistem utilitas cadangan (back up) jika terjadi emergensi/gangguan pada system
utama
• Lokasi/area-area penting yang terdampak oleh kegagalan listrik/air harus diidentifikasi
• Harus ada rencana contigensi jika terjadi kondisi emergensi ataupun gangguan yang
terjadi tiba-tiba, dan dilakukan ujicoba
PEMELIHARAAN

SISTEM PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN


PENCEGAHAN KOREKTIF DARURAT

Pemeriksaan Penggantian komponen Reparasi minor Overhaul


termasuk penyetelan minor yaitu pekerjaan yang tidak terencana
dan pelumasan yang timbul langsung ditemukan
dari pemeriksaan waktu
pemeriksaan
Lihat, rasakan
dengarkan
Pemeliharaan
Pemeliharaan waktu berjalan
Waktu berhenti

Anda mungkin juga menyukai